Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Luas Bangunan
Luas
(orang)
utama (m2)
Penunjang (m2)
Teater Utama
1800
1000
1100
600
Teater Kecil
600
300
400
200
Teater Terbuka
100
Fleksibel
60 (panggung)
40
Fasilitas
Pelatihan
Besar
150
50
110
40
Sedang
80
20
60
20
Kecil
60
5-10
30
15
Fasilitas Pelengkap
800
Building Support
Peserta Edukasi
Pengunjung
Toilet karyawan
Lobby
R.tata usaha
R.pendaftaran
Gudang seni tari
R.pengajar
Area alat
Studio tari
Toilet peserta
Toilet karyawan
Lobby
Foyer
Loket tiket konser
Area jaga konser
Auditorium
Toilet pengunjung
Toilet karyawan
Snack bar
Area ekhsibisi
Pit orchestra
Panggung/pentas
Backstage
R.kontrol cahaya
R.kontrol proyektor
Bengkel
Gudang alat
R.ganti
Toilet pentas
R.latihan
R.jaga belakang
Panggung
Gudang alat musik
Gudang kostum
Loading dock
R.bawah panggung
Toilet pengunjung
Toilet karyawan
-Mengontrol suara
-Mengontrol proyektor
-Menyimpan alat music dan
alat-alat lainnya
-Menyimpan bagian panggung
yang tidak dibutuhkan
Pengunjung
Pelaku Seni
Pelaku Seni
Toilet pengunjung
Toilet karyawan
R.kontrol cahaya dan
suara
R.kontrol proyektor
Panggung/pentas
Gudang alat
R.ganti
R.rias
Panggung
Karyawan
KEBUTUHAN
RUANG
-R.counter
-Dapur kasir
-R.makan
-R.pengelola
-Kafetaria
-Mengelola kafetaria
-Menyimpan barang
-Menyimpan peralatan
-Melakukan kegiatan
sanitair
-Menaikturunkan barang
Pengunjung
-R.penyimpanan
-Gudang
-Toilet
-Loading dock
-Mengambil makanan
-Melakukan tranksasi
pembayaran
-Duduk-makan
-Cuci tangan
R.display
Kasir
Area tempat duduk
Gudang
R.administrasi
Toilet
Loading dock
-Melihat exebhition
-Melakukan kegiatan sanitair
-Melakukan diskusi
Pelaku seni
-Memamerkan karyanya
-Melakukan diskusi
-Melakukan kegiatan sanitair
-Hall besar
-R. confference
-Toilet
-R.istirahat
-R.display
-Pos keamanan
Counter
pengembalian
Counter
peminjaman
Tempat penitipan
barang
R.fotokopi
R.administrasi
R.staff
multimedia
Pengunjung
Pengelola
Bangunan
Tamu
Pengelola
operasional &
promosi
-Mengelola bangunan
-Melakukan kegiatan sanitair
-Menyimpan baran
-Menunggu
-Melakukan tranksasi dan
negosiasi
-Mengelola kegiatan
operasional
-Sanitair
-Meyimpan barang
KEBUTUHAN
RUANG
Lobby
R.tunggu
R.pimpinan
R.divisi
R.rapat
R.tamu
Gudang
-Parkir
-Mendapatkan perawatan
medik
Lobby
R.keamanan
Gudang
R.istirahat karyawan
Pantry
R.ganti/ loker
R.Medic
R.plumbing
R.P3K
Toilet karyawan
Parkir
LUAS
1000 x 0.72 =720m2
Sirkulasi 30%
Total 720+216= 936m2
Panggung Orkestra
1 m2 tiap pemusik
5 m2 untuk piano
6 m2 untuk timpani
2 m2 untuk dirigen
Panggung teater
Lobby
Min 9 x 9 m
2m2 / orang
Jumlah pengunjung 900 orang
Waktu kedatangan 15 30
menit
Jumlah pengunjung/menit 900
: 30 = 33org
Pada jam puncak 2 x 30 org
Kapasitas asumsi 75%pria
75%wanita
Pria 75% x 900 = 675
Kmr mandi 15 x 1 x 2 =30m2
Urinoir = 38 x 1.1 =41,8m2
Washtafel 15 x 1.4m2 = 21m2
Wanita 75% x 2100 = 675
Kmr mandi 15 x 1 x 2 = 30m2
Washtafel 15 x 1.4m2 = 21m2
6 loket + pemesanan masing
masing 5m2
Melayani 1/2 pengunjung
dalam 15menit
900 : 2 = 450
450 : 15 menit = 60 org/mnt
Asumsi Pengunjung VIP = 150
orang
Berupa luas tambahan bagi r.
