Disusun Oleh :
Arsita Eko P.
G0001057
Muthmainah
G0002010
Nurul Akbar
G0002116
Pembimbing :
dr. A. Laqif , Sp OG
ABSTRAK
Preeklampsia adalah kelainan multisystem spesifik pada kehamilan yang
ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu1.
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi sebelum usia 37 minggu.
WHO menambahkan bahwa sekarang criteria usia hamil untuk bayi premature
adalah yang lahir sebelum 37 minggu dengan berat lahir dibawah 2500 gram2.
Wanita dengan preeklampsia dan kehamilan preterm bila diobservasi
dengan pengawasan kondisi kesejahteraan ibu dan janin secara ketat1. Pada
kehamilan preterm tanpa disertai tanda-tanda impending eklampsia dengan
keadaan janin baik dilakukan penanganan konservatif.
Sebuah kasus Seorang G5P4A0, 39 tahun dengan keluhan pusing. Pasien
merasa hamil 7 bulan, kenceng-kenceng belum dirasakan, air kawah belum
dirasakan keluar, gerak janin (+) masih dirasakan, lendir darah (-). Riwayat
fertilitas baik, riwayat baik, teraba janin tunggal, intra uterin, his (-), DJJ (+)
reguler dengan PEB.
Adanya PEB pada ibu merupakan ancaman terjadinya hipoksia pada janin,
dengan umur kehamilan yang premature (< 35 minggu) bukan merupakan indikasi
untuk dilakukannya terminasi kehamilan, sehingga penatalaksanaan konservatif
(stabilisasi hemodinamik) merupakan pilihan yang tepat.
____________________________________________________________________
Kata kunci : PEB, premature, konservatif
BAB I
PENDAHULUAN
Preeklampsia adalah kelainan multisystem spesifik pada kehamilan yang
ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu1.
Faktor Risiko Pre-eklampsia meliputi kondisi-kondisi medis yang
berpotensi menyebabkan penyakit mikrovaskuler (missal, Diabetes Melitus,
Hipertensi kronik, kelainan vaskuler dan jaringan ikat), antifosfolipid antibody
syndrome, dan nefropati.4
kehamilan itu sendiri atau lebih spesifik terhadap ibu dan ayah janin. 1
Kehamilan preterm adalah suatu kehamilan yang terjadi pada seorang
wanita dengan usia kehamilan < 37 minggu, sedangkan persalinan preterm atau
kurang bulan didefinisikan sebagai persalinan yang terjadi sebelum genap 37
minggu.2
Penyebab dari persalinan preterm, antara lain : 1.
Komplikasi medis
maupun obstetrik. 1/3 dari kejadian persalinan preterm disebabkan oleh hal-hal
yang berkaitan dengan komplikasi medis maupun obstetrik tertentu misalnya pada
kasus-kasus perdarahan antepartum ataupun hipertensi pada kehamilan. 2/3 dari
kejadian perslinan preterm tidak diketahui secara jelas factor-faktor penyebabnya
(idiopatik). 2. Factor gaya hidup. Kebiasaan merokok, kenaikan berat badan ibu
selama hamil yang kurang serta penyalahgunaan obat (kokain) dan alcohol,
kehamilan pada usia muda, social ekonomi rendah, ibu yang pendek, stress
kejiwaan. 3.
produk sebagai hasil dari aktivasi monosit, interleukin-1 (IL-1), Tumor Necrosis
Faktor (TNF), Interleukin-6 (IL-6), dan sitokin-sitokin yang diekspresikan tubuh. 2
Penyebab preterm pada kasus ini adalah adanya komplikasi medis maupun
obstetric yaitu preeclampsia (hipertensi pada kehamilan).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PRE-EKLAMPSIA BERAT
Definisi
Preeklampsia adalah kelainan multisystem spesifik pada kehamilan yang
ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu. Kelainan ini dianggap berat jika tekanan darah dan proteinuria meningkat
secara bermakna atau terdapat tanda-tanda kerusakan organ (termasuk gangguan
pertumbuhan janin) 1.
