IMPLEMENTASI STRATEGI
Oleh:
KELOMPOK 5
(1306305025)
(1306305118)
(1306305119)
(1306305161)
IMPLEMENTASI STRATEGI
Definisi dan Konsep Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan
untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses
dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah
strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen
strategik.
Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan.
banyak faktor-faktor tak terduga yang bisa menjadi hambatan. Hitt, Ireland, dan Hoskisson
(2000) menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan
implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin mencapai daya
saing strategis dan menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Kesuksesan persaingan terjadi
ketika perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten dengan
strategi-strategi levelbisnis, levelperusahaan, akuisisi, internasional, dan kerjasama yang
sebelumnya dipilih.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan
misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh
dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari lingkungan
eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman pasarnya dan
menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan
hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan membentuk tujuantujuan strategis, misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produk-produk yang ingin
diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan
sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya
Implementasi Kepemimipinan
Implementasi strategi biasanya berkaitan erat dengan perubahan, oleh karena itu
tidaklah mengherankan masalah kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dan perlu
dicermati secara teliti dalam implementasi strategi. Gaya kepemimpinanlah yang akan
1
b.
c.
d.
dituntut mampu untuk melakukan transformasi terlepas pada gaya kepemimpinan apa yang
mereka anut. Pemimpin harus mampu mengelola perubahan, termasuk di dalamnya mengubah
budaya organiasi yang tidak lagi kondusif dan produktif. Pemimpin harus mempunyai visi yang
tajam, pandai mengelola keragaman dan mendorong terus proses pembelajaran karena dinamika
perubahan lingkungan serta persaingan yang semakin ketat.
Implementasi Kebijakan Fungsional
Pengembangan strategi tingkat fungsional diperlukan untuk mendukung strategi pada
tingkat yang lebih tinggi agar dapat dipastikan bahwa keseluruhan strategi dapat berjalan dengan
satu kesatuan dan konsisten pada tingkat operasional. Strategi fungsional diperlukan untuk
masing-masing fungsi dari suatu usaha atau bisnis, di mana strategi tersebut menghasilkan tugastugas yang diperlukan untuk merealisasikan strategi tingkat bisnis.
Struktur yang paling luas digunakan adalah jenis fungsional atau tersentralisasi karena
struktur ini yang paling sederhana dan paling murah dari tujuh alternatif yang ada. Struktur
fungsional (functional structure) mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis
seperti produksi/operasi, pemasaran, keuangan / akuntansi, penelitian dan pengembangan, dan
sistem informasi manajemen. Selain sederhana dan tidak mahal, struktur fungsional juga
mendorong spesialisasi tenaga kerja, meningkatkan efisiensi talenta manajerial dan teknis,
meminimalkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang pelik, dan memungkinkan
pengambilan keputusan yang cepat.
Beberapa kelemahan struktur fungsional antara lain spesialisasi yang berlebihan pada
fungsi, meminimalkan peluang pengembangan karir, dan terkadang dicirikan oleh semangat
kerja karyawan yang rendah, konflik lini / staf, pendelegasian wewenang yang buruk, serta
pengawasan akan produk dan pasar yang tidak memadai. Struktur fungsional seringkali
memunculkan pemikiran jangka pendek dan sempit yang bisa membuat perusahaan tidak mampu
mencapai apa yang terbaik baginya secara keseluruhan. Sebagai contoh, departemen litbang
berusaha merancang produk dan komponen sedemikian rupa untuk mencapai desain teknis yang
elegan, sementara departemen produksi menginginkan produk yang sederhana sehingga dapat
diproduksi secara lebih murah. Jadi, komunikasi seringkali tidak berjalan dengan baik dalam
struktur fungsional. Kebanyakan perusahaan besar telah meninggalkan struktur fungsional dan
lebih memilih desentralisasi dan akuntanbilitas yang lebih baik.
Strategi tingkat fungsional di perusahaan terdiri dari fungsi-fungsi yang dijalankan
perusahaan yang biasanya terdiri dari fungsi-fungsi sebagai berikut :
4.
masing-masing.
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh
individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai
yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut
digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan
organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah
organisasi lainnya.
Tahap implementasi dan evaluasi strategi ini merupakan tahap akhir dalam
implementasi strategi. Dalam tahap ini manajemen sudah harus mempunyai gagasan yang jelas
mengenai tingkat perubahan yang diinginkan, baik menyangkut struktur organisasi, budaya
perusahaan maupun gaya kepemimpinan. Menurut Thomas V. Bonoma dalam Hari Purnomo dan
Zulkiflimansyah (1999), untuk melakukan tahap implementasi dan evaluasi strategi dengan baik
dan berhasil, manajemen perusahaan perlu terbiasa dan membiasakan diri dengan empat jenis
keahlian dasar, yaitu:
a. Kemampuan Berinteraksi (Interacting Skills)
Kemampuan ini ditunjukkan dengan kapabilitas manajemen perusahaan dalam berinteraksi
b.
dan berempati dengan berbagai perilaku dan sikap orang lain untuk mencapai tujuannya
Kemampuan Mengalokasi (Allocation Skills)
Kemampuan
ini
diperlukan
untuk
menunjang
kemampuan
manajemen
dalam
efisien.
Kemampuan Memonitoring (Monitoring Skills)
Kemampuan ini meliputi kapabilitas perusahaan dalam menggunakan informasi secara
efisien untuk memperbaiki atau menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dalam proses
d.
implementasi.
Kemampuan Mengorganisasikan (Organizing Skills)
Merupakan kemampuan untuk menciptakan jaringan atau organisasi informal dalam rangka
menyesuaikan diri dengan berbagai masalah yang mungkin terjadi.
organisasi
akan
membantu
mempertajam
aktivitas
kunci
perusahaan
dan
memperlihatkan pola koordinasi yang diterapkan dalam menjalankan strategi. Dalam hal ini,
aspek strategi, stuktur dan lingkungan harus terpadu dalam satu kesatuan, atau jika tidak, maka
kinerja perusahaan akan lemah.
a. Struktur Organisasi Sederhana
Struktur organisasi sederhana ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja.
Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan,
biasanya menggunakan struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan
struktur organisasi
menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur
sederhana ini, pemilik perusahaan cenderung mengambil semua keputusan penting secara
sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan perusahaan.
b. Struktur Organisasi Fungsional
Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai spesialisasi fungsional
menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju spesialisasi ini
8
dan notebok. Asus belakangan ini mulai memproduksi PDA, telepon genggam, monitor LCD,
tablet dan produksi komputer lainnya.
Asus berhasil mencatatkan penjualan smartphone mengesankan pada kuartal keempat (Q4) 2014.
Perusahaan berbasis di Taipei ini berhasil menduduki posisi kedua industri smartphone Android
di pasar Indonesia.
Pada posisi ini, Asus terpaut 8.312 unit atau sekitar 0,5% dari yang menduduki posisi pertama
Samsung. Sementara itu, secara total penjualan, Asus berhasil memasarkan sebanyak 801.489
unit smartphone separuhnya dari produsen Samsung, yang memimpin pasar dengan penjualan
1.591.490 unit.
Hadirnya smartphone Asus Zenfone, berhasil mengubah peta persaingan industri smartphone di
Indonesia.
Menurut kalian, strategi apa yang dilakukan Asustek untuk strategi tingkat bisnis dan bagaimana
proses Asus terhadap pengimplementasian strategi?
Strategi tingkat bisnis yang dilakukan Asustek adalah:
1. Strategi Kepemimpinan Biaya
Asustek Computer Inc. atau yang lebih dikenal dengan ASUS, adalah sebuah perusahaan
berbasis di Taiwan yang memproduksi komponen komputer seperti papan induk, kartu grafis,
dan notebook. Asus belakangan ini mulai memproduksi PDA, Telepon genggam, monitor
LCD, tablet dan produk komputer lainnya. Produk produk asus ditawarkan dengan harga yang
lebih murah dari pesaingnya hal ini disebabkan dalam setiap perakitan komponen produk nya
asus tidak melibatkan pihak ke tiga sehingga mereka dapat menghemat biaya produksi. Selain
itu, dengan harga yang terjangkau dari produsen yang lain, Asus bisa mengeluarkan produk
dengan spesifikasi yang mumpuni, setara dengan produk-produk kelas atas dari produsen
yang lain.