duduk biasa. 150x1.05m2 +
(150x1.5m2)
Asumsi 50 pemain opera. Luas
= 1,2m2 / pemain
1,5m2 /musisi
1 wc tiap 5 wanita & tiap 8
pria
1 urinal & wasthafel tiap 1 wc
1 shower tiap 5 performer
Pria :75% 70 orang ( 50 + 20 )
=52orang
Wc 52 :5 =11 (
11x1.1m2=12.1 m2)
Urinoir 52:8 = 7 (7m2 x 1.6m2
= 11.2m2)
Shower = 7(7 x 0.64m2
=4.48m2)
Wanita : 75% 70 performer
dan pemusik
Wc 52:5 =11 (11 x 2m2
=22m2)
Washtafel 11 x 1.1m2 =12.1m2
Shower 11 x 0.64m2 = 7.04m2
Minimal 20m2 untuk seluruh
Toilet Umum
Ruang rias
Ruang Ganti Musisi
Toilet dan shower
Ruang istirahat
20 x 1m2
1 x 5 m2
1 x 6m2
1 x 2m2
Total = 33m2
Total = 200 m2
Total 2 x 33 x 3 =198 m2
Total = 164,4 m2
Total 50m2
pemain
Ruang penyeteman alat musik
Ruang pnyimpanan alat musik
Ruang perbaikan dan
pemeliharaan kostum
Ruang penyimpanan kostum
Ruang loker dan toilet
belakangg panggung
Total : 20 m2
Total : 20 m2
Total : 25m2
50 pemain
Pria : 3 wc =3 x 2m2 = 6m2
3 urinal = 3 x 1.1m2 = 3.3m2
3 kmr mandi =3 x 1.6m2 =
4.8m2
Wanita
3 wc = 3 x 2m2 = 6m2
3 kmr mandi = 3 x 1.6m2 =
4.8m2
Total : 60 m2
Total : 25 m2
Total : 25 m2
Total : 50 m2
Tabel 5.13 : Analisa Luasan Program Ruang Pelatihan dan Pendukung Pelatihan
Ruang Kantor umum
10m2/orang termasuk lemari
berkas
R. General Manager
Min 15 m2
Total : 25 m2
R. Wakil general manager
Min 12 m2
Total : 15 m2
R. Sekretaris
Min 12 m2
Total : 15 m2
R. pemesanan tempat
Min 12 m2
Total : 20 m2
pertunjukan
R. pemasaran
Min 12 m2
Total : 20 m2
R. publikasi
Min 12 m2
Total : 20 m2
R. penerima pengunjung
Total : 30 m2
R. Rapat
Min 20-30 m2
Total : 50 m2
R. Istirahat
Total : 50 m2
R. pengarah artistik
20-30 m2
Total : 30 m2
R. Asisten direktur
10-12 m2
Total : 12 m2
R. sekretaris
12 m2
Total : 12 m2
Toilet & shower
Total : 25 m2
Studio layar
Studio latar/dekor
Studio pencahayaan
Studio pelatihan
Kamar mandi dan loker
Ruang istirahat
Mini Stores
Pengawas min 50 m2
Kelas belajar 150 m2
Pengawas min 50 m2
Kelas belajar 150 m2
Pengawas min 50 m2
Kelas belajar 150 m2
Pengawas min 50 m2
Kelas belajar 150 m2
Untuk pria = 100 m2
Untuk wanita = 100 m2
~ Kios kios souvenir khas
theater
~ Berupa beberapa modul
ruang sekitar @ 3 x 5 m
~ R. kepala keamanan 3 x 3 m
Total : 200 m2
Total : 200 m2
Total : 200 m2
Total : 200 m2
Total : 200 m2
Total : 100 m2
Total 17 x 10 = 170 m2
9 m2
15 m2
15 m2
15 m2
Total : 54 m2
Total : 600 m2
LUAS
7.92
4.3
1.32
12.9
3.96
54
54
37.5
55
25
7.2
7.2
28
66
32
30
959.3
427.5
40
10
0
15
15
15
1.32
Luas (m2)
0.66
4.3
1.32
Gudang
