Anda di halaman 1dari 5

Latihan

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) SEMESTER IV MADYA PRAJA


PROGRAM D-4 FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
TAHUN AKADEMIK 2016
Mata Kuliah

: Kebijakan Publik

Hari / Tanggal

: Rabu, 2 Maret 2016

Jam

: 10.15 12.15

Dosen

: Ir. Iskandar Hasan, M.Ec

Perhatian:
1. Dalam ujian ini diperbolehkan membuka catatan atau ringkasan dalam
bentuk tulisan tangan
2. Tidak diperbolehkan mencoret-coret lembar soal
3. Lembar soal dikembalikan kepada pengawas dengan mencantumkan nama
dan NPP di sudut kanan atas
Soal:
1. Kebijakan Publik harus berhubungan dengan kepentingan publik.
Jelaskan (Kuliah Ke-2)
Kata publik dalam kebijakan publik mengandung makna bahwa
kebijakan tersebut berasal dari publik, disusun oleh publik, dan
berlaku untuk publik, sehingga kebijakan publik berhubungan erat
dengan kepentingan publikKepentingan publik bisa berbeda bahkan
bertentangan dengan kepentingan privat (pribadi, individual) yang
cenderung kepada mekanisme pasar
Tugas negara/pemerintah adalah menghindari pertentangan/perbedaan
dan menyatukan kepentingan pemerintah, privat, dan
masyarakat/publik melalui pengambilan kebijakan publik yg sesuai
dengan perkembangan kepentingan publik
2. Menurut James E. Anderson, kebijakan publik adalah pengalokasian
nilai-nilai secara paksa (sah) kepada seluruh anggota masyarakat.
Jelaskan berdasarkan teori ini, mengapa kebijakan publik menyangkut
masalah lesbian, gay, bisex, dan transgender (LGBT) di Indonesia tidak
dapat disamakan dengan kebijakan publik tentang LGBT di Amerika
Serikat. (Kuliah Ke-2)
Menurut saya hal tersebut tidak dapat dilaksanakan di indonesia
karena perbedaan nilai dan norma yang ada serta perbedaan ideeologi.
Di amerika menggunakan ideologi liberalisme dimana kebebasan
individu sangat dijunjung tinggi sehingga mereka bisa melakukan
1

apapun. Warga negaranya juga menganggap bahwa itu merupakan hak


pribadi setiap orang dan harus dilindungi sehingga mereka menuntut
kpemerintahnya untuk membuat suatu kebijakan yang harus mampu
melindungi mereka. Sedangkan di indonesia, hal tersebut sangatlah
tabu dan tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di indonesia.
Hal tersebut juga bertentangan dengan pancasila tepatnya sila
pertama dimana perilaku lgbt sangat bertentangan dan dilarang oleh
setiap agama yang dianut oleh masyarakat indonesia.
3. Sebutkan 6 (enam) karakteristik kebijakan publik yang baik. Berikan
contoh dan jelaskan kebijakan yang baik dalam bidang kelautan dan
perikanan. (Kuliah Ke-3)
Analisis Kebijakan perlu dilakukan agar kebijakan yang dihasilkan
adalah benar2 Kebijakan yang baik. Karakteristik Kebijakan yang baik
adalah sbb:
Benar-benar menyentuh kepentingan kelompok yang terkena
dampak kebijakan
Contoh : menurunkan harga solar untuk para nelayan yang memiliki
kapal kecil
Bersesuaian dengan dinamika perkembangan lingkungan yg ada di
sekitar kebijakan
Contoh : larangan menggunakan bom ikan dan jaring yang
berukuran kecil agar hanya ikan besar yang tertangkap sehingga
anak ikan dapat tetap berkembang dan kelestarian karang tetap
terjaga
Cukup realistis agar dapat dilaksanakan secara nyata
Contoh :
Cukup fleksibel untuk bisa diubah sesuai dengan dinamika tuntutan
dan harapan yg berkembang di masyarakat
Contoh :
Mendapatkan partisipasi yang luas pada saat implementasinya

