Anda di halaman 1dari 60

ARTI BENDA

A. Menurut Ilmu Pengetahuan Hukum (Prof R Soebekti, S.H)


dibedakan dalam arti:
a. sempit meliputi segala sesuatu yang dapat dilihat
barang/ goed
b. luas segala sesuatu yang dapat dijadikan objek
hukum dapat dihaki/ zaak (hak)
B. Menurut KUHPerdata
Segala sesuatu yang dapat dikuasai oleh manusia dan dapat
dijadikan objek hukum pasal 499 KUHPerdata.
PENGERTIAN
Hukum Benda adalah hukum yang mengatur hubungan hukum
antara subjek hukum dengan objek hukum
2

PENGATURAN
Aturan mengenai Hukum Benda dijumpai dalam:

Buku II KUHPerdata
UUPA No.5/1960
UUHT No.4/1966
UUJF No.42/1999

SISTEM HUKUM Sistem Tertutup


ASAS HUKUM BENDA
Isi hak kebendaan tidak dapat dipengaruhi oleh si empunya
hak, tidak mungkin diperjanjikan agar hak kebendaan tidak
dapat dipindahtangankan

Lain halnya dengan hak perorangan, si kreditur mempunyai kewenangan


menghapus/ mengalihkan piutangnya.
3

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Benda Berwujud dan Benda Tidak Berwujud;


Benda yang Habis dipakai dan benda yang tidak habis dipakai;
Benda yang sudah ada dan benda yang masih ada;
Benda yang dapat diperdagangkan dan benda yang tidak dapat
diperdagangkan;
Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat dibagi;
Benda yang dapat diganti dan benda yang tidak dapat diganti;
Benda yang terdaftar dan benda yang tidak terdaftar
Benda yang bergerak dan benda tidak bergerak.

Pembagian yg terpenting benda bergerak dan tidak bergerak

Kriteria Pembedaan
Benda
Bergerak

1. Sifat dapat dipindahkan


2. Ditentukan oleh UU

Benda Tetap
(tidak
bergerak)

1. Sifat bergabung dengan tanah


2. Ditentukan oleh UU
3. Tujuan pemakaian bergabung dgn
tanah

Arti pentingnya pembedaan Benda Bergerak dan Benda


Tidak Bergerak - dalam arti yuridis:
1. Bezit;
2. Levering;
3. Daluwarsa;
4. Pembebanan.

Bergerak berlaku asas Ps. 1977


BEZIT
Tidak Bergerak tunduk pd ket. daluwarsa
Bergerak Fisik nyata
LEVERING
(penyerahan)
Pentingnya
Pembedaan

Tidak Bergerak Akte Balik Nama


Bergerak Bezit = Eigendom (1977)

VERJARING
(daluwarsa)

Tidak Bergerak Ps. 1963 KUHPerdata


Dgn alas hak 20 th
Tanpa alas hak 30 th
Bergerak Pand recht

PEMBEBANAN
Tidak Bergerak Hipotek
6

1. Absolut
Hak Kebendaan 2. Jangka waktu tidak terbatas
3. Droit de Suite hak itu
mengikuti benda
4. Memberikan wewenang yg
luas pd pemegangnya,
artinya dpt dialihkan, dipakai
Ciri pokok perbedaan hak
sendiri atau
kebendaan
& hak
disewakan
perseorangan

Hak Perseorangan

1. Relatif, artinya hanya dpt


dipertahankan thd debitur
tertentu
2. Jangka waktu terbatas
3. Wewenang terbatas,
pengalihan harus dgn
persetujuan pemilik
7

Merupakan hak mutlak dpt dipertahankan oleh siapa pun


Hak kebendaan mempunyai zaakgevold (droit de suit), hak yg
mengikuti benda pada siapapun benda itu berada
Hak kebendaan adalah prioritas/ didahulukan. Hak yg terjadi
terlebih dahulu/ lebih tinggi dari hak yg muncul kemudian.
Hak kebendaan merupakan hak preferen (droit de preferen)
mis. Hak tetap melekat walaupun terjadi kepailitan hak
jaminan tetap di tangan kreditur walaupun debitur
dinyatakan pailit
Hak kebendaan dapat memberikan kewenangan untuk
menuntut
Oleh

pemilik semula
Ganti rugi pada siapapun yg telah menggangu haknya

Langsung memberikan
kenikmatan

Bezit
Eigendom
Opstal
Erfpacht
Vrucht gebruik

Macam Hak
Kebendaan
Sebagai jaminan
Saat ini

Dahulu

Gadai

Credit

Hipotik

Feo

verband

Fidusia
9

1.

