Anda di halaman 1dari 26

TEORI BELAJAR

Aliran Tingkah Laku


Thorndike
Watson
Clark Hull
Edwin Guthrie
Skinner

Aliran Humanistik
Bloom & Krathwohl
Kolb
Honey & Mumford
Habermas

Aliran Sibernetik
Landa
Pask & Scott

Aliran Kognitif
Piaget
Ausubel
Bruner
1

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME


(TINGKAH LAKU)
Belajar adalah perubahan tingkah laku
Proses belajar mengajar :

Penguatan (+)
Stimulus

Proses

Respons
Penguatan (-)

Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya

respons. Reinforcement bisa positive bisa negative


Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa
respons (karena dapat diamati)
Kritik :
1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks
2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur

APLIKASI BEHAVIORISME DALAM


PROSES BM
MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
Menentukan tujuan instruksional
Menganalisis lingkungan kelas, termasuk entry
behavior mahasiswa
Menentukan materi pelajaran
Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
Menyajikan materi pelajaran
Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
tugas-tugas
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
Memberikan stimulus baru
Mengevaluasi hasil belajar
Memberikan penguatan, dan seterusnya
3

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu


berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati)
Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam
dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses
belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi dengan struktur
kognitif yang sudah dimiliki
A

ABCD = Struktur
kognitif
mahasiswa
Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori
perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna
Ausubel
Kritik :
1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar,
sukar diaplikasikan
2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami
4
struktur kognitif yang ada dalam setiap orang mahasiswa

KOGNITIVISME :
TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
1. Proses Belajar : terjadi menurut tahaptahap perkembangan sesuai umur
2. Tahap-Tahap :
asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru
dengan struktur kognitif yang sudah ada)
akomodasi (penyesuaian struktur kognitif
mahasiswa dengan pengetahuan baru)
equilibrasi (penyeimbangan mental
setelah terjadi proses asimilasi /
akomodasi
5

APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN


PIAGET
1)
2)
3)

4)
5)

6)

Menentukan tujuan instruksional


Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang dapat dipelajari
secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan
minimum oleh dosen)
Merancang kegiatan belajar yang cocok
untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa
Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang
memacu krativitas mahasiswa untuk
berdiskusi atau bertanya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
6

KOGNITIVISME : BRUNER
Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara
kita mengatur materi pelajaran
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
enaktif (aktivitas mahasiwa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas)
ikonik (mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
simbolik (mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
diamati dan alami)

APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

Menentukan tujuan-tujuan instruksional


Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang bisa dipelajari secara
induktif oleh mahasiswa
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mengatur topik-topik mulai dari yang paling
konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke
kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke
simbolik, dsb.nya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
8

TEORI BERMAKNA AUSUBEL


Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu

mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan


pengetahuan baru
Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:
memperhatikan stimulus yang diberikan
memahami makna stimulus
menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipahami
Konsep penting : Advance Organizer, yang merupakan
gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi
sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik tolak
proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang baru
dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3) fasilitator
yang mempermudah mahasiswa belajar
9

APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL

Menentukan tujuan instruksional


Mengukur kesiapan mahasiswa
Memilih materi pelajaran
Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai
mahasiswa
Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang
harus dipelajari
Menggunakan advance organizer dengan cara
membuat rangkuman
Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip
dengan fokus pada hubungan antara konsep yang
ada
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
10

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Belajar adalah untuk memanusiakan manusia


Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik
belajar apapun asal tujuan belajar tercapai
Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme
Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif
dan Psikomotor
Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman
konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan
eksperimentasi aktif
Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa
menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis
Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan
belajar emansipatoris
Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan lebih
dekat dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan
11

APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK


DALAM PROSES BM

Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk


berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke
abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )
Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan
aktif mahasiswa di dalam proses BM)
Aplikasinya melalui tahap-tahap :
1. menentukan tujuan instruksional
2. menentukan materi pelajaran
3. mengidentifikasi entry behavior mahasiswa
4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan
mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan
seterusnya.
12

TEORI BELAJAR SIBERNETIK


Belajar adalah pengolahan informasi
Yang terpenting adalah sistem informasi, yang akan menentukan
terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar
yang ideal untuk segala situasi
Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott
(tipe mahasiswa wholist dan serialist)
Pendekatan belajar algoritmik menuntut mahasiswa berpikir
sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu
(memahami rumus matematika)
Pendekatan heuristik menuntut mah. berpikir divergen, menyebar
ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh
arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir
demikian
Mah.tipe wholist cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang
paling umum ke tahap yang lebih khusus
Mah.tipe serialist; cenderung berpikir secara algoritmik
Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit
dipraktekkan)
13

APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK


DALAM PROSES BM
Menentukan tujuan instruksional
Menentukan materi pelajaran
Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam
materi tersebut
Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan
sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik)
Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan
sistem informasinya
Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa
belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan
pelajaran

14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PROSES BELAJAR MENGAJAR
INTERNAL :
Kemampuan
Motivasi
Perhatian
Ingatan
Lupa
Retensi
Transfer

EKSTERNAL
Kondisi

Belajar
Tujuan Belajar
Pemberian
Umpan Balik

15

ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH


Jarang Belum
berlatih menguasai
menggunakan pengetahuan/
keterampilan keterampilan
1

Prestasi
belajar
rendah
Konsekuensi
negatif
pelaksanaan
tugas

Sifat atau struktur


tugas yang sulit
atau tidak
menyenangkan
16

MOTIVASI

Pengertian : Movere =
menggerakkan

Kondisi
-

yang :
menimbulkan perilaku
mengarahkan perilaku
mempertahankan intensitas
perilaku
17

ARCS MODEL

PERHATIAN (ATTENTION)
RELEVANSI (RELEVANCE)
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
KEPUASAN ( SATISFACTION)

18

ATTENTION
Perhatian
ditimbulkan oleh
elemen yang :
Baru
Aneh
Kontradiktif
Kompleks

19

STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN


PERHATIAN MAHASISWA

Gunakan metode instruksional yang bervariasi


Gunakan variasi media (transparansi, videotape,

dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan


Bila tepat, gunakan humor dalam presentasi
Gunakan peristiwa nyata sebagai contoh untuk
memperjelas konsep
Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan mahasiswa

20

RELEVANCY (RELEVANSI)
Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan
dan kondisi mahasiswa

Motif pribadi (McClelland)


Kebutuhan untuk berprestasi
(needs for achievement)
Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)
Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)
Motif instrumental , bahwa keberhasilan dalam suatu tugas
adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut
Nilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok
21

STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN


RELEVANSI PERKULIAHAN

Sampaikan apa kemampuan mahasiswa


setelah mempelajari kuliah tersebut, berarti
perlu menjelaskan tujuan instruksional
Menjelaskan manfaat pengetahuan/
keterampilan yang akan dipelajari yang
bekaitan dengan pekerjaan lulusan nanti
Berikan contoh, latihan atau tes yang
langsung berhubungan dengan profesi
tertentu
22

KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

23

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN


KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa
(urutan materi dari mudah ke sukar)
Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil
Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan
menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan
kriteria tes pada awal kuliah)
Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan
mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)
Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa
Berikan umpan balik yang konstruktif
24

SATISFACTION

25

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN


KEPUASAN

Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang

informatif, bukan ancaman atau sejenisnya


Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan
pengetahuan yang dipelajarinya
Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil
menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan
Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya
sendiri di masa lalu atau standar lain, bukan dengan
mahasiswa lain
26

Anda mungkin juga menyukai