2. Strategi Diferensiasi
Strategi diferensiasi yang dilakukan oleh Asus dapat dilihat dari banyaknya produk-produk
baru seperti laptop convertible, dimana laptop tersebut bisa digunakan sebagai tablet hanya
dengan mencopot bagian keyboardnya. Selain itu juga, dengan mengeluarkan produk
smartphone yang bisa digunakan di tablet. Sehingga konsumen bisa mendapatkan 2 jenis
gadget dengan hanya membeli seharga 1 jenis gadget saja. Selain itu, desain dari smartphone
yang dikeluarkannya juga bisa dikatakan berbeda dari pada yang lain. Dan juga, spesifikasi
10
yang digunakannya tersebut, bisa memberikan tren baru terhadap produk sejenisnya yang
berada di level yang sama.
3. Strategi Fokus
Asustek dari awal berdiri sudah fokus untuk menyediakan barang-barang elektronik dengan
harga terjangkau, akan tetapi dengan kualitas yang bisa dikatakan bagus dan dapat bersaing
dengan produk yang berada diatasnya. Sehingga dengan demikian, Asus dapat masuk ke pasar
dan dapat diterima lebih mudah oleh konsumen. Apalagi Asus berhasil mencatatkan penjualan
smartphone mengesankan pada kuartal keempat (Q4) 2014, dan berhasil menduduki posisi
kedua industri smartphone Android di pasar Indonesia. Pada posisi ini, Asus terpaut 8.312 unit
atau sekitar 0,5% dari yang menduduki posisi pertama Samsung. Dari data tersebut, Asus bisa
dikatakan sukses terhadap produk yang dipasarkannya.
Implementasi strategi yang dapat dilakukan Asustek adalah:
1. Implementasi Kepemimpinan
Menurut kami, implementasi kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh Asustek berupa gaya
kepemimpinan asertif. Karena gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai
perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan lainnya. Dimana pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan kritik.
Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang
sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan. Dengan data diatas, menggambarkan bahwa
masyarakat bisa menerima kehadiran produk Asus karena mereka bisa menawarkan apa yang
memang diinginkan maupun dibutuhkan oleh masyarakat dengan inovasi-inovasi terbarunya.
Sehingga bisa menimbulkan kesan bahwa Asus ini merupakan penyedia produk yang inovatif.
2. Implementasi Kebijakan Fungsional
Karena sekaran ini Asustek sudah mulai terkenal dan mempunyai nama di masyarakat,
sebaiknya mereka bisa memilah-milah di dalam struktur fungsional tersebut. Karena struktur
fungsional memiliki kelebihan dalam spesialisasi tenaga kerja, meningkatkan efisiensi talenta
manajerial dan teknis, meminimalkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang pelik, dan
memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat. Akan tetapi, struktur fungsional
seringkali memunculkan pemikiran jangka pendek dan sempit yang bisa membuat perusahaan
tidak mampu mencapai apa yang terbaik baginya secara keseluruhan.
3. Implementasi Organisasi
11
Agar Asustek bisa berkembang lebih baik dari sekarang ini, sebaiknya mereka memperhatikan
implementasi organisasinya dengan beberapa kriteria :
a) Efektif dan Efisiensi
Perusahaan bisa dikatakan efektif apabila sudah bisa mencapai tujuannya dengan baik.
b) Keputusan dan Implementasi
Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus
dapat mencapai tujuannya. Dengan demikian, implementasinya bisa berjalan dengan baik.
c) Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Diperlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan
struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi
strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan
yang terjadi bisa vertikal dan bisa juga horizontal.
d) Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Nilai-nilai yang sudah diciptakan sebelum-sebelumnya tersebut dapat diturunkan dan
digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan
organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah
organisasi lainnya.
Struktur organisasi yang dapat digunakan oleh Asustek berupa struktur orgnisasi divisional.
Karena struktur organisasi divisional cocok diterapkan pada perusahaan berkembang,
perusahaan mulai memfokuskan perhatiannya pada pengelolaan berbagai lini produk di
berbagai industri dan mendesentralisasikan wewenangnya dalam pengambilan keputusan.
Ketika perusahaan mulai mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar
yang berbeda, biasanya mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri dari
beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang
manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Sehingga manajer divisi dapat
mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka
menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh
mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut
dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga
merupakan tempat yang baik dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta
meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dewiyanti, Hani. 2012. Implementasi Manajemen Strategi dalam Organisisasi.
1425w010.blogspot.co.id. (Diakses pada Tanggal 19 November 2015)
Libriyanti, Okta. 2013. Implementasi Strategi. www.academia.edu. Diakses pada tanggal 19
November 2015
web-suplemen.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/paling%20gres%2008.doc
(Diakses
pada
tanggal 19 November 2015)
13