Bezit

PENGERTIAN
Suatu keadaan lahir, dimana seseorang menguasai suatu benda seolah-olah
miliknya sendiri keadaan mana dilindungi hukum dengan tidak mempersoalkan
hak atas benda tsb ada pada siapa
SYARAT BEZIT
1.
CORPUS
Kekuasaan atas suatu benda hubungan antara beziter dgn bendanya.
2.
ANIMUS
Kemauan memiliki (Beziter dlm keadaan sadar)
MACAM BEZIT

BEZITER JUJUR

BEZITER TDK JUJUR


10

Annaal Bezit Ps. 545 BW


Benda tak Bergerak
Penyerahan Belaka

CARA
MEMPEROLEH
BEZIT

1. Traditio brevu manu


2. Constitutum possesorium
3. Benda pd pihak ke III dgn
pemberitahuan
(Levering met de lange hand)

Benda Bergerak
Ps. 1977 KUHPerdata Bezit berlaku sbg alas hak yg
sempurna

11

BEZIT SBG ALAS HAK YG SEMPURNA


1.

EIGENDOM THEORIE

Syarat Beziter harus jujur

Mengenyampingkan syarat sahnya penyerahan


1. Harus ada alas hak yg sah
2. Harus dilakukan oleh orang yg berwenang
KESIMPULAN : BEZIT SAMA DGN EIGENDOM

2.

LEGITIMATIE THEORIE
BEZIT TDK SAMA DGN EIGENDOM

syarat Beziter harus jujur

syarat penyerahan yg diabaikan hanya tidak harus dilakukan oleh


org yg berwenang

cukup mengira orang yg bersangkutan berwenang

syarat sahnya titel (alas hak) harus tetap dipenuhi

PENGECUALIAN : Ps. 1977 (2) Perlindungan tdk berlaku bagi


benda yg diperoleh dari kejahatan
12

2. EIGENDOM

Pengertian : Suatu yg paling sempurna atas suatu


benda

Dulu Eigendom adalah hak mutlak ug tdk dilandasi


fungsi sosial
Cara memperoleh Eigendom adalah:
1. Pendakuan (Toegening)
2. Perlekatan (Natrekking)
3. Lewat waktu (Verjaaring)
4. Pewarisan
5. Penyerahan (Levering)
13

1. Titel yg sah
1. Syarat
2. Orang yg berwenang

1. Secara nyata
PENYERAHAN
2. Cara
(LEVERING)
2. Secara yuridis

1.Ajaran Causal
Sahnya penyerahan tergantung pd sahnya alas hak
Artinya: antara alas hak dan penyerahan
3. Sistem

ada hub causal

2. Ajaran Abstrak
Antara penyerahan dan alas hak terpisah
Artinya: sahnya penyerahan tidak
tergantung pd sahnya alas hak

14

Perbandingan sistem

Menurut Code Civil Perancis


Hak milik berpindah pada saat jual beli ditutup
Sistem abstrak sah/tidaknya pemindahan hak t
digantungkan pada perjanjian obligator
(jual beli) Ps. 1460 KUHPerdata
Perlindungan kepada pihak ke III

Penyerahan

KUHPerdata

Pemindahan hak harus melalui proses


penyerahan yg dikenal 2 tahap
1. Perjanjian obligator
2. Perjanjian pemindahan

Sistem Causal

Sah atau tidaknya suatu pemindahan hak


digantungkan pada sah/tidaknya perjanjia
15

Berwujud
Benda Bergerak

Ps. 612 ayat (1) KUHPdt


penyerahan nyata ada kalanya
cukup dgn Penyerahan kunci
gudang

Tidak Berwujud

1.

2.

Cara Penyerahan
(Levering)

3.

