Anda di halaman 1dari 12

Presentasi Proposal Tugas

Akhir
By :
Ema Umiatul Khusna
Shierly Cynthia
Marsellina

Pendahuluan
Pada industri pengolahan migas, proses yang cukup
penting adalah mengurangi kadar karbon dioksida
(CO2)
dan
hidrogen
sulfida
(H2S)
dengan
menggunakan pelarut tertentu agar kandungan
belerang kurang 16 ppm. Selain itu pada proses ini di
pengaruhi oleh suhu , laju alir, pelarut, dan tekanan.
Kami mengambil judul Pengaruh Suhu dan Laju Alir
MDEA Terhadap Efisiensi Absorpsi H2S pada Amine
Contactor", untuk mengoptimalkan hasil penyerapan
H2S pada Amine Contactor, karena H2S merupakan
komponen
yang
dapat
merusak
maupun
menyebabkan
korosi
pada
peralatan
yang
dilewatinya.

Ruang Lingkup Masalah


Mencari kondisi optimum pada proses

sweetening gas.
Menghitung efisiensi hasil dari simulasi
yang telah di dapatkan.
Membandingkan hasil produk sweetening
gas yang di dapat dari simulasi dan pada
kondisi aktual.

Batasan Masalah
Laju alir gas masuk amine contactor di

jaga konstan.
Absorben menggunakan larutan MDEA.
Suhu gas masuk amine Contactor di jaga
konstan.
Suhu larutan MDEA diubah dengan
variabel : 19; 19,5; 20; 20,5; dan 21 oC.
Laju alir MDEA di ubah dengan variabel :
41; 41,5; 42; 42,5 dan 43 m3/jam.
H2S terserap sempurna.

Rumusan Masalah
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

proses sweetening gas pada Amine


Contactor?
Bagaimana pengaruh suhu dan laju alir
terhadap sweet gas yang diperoleh ?
Bagaimana kriteria yang memenuhi syarat
sweet gas yang dijual ?
Berapakah tingkat efisiensi penyerapan H 2S
pada Amine Contactor jika dilakukan
perubahan laju alir dan suhu MDEA ?

Tujuan Penelitian
Mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi sweetening gas Amine


Contactor
Mengetahui pengaruh suhu dan laju alir
terhadap hasil sweet gas yang diperoleh
Mengetahui kriteria yang memenuhi syarat
sweet gas yang dijual
Mengetahui tingkat efisiensi penyerapan
H2S pada Amine Contactor jika dilakukan
perubahan suhu dan laju alir MDEA

Tinjauan Pustaka
Sweetening gas merupakan proses penyerapan komponen H 2S

dengan menggunakan pelarut yang ditentukan . Gas masam


yang mengandung banyak gas H 2S di kontakan dengan pelarut
agar gas H2S dapat terserap oleh pelarut. Pelarut yang biasa
digunakan Metyl Dietanol Amine (MDEA).
Alat yang digunakan pada proses industri ini adalah amine
contaktor. Alat ini bekerja dengan prinsip absorpsi. Pada proses
ini aliran gas dilewatkan dalam suatu fluida tertentu yang dapat
menyerap gas-gas masam yang ikut dalam aliran gas.
Kriteria gas yang diperoleh dari hasil sweetening gas ini adalah
dengan kadar H2S kurang dari 16 ppm.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses sweetening gas
antara lain: tekanan operasi, suhu operasi, komposisi aliran
fluida, dan pemisahan antara fase cair dan fase gas yang
terserap.

Metodologi Penelitian
Alat dan Bahan :
Hysis
Data aktual yang di dapat dari lapangan

Prosedur Percobaan
Study literatur di diskusikan dengan pihak

industri
Mengambil data pada Amine Contactor , yaitu :
a. Spesifikasi Amine Contactor
b. Mencatat jumlah tray pada Amine
Contactor
c. Mencatat kondisi umpan.
Mensimulasikan data awal menggunakan hysis
Mengubah variabel proses menggunakan hysis
Mencatat hasil simulasi

Variabel Percobaan
Variabel Tetap :

Laju alir gas masuk Amine Contactor


b. MDEA masuk pada tray 1
c. Suhu gas masuk pada Amine Contactor
a.

Variabel Berubah :

Suhu larutan MDEA masuk proses :


19; 19,5; 20; 20,5 dan 21 oC
b. Laju alir larutan MDEA masuk proses :
41; 41,5; 42; 42,5; dan 43 m3/jam
a.

Teknik Pengumpulan Data


No
.

Suhu
(oC)

Kompos
isi

Laju Alir (m3/jam)


21

41

41,5

42

42,5

43

21,5

22

22,5

23

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai