Laporan Harian
Laporan Harian
NIM
: 157008018
KASUS 1
Identitas pasien
Nama
: NMLF
Umur
: 6 tahun
Alamat
No. RM
: 52.49.79
Anamnesis (S)
Pasien datang dengan keluhan ada benjolan pada leher sejak 2 bulan yang lalu.
Benjolan tersebut awalnya kecil namun semakin lama semakin membesar. Benjolan
tersebut dirasakan nyeri, namun tidak ada gatal. Sejak 2 minggu yang lalu, pada bagian
mulut juga muncul benjolan-benjolan kecil.
Riwayat pengobatan (+): ke puskesmas dan diberikan salep (nama obat dilupakan)
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-), alergi obat (-), alergi makanan (+)
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
Status Dermatologis (O)
Regio: colli anterior dan mandibular.
Effloresensi: tampak papul multiple berwarna putih, ukurannya milier hingga
lentikuler, bentuk bulat, pada bagian tengahnya terdapat lekukan, susunan diskret.
Diagnosis (A)
Moluskum Kontagiosum
Penatalaksanaan (P)
Enucleasi moluskum
Dasar Diagnosis dan Penatalaksanaan
Moluskum Kontagiosum adalah tumor jinak kulit yang disebabkan virus moluscum
contageousum.
S
: Penyakit ini sering dijumpai pada anak-anak. Keluhan utama pasien biasanya
adalah terdapat benjolan pada bagian tubuh.
: Papul miliar, kadang-kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk
kubah yang kemudian tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak
ke luar massa yang berwarna putih seoerti nasi. Lokalisasi biasanya di daerah
muka, badan, dan ekstremitas, sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan
genitalia eksterna.
: Moluskum Kontagiosum
KASUS 2
Identitas pasien
Nama
: By. NWJ
Umur
: 24 hari
Alamat
: Pasdalem
No. RM
: 52.22.07
Anamnesis (S)
Pasien diantar ibunya, mengeluh bahwa ada bintik-bintik merah pada wajah dan leher
anaknya sejak 1 minggu yang lalu. Bintik-bintik merah diakui berisi cairan berwarna
kuning. Selain itu bintik-bintik muncul pada kaki dan tangan namun jumlahnya tidak
banyak. Bayi dikatakan rewel. Bayi minum ASI ekslusif. Ada riwayat jaundice dan
sempat di fototerapi di RS. Ibu pasien mengatakan, bayi diberikan minyak telon dan
parfum.
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-)
Riwayat pengobatan keluhan saat ini : ke dokter spesialis anak dan diberikan obat
futaderm cream dan lantacyd.
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
Status Dermatologis (O)
Pada regio facialis, coli, ekstremitas atas dan bawah tampak papulo-vesikel diatas kulit
eritema, ukuran miliar sampai lentikular, bentuk bulat, konfluens, terdapat krusta.
Diagnosis (A)
Dermatitis Atopi Infantil
Penatalaksanaan (P)
Desolex-N cream 20 gr (2 dd ue)
Ryvel drop (2 dd gtt II)
Dasar Diagnosis dan Penatalaksanaan
Dermatitis atopik merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal,
yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak.
S
: Keluhan utama pada pasien adalah muncul bintik-bintik merah, bayi menjadi
rewel.
: Lesi mulai di muka (dahi, pipi) berupa eritema, papulo-vesikel yang halus, karena
gatal digosok lalu pecah menjadi krusta. Lesi kemudian menyebar ke tempat lain
yaitu ke scalp, leher, pergelangan tangan, lengan, dan tungkai. Rasa gatal yang
timbul sangat mengganggu sehingga anak gelisah, susah tidur, dan sering
Kriteria Mayor
Pruritus
Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan anak
Dermatitis di fleksura pada dewasa
Dermatitis kronis atau residif
Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya
Kriteria Minor
Katarak subskapular anterior
oleh Orbita gelap
Xerosis
Infeksi kulit (khususnya
S.auereus dan HSV)
Dermatitis nonspesifik di tangan Muka pucat atau eritema
atau kaki
Iktiosis/hiperliniar
Gatal bila berkeringat
Palmaris/keratosis pilaris
Pitiriasis alba
Intolerans terhadap wol atau pelarut
lemak
Dermatitis di papilla mamae
Aksentuasi perifolikuler
White dermograpishm dan delayed Hipersensitif terhadap makanan
brach response
Keilitis
Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh
lingkungan dan emosi
Lipatan infraorbital Dennie-Morgan Tes kulit alergi tipe dadakan positif
Konjungtivitis berulang
Kadar IgE dalam serum meningkat
Keratokonus
Awitan pada usia dini
A
Identitas pasien
Nama
: AAAM
Umur
: 79 tahun
Alamat
No. RM
: 35.40.49
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh ada benjolan berisi air pada kaki kanannya sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mengatakan nyeri dan terasa panas namun tidak gatal pada benjolan tersebut.
Pada kaki kiri ada bercak yang dirasakan gatal namun sudah diberikan pengobatan
namun tidak membaik. Riwayat pengobatan keluhan saat ini : mengunakan salep
hidrokortison
Riwayat asma (-), rhinitis alergi (-), penyakit sistemik : diabetes dan hipertensi
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
Status Dermatologis (O)
Pada regio ekstremitas bawah dextra terdapat vesikel diatas kulit eritema, ukuran
miliar-lentikular, bentuk bulat, diskret. Pada region ekstremitas bawah sinistra terdapat
macula hipopigmentasi, ukuran miliar sampai lentikular, bentuk bulat, konfluens.
Diagnosis (A)
Dermatitis Kontak Iritan
Penatalaksanaan (P)
Inerson cream (2 dd ue)
CTM (1 x tab I)
Dasar Diagnosis dan Penatalaksanaan
Dermatitis kontak iritan (DKI) timbul akibat kontak kulit dengan bahan-bahan iritan.
Jumlah penderita DKI cukup banyak dan berhubungan dengan pekerjaan. Bahan iritan yang
sering menimbulkan DKI diantaranya deterjen, minyak pelumas, asam, bahan pelarut,
serbuk kayu, dan bahkan serangga.
S
: Keluhan pasien DKI diantaranya kulit perih, panas seperti terbakar, kemerahan,
bengkak, dan bintil-bintil berair.
: Kelainan kulit pada DKI seperti eritema, edema, vesikel sampai bula, dan bahkan
nekrosis.
: Pengobatan DKI yang paling penting ialah menghindari paparan ulang terhadap
bahan iritan yang dicurigai. Untuk mengurangi peradangan dapat diberikan
kortikosteroid seperti hidrokortison atau yang berpotensi lebih kuat.
KASUS 4
Identitas pasien
Nama
: IMM
Umur
: 42 tahun
Alamat
: Babakan, Gianyar
No. RM
: 45.65.42
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh muncul bercak-bercak putih pada hampir seluruh tubuh sejak 2 bulan
yang lalu. Keluhan terkadang disertai rasa gatal, nyeri (-). Kesan rasa tebal pada kulit
dan pada bercak-bercak putih disangkal pasien.
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-), dermatitis atopi (-), penyakit sistemik (-)
Riwayat pengobatan keluhan saat ini (-)
: Gejala yang muncul pada pasien tergantung dari saraf tepi yang terkena. Gejala
otonomik seperti lesi tampak kering dapat muncul akibat terganggunya inervasi ke
kelenjar keringat, gejala gangguan motorik seperti kelemahan otot pada
ekstremitas atas atau bawah, wajah, dan otot mata, serta gejala gangguan sensorik
seperti hipestesi dan anestesi. Kelainan kulit yang tampak pada umumnya dapat
berupa bercak putih atau merah dimana erupsi ini dapat dijadikan pertimbangan
untuk memperkirakan tipe MH pada pasien itu sendiri.
PB
MB
Lesi kulit
- 1 5 lesi
- Hipopigmentasi/eritema
jelas
- Hanya satu cabang
jelas
- Banyak cabang saraf
(menyebabkan hilangnya
sensasi/ kelemahan otot
yang dipersarafi oleh
saraf yang terkena)
Gambaran lesi kulit lebih spesifik pada masing-masing tipe MH ialah:
Kelompok MH Multibasilar:
a.
Lepromatosa (LL): bentuk lesi dapat berupa makula, infiltrat difus, papul, atau
nodus. Jumlah lesi tidak terhitung, distribusi simetris, permukaan halus
b.
berkilat, batas tidak jelas, anastesi tidak ada sampai tidak jelas.
Borderline Lepromatosa (BL): bentuk lesi dapat berupa makula, plak, papul.
Jumlah lesi sukar dihitung, masih ada kulit sehat, distribusi hampir simetris,
c.
Kelompok MH Pausibasilar
a. Tuberkuloid (TT): bentuk lesi dapat berupa makula yang dibatasi dengan
infiltrat, jumlah lesi satu atau beberapa, distribusi asimetris, permukaan kering
b.
c.
Indeterminate (I): hanya makula, jumlah satu atau beberapa, distribusi variasi,
permukaan halus agak berkilat, batas dapat jelas atau tidak jelas, anestesia
tidak ada sampai tidak jelas.
Gejala-gejala kerusakan saraf tergantung dari saraf yang terkena. Saraf yang
: Morbus Hansen
IM =
jumlah solid
x 100%
Jumlah solid+non solid
KASUS 5
Identitas pasien
Nama
: AAAD
Umur
: 28 tahun
Alamat
No. RM
: 46.10.08
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh gatal pada tangan kanan dan kirinya, awalnya gatal pada kedua siku
lalu muncul pada jari-jari tangan. Gatal sudah lama dirasakan, hilang timbul. Gatal
dirasakan timbul ketika pasien makan seafood.
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (+)
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-),dermatitis atopi (-), penyakit sistemik (-)
Riwayat pengobatan keluhan saat ini : ke dokter dan diberikan salep
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
Status Dermatologis (O)
Pada regio manus dan cubiti dextra dan sinistra tampak papul diatas kulit eritema,
bentuk bulat, batas tegas, soliter, tampak eritema dan ekskoriasi.
Diagnosis (A)
Dermatitis Kontak Alergi
Penatalaksanaan (P)
Interhistin (3 x tab I)
Inerson cream (2 dd ue)
Dasar Diagnosis dan Penatalaksanaan
Dermatitis kontak alergi (DKA) merupakan dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau
substansi yang menempel pada kulit, diperantarai oleh reaksi hipersensitivitas tipe IV.
Peningkatan insiden DKA dilaporkan berhubungan dengan kerja.
S
: Pada umumnya pasien mengeluh gatal pada suatu area tubuh dengan kelainan kulit
yang bervariasi disertai dengan perluasan ke area tubuh yang lain.
: Erupsi kulit pada dermatitis kontak alergi ialah polimorf tergantung fase, apakah
akut, subakut, atau kronis. Pada fase akut dapat dijumpai bercak eritematosa,
vesikel, papulovesikel, atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah dan menimbulkan
erosi dan ekskoriasi. Pada fase kronis, kulit tampak kering, skuama, likenifikasi.
Lokasi DKA paling sering ialah tangan. Lokasi lainnya ialah lengan, wajah, leher,
badan, tungkai, dan yang lainnya.
KASUS 6
Identitas pasien
Nama
: AAOS
Umur
: 55 tahun
Alamat
: Babakan, Gianyar
No. RM
: 52.57.69
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh gatal pada kedua punggung tangan dan lengan sejak 3 hari yang lalu.
Gatal dirasakan terus menerus, namun kadang-kadang memberat di malam hari.
