Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN PELAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR


DI SD KELAS I & II
Paper

Oleh
Novi Rizani Khomsah
1301413079

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
PEMBAHASAN
Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Belajar
di SD Kelas I dan II
1.
a.

Layanan Bimbingan dan Konselin


Layanan Orientasi dan Informasi
Layanan orientasi dan informasi di Kelas I dan II SD terutama sekah
diselenggarakan terhadap orang tua siswa agar para orang tua itu memahami kondisi
dan tuntutan sekolah. Dengan pemahaman seperti itu orang tua diharapkan akan

bekerja sama dan membantu sekolah demi keberhasilan pendidikan anak-anak


mereka.
1) Materi Layanan Orientasi dan Informasi
Materi layanan orientasi dan informasi bidang bimbinngan belajar di kelaskelas rendah SD itu terutama adalah :
a) informasi tentang kurikulum SD, yang meliputi :
o tujuan pendidikan SD.
o mata pelajaran di SD
o sistem dan pendekatan proses belajar, baik di kelas maupun di luar kelas (di
rumah).
o sistem ulangan, penilaian, rapor, dan kenaikan kelas
o pelayanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah.
b) informasi tentang jam belajar di sekolah.
c) informasi tentang fasilitas belajar yang ada di sekolah, seperti perpustakaan, sarana
d)
e)
f)
b.

olah raga.
informasi tentang kegiatan belajar yang dituntut dari siswa.
informasi tentang perlunya pengembangan kreativitas anak.
informasi tentang peranan orang tua membantu anak belajar (di rumah).
Layanan Orientasi dan Informasi
Layanan orientasi dan informasi yang diberikan kepada orang tua
diselenggarakan melalui pertemuan langsung antara para orang tua dengan Guru
Kelas, minimal pada setiap awal catur wulan pertama; sedangkan yang langsung
diberikan kepada siswa dapat dilakukan melalui berbagai cara dan/atau bentuk
kegiatan :
1)

Dalam kegiatan di luar kelas, seperti dalam upacara, ketika berbaris hendak
memasuki ruang kelas, ketika menyelenggarakan kegiatan ekstra-kurikuler,

2)

dsb.
Dalam kegiatan di kelas, seperti pengaturan duduk dengan tertib, berdoa
sebelum mulai pelajaran, mengikuti pelajaran, cara yang baik bertanya

kepada guru, menjawab pertanyaan kawan dan merespon secara baik


3)

jawaban kawan, memakai alat belajar, dsb.


Dalam penyelenggaraan mata pelajaran tertentu, seperti tata cara pergaulan
diinfusikan dalam pelajaran PMP, Bahasa Indonesia; gambaran tentang
perlunya bekerja diinfusikan ke dalam pelajaran Bahasa Indonesia, IPS

4)

yang menyangkut lingkungan sosial, Berhitung, dsb.


Dalam kesempatan khusus yang sengaja diadakan oleh guru, seperti
penjelasan tentang kegiatan belajar sehari-hari, pekerjaan rumah, tugas-

5)

tugas piket harian, dsb


Dalam kesempatan insidentil kepada siswa tertentu tentang sesuatu hal
yang timbul waktu itu, seperti mengucapkan salam, cara memasuki ruangan,
kerapihan dan kebersihan pakaian, memakai kamar kecil, dsb. (Cara-cara
dan bentuk kegiatan tersebut dapat bervarasi dan dimodifikasi sesuai dengan
materi bimbingan yang diberikan dan kondisi yang ada pada waktu itu).
Cara-cara dan bentuk kegiatan tersebut di atas bervariasi dan dimodifikasi

sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi serta kelengkapan yang ada pada
waktu itu.
c. Layanan Penempatan/Penyaluran
Layanan penempatan/penyaluran diselenggarakan untuk melayani para siswa
sesuai dengan potensi, bakat, minat, serta kondisi pribadinya. Dalam kelompok
belajar misalnya, para siswa dikelompokkan sesuai dengan kecepatan belajarnya. Di
dalam kelas, para siswa ada yang didudukkan di belakang, di depan, di samping kiri
atau kanan, berdampingan dengan si A, si B, dan seterusnya. Posisi duduk masingmasing siswa itu setiap kali perlu mendapat perhatian Guru Kelas, agar kondisi
pribadi dan perkembangan mereka memperoleh pelayanan dan penyaluran yang tepat.
Demikian juga penempatan/penyaluran para siswa ke dalam kelompok
bermain, kelompok piket harian, kelompok kegiatan ekstra kurikuler perlu mendapat

perhatian sepenuhnya dari Guru Kelas dalam rangka pelayanan bimbingan dan
konseling.
Materi-materi

dalam

layanan

penempatan/penyaluran

untuk

bidang

bimbingan belajar bagi para siswa Kelas I dan II SD meliputi pokok-pokok berikut :
1)

penempatan siswa ke dalam kelompok belajar dengan mempertimbangkan materi

2)

program pengayaan dan pengajaran perbaikan yang diperlukan siswa.


