1. Stabilitas ekonomi
Tujuan kebijakan stabilitas:
- Pemenuhan kesempatan kerja
- Kestabilan harga
- Pertumbuhan ekonomi
- Posisi neraca pembayaran yang sehat
Perwujudan dari kebijakan-kebijakan tersebut antara lain dengan:
- Kebijakan moneter, dengan merubah-rubah tingkat bunga SBI untuk
"mengatur" tingkat permintaan.
- Kebijakan fiskal, tidak memadainya permintaan agregat sehingga
dilakukan perbesaran belanja negara dan penurunan pajak serta
penerbitan obligasi.
Upaya untuk mendorong kurva S ke kanan:
- Keyakinan akan sistem pasar, dengan menurani intervensi
pemerintah.
- Peningkatan efisiensi pasar, dengan mengembangkan pasar modal
"bebas".
- Penurunan biaya, dengan peningkatan kualitas tenaga kerja.
- Mendorong partisipasi swasta, dengan penurunan pajak
perusahaan.
1
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan
Dalam penyediaan fasilitas umum, perlu adanya dana untuk pembiayaan. Untuk
menunjang penyediaan tersebut terdapat beberapa metode pembiayaan,
seperti:
a. Pendapatan (pas- as- you- go), membiayai pengeluaran untuk fasilitas
dengan pendapatan daerah saat ini dengan sumber dana: pajak, retribusi,
alokasi dana dari pemerintah pusat.
Keuntungan
- Biaya bunga relatif rendah
- Dapat digunakan untuk proyek berskala besar
Kerugian
- Tidak diberikan secara otomatis, perlu mengikuti proses tender
- Seringkali adanya persyaratan dana pendamping
- Proyek yang dibiayai tidak selalu menjadi prioritas
2
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan
3
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan
4
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan
Sistematika Pembahasan :
1. Latar Belakang
2. Tujuan Perubahan
3. Prinsip Pengaturan Kedua dalam Sistem Pemerintahan Daerah
4. Pokok-pokok Materi Perubahan
5. Cakupan Materi UU Implikasi atau Prasyarat Perubahan Paradigma
Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Manajemen Perubahan dalam Implementasi UU Pemerintahan Daerah Bidang
Keuangan Daerah.
Tujuan perubahan :
1. Mempertajam esensi sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam
kerangka pengelolaan keuangan daerah;
5
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan
6
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan
Lingkup materi UU :
1. Asas Umum (Pasal 155 dan 156);
2. Struktur APBD (Paragraf kedua);
3. Prinsip Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan (Pasal 157 s/d 176);
4. Mekanisme penyusunan, perubahan, dan pertanggung-jawaban pelaksanaan,
serta evaluasinya (Pasal 179 s/d 191);
5. Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah (Pasal 192 dan 193);
6. Peraturan Perundang-undangan Pokok yang diamanatkan UU ini.
Azas umum :
1. Prinsip Pendanaan Urusan pemerintahan daerah dan urusan pemerintah
daerah (Pasal 155);
2. Pemegang keuangan dan prinsip pelimpahan kekuasaan pengelolaan daerah
(Pasal 156).
7
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan
kewenangan Pemerintah didanai dari dan atas beban APBN (UU 32/04 pasal
155 ayat 1 & 2).
3. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran ybs
harus dimasukan dalam APBD (UU 33/04 pasal 66 ayat 4).
4. APBD, perubahan APBD dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap
tahun ditetapkan dengan Perda (UU 33/04 pasal 66 ayat 2).
5. PERDA tentang APBD merupakan dasar bagi Pemda untuk melakukan
penerimaan dan pengeluaran daerah (UU 33/04 pasal 67 ayat 1).
6. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pada
pengeluaran atas beban APBD jika anggaran untuk mendanai kegiatan
tersebut tidak ada atau tidak tersedia (UU 33/04 pasal 67 ayat 2).
Landasan hukum :
- Pasal 194 UU 32/2004 PP tentang penyusunan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pengawasan, dan pertanggunggjawaban;
- PERMENDAGRI untuk mencegah kekosongan;
8
Ringkasan Kuliah Ekonomi Perkotaan