R. Kontrol lighting
R. Proyektor
R. Satge Mng & Staff
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 x 20
1 x 7.2
1 x 7.2
1 x 12
Total
20
7.2
7.2
12
715.85
200 orang
5 x 18
Total
90
96
R. Latihan Tari
R. Latihan Tari Besar
150m2
Staff Area
Front Office
Lobby
Sitting Lobby
5% pengunjung
25% = 19 org
6x8
3x8
48
24
Ruang
Reception & Inforasi
PABX & Audio Vis
Control
Kapasitasa
1 org
1 unit
St. Luasan
1 x 6.3
1x9
Luas (m2)
6.3
9
1 org
1 org
1 org
1 org
2 org
2 org
2 org
4.5 x 5
4x5
4 x4
4.5 x 4
3x3
3x3
3x4
22.5
20
16
18
9
9
12
2 org
3x4
12
2 org
3x4
Total
12
276.5
General Managemet
General Manager
Ass. General Manager
Sekretaris Gm
Sekretaris Ass. GM
Seksi Adm
Seksi Personalia
Seksi Pengolahan
Seni
Seksi Peningkatan
Seni
Seksi Publikasi
325m2
64
16
2. 15
Wanita
1 wstf
2 wc
2 wstf
1 x 0.66
4x4
2 x 0.66
Total
0.66
16
1.32
100.13
300
90
6
18
21
10
40
485
Luas
30
1.98
8.6
1.98
8.6
1.98
358.14
50
30
60
100
25
25
290
5000
200
220
5420
Keterangan :
NAD = Neufret Architects Data
SP = Studi Pengamatan
BPDS = Building Planning Design Standard
CCEF = Conference, Convention and Exhibition Facilities
TSS
Gedung Pertunjukan
959.3 m2
2.
Teater Tertutup
400
m2
3.
Teater Tebuka
365
m2
4.
R. pendukung teater
189.75 m2
5.
Exhibition
200
m2
6.
R. Pelatihan
175
m2
7.
Staff Area
276.5
m2
8.
R. Rapat
100.13 m2
9.
R. Perpustakaan
485
10.
Restaurant
358.14 m2
11.
R. Mekanikal Elektrikal
290
TOTAL
Sirkulasi 30%
TOTAL
Fasilitas Parkir
TOTAL KESELURUHAN
m2
m2
4010.67
1203.201
5213.871
2995
7568.871
m2
m2
m2
m2
m2
yang sudah terbentuk. Rekapitulasi luasan program ini menjadi pegangan dalam
pembagian ruang yang diperlukan ketika diaplikasikan ke dalam massa bangunan.
BAB VI
PROSES PERANCANGAN KONSEP BANGUNAN
simbol ini kemudian dijadikan dengan acuan dalam pembentukan ruang bangunan
tersebut. Analisa alur, tema dan komposisi tari kontemporer yang dipilih,
digunakan sebagai media pembantu dalam peletakan massa bangunan dan
rancangan bentuk bangunan.
Pada gambar 6.2 ini, analisa yang dilakukan adalah mengetahui kawasan
mana saja yang akan menjadi sasaran utama dan mengetahui siapa saja pelaku
seni di daerah kawasan Jakarta Utara dan mengetahui kawasan mana yang
memiliki potensial yang baik untuk dijadikan sebagai kawasan pembangunan
gedung pertunjukan tersebut. Diagram ini dibuat agar fungsi dan tujuan dari
pembangunan gedung pertujuan ini berjalan ddengan baik dan tidak terjadi
kesalahan fungsi dalam penentuan program pada proses selanjutnya.