Etiologi
Penyebab pasti Preeklampsia masih belum jelas.1 Hipotesa factor-faktor
etiologi Preeklampsia bisa diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu : genetic,
imunologik, gizi dan infeksi serta infeksi antara factor-faktor tersebut. 4
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari
kelainan tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal dengan The disease of
theory adapun teori-teori tersebut antara lain :
1. Peran prostasiklin dan tromboksan S
pada Preeklampsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler sehingga
terjadi penurunan produksi prostasiklin (PGI-2) yang pada kehamilan
normal meningkat, aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis. Aktivasi
trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan (TxA2) dan serotonin
sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel.
2. Peran faktor imunologis
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama, hal ini dihubungkan
dengan pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta yang
tidak sempurna. Beberapa wanita dengan Preeklampsia mempunyai
kehamilan itu sendiri atau lebih spesifik terhadap ibu dan ayah janin. 1
Faktor Resiko Preeklampsia
Faktor yang berhubungan Faktor yang berhubungan Faktor yang berhubungan
dengan kehamilan
Abnormalitas
kromosom
pernah
menikahi
Mola hidatidosa
Hidrops fetalis
Riwayat Preeklampsia
Donor
inseminasi donor
kongenital
Pemaparan
atau Nullipara
oosit
Anomali
preeklampsia
pada keluarga
Kehamilan ganda
struktur
Preeklampsia
pada
kehamilan sebelumnya
terbatas
terhadap sperma
Primipaternity
ISK
DM,
HT
Obesitas,
Kronik,
Penyakit
Ginjal, trombofilia
Stress
Antibody
antifosfolipid syndrom
Patofisiologi
Walaupun penyebab pasti Preeklampsia tetap tidak jelas, banyak teori
memusatkan masalah pada impantasi plasenta dan level invasi trofoblas. Penting
diingat bahwa walaupun hipertensi dan proteinuria adalah kriteria diagnostik
Preeklampsia, kedua hal ini hanyalah symptom / gejala dari perubahan-perubahan
patofisiologi yang muncul pada kelainan ini. Salah satu perubakan patofisiologi
yang paling menonjol adalah vasospasme sistemik yang sangat nyata yang
bertanggung jawab terhadap penurunan perfusi semua system organ. Perfusi juga
berkurang karena hemokonsentrasi vaskuler dan pengeluaran cairan ke rongga
ketiga. Selain itu, Preeklampsia disertai oleh respon inflamasi berlebihan dan
aktivasi endotel yang tidak tepat. Aktivasi kaskade pembekuan dan resultan dari
pembentukan thrombin lebih lanjut menghalangi aliran darah organ.1
Tanda-tanda utama pada Preeklampsia adalah :
1.
2.
3.
Perubahan plasentasi
PGE2/PGI2
Renin/angiotensin II
Vasokonstriksi arteri
Kerusakan endotel
Hipertensi sistemik
Tromboksan
Disfungsi endotel
endotelin, NO
DIC
Ginjal
SSP
Proteinuri
GFR
kejang
koma
Hati
LFT abnormal
Organ lainnya
iskemi
fibrin,
trombin
Klasifikasi
Preeklampsia
termasuk
kelainan
hipertensi
dalam
kehamilan.
gestasional.
Hipertensi kronik adalah peningkatan tekanan darah yang timbul sebelum
kehamilan, terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu, atau menetap setelah 12
minggu post partum. Sebaliknya, Preeklampsia didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah dan proteinuria yang muncul setelah usia kehamilan 20 minggu.
Eklampsia, komplikasi berat preeklampsia adalah munculnya kejang pada wanita
dengan preeklampsia. Kejang eklampsia relatif jarang dan muncul <1% wanita
dengan eklampsia.
Superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik ditandai dengan
proteinuria (atau dengan peningkatan tiba-tiba level protein jika sebelumnya
sudah ada proteinuria), peningkatan mendadak hipertensi ( dengan asumsi telah
ada proteinuria) atau terjadi HELLP Syndroma.