Awalnya gatal di mulai dari punggung tangan lalu tidak lama kemudian muncul bintikbintik. Beberapa dari bintik-bintik tersebut diakui bergelembung seperti mengandung
: Gejala yang dikeluhkan oleh pasien ialah gatal yang diikuti munculnya kelainankelainan pada kulit terutama pada area-area tubuh yang secara langsung terpapar
: Erupsi kulit pada dermatitis foto kontak alergi ialah polimorf tergantung fase,
apakah akut, subakut, atau kronis. Erupsi tersebut dapat berupa eritema, vesikel,
papul, bula, atau likenifikasi. Distribusi dari erupsi kulit tersebut sangat krusial.
Sebagian besar individu akan mengeluhkan gejala dermatitis pada wajah dan leher.
Area lainnya meliputi area nasolabial dan retroaurikuler dan dapat juga pada area
tubuh lainnya yang terpapar langsung dengan cahaya UV.
Dermatitis foto kontak alergi memang tidak mudah dibedakan dengan dermatitis
kontak alergi, namun pola distribusi erupsi kulit dapat dijadikan pertimbangan
untuk menegakkan diagnosis
KASUS 7
Identitas pasien
Nama
: MM
Umur
: 56 tahun
Alamat
: Andong, Ubud
No. RM
: 52.60.64
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh ada benjolan pada dahi sejak 2 tahun yang lalu, semakin lama
semakin membesar, lalu muncul di bawah mata. Nyeri (-), gatal (-)
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-), penyakit sistemik (-)
Riwayat pengobatan keluhan saat ini (-)
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
: Keratosis Seboroik
KASUS 8
Identitas pasien
Nama
: NGADL
Umur
: 20 tahun
Alamat
: Batubulan, Gianyar
No. RM
: 35.21.85
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh gatal pada tangan, kaki dan lutut sejak 4 hari yang lalu. Awalnya
muncul gatal setelah pasien meminum obat, muncul gatal pada bagian kaki. Gatal
dirasakan terus menerus . gatal juga muncul pada lipatan tubuh. Awalnya muncul bintik
merah lalu digaruk dan meyebar.
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-) penyakit sistemik (-)
Riwayat pengobatan keluhan saat ini (+) : diberikan salep
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
: Gejala klinis biasanya tampak eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadangkadang bagian tengah tampak lebih pucat. Bentuknya dapat popular seperti pada
urtikaria akibat gigitan serangga, besarnya dapat lenticular, numular, sampai plakat.
Urtikaria akibat obat atau makanan umumnya timbul secara akut dan generalisata.
: Urtikaria
KASUS 9
Identitas pasien
Nama
: CTT
Umur
: 10 tahun
Alamat
No. RM
: 52.65.35
Anamnesis (S)
Pasien diantar ibunya mengeluh muncul bintik-bintik pada bagian perut sejak 1 bulan
yang lalu. Pasien juga mengeluh gatal yang hilang timbul. Bintik-bintik awalnya
muncul berwarna merah namun lama kelamaan berubah warna menjadi kecoklatan.
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-), riwayat pengobatan keluhan saat ini (-)
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-) penyakit sistemik (-)
Riwayat penyakit di keluarga: riwayat atopi (-)
Status Dermatologis (O)
Pada regio abdominal tampak papul ukuran milier, batas tegas, diskret, disertai
hiperpigmentasi, batas tegas, ukuran milier- lentikuler.
Diagnosis (A)
Dermatitis Kontak Alergi
Penatalaksanaan (P)
Metilprednisolon tab 3x4 mg
Inerson cream 2xI ue
Cetirizine tab 1x1/2
KIE: mengatasi masalah dan mengurangi stress
Dasar Diagnosis dan Penatalaksanaan
Dermatitis kontak alergi (DKA) merupakan dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau
substansi yang menempel pada kulit, diperantarai oleh reaksi hipersensitivitas tipe IV.
Peningkatan insiden DKA dilaporkan berhubungan dengan kerja.
S
: Pada umumnya pasien mengeluh gatal pada suatu area tubuh dengan kelainan kulit
yang bervariasi disertai dengan perluasan ke area tubuh yang lain.