6.3 Pemilihan Tarian
Pemilihan tarian dilakukan berdasarkan jenis tarian yang mana tarian yang
diambil merupakan tarian kontemporer, pengambilan tarian kontemporer ini
bertujuan untuk memperkuat konsep bangunan yang memiliki fungsi utama yaitu
gedung pertunjukan tari khususnya tari kontemporer namun tidak menutup
kumngkinan gedung ini dapat dipergunakan untuk kesenian lainnya yang
membutuhkan fasilitas gedung pertunjukan. Oleh karena itu pemilihan jenis tarian
yang diambil adalah tari kontemporer. Pemilihan tarian juga didasarkan pada
unsure-unsur yang terkandung dalam tarian tersebut, unsur-unsur yang dimaksud
adalah konsep dan tema tarian serta unsur-unsur gerakan dan unsur external
berupa kostum tarian yang mana memiliki ciri khas Indonesia. Pemilihan tema
dan konsep tarian yang dicari adalah tarian yang memiliki konsep dan tarian yang
bersifat universal dan tak akan akan luput oleh waktu serta yang memiliki sifat keIndonesiaannya. Sifat keIndonesiaan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang
terjadi di Indonesia, baik interaksi manusia, alam ,budaya dan kepercayaan yang
terjadi dalam bumi Indonesia.
Berdasarkan karakteristik tarian dapat memenuhi karakteristik tarian yang
saya cari, maka ditentukan tarian Bagaspati yang ditarikan oleh Mugiyono
Kasido. Beliau merupakan seniman kelahiran solo dan saat ini merupakan salah
satu pionner
memiliki konsep tentang interaksi alam dengan manusia yang mana didalamnya
terkandung unsur budaya dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Tarian ini
menceritakan tentang Bagaspati is a father of sky, Bagaspati is a mother of earth,
Bagaspati also come from touching, swinging dan giving soul for life ,Bagspati
memiliki arti Matahari. Pada tarian ini dijelaskan bahwa matahari adalah sumber
dari kehidupan di bumi yang mana matahari memiliki pergerakan yang konstan
berdasarkan jalur yang dimilikinya yaitu berputar melingkar sesuai dengan
jalurnya, terdapat tidak terdapa titik awal dan akhir. Yang lebih ditekankan pada
tarian ini adalah mengenai matahari dan pergerakan manusia dibawah matahari.
Pergerakan matahari di bumi selalu timbul dan tenggelam yang dinterpretasikan
dengan matahari terbit dan tenggelam. Pada saat-saat tertentu matahari ini
memiliki masa-masa transisi yang terdapat pada saat matahari mulai muncul,
kemudian matahari berada pada titik tertingginya serta pada saat matahari
tenggelam.
Unsur lain yang menguatkan tarian ini untuk dipilih tarian ini adalah unsur
gerak dalam tarian yang masih memiliki dasar gerakan tari tradisional Indonesia,
terutama tari jawa serta kostum tarian ini keaslian merupakan salah satu budaya
serta kesenian Indonesia berupa batik.
ini
analisa ini hanya bersifat mendukung, bias digunakan dan bias tidak digunakan
dalam proses pembentukan bangunan dan ruang. Jika pembentukan bangunan dan
ruang dapat dicapai dengan maksimal dan dapat memvisualisasikan tarian tersebut
maka analisa ini akan diabaikan, namun jika dalam pembentukan bangunan dan
ruang masih tidak cukup untuk memvisualisasikan tarian tersebut maka analisa ini
akan dipergunakan untuk memperkuat konsep dari bangunan tersebut yang
disesuaikan dengan konsep tarian. Hal ini akan ditentukan dalam proses
pembentukan banguan dan ruang.
bagian yaitu awal,tengah dan akhir. Penyusunan ini diberikan kode berupa
layering 1, layering 2 and layering 3.
Layering 1
penerapan diagram kartesius pertama yang dicoba, dan hasil dari diagram
kartesius ini menghasilkan bidang horizontal yang membentuk ruang dari bidangbidang datar.
Hasil dari penerapan diagram karteius awal ini tidak membentuk ruang
secara langsung, ruang yang terbentuk akibat dari susunan bidang datar secara
vertikal ini membutuhkan proses yang lebih lanjut. Proses yang dibutuhkan masi
begitu panjang dan rumit,serta ruang yang terbentuk belum tentu dapat
merepresentasikan konsep serta tema tarian kedalam massa bangunan.
Selain masalah skala massa bangunan, terdapat masalah lain yaitu masalah
kdb site terhadap dasar bangunan yang ada pada percobaan kedua ini.