penempatan siswa ke dalam kelompok belajar yang secara bersama-sama
mempergunakan alat dan/atau bahan belajar yang sama (misalnya satu buku dipakai
bersama-sama oleh lima orang siswa).
Catatan: Pengelompokan siswa ke dalam kelompok belajar "cepat, sedang,
dan lambat", serta "campuran", sejalan dengan materi bimbingan belajar pada bagian
ini.
Layanan penempatan/penyaluran tersebut secara langsung dilaksanakan oleh
Guru Kelas, baik untuk kegiatan-kegiatan siswa di dalam kelas, maupun di luar kelas.
Penempatan/ penyaluran siswa pada satu posisi, kelompok atau kegiatan tertentu tidak
harus berlaku untuk waktu yang lama (misalnya selama satu cawu atau lebih),
melainkan sesuai dengan kepentingan dilakukannya penempatan/penyaluran tersebut.
Sesuai dengan kepentingannya penempatan/penyaluran itu sewaktu-waktu dapat
diubah/ditukar.
d. Layanan Penguasaan Konten
Layanan pembelajaran bermaksud mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar siswa serta meningkatkan seoptimal mungkin hasil belajar mereka. Materi
layanan penguasaan konten biadang bimbingan belajar di Kelas I dan II meliputi
pokok-pokok berikut :

1)

upaya menyajikan materi pengayaan kepada siswa yang cepat belajar dalam mata

2)

pelajaran tertentu.
upaya penyajian pengajaran perbaikan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar

3)

dalam mata pelajaran tertentu.


upaya meningkatkan gairah belajar, misalnya dengan mengadakan lomba sederhana

4)

hasil karangan dan gambar anak-anak, dsb.


upaya meniadakan faktor-faktor yang menyebabkan siswa-siswa lambat atau kurang
gairah dalam belajar, seperti suasana kelas kurang nyaman dan tidak menyenangkan,
suasana hubungan sosio-emosional antar teman sekelas yang kurang menyenangkan,
hubungan sosio-emosional di rumah kurang menyenangkan, kemampuan fisik
menurun karena tidak makan pagi atau kekurangan gizi, dsb.
Berbeda dari layanan orientasi dan informasi yang diberikan melalui
penjelasan atau uraian, maka layanan penguasan konten lebih berupa tindakan atau
upaya langsung dari Guru Kelas terhadap para siswanya, baik dalam bentuk petunjuk,
nasehat, ajakan, perintah, pemberian contoh ataupun latihan- latihan tertentu. Para
siswa diberi petunjuk, nasehat, perintah, ajakan, contoh-contoh dan/atau latihan agar
mereka benar-benar belajar sehingga pada diri siswa itu secara perorangan tertanam
sikap dan kebiasaan yang dimaksudkan dan tercapai hasil belajar yang optimal, tidak
hanya dalam kaitannya dengan mata pelajaran di kelas yang bersangkutan tetapi juga
hal-hal lain yang diperlukan dalam pengembangan diri secara utuh. Pelaksanaan
layanan penguasaan konten tersebut dapat dilakukan di dalam kelas, baik dalam
kaitannya dengan pelajaran tertentu ataupun terlepas dari sesuatu mata pelajaran, dan
dapat pula dilakukan di luar kelas.
2. Kegiatan Pendukung Bimbingan Dan Konseling
a. Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data
Aplikasi instrumentasi (baik tes mau pun non-tes) yang secara langsung
dikenakan kepada para siswa hampir-hampir tidak ada, kecuali untuk siswa terte.itu
yang memerlukan pengungkapan data khusus, misalnya perlu dites inteligensinya.