Ps. 612 ayat (2)


Ps. 613 ayat (1)
tdk perlu dilakukan penyerahan
penyerahan suatu piutang aan toonder (atas bawa) dlm hal:
penyerahan nyata
I.
Traditio Bervu Manu
II.
Constitutum Passws
Ps. 613 ayat (2)
Sorium
penyerahan surat piutang atas nama (cessie) dgn akta
autentik dan akta dibawah tangan
Ps. 613 ayat (3)
piutang atas perintah dilakukan penyerahan surat piutang
disertai dengan endossemen

Benda
TidakKUHPdt
Bergerak
Ps. 616-629
tdk berlaku S. 1834 No.27 Overschijvring Ordonantie
UUPA No.5/1960 PP No. 10/61 Ps. 19 dan PP No. 24/97

16

3. Opstal
PENGERTIAN
Suatu hak untuK memiliki bangunan atau tanaman di atas
tanah milik orang lain
Dikonversi HGB Ps. 35 UUPA Hak guna bangunan
adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunanbangunan di atas tanah yg bukan miliknya sendiri, dengan
jangka waktu paling lama 30 tahun.

17

4. Erfpacht
PENGERTIAN
Hak kebendaan untuk menarik penghasilan seluas luasnya
untuk waktu yg lama, dengan kewajiban membayar pacht
Dalam UUPA HGU (Hak Guna Usaha)
Ps. 28 (1) UUPA Hak guna usaha adalah hak untuk
mengusahakan tanah yg dikuasai langsung
oleh negara, dalam jangka waktu
sebagaimana tsb dalam Ps.29, guna
perusahaan pertanian, perikanan,
dan
peternakan.

18

5. Vrucht Gebruik
PADANAN memungut hasil tidak lagi dikenal
Dalam UUPA yg dikenal hak memungut hasil hutan Ps. 46 UUPA
PENGERTIAN
Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan dari benda milik
orang lain, dengan kewajiban menjaga agar benda tersebut tetap
dalam keadaan semula
Erfdiensbaarheid
Suatu benda yg diletakkan di atas pekarangan yg berbatasan
(Ps. 625 KUHPerdata)
19

Jaminan

Perorangan
Suatu perjanjian antara seorang kreditur dgn
pihak ke III, yg menjamin dipenuhinya
kewaijban-kewajiban debitur Ps.1820
KUHPerdata
Kebendaan
Dapat diadakan antara kreditur dgn debiturnya
Dapat pula antara kreditur dgn pihak ke III yg
menjamin dipenuhinya kewajiban debitur

20

PENGERTIAN
KUHPerdata tidak merumuskan
Dalam literatur

zekerheid jaminan
zekerheidsrecht hukum jaminan/ hak
jaminan

Petunjuk untuk merumuskan Jaminan diatur dalam Ps. 1131 &


1132 KUHPerdata (lihat ketentuan pasal-pasal tersebut)

21

Rumusan/ definisi dari Doktrine


1.

Mariam Darus Jaminan adalah suatu tanggungan yg diberikan oleh


seorang debitur/ pihak ke III pada kreditur untuk menjamin kewajiban
dlm suatu perikatannya.

2.

Thomas Sujatno Jaminan adalah penyerahan kekayaan atau


pernyataan kesanggupan seseorang untuk membayar kembali hutangnya.

3.

J. Satrio Hukum jaminan adalah peraturan hukum yang mengatur


tentang jaminan-jaminan seorang kreditur terhadap seorang debitur.

4.

Hartono H Jaminan adalah sesuatu yang diberikan debitur pada


kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan
memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari
suatu perikatan.
22

Sifat Perjanjian Jaminan

Accesoire perjanjian tambahan


Akibat hukumnya:
a. Ada/ hapusnya tergantung perjanjian pokok
b. Perjanjian pokok batal, perjanjian tambahan juga
batal
c. Perjanjian pokok berakhir, perjanjian tambahan
juga beralih
d. Jika perjanjian pokok beralih karena cessie
perjanjian tambahan beralih tanpa penyerahan
khusus
23

I.

Jaminan Umum
Ps. 1131 & 1132 KUHPerdata
Diberikan untuk kepentingan semua kreditur menyangkut kekayaan
debitur (kreditur concurent)
Jika debitur pailit penjualan harta kekayaan debitur tidak cukup
untuk membayar hutang pada para kreditur tampaklah betapa
penting menjadi kreditur preferent
Ciri-ciri jaminan umum:
1. Kreditur mempunyai kedudukan yang sama concurent
2. Hak kreditur bersifat hak perorangan
3. Jaminan umum timbul karena UU
artinya tidak diperjanjikan antar para pihak

24

II.