Adanya jaringan antar aktor kebijakan yang kuat dan koordinasi


yang baik di antar para aktor: dari jajaran pemerintah pusat dan
daerah, swasta, LSM, warga masyrakat dan dunia internasional
Contoh :

4. Menurut Gow dan Morss, salah satu hambatan dalam implementasi


kebijakan publik adalah ketidakmapuan SDM dalam bidang
administrative dan teknis. Jelaskan dan berikan contoh (Kuliah Ke-3)
Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa sdm memiliki peran
penting dalam pelaksanaan kebijakan yang telah dditetapkan. Apabila
sdm tidak mampu menjalankan proses pelaksanaan kebijakan maka
akan terjadi banyak kendala yang menyebabkan pencapaian tujuan
dari kebijakan tersebut kurang maksimal. Akhirnya akan berdampaak

kepada publik yang seharusnya publik dapat merasakan manfaat dari


kebijakan tersebut.
Contoh : petugas pembuat ktp kurang mampu menguasai komputer
dan alat elektronik sehingga menghambat warga
5. Sebutkan 5 (lima) aktor kebijakan publik yang berperan dalam
perumusan
peraturan
perundang-undangan
tentang
masalah
pertambangan berdasarkan pendapat Anderson, Lester, dan Stewart Jr.
Jelaskan pendapat Saudara, mengapa aktor-aktor tersebut diperlukan
dalam perumusan peraturan perundang-undangan tersebut. (Kuliah Ke4)
Administrative Agencies (instansi administratif)
Dalam masyarakat pacsa-industri seperti saat ini dimana
keberagaman (pluralitas) menjadi hal yang lumrah, teknis dan
kompleksitas masalah kebiakan pun bertambah luas sehingga
memungkinkan adanya penyerahan kekuasaan yang lebih luas
secara formal pada instansi administrasi terkait. Hal inilah yang
memberikan kesempatan yang lebih luas kepada instansi
administratif untuk menjadi aktor dalam kebijakan.
Legislative Bodies (badan legislatif)
Judicial Bodies (badan yudikatif)
Lembaga yudikatif mempunyai kekuasaan yang cukup besar untuk
mempengaruhi kebijakan publik melalui pengujian kembali suatu
undang-undang atau peraturan. (melalui peninjauan yudisial dan
penafsiran undang-undang)
Tinjauan yudisial merupakan kekuasaan pengadilan untuk
menentukan apakah tindakan-tindakan yang diambil oleh eksekutif
atau legislatif sesuai dengan konstitusi atau tidak. Bila keputusankeputusan tersebut bertentangan dengan konstitusi, maka yudikatif
berhak membatalkan atau menyatakan tidak sah terhadap
peraturan perundangan yang dudah ditetapkan.
Interest Groups (kelompok kepentingan)
Hampir di semua sistem politik di dunia, kelompok kepentingan
mempunyai fungsi mempertemukan kepentingan warga tertentu
yang tidak hanya mengemukakan tuntutan dan dukungan tetapi
juga memberikan alternatif bagi tintakan kebijakan.
Mereka memberikan banyak informasi kepada pejabat publik , yang
bahkan seringkali pada hal-hal yang bersifat teknis, mengenai sifat
dan akibat yang dapat ditimbulkan dari suatu usulan kebijakan.
Dalam hal ini mereka memberikan rasionalitas pembuatan
kebijakan.
Kelompok kepentingan merupakan sumber utama pemerintah
dalam memproses kebijakan publik.
Civil Society Organizations (kelompok masyarakat)
3

Menurut Linblom dan Agustino, inside government actors dan outside


government actors harus berinteraksi secara efektif dalam rangka
menghasilkan kebijakan publik yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Jelaskan dan berikan contoh. (Kuliah Ke-4)
Jika proses formulasi kebijakan publik tidak dilakukan secara tepat
melalui analisis yg komprehensif, bisa jadi kebijakan yg dihasilkan tidak
optimal, bahkan mungkin tidak dapat diimplementasikan.
Dalam kerangka good governance, tindakan bersama (collective
action) adalah keharusan. Kedua aktor kebijakan IGA dan OGA harus
berinteraksi dlm rangka merumuskan kebijakan yg sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
6. Apa yang dimaksud dengan kebijakan regulatif protektif dan apa syarat
yang diperlukan agar kebijakan tersebut dapat diimplementasikan
secara efektif? Berikan 3 (tiga) contoh kebijakan protekjtif dalam
bidang perhubungan. (Kuliah Ke-5)
Kebijakan regulatif protektif bertujuan melindungi masyarakat dari
aktifitas-aktifitas yang merugikan atau membahayakan masyarakat
Contoh kebijakan regulstif protektif:
> izin peredaran obat
> pelabelan halal dan haram
> peraturan tentang pengolahan limbah industri
> izin kelayakan pesawat terbang
> perda miras
> ketentuan tentang upah minimum
7. Apa yang dimaksud dengan kebijakan redistributif dan mengapa
kebijakan ini diperlukan? Jelaskan dan berikan contoh kebijakan
redistributif yang berlaku di Indonesia. (Kuliah Ke-5)
Kebijakan Redistributif adalah kebijakan dan program yang dibuat oleh
pemerintah dengan tujuan mendistribusikan kekayaan, hak
kepemilikan, keahlian, dan nilai-nilai yang baik dan positif di antara
berbagai kelas sosial dan entitas masyarakat
Asumsi yang digunakan dalam pembuatan kebijakan redistributif
adalah bahwa kompetisi dalam kehidupan masyarakat akan
menghasilkan pemenang dan pecundang, tanpa terhindarkan. Oleh
karena itu perlu dibuat kebijakan yang meredistribusikan hasil-hasil
dari pihak pemenang kepada pihak (masyarakat) yan menjadi
pecundang
Contoh kebijakan redistributif: pajak progressif; pelatihan kerja untuk
orang miskin; dan program reformasi agraria
8. Jelaskan pengambilan keputusan formulasi dan pengesahan kebijakan
publik berdasarkan model institusional. Jelaskan juga berdasarkan
pendapat Saudara, apakah model ini relevan diterapkan dalam era
reformasi saat ini? (Kuliah Ke-6 & 7)
4

Model institusional (kelembagaan) dibangun atas dasar teori yang secara


sederhana menyatakan bahwa membuat kebijakan adalah tugas pemerintah
(negara). Oleh karena itu, kebijakan publik dibuat oleh pemerintah dengan
cara apapun juga. Model ini memandang bahwa aktor eksternal birokrasi
(outside government actors) hanya berperan sebagai pemberi masukan
Menurut saya model ini kurang relevan diterapkan pada era reformasi ini karena
saat ini oga seperti masyarakat,ormas,lsm dsb juga memiliki peran apakah
kebijakan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu dalam
pengesahan kebijakan, pemerintah harus memperhatikan masukan dari
masyarakat.
9. Jelaskan pengambilan keputusan formulasi dan pengesahan kebijakan
publik berdasarkan model inkremantal. Jelaskan kelebihan dan
kekurangan model ini. (Kuliah Ke- 6 & 7)
Model inkremental menggambarkan pembuatan keputusan kebijakan publik
sebagai suatu proses politis yang ditandai dengan tawar-menawar dan
kompromi untuk kepentingan para pembuat keputusan
Model ini berdasarkan asumsi bahwa kebijakan publik merupakan variasi atau
kelanjutan dari pada kebijakan sebelumnya (misalnya tahun yang lalu); bukan
seperti model rasional yang membutuhkan kecukupan waktu, keahlian, dan
biaya; namun model incremental justru menghasilkan kebijakan yang cukup
rasional
Model inkremental cukup baik untuk mengatasi masalah dalam keadaan
normal, namun tidak dapat diandalkan untuk menghadapi krisis. Dalam masa
krisis diperlukan kebijakan yang mungkin akan sangat berbeda dari pada
kebijakan sebelumnya
---- selamat berlatih ----

Anda mungkin juga menyukai