Anda di halaman 1dari 4

Tugas Diskusi Prostodonsia

1. Mengapa tekanan atmosfer di bawah landasan 0 atm atau ruang hampa?


2. Retensi friksi
Permukaan gigi anatomi landasan dengan mukosa
Permukaan linggir alveolar dengan landasan
Permukaan landasan dengan jaringan pendukung
Gigi sandaran dengan cangkolan (retentive arm)
Gigi tiruan dengan gigi asli di daerah verkeilung
Gigi sandaran dengan gigi tiruan
3. Dimana terjadi tegangan permukaan
Tegangan permukaan terjadi di bawah tepi antara ikatan landasan-saliva-mukosa,
yang membentuk meniskus pada tepi cairan saliva yang berbentuk konkaf atau
cekung. Karena permukaan yang dihasilkan negatif atau rendah, cairan tipis saliva
akan tertarik masuk mengisi celah yang ada secara merata akibat daya kapiler yang
terjadi dan pada akhirnya akan menahan gigi tiruan.
4. Konstruksi magnet overdenture
Salah satu cara untuk menambah retensi dari gigi tiruan adalah dengan menggunakan
konstruksi magnet pada gigi tiruan. Beberapa metal alloy yang memiliki sifat
magnetic dan digunakan dalan kedokteran gigi adalah cobalt-samatium dan besineodymium-boron. Keduanya merupakan magnet yang jarang ditemukan dan
memiliki daya tarik magnet yang kuat. Kerugian dari konstruksi magnet ini adalah
metal alloy yang digunakan mudah terjadi korosi sehingga retensi magnet ini tidak
dapat direkomendasikan secara umum.
Setiap unit magnet memiliki gaya tarik menarik pada beban sebesar 200 300 gram.
Sistem magnetic terdiri atas magnet cobalt-samantium dipasangkan ke dalam
landasan gigi tiruan dan dowel koping yang bermagnet atau plat penahan dari logam
palladium-kobalt-nikel. Dengan adanya kutub yang berlawanan pada kedua magnet
tersebut, maka akan terbentuk lemen retensi dari gigi tiruan. Perlekatan magnet adalah
elemen retentive yang tidak kaku sehingga sangat sedikit menyalurkan gaya
menggesek ke akar.

Gambar 1.1 Konstruksi Magnet


5. Mekanisme menyusun gigi di luar puncak linggir
Menyalurkan daya kunyah langsung ke apikal, menyebabkan resultan gaya

yang didapat menjadi nol


Bila penyusunan tidak pada puncak linggir, maka gaya yang didapat akan
menghasilkan resultan ke arah lateral yang dapat melepaskan gigi tiruan.

6. Uji coba tanggul gigit RA, syarat-syarat


a. Bidang orientasi tanggul gigitan RA posterior sejajar dengan garis Camper
b. Bidang orientasi tanggul gigitan RA bagian anterior sejajar dengan garis pupil
c. Bidang orientasi tanggul gigitan EA bagian anterior 2mm di bawah low lip
line
d. Adanya labial support dan buccal support sehingga pasien tak tampak ompong
atau sebaliknya tidak tampak terlalu penuh
7. Dimensi vertikal
Cara penentuan dimensi vertikal:
a. Tanggul gigitan RA yang telah dibuat dilakukan uji coba dalam mulut pasien
Bidang orientasi tanggul gigitan RA posterior sejajar dengan garis Camper
Bidang orientasi tanggul gigitan RA bagian anterior sejajar dengan garis

pupil
Bidang orientasi tanggul gigitan EA bagian anterior 2mm di bawah low

lip line
Adanya labial support dan buccal support sehingga pasien tak tampak

ompong atau sebaliknya tidak tampak terlalu penuh


b. Tahap uji coba tanggul gigitan RB di pasien
Bidang orientasi tanggul gigitan RB tidak melebihi tinggi dorsum lidah

atau setinggi sudut mulut


Bagian posterior tanggul gigitan RB tidak melebihi tinggi retromolar pad
Adanya labial support dan buccal support
Garis median dibuat di tanggul gigitan RB

c. Penentuan dimensi vertikal


Tentukan titik di RA dan RB, misal titik di bawah hidung dan satu titik di

dagu
Ukur jarak kedua titik tersebut pada saat pasien istirahat sambil melafalkan
...mmm... dan otot-otot dalam keadaan santai /relaks. Jarak ini disebut

dimensi vertikal pada saat istirahat (VDPh RP)