Jaminan Khusus
Ps. 1133 KUHPerdata timbulnya hak yang didahulukan
Hak preferent dapat timbul karena
a. Ketentuan UU Ps. 1134 KUHPerdata
b. Diperjanjikan
b.1. Jaminan perorangan
b.2. Jaminan kebendaan

b.1. Jaminan Perorangan


Prof. Soebekti Suatu perjanjian antara kreditur dengan
seorang pihak ke III untuk pemenuhan kewajiban debitur

25

Borgtocht Ps. 1820 KUHPerdata


lihat Ps. 1822 KUHPerdata
Perjanjian Accesoire pengecualian
Ps. 1821 KUHPerdata
Bentuk perjanjian Penanggungan

Lisan
Tertulis
Dengan Akta

Ps. 1823 KUHPerdata penanggungan tanpa diminta


Ps. 1824 KUHPerdata harus dinyatakan secara tegas
Bandingkan dengan Perjanjian Garansi (Ps. 1316 KUHPerdata)
Dalam perjanjian garansi jika debitur wanprestasi kewajiban
penanggung untuk memenuhi prestasi berdiri sendiri.
Jika dalam Borgtocht merupakan perjanjian tambahan.
26

Bandingkan lebih lanjut dengan Perjanjian Tanggung


Menanggung (Ps. 1278 KUHPerdata) para debitur masingmasing bertanggung jawab untuk memenuhi prestasi
Ciri-ciri jaminan perorangan
a.
Mempunyai hubungan langsung dengan orang-orang tertentu
b.
Hanya dapat dipertahankan pd orang tertentu
c.
Seluruh kekayaan debitur menjadi jaminan pelunasan hutang
Borgtocht
d.
Menimbulkan hak perseorangan yang mengandung asas
kesamaan/ keseimbangan
e.
Jika pailit harta dibagikan pada kreditur seimbang dengan
besarnya piutang Ps. 1136 KUHPerdata
27

b.2. Jaminan Kebendaan


Jaminan yg memberikan pada kreditur atas suatu kebendaan milik
debitur hak untuk memanfaatkan benda tersebut jika debitur
wanprestasi
Jaminan Kebendaan atas
a. Benda bergerak

I. Gadai/pand
II. Fidusia

b. Benda tetap III. Hipotek (kapal 20m3)


IV. UUHT (tanah)

28

Ciri-ciri jaminan kebendaan


1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Hak mutlak atas suatu benda


Kreditur mempunyai hubungan langsung dengan
benda yang dijaminkan
Dapat dipertahankan terhadap siapapun
Droit de Suit
Mengandung asas prioritas hak kebendaan yang
lebih dahulu ada lebih diutamakan dari yang
terjadi kemudian
Dapat dialihkan
Accesoire
29

memberikan

Gadai

pelunasan dari

Pasal 1150 KUHPerdata


Gadai adalah hak yg diperoleh kreditur atas benda bergerak
yang diserahkan padanya oleh debitur yang
I. Pengertian
kekuasaan pada kreditur untuk mengambil
barang dengan hak preferent
Prof. Sri Soedewi
Gadai adalah hak yang diperoleh kreditur atas benda bergerak
untuk menjamin suatu hutang.
Yg bertubuh
II. Objek
semua benda bergerak
Tak bertubuh
surat berharga Ps.1153 KUHPdt
- Harus diberitahukan pada
orang yang mempunyai
kewajiban membayar
- Pemberitahuan tersebut dapat
dituntut secara tertulis

III. Para pihak dalam gadai:


1.) Pemberi Gadai (Debitur)
Pasal 1152 (1) KUHPerdata barang gadai pada pihak ke III
Pasal 1156 KUHPerdata pihak ke III sebagai pemberi gadai
(penanggung hutang)
Pihak ke III tidak punya hutang
hanya berkewajiban pada
benda yang
digadaikan
2.) Penerima Gadai jawatan pegadaian
IV.

Sifat dan Tujuan Hak Gadai


1. Hak preferent didahulukan dari debitur lain
2. Bersifat kebendaan
3. Accesoir sebagai perjanjian ikutan
4. Menjadi pelunasan hutang
5. Tidak dapat dibagi-bagi seluruh benda untuk satu kesatuan
6. Inbezitstelling
31

V. Syarat sahnya gadai


Harus ada penyerahan atas benda yang dijadikan jaminan (Inbezitstelling)
Benda yang digadaikan harus dikeluarkan dari kekuasaan pemberi gadai
(debitur)

VI.Proses terjadinya gadai


a.

Benda bergerak berwujud


1. Perjanjian hutang piutang

tangan

Lisan
Tertulis

Akte dibawah

Akte otentik
Pasal 1151 KUHPerdata persetujuan gadai dapat dibuktikan
dengan semua alat-alat pembuktian
yang diperbolehkan untuk membuktikan
adanya perjanjian pokok.
2. Barang yang dijadikan jaminan harus dilepaskan dari kekuasaan
pemberi gadai (ps. 1152 KUHPerdata)

32

b. (1) Untuk surat piutang atas nama ada syarat-syarat


tertentu:
a. Harus ada perjanjian gadai
b. Harus ada pemberitahuan pd debitur yg mempunyai
kewajiban melakukan pembayaran
(2) Untuk piutang atas tunjuk
a. Harus ada perjanjian gadai
b. Harus ada endosemen surat piutang diserahkan
(3) Pada Cessie tunduk pada ketentuan ps. 613 KUHPdt
dibutuhkan akta autentik/ akta di bawah tangan
Akta tersebut membuktikan adanya pemindahan hak
sudah dilakukan
Pemberitahuan pada debitur dibutuhkan dengan tujuan
agar debitur sadar adanya pengikat berupa cessie
33

Hak dan kewajiban Pandnemer:


1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

8.

Berhak menahan barang yang dijaminkan baik mengenai jumlah pokok,


bunga.
Berhak atas pelunasan dari pengikatan penjualan hasil eksekusi penjual
barang yang dijaminkan
dijual sendiri
dilelang
Berhak ganti rugi atas biaya-biaya yg dikeluarkan untuk menyelamatkan
barang jaminan
Berhak menggadaikan lagi jika sudah menjadi kebiasaan misalnya
gadai surat-surat sero obligasi
Bertanggung jawab atas hilangnya atau susutnya barang jaminan karena
kelalaiannya.
Dalam hal barang jaminan akan dijual maka harus ada pemberitahuan
pada debitur
Berkewajiban memberikan perhitungan tentang pendapatan penjualan
setelah mengambil pelunasan hutangnya penyerahan kelebihan harga
penjualan
Mengembalikan barang jaminan jika hutang lunas berikut
bunga,biaya
34

Cessie

Harus dengan akte


- Autentik
- Di bawah tangan
Dengan akte perbuatan hukumnya
selesai
- Pemberitahuan dalam cessie agar
debitur terikat

Perbedaan Cessie
piutang atas nama
dan Gadai/Pand

1. Bebas tidak terikat bentuk


Gadai/Pand

atau

2. Perbuatan hukum belum selesai


tanpa pemberitahuan
3. Pemberitahuan, cukup lisan
tertulis

35

Menurut KUHPerdata
boleh

2. Jika debitur lalai, tidak


memperjanjikan barang yg
digadaikan otomatis dimiliki
debitur

BEDA
GADAI

dilunasi

1. Barang dilepas dari


kekuasaan debitur

Hukum Adat

barang
digadaikan menjadi
kreditur jika debitur lalai

1. Ada 2 bentuk borreg dan


cekelan
Barang jaminan tetap
debitur
2. Dalam bentuk cekelan, tidak
dilarang untuk
memperjanjikan
yang
milik

36

Hapusnya Gadai:
1.
2.

3.
4.
5.

Hapusnya perikatan pokok sesuai dengan sifat


accesoire
Barang yang dijamin terlepas dari kekuasaan
kreditur (pemegang gadai) tidak menutup
kemungkinan kreditur tetap dapat menuntut dalam
hal demikian, UU menganggap perjanjian gadai
tidak terputus
Musnahnya barang jaminan
Debitur melepas benda yang digadaikan dengan
sukarela
Percampuran harta, pemegang gadai menjadi
pembeli dari benda tersebut
37

Cessie adalah suatu perbuatan hukum mengalihkan piutang


orang/kreditur-kreditur pemegang hak tanggungan kepada
pihak lain.
Cessie ialah penyerahan piutang atas nama yang dilakukan
dengan cara membuatkan akta otentik atau akta di bawah
tangan, kemudian dilakukan pemberitahuan mengenai adanya
penyerahan itu oleh juru sita kepada debitur dari piutang
tersebut
Mengenai piutang-piutang atas nama yang dapat diperalihkan
kepada kreditur baru ialah misalnya hak dari penjual untuk
meminta harga penjualannya, hak dari orang menghutangkan
untuk meminta kembali piutangnya, hak dari orang yang
terkena perbuatan melawan hukum untuk meminta pengganti
kerugian
38

A (kreditur lama) disebut Cedent, C (kreditur baru)


disebut Cessionaris, sedang B (si debitur cari piutang yang
diperalihkan) disebut Cessus.
Penyerahan piutang demikian disebut Cessie
Peralihan piutang atas nama demikian (Cessie) sekarang
dalam perkembangannya dalam praktek perbankan di
Indonesia juga dipakai sebagai jaminan (tambahan
jaminan) hutang

39

Cessie sebagai jaminan ini harus dibedakan dengan gadai (pand)


atas piutang.
Perbedaan-perbedaannya yang menonjol ialah:
1.
Cessie atas piutang terikat oleh bentuk tertentu yaitu harus
dituangkan dalam akta otentik atau akta dibawah tangan.
Sedang gadai atas piutang berbentuk bebas
2.
Pada Cessie pemberitahuan ini dilakukan oleh juru sita
sedang pemberitahuan pada gadai tidak diisyaratkan
demikian
3.
Pada Cessie perbuatan hukum itu telah selesai dengan
dibuatnya akta tersebut. Pemberitahuan hanya dimaksudkan
agar debitur mengetahui adanya peralihan hak tersebut
kemudian terikat oleh adanya Cessi itu (Ps. 613 ayat 2
KUHPerdata). Debitur juga tetap terikat oleh adanya Cessie
sekalipun tidak ada pemberitahuan, jika ia telah menyetujui
secara tertulis atau mengakui adanya Cessie itu.
40

Cessie Sebagai Angunan


Selain lembaga agunan yang telah disebutkan
dimuka, juga dikenal lembaga agunan yang
dilakukan dengan cara Cessie piutang atas nama
dengan maksud sebagai agunan (tambahan agunan)
untuk memperoleh kredit
A.

Pengertian
Cessie adalah penyerahan piutang atas nama yang
dilakukan dengan cara membuat akta Cessie yang
dapat dibuat secara akta otentik atau akta dibawah
tangan, kemudian dilakukan pemberitahuan
mengenai adanya penyerahan itu kepada debitur
dari piutang tersebut (ps. 613 KUHPerdata)
41

Contoh sebagai berikut:


A (nasabah bank) pada tanggal 1 Juni 1992 meminjamkan
uang kepada B sejumlah Rp. 100juta dan B wajib
mengembalikan jumlah pinjaman tersebut pada tanggal 1
Juni 1993. Pada tanggal 5 Januari 1993 A meminta kredit
kepada bank sebesar Rp 500juta, sebagai agunan
tambahan A mengalihkan piutangnya kepada B kepada
bank.

42

(1). PENGERTIAN
FIDES kepercayaan
Fidusia perjanjian accesoire antara debitur dan
kreditur isinya penyerahan hak milik secara
kepercayaan atas benda-benda yang dijadikan
jaminan, tetapi benda-benda tersebut secara fisik
masih dikuasai oleh debitur, sebagai peminjam
pakai penyerahan secara Constitutum
Possesorium penyerahan dengan melanjutkan
penguasaan atas benda-benda yang dijadikan
jaminan

43

(2). SEJARAH TIMBULNYA FIDUSIA


Sebelum UUJF No.42/1999 yurisprudensi:
1. Bierbrouwerij arrest
2. Bataafsche petroleum matchappij
Ad.1 Bierbrouwerij arrest Bierbrouwerij meminjamkan 6000
pada bos (pengusaha cafe), jaminan tanah dan bangunan
tempat usaha, untuk lebih menjamin pelunasan hutang bos
menjual iventaris caf dengan hak membeli kembali
dengan syarat bos tetap menguasai iventaris tersebut dengan
hak pinjam pakai
Pinjam pakai berakhir jika:
1. Bos cidera janji
2. Bos pailit
Ternyata bos pailit kekayaan diurus oleh curator pailit
44