Membutuhkan pengolahan massa bangunan dengan cara memirror bangunan.
teater dengan dimensi panjang kali lebar, 40m x 60m. Ukuran ini menjadi patokan
dalam penyekalaan seluruh bangunan yang ada. Ukuran ini berdasarkan total
kebutuhan ruang yang diperlukan teater untuk menampung 800 penonton
dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya.
Bangunan di mirror
Dengan luasan dasar bangunan yang melebihi KDB, maka diperlukan proses
selanjutnya untuk mengatasi persoalan KDB ini adalah dengan cara memirror
bangunan terlebih dahulu kemudian dilakukan proses mengangkat bangunan
hingga pada titik tertentu. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk menerapkan
atap bangunan diubah menjadi plafon bawah pada bangunan. Sehingga secara 180
derajat, proses ini secara tak langsung memperkuat konsep dan tema tarian yang
diaplikasikan ke massa bangunan.
menaikkan level tanah sebesar lima meter untuk menanggulangi hal ini.
Kemudian dilakukan pemotongan gsp dan gsb tapak yang telah ditentukan, hasil
dari pemotongan ini merupakan dasar awal bangunan yang akan terbangun.
menggunakan single glass system , pemasangan fasade kaca ini bertujuan untuk
menghindari air dan udara yang berlebihan masuk kedalam gedung. Tingginya
curah hujan di Daerah Pantai Mutiara dan letak site yang berada di tepi pantai
menjadikan pemilihan kaca sebagai fasade utama pada bangunan. Sedangkan
fasade kedua pada bangunan adalah wiremesh
pelapis dari fasade utama.
utama,
menahan fasade utama yaitu fasade kaca. Spider web ini akan bertumpu pada
substruktur.
6.14 Utilitas
Utilitas pada bangunan ini cukup rumit karena fungsinya untuk komersial
sehingga utilitas ini harus dipikirkan semaksimal mungkin agar dapat mendukung
kegiatan manusia didalamnya secara maksimal.
6.14.1 Listrik
Sistem instalasi listrik dimulai dari gardu PLN yang terletak pada
bangunan semi basemen, yang masuk kedalam tapak melalui saluran bawah tanah.
Aliran listrik menuju Main Distribution Panel. Listrik dibagi ke setiap pembagian
ruang melalui sub-distribution panel yang ada pada setiap lantai. Setelah itu
menuju KWH meter yang terdapat di ruang panel pada setiap lantai.
Gambar 6.29: Penempatan Genset, R.Panel dan Shaft Listrik Lantai Semi Basement
Sumber :Data Pribadi Penulis
Tanki solar ini diletakkan berdekatan dengan genset agar distribusi solar
bisa lebih cepat. Genset ini membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh menit
untuk menyala pada saat aliran listril dari PLN terputus.
Pada lantai semi basement terdapat ruang panel dan ruang control. Ruang
panel berisikan panel-panel untuk menyalurkan listrik ke setiap ruangnya,
sedangkan ruang control berfungsi sebagai tempat untuk mengatur dan manjada
keadaan listrik di dalam bangunan. Bangunan ini hanya terdapat satu massa
bangunan oleh karena itu terdapat satu zona ruang genset, ruang panel dan ruang
control. Didepan pintu panel tidak diperbolehkan menaruh sesuatu yang tidak ada
Pada lantai basement terdapat tiga titik shaft air. Pembagian ini didasarkan
pada pembagian program utama dan pembagian massa bangunan yang terbagi
menjadi tiga bagian.
Untuk sistem penyaluran air hujan yang berasal dari roof darin.
Dilanjutkan ke talang air vertikal yang terletak pada join fasade, kemudian
beberapa kubik air disalurkan dan ditampung ke dalam GWT agar bisa
dimafaatkan kembali untuk menyiram kloset dan menyiram tanaman. Sedangkan
sisanya disalurkan langsung ke laut.
Sistem pendingin udara terdiri dari dua fase, fase pertama merupakan
siklus pendek untuk mendinginkan air. Fase kedua adalah siklus panjang dimana
air didinginkan oleh fase pertama yang mentransmisikan udara dari air handling
unit (AHU) tiap lantai untuk dikeluarkan kedalam raungan dalam bentuk udara
dingin.
BAB VII
KESIMPULAN
metode
diagram
ini,
massa
bangunan
yang
tercipta
mampu