Tanggul gigitan RA dan RB dimasukkan kedalam mulut pasien dan pasien

menggigitkan kedua tanggul gigitan


Kemudian jarak kedua titik di RA-RB diukur. Jarak ini disebut dimensi
vertikal saat relasi sentrik (VDO). Ukuran jarak ini harus sama dengan
dimensi vertikal saat physiological rest position dikurangi jarak free way

space. Jarak free way space rata-rata 2-3 mm


Apabila jarak ini terlalu tinggi, maka ketinggian tanggul gigitan RB

dikurangi. Kalau terlalu rendah, tanggul gigitan RB yang ditambah.


d. Penentuan relasi sentrik tentatif
Tanggul gigitan RA-RB dipasangkan ke dalam mulut pasien
Pasien diinstruksikan untuk menutup RA-RB dengan posisi RB paling

posterior
Dibuat garis tanggul gigitan RA dan RB di bagian posterior
Garis median RA-RB harus selalu bertemu

8. Relasi sentrik
a. Dengan alat, yaitu Gothic Arch Tracer
Intra oral dan extra oral
Gothic arch tracer terdiri dari 2 bagian: - central bearing pin
registration plate / tracing plate
Central bearing pin di RA gambaran Gothic
Central bearing pin di RB gambaran gull wing
b. Tanpa alat
Pasien menengadahkan kepala
Gerakan menelan
Menempatkan ujung lidah pada bulatan lilin (nucleus walkhof) di garis tengah
landasan paling posterior.
Operator mendorong RB ke posisi paling belakang
9. Oklusal stop
10. Problema free end
Gigi tiruan sebagian lepasan dengan ujung bebas dapat menyebabkan beberapa
masalah. Penyebab masalah yang terjadi pada gigi tiruan berujung bebas adalah

adanya perbedaan kompresibilitas antara jaringan pendukung di bagian posterior sadel


ujung bebas dengan bagian dukungan di anteriornya sehingga gigi tiruan berujung
bebas menjadi tidak stabil yang mengakibatkan gigi tiruan mudah bergeser dan
mengungkit. Gigi tiruan yang tidak stabil selanjutnya dapat menimbulkan masalah
terhadap kesehatan jaringan yang tersisa. Adanya perbedaan kompresibilitas
dukungan, menyebabkan pada saat gigi artifisial di bagian sadel terkena tekanan
kunyah, sadel/ gigi tiruan akan bergerak rotasi/ mengungkit/ tidak stabil.
11. Faktor surveying atau tahapan yang belum
a. Model diletakkan dan dikunci pada meja model dengan bidang kunyah
horizontal (zero tilting)
b. Memeriksa daerah gerong (undercut)
c. Bila pada posisi ini undercut untuk ujung rtangan retentif retainer sudah cukup
baik, maka arah pemasangan dipilih tegak lurus bidang oklusal, yaitu searah
dengan tongkat vertikal
d. Membuat garis survey pada semua permukaan gigi sandaran dan daerah yang
akan diselipi landasan memakai batang pensil (carbon marker)
e. Bila tidak ada daerah gerong yang baik, maka dilakukan tilting model
(perubahan pososi model dari horizontal). Tilting bisa ke posterior, anterior,
lateral kiri dan lateral kanan
f. Bila pada posisi tilting diperoleh undercut yang baik, meja model dikunci
kembali dan buat garis survey terpilih
g. Sebelum model dilepas dari meja model, terlebih dahulu dibuat tanda agar
posisi survey terakhir dapat dicari ulang. Caranya dengan tripoding, yaitu
membuat tanda tiga titik pada model dengan ketinggian yang sama, atau
dibuat garis pada bidang yang sejajar arah pemasangan, dan garis tersebut
sejajar dengan tongkat vertikal.

Anda mungkin juga menyukai