Bierbrouwerij

menuntut revindikasi beslag

Curator menolak alasan jual beli dengan hak membeli kembali


tidak sah karena perjanjian pura-pura
Putusan Pengadilan
Tingkat I menolak gugatan dengan membatalkan
perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali
dengan alasan perjanjian pura-pura karena
sebenarnya gadai dengan syarat inbezitstelling
tidak dipenuhi bertentangan dengan pasal 1152
ayat 2 KUHPerdata
Tingkat II menyatakan perjanjian jual beli dengan hak
membeli kembali sah , Bos harus menyerahkan
iventaris pada BIERBROUWERIJ
45

Tingkat III

Kasasi HOGERAAD perjanjian nya adalah perjanjian


pinjam meminjam dengan jaminan kebendaan
Tidak bertentangan dengan UU dan kesusilaan 1338 ayat 1
KUHPERDATA
HOGERAAD berpendapat perjanjian penyerahan hak milik
sebagai jaminan
curator harus menyerahkan iventaris pada Bierbrouwerij.

Ad. 2 BPM versus CLIGNETT


Clignett pinjam uang pada BPM sebagai jaminan diserahkan hak atas mobil
secara kepercayaan
Clignett tetap menguasai mobil tersebut atas dasar perjanjian pinjam pakai
dengan BPM
Perjanjian berakhir jika Clignett membayar hutang
Ternyata Clignett lalai membayar hutang BPM menuntut penyerahan mobil
Clignett menolak, alasan perjanjian tidak sah karena sebenarnya gadai tapi
tanpa inbezitstelling
Keputusan HOGERECHTSHOOOF menolak alasan clignett karena perjanjian
yang dibuat bukan gadai tetapi FEO dengan demikian maka Clignett harus
menyerahkan mobil pada BPM
46

(3). Obyek Fidusia


Semula hanya benda bergerak dengan keputusan PT
Surabaya tanggal 22 Maret tahun 1951
Keputusan MA 372/K/SIP/1970 benda tetap dapat
dijaminkan dengan fidusia
Dalam perkembangan ditetapkan dalam UU
UU no 16 tahun 1985 tentang rumah susun
Hak pakai atas tanah negara dapat di fidusiakan
Dengan berlakunya UU no 4 tahun 1996 hak pakai atas
tanah negara menjadi obyek hak tanggungan

47

(4). Ciri-ciri Fidusia


a. Accesoire
b. Sebagai jaminan pelunasan hutang
c. Constitutum Possesorium
d. Droit de preferences
e. Parate eksekusi

(5). Kelemahan fidusia sebelum UUJF No.42/1999


a. Tidak terdaftar
b. Kemungkinan penyalahgunaan benda jaminan
c. Penyusutan nilai benda jaminan
d. Pelaksanaan eksekusi sulit
48

(7). UUJF No.42/1999


a.

Objek benda

Bergerak

Benda berwujud
Tak berwujud

Tetap
b. Lahir saat tanggal dicatat pada buku daftar fidusia
di KPF
c. Sifat accesoire
d. Pendaftaran jaminan fidusia pada KPF (ps. 12
UUJF)
Keppres No.139 Th 2000 di setiap ibukota
propinsi
49

(8). Permohonan pendaftaran dilakukan oleh penerima


fidusia (kreditur) dengan melengkapi:
a.
b.

c.
d.
e.
f.

Identitas para pihak


Tanggal, nomer akta jaminan, nama dan tempat
kedudukan notaris yang membuat akta notaris
fidusia
Data perjanjian pokok
Uraian benda yang dijaminkan
Nilai penjaminan
Nilai benda yang dijadikan objek fidusia
50

(9). Akibat pendaftaran


a. Melahirkan jaminan fidusia bagi penerima fidusia
b. Kepastian terhadap kreditur lain mengenai benda yang
dijaminkan dengan fidusia
c. Memberikan hak yang didahulukan terhadap kreditur lain
d. Memenuhi asa publisitas
(10). Eksekusi jaminan
Sebelum UUJF No. 42/1999 ada ketidakpastian sementara dalam
UUJF Ps.30 debitur (pemberi fidusia) wajib menyerahkan benda
yang dijadikan objek fidusia untuk pelaksanaan eksekusi
Dalam penjelasan pasal 30 jika pemberi fidusia tidak
menyerahkan penerima fidusia berhak mengambil bila perlu
dengan bantuan yang berwenang
51

(11). Cara Eksekusi Fidusia


Menurut UUJF no.42/1999
a. Pelaksanaan titel eksekuterial kreditur boleh
menjual atas kekuasaan sendiri
b. Melalui pelelangan umum
c. Penjualan dibawah tangan
(12). Hapusnya Fidusia
a. Hutang lunas
b. Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh
kreditur (penerima fidusia)
c. Musnahnya benda yang dijadikan jaminan
52

A.