Hipertensi gestasional didiagnosa jika terjadi kenaikan tekanan darah
tanpa proteinuria setelah usia kehamilan 20 minggu dan tekanan darah kembali
normal dalam 12 minggu post partum. Seperempat wanita dengan hipertensi
gestasional mengalami proteinuria dan belakangan berkembang menjadi
preeklampsia.
Wanita hamil dengan tekanan darah
>140/90 mmHg
Sebelum usia kehamilan 20 minggu
Proteinuria (-) /
stabil
Proteinuria
(+) /
Proteinuria
(+) /
meningkat, TD
meningkat,
HELLP
Syndroma
Hipertensi
Preeklampsia
Preeklampsia /
kronik
superimposed
Pre eklampsia dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu :6
pada Hipertensi
kronik
Proteinuria (-) /
Hipertensi
Gestasional
a. Genuine pre-eklampsia
Gejala pre-eklampsia yang timbul setelah kehamilan 20 minggu disertai
dengan oedem (pitting) dan kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg
sampai 160/90. Juga terdapat proteinuria 300 mg/24 jam (Esbach)
b. Super imposed pre-eklampsia
Gejala pre-eklampsia yang terjadi kurang dari
20 minggu disertai
proteinuria 300 mg/24 jam (Esbach), dan bisa disertai oedem. Biasanya
disertai hipertensi kronis sebelumnya.
Diagnosis
tinggi
terjadinya
preeclampsia,
meskipun
belum
HELLP syndrom
Perdarahan otak
Gagal ginjal
Hipoalbuminemia
Ablatio retina
Edema paru
Solusio plasenta
Hipofibrinogenemia
Hemolisis
10
1.
Perawatan Aktif
Sedapat mungkin sebelum perawatan aktif pada setiap penderita dilakukan
pemeriksaan fetal assesment (NST & USG).
1. Indikasi (salah satu atau lebih)
a. Ibu
- Usia kehamilan 37 minggu atau lebih
- Adanya tanda-tanda atau gejala impending eklampsia, kegagalan terapi
konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi kenaikan
desakan darah atau setelah 24 jam perawatan medisinal, ada gejalagejala status quo (tidak ada perbaikan).
b. Janin
- Hasil fetal assesment jelek (NST & USG)
- Adanya tanda IUGR
c. Laboratorium
- Adanya "HELLP syndrome" (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar,
trombositopenia).
Pengobatan Medisinal
Pengobatan medisinal pasien pre eklampsia berat yaitu :
1. Segera masuk rumah sakit
2. Tirah baring miring ke satu sisi. Tanda vital diperiksa setiap 30 menit,
refleks
patella setiap jam.
3. Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infus RL (60-125
cc/jam) 500 cc.
4. Antasida
5. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
11
12
13
dalam
waktu 3 menit.
- Berikan oksigen.
- Lakukan pernapasan buatan.
c. Magnesium sulfat dihentikan juga bila setelah 4 jam pasca persalinan
sudah
terjadi perbaikan (normotensif).
Penanganan konservatif
1. Indikasi : Bila kehamilan preterm kurang 37 minggu tanpa disertai tandatanda inpending eklampsia dengan keadaan janin baik.
2. Pengobatan medisinal : Sama dengan perawatan medisinal pada
pengelolaan aktif. Hanya loading dose MgSO4 tidak diberikan intravenous,
cukup
14
B. KEHAMILAN PRETERM
Definisi
Kehamilan preterm adalah suatu kehamilan yang terjadi pada seorang
wanita dengan usia kehamilan antara 20 minggu sampai 37 minggu, sedangkan
persalinan preterm atau kurang bulan didefinisikan sebagai masa kehamilan yang
terjadi sesudah 20 minggu dan sebelum genap 37 minggu. Persalinan yang terjadi
di antara usia gestasi ini didefinisikan sebagai persalinan kurang bulan.
Dalam literature yang digunakan adalah kriteria yang didasarkan pada
berat badan kelahiran kurang bulan yakni bobot lahirnya kurang dari 2500 gram.
Keuntungan dari parameter ini adalah kita mudah menentukan usia kehamilan,
tetapi cara ini kurang tepat, dimana berat badan lahir denagn berat badan rendah
dengan umur gestasi aterm.
