Anda di halaman 1dari 3

file:///D:/Semester%206/toksik/Hello..

Isma%20is%20me%20%5E%5E_
%20Karsinogenik%20dan%20Karsinogenesis.html
https://joeadr.wordpress.com/2011/06/23/kanker-kulit/
Karsinogenesis adalah suatu proses yang memiliki banyak tahap,baik pada
tingkat fenotipe maupun genotype (Robbins.2002. hal. 201). Tiap-tiap gen kanker
memiliki fungsi yang spesifik, yang diregulasinya ikut berperan dalam asal muasal
atau perkembangan keganasan. Biasanya gen penyebab kanker dijelaskan
berdasarkan perkiraan fungsinya. Gen-gen tersebut berada dalam konteks 6
perubahan mendasar dalam fisiologi sel yang bersama menentukan fenotipe ganas.
1.

Self-sufficiency (menghasilkan sendiri) sinyal pertumbuhan

2.

Insensitivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhan.

3.

Menghindari apoptosis.

4.

Potensi replikasi tanpa batas

5.

Angiogenesis berkelanjutan

6.

Kemampuan menginvasi dan menyebar.

Menurut Robbins (2002)


karsinogenik (karsinogen):

hal.220-226,

teridentifikasi

tiga

golongan

agen

1. Karsinogen kimiawi. Sebagian karsinogenik kimiawi bekerj secara langsung


dan tidak memerlukan transformasi kimiawi untuk menyebabkan
karsinogensis, tetapi sebagian besar bekerja secara tidak langsung dan aktif
hanya setelah perubahan metabolik (pro-karsinogen). Contoh: Obat-obatan
(siklofosfamid, klorambusil)
2. Karsinogen Radiasi. Dari manapun sumbernya (berkas UV sinar matahari,
sinar X, fisi nuklir, radionuklida) sudah dibuktikan merupakan karsinogen.
3. Karsinogen mikroba. Banyak virus DNA dan RNA terbukti bersifat onkogenik
pada beragam hewan namun hanya beberapa virus yang menyebabkan
kanker pada manusia. Contoh: Human papiloma virus (virus DNA) dan Virus
Leukemia Sel-T Manusia tipe 1 (virus RNA).

Yang kami ambil sebagai pembahasan yaitu karsinogen radiasi (sina UV) yang
menyebabkan Melanoma (Kanker kulit).
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultra violet. Meskipun sinar ultra violet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia, namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit. Menurut (Andy,2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis, ultraviolet A (UVA),
Ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC), yang tergantung pada panjang
gelombang. Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu tubuh

menghasilkan Vitamin D. Namun jika sinar UV dalam jumlah besar merusak asam
deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh). Penyebab kanker kulit yang paling
utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Sinar UV yang berhasil masuk ke
kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit.
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis menyebabkan lebih
mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit yang terkena matahari,
contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit yang terbakar matahari
terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar. Matahari juga dapat
menyebabkan munculnya telengiectasias, pembuluh darah kecil dikulit khususnya
diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba.
Pada keadaan normal, sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan diganti
dengan sel baru yang sehat. Namun, karena UV yang masuk sangat banyak
sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi, sel yang rusak tidak mati tapi
malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal. Sel yang
merusak itulah yang disebut kanker. Orang yang warna kulitnya lebih terang (putih)
juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna kulitnya
(melanin) sedikit. Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit terhadap sinar
UV, memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai masuk dan
merusak sel-sel kulit dermis. Orang Indonesia, yang hidup di khatulistiwa dengan
sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun, diberikan dengan warna kulit
sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah diperhitungkan untuk
perlindungan.
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinarultraviolet. Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia, namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit. Menurut (Andy,2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis, ultraviolet A (UVA),
Ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC), yang tergantung pada panjang
gelombang. Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu tubuh
menghasilkan Vitamin D. Namun jika sinar UV dalam jumlah besar merusak asam
deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh). Penyebab kanker kulit yang paling
utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Sinar UV yang berhasil masuk ke
kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit.
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis menyebabkan lebih
mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit yang terkena matahari,
contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit yang terbakar matahari
terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar. Matahari juga dapat
menyebabkan munculnya telengiectasias, pembuluh darah kecil dikulit khususnya
diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba.
Pada keadaan normal, sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan diganti
dengan sel baru yang sehat. Namun, karena UV yang masuk sangat banyak
sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi, sel yang rusak tidak mati tapi
malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal. Sel yang
merusak itulah yang disebut kanker. Orang yang warna kulitnya lebih terang (putih)

juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna kulitnya
(melanin) sedikit. Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit terhadap sinar
UV, memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai masuk dan
merusak sel-sel kulit dermis. Orang Indonesia, yang hidup di khatulistiwa dengan
sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun, diberikan dengan warna kulit
sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah diperhitungkan untuk
perlindungan.

Anda mungkin juga menyukai