Pengertian
Hipotek adalah suatu hak kebendaan atas benda-benda
tak bergerak untuk mengambil penggantian daripadanya
bagi pelunasan suatu perikatan.
Lebih lanjut; pasal 1168, 1171, 1175,
1176 KUHPerdata

53

Atas dasar pasal-pasal tersebut diatas, unsur-unsur


hipotek:
1. Harus ada benda yang dijaminkan
2. Bendanya benda tak bergerak
3. Dilakukan oleh orang yang berhak
memindahtangankan benda jaminan
4. Ada sejumlah uang tertentu dalam perjanjian
pokok dan ditetapkan dalam suatu akta
akta autentik
5. Benda objek jaminan bukan untuk dimiliki,
hanya sebagai jaminan hutang saja.

54

B. Asas-asas Hipotek

1. Publisitas harus didaftarkan dalam register umum


agar masyarakat khususnya pihak ketiga dapat
mengetahui.
2. Asas spesialitas benda-benda yang dijaminkan
ditunjuk secara khusus
benda apa
letaknya dimana
luasnya berapa
berbatasan dengan apa saja

55

C. Objek Hipotek
Objek hipotek Ps. 1164 KUHPerdata
Sebelum berlaku UUHT
Tanah-tanah yang berstatus HM, HGB, HAU,
ps. 51 yunto ps. 57 UUPA
Setelah berlaku UUHT
Hipotek untuk kapal- kapal dalam bobot mati
20m Ps. 314 (1) KUHD
Hipotek pesawat udara UU No.15 Thn 1992
tentang penerbangan
Kapal laut objek hipotek UU No.21 thn 1992
t entang pelayaran
56

Pasal 1 angka 2 Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis
apapun, yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin, atau
ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan
dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah.
Pasal 309 (1) KUHD kapal adalah semua peralatan dengan nama apapun dan
dari macam apapun juga
Pasal 510 KUHPerdata Kapal termasuk benda bergerak untuk dijadikan
objek hipotek harus terdaftar dalam daftar kapal indonesia
Pasal 314 (3) KUHD Atas kapal yang dibukukan dalam register kapal, kapalkapal dalam pembuatan seperti andil-andil dalam kapal dan kapal dalam
pembuatan itu dapat diletakkan hipotek
Pendaftaran kapal diatur dalam UU Pelayaran Bab II Bagian ketiga
tentang Pengukuran, Pendaftaran, dan Kebangsaan kapal
Ps. 45 s.d. 54
57

D.

Janji-janji Hipotek
Janji-janji (clausula) dalam perjanjian pembebanan
hipotek untuk melindungi kreditur (pemegang
hipotek) agar tidak dirugikan, harus secara tegas
dicantumkan dalam akta pembebanan hipotek
a.
Janji untuk menjual atas kekuasaan sendiri
Ps. 1178 KUHPerdata
b. Janji tentang hak (Ps. 1185 KUHPerdata)
mengacu pada ps. 1576 KUHPerdata
c. Janji tentang asuransi (Ps. 297 KUHD)
d. Janji untuk tidak dibersihkan Ps. 1210
KUHPerdata
58

E. Peralihan Hipotek
Pasal 1172 KUHPerdata peralihan hanya dapat
dilakukan dengan akta notaris
Peralihan piutang yang dijaminkan dengan hipotek
tersebut harus diberitahukan pada pegawai pendaftaran
dan balik nama kapal untuk dilakukan pencatatan

59

F. Hapusnya Hipotek
Pasal 1209 KUHPerdata
1. Hapusnya perikatan pokok
2. Pelepasan hipotek oleh kreditur
3. Penetapan tingkat oleh hakim
Jika hipotek telah hapus, harus ada pemberitahuan
pada pejabat pendaftaran dan pencatatan balik nama
kapal di kantor Syahbandar untuk diadakan Roya /
pencoretan

60

Anda mungkin juga menyukai