Etiologi
Penyebab untuk kelahiran kurang bulan biasanya tidak diketahui. Di
bawah ini tercantum sebagian kejadian yang menjadi predisposisi untuk
persalinan preterm :
1. Ruptura spontan selaput ketuban
Persalinan spontan yang jauh sebelum aterm umumnya didahului oleh
ruptura spontan selaput ketuban. Penyebab ruptura selaput ketuban ini
jarang diketahui, tetapi infeksi setempat semakin sering terlibat dalam
tahun-tahun belakangan ini.
2. Infeksi cairan ketuban
Meskipun insiden yang tepat bagi terjadinya persalinan preterm tidak
diketahui, terdapat semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa
kemungkinan sepertiga darikasus-kasus persalinan preterm berkaitan infeksi
membran koriamnion.
Kasus-kasus ini mempunyai hubungan dengan ruptura preterm selaput
ketuban di samping dengan persalinan idiopatik.
15
retardasi
pertumbuhan
janin,
tetapi
juga
meningkatkan
16
17
kontraksi yang teratur dengan jarak 7-8 menit atau kurang dan adanya
pengeluaran lendir kemerahan cairan pervaginam diikuti salah satu
berikut ini
periksa dalam :
pendataran 50-80% atau lebih
pembukaan 2 cm atau lebih
Penanganan
Tujuan utama adalah bagaimana mengetahui dan menghalangi terjadinya
persalinan premature.
Ketika mendiagnosis persalinan kurang bulan, beberapa keputusan
penanganan perlu dilakukan tentang :
- umur kehamilan, karena lebih bisa dipercaya untuk penentuan prognosis
dari berat janin
- pemeriksaan dalam
penilaian ini dilakukan bila tidak ada kontraindikasi seperti plasenta
previa. Penilaian awal harus dilakukan untuk memastikan panjang dan
dilatasi servikal serta kedudukan dan sifat dan bagian yang berpresentasi.
- apakah ada demam atau tidak
18
BAB III
STATUS PENDERITA
A.
ANAMNESIS
19
: Ny. Supinah
Umur
: 39 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
Status Perkawinan
HPMT
: 9 Maret 2007
HPL
: 16 Desember 2007
UK
: 28+5 minggu
Tanggal Masuk
: 26 Agustus 2007
No.CM
: 859730
Berat badan
: 67 Kg
Tinggi Badan
: 158 cm
2. Keluhan Utama
Kepala pusing dan kaki bengkak
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang G5P4A0, 39 tahun dengan keluhan kaki bengkak. Pasien
merasa hamil 7 bulan, kenceng-kenceng belum dirasakan, air kawah
belum dirasakan keluar, gerak janin (+) masih dirasakan, lendir darah (-).
Pasien tidak merasakan sakit kepala yang terpusat di dahi, tidak
merasakan pandangan kabur, tidak merasakan nyeri pada ulu hati.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
20
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat Mondok
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
6. Riwayat Fertilitas
Baik
7. Riwayat Obstetri
I
Menarche
: 14 tahun
21
Lama menstruasi
: 7 hari
Siklus menstruasi
: 28 hari
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Interna
Keadaan Umum : Baik, CM, Gizi cukup
Tanda Vital
Tensi
: 180/110 mmHg
Nadi
: 88 x / menit
: 36,6 0C
Kepala
: Mesocephal
Mata
THT
Leher
Thorax
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
: Sonor/Sonor
22
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas :
Oedema
+
Akral dingin
-
2. Status Obstetri
Inspeksi
Kepala
: Mesocephal
Mata
Wajah
Thorax
Abdomen
: 20 cm
TBJ
: 1085 gram
HIS (-)
Pemeriksaan Leopold
23
II
III
IV
Ekstremitas :
Oedema
+
akral dingin
-
Pemeriksaan Dalam :
VT
UPD
C.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
: 10,9 gr/dl
Hematokrit
: 31,4 %
24
2.