Tes inteligensi itupun tidak diselenggarakan oleh Guru Kelas, melainkan oleh Guru
Pembimbing atau ahli lain yang berkewenangan untuk itu.
Instrumen berupa angket ada yang perlu diisi oleh orang tua siswa, yaitu
terutama yang menyangkut :
1) identitas pribadi siswa.
2) latar belakang rumah dan keluarga
3) sejarah kesehatan siswa
Hasil pengisian angket itu kemudian disimpan dalam bentuk himpunan data.
Himpunan data ini selanjutnya dipelihara dan dikembangkan sehingga memuat
berbagai keterangan penting tentang siswa yang bersangkutan. Selanjutnya,
himpunan data itu dilengkapi dengan nilai-nilai hasil belajar dan kegiatan ekstrakurikuler.
b. Konferensi Kasus
Konferensi kasus perlu diselenggarakan untuk membahas permasalahan
siswa yang memerlukan keterangan dan penanganan lebih luas. Konferensi kasus ini
diselenggarakan oleh Guru Kelas dengan mengundang orang tua siswa, Kepala
Sekolah, dan jika diperlukan mengikutsertakan pula guru kelas lain, guru agama, dan
guru penjaskes yang mengajar siswa tersebut, serta seorang Guru Pembimbing dari
SUP atau SLTA terdekat. Hasil konferensi kasus ini dipergunakan oleh Guru Kelas
untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling lebih lanjut terhadap siswa
yang bersangkutan.
c. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah perlu dilaksanakan oleh Guru Kelas apabila untuk
permasalahan siswa yang sedang ditangani diperlukan keterangan lebih jauh dari dan
tentang orang tuanya serta tentang kondisi keluarganya, dan/atau Guru Kelas ingin

menyampaikan sesuatu kepada orang tua siswa tentang permasalahan anaknya itu.
Hasil kunjungan rumah dapat dipergunakan oleh Guru Kelas untuk melanjutkan
pelajarannya terhadap siswa yang bersangkutan. Lebih jauh, dengan kunjungan
rumah itu orang tua dapat diajak bekerja sama untuk mengentaskan permasalahan
siswa tersebut.

d.

3.
a.
1)
2)
3)

Kegiatan kunjungan rumah dapat diganti dengan pemanggilan orang tua ke


sekolah. Namun demikian, kunjungan rumah secara langsung akan lebih
menguntungkan, karena penerimaan orang tua terhadap guru di rumahnya sendiri
akan lebih akrab sehingga lebih memungkinkan dijalinnya kerja sama. Di samping
itu, kunjungan I memungkinkan rumah lebih memungkinkan Guru Kelas melihat
secara langsung dan memahami lebih mendalam suasana rumah dan keluarga siswa
yang sedang dibimbingnya itu.
Alih Tangan Kasus Tangan kasus
Alih Tangan kasus dilaksanakan apabila Guru Kelas merasa kurang
berkemampuan menangani permasalahan siswanya. Pertama-tama alih tangan
dilakukan kepada Kepala Sekolah. Apabila penanganan masalah itu belum tuntas juga
alih tangan dapat dilakukan kepada salah seorang Guru Pembimbing dari SLTP
terdekat. Satu hal yang perlu mendapat perhatian ialah bahwa alih tangan itu perlu
sepengetahuan dan terlebih dahulu mendapat izin dari orang tua siswa.
Keterampilan Belajar
Kelas 1 Sekolah Dasar
Menyebutkan pernyataan tentang pentingnya belajar
Menyadari bahwa melakukan kekeliruan sebagai bagian dari belajar
Mempraktekkan keterampilan berbicara, menyimak dan belajar penemuan (inquiry)

secara efektif
4) Mereview pernyataan tentang pentingnya menyimak
5) Menyebutkan dua hal yang dipelajari di kelas
6) Mereview dan memperluas keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
b.
1)
2)
3)

dipelajari di sekolah
Kelas 2 Sekolah Dasar
Menerapkan salah satu hal yang dipelajari di sekolah ke dalam situasi rumah
Mempertunjukkan kesadaran terhadap relasi antara belajar dengan berkarya
Bekerja secara independen/bersama orang lain baik dengan maupun tanpa
pengawasan langsung

DAFTAR PUSTAKA

Adhiputra, Anak Agung Ngurah. 2013. Bimbingan dan konseling Aplikasi di Sekolah
Dasar dan Taman Kanak-Kanak. Yogyakarta: Graham Ilmu.
Kartadinata, Sunaryo dkk. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Direktoral Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Nurihsan, Ahmad Juntika. 2011. Bimbingan dan Konseling berbagai Latar kehidupan.
Bandung: Refika Aditama.
Sukmadinata, Nana, Syaodih. 2007. Bimbingan dan Konseling

dalam Praktek.

Bandung: Maestro.
Yusuf, Syamsu. 2009. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi
Press.
Rosyidah, Ainur. 2013. Buku Bahan Ajar Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar.
Pringsewu: STKIP Muhammadiyahb Pringsewu-Lampung.

Anda mungkin juga menyukai