Antal Eritrosit
: 3,69 x 103/uL
Antal Leukosit
: 11,0 x 103/uL
Antal Trombosit
: 306 x 103/uL
Golongan Darah
:A
GDS
: 75 mg/dL
Ureum
: 18 mg/dL
Creatinin
: 0,8 mg/dL
Na+
: 140 mmol/L
K+
: 4,4 mmol/L
Ion klorida
: 107 mmol/L
SGOT
: 18 u/l
SGPT
: 14 u/l
Albumin
: 3,4 g/dl
LDH
: 200 U/L
PT
: 15,8
APTT
: 30,0
HbS Ag
: negatif
Nitrazin Test
: (-) negatif
Protein Urin
: (+++) / positif 3
: 62
FL
: 58
AC
: 231
EFBW
: 1100
25
D.
KESIMPULAN
Seorang G5P4A0, 39 tahun, UK 28+5 minggu, riwayat fertilitas baik, riwayat
obstetri baik, teraba janin tunggal, intra uterin, his (-), DJJ (+) reguler,
TBJ : 1085 gram, STLD (-).
E.
DIAGNOSA AWAL
PEB pada multigravida hamil prematur belum dalam persalinan
F.
PROGNOSA
baik
G. TERAPI
Terapi konservatif :
Tirah baring
Diet preeklamsi (TKTP rendah garam)
Pertahankan kehamilan
Awasi tanda tanda eklampsi
Observasi 10
DC Balance cairan
Cek darah lengkap cito
CST
Mg SO4 40% (4 mg boka, 4 mg boki), dilanjutkan 4 mg/6jam jika syarat
terpenuhi
Nifedipin sublingual jika TD 180/110 mmHg
Injeksi Dexametason
Konsul Neurologi
Konsul Anestesi
Konsul Jantung
Follow up tanggal 26 Agustus 2007
Kel
:-
26
KU
VS
: T: 150/100 mmHg
N: 100 x/ menit
Rr: 20 x/ menit
t: 36,50C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
Genital
:-
KU
VS
: T: 140/90 mmHg
N: 80 x/ menit
Rr: 20 x/ menit
t: 36,70C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
Genital
27
:-
KU
VS
: T: 140/90 mmHg
Rr: 20 x/ menit
t: 36,50C
N: 80 x/ menit
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax
: cor/pulmo dbn
Abdomen
Genital
:-
KU
VS
: T : 150/90 mmHg
N : 88 x/ menit
Rr : 20x/ menit
t : 36,60C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
Genital
28
A.
Analisa Status
1. Pre-eklampsia Berat
Kriteria diagnostik untuk preeklampsia :
Preeclampsia
Tekanan darah : sistolik > 140 mmHg atau diastolic > 90 mmHg setelah
kehamilan 20 minggu yang sebelumnya memiliki tekanan darah yang normal.
Proteinuria : 0,3 gr atau lebih protein 24 jam
Preeklampsia berat
Tekanan darah : sistolik > 160 mmHg atau diastolic > 110 mmHg
Proteinuria : 5 gr atau lebih protein 24 jam
Gejala lain : oliguria ( < 500 ml urin dalam 24 jam), gangguan pandangan, edema
paru dan sianosis, nyeri epigastrik kuadran atas, gangguan fungsi liver,
trombositopenia, gangguan pertumbuhan janin.
Pada kasus ini kriteria yang mendukung ke arah pre-eklampsia berat
(PEB ) yaitu :
a)
b)
pernah
menikahi
Mola hidatidosa
Hidrops fetalis
Riwayat Preeklampsia
Donor
inseminasi donor
kongenital
Pemaparan
atau Nullipara
oosit
Anomali
preeklampsia
pada keluarga
Kehamilan ganda
struktur
Preeklampsia
pada
kehamilan sebelumnya
terbatas
terhadap sperma
Primipaternity
HT
Kronik,
29
ISK
Obesitas,
Penyakit
Ginjal, trombofilia
Stress
Antibody
antifosfolipid syndrom
Pada kasus ini faktor resiko terjadinya pre-eklampsia berat adalah usia
pasien yang lebih dari 35 tahun ( 39 tahun )
B.
30
DAFTAR PUSTAKA
31