: Erupsi kulit pada dermatitis kontak alergi ialah polimorf tergantung fase, apakah
akut, subakut, atau kronis. Pada fase akut dapat dijumpai bercak eritematosa,
vesikel, papulovesikel, atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah dan menimbulkan
erosi dan ekskoriasi. Pada fase kronis, kulit tampak kering, skuama, likenifikasi.
Lokasi DKA paling sering ialah tangan. Lokasi lainnya ialah lengan, wajah, leher,
badan, tungkai, dan yang lainnya.
KASUS 10
Identitas pasien
Nama
: IGNAW
Umur
: 13 tahun
Alamat
No. RM
: 52.67.69
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh terdapat benjolan seperti kutil pada bagian dagu sejak 2 bulan yang
lalu. Awalnya tumbuh satu benjolan berukuran kecil, lama kelamaan benjolan tersebut
semakin membesar. Dua minggu yang lalu muncul lagi benjolan kecil didekat benjolan
yang pertama dan lama kelamaan semakin membesar juga. Nyeri (+), gatal (-).
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-), penyakit sistemik (-)
Riwayat pengobatan keluhan saat ini (-)
Riwayat keluarga: atopi (-), riwayat keluhan serupa (-)
: Veruka Vulgaris
: Bahan kaustik, bedah beku, bedah scalpel, bedah listrik, bedah laser.
KASUS 11
Identitas pasien
Nama
: KAS
Umur
: 9 tahun
Alamat
No. RM
: 51.93.91
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh ada benjolan pada punggung tangan kiri sejak 2 bulan yang lalu.
Awalnya benjolan tersebut kecil tapi lama kelamaan menjadi besar, benjolan tersebut
sempat dikeluarkan menggunakan jarum dan keluar nanah. Nyeri (+), keluar darah.
Awal sebelum muncul benjolan terdapat luka.
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-), penyakit sistemik (-)
Riwayat pengobatan keluhan saat ini (+) : ke puskesmas diberikan obat
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
: Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan yang membesar yang disertai rasa
nyeri dan keluar darah.
: Gambaran klinis berupa tumor vascular berwarna merah cerah sampai merah
keunguan, tidak disertai pulsasi, permukaan lesi awal berwarna merah cerah, tipis
dengan epidermis utuh kemudian lesi menjadi lebih gelap, sering erosi dan
terbentuk krusta serta mudah berdarah. Permukaan dapat licin atau berlobus.
Ukuran lesi mungkin beberapa millimeter sampai 2 cm.
: Granuloma Piogenikum
KASUS 12
Identitas pasien
Nama
: WP
Umur
: 64 tahun
Alamat
No. RM
: 51.91.10
Anamnesis (S)
Pasien mengeluh wajah kiri bengkak sejak 4 hari yang lalu. Awalnya sebelum bengkak
muncul bintik-bintik berisi air lalu bintik-bintiknya pecah, mengeluarkan nanah dan
setelah itu mengering. Pasien merasakan nyeri, kadang disertai gatal. Sebelum
bengkak, pasien sempat minum obat asam mefenamat dan antibiotik karena mengeluh
sakit gigi dan nyeri pada sendi kaki. Setelah itu tiba-tiba pasien merasakan bengkak
pada wajah kiri. Obat sudah di stop 3 hari yang lalu namun keluhan tidak membaik.
Demam (+).
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-), riwayat varicella (tidak diketahui), riwayat
pengobatan keluhan saat ini (-)
Riwayat pengobatan keluhan sekarang (+) : acyclovir salep dan tab sejak 1 hari yang
lalu
Riwayat alergi (-), rhinitis alergi (-), asma (-), penyakit sistemik (-)
Riwayat keluarga: keluhan serupa (-), riwayat atopi (-)
Status Dermatologis (O)
- Pada regio facialis sinistra tampak krusta diatas kulit eritema, batas tidak tegas,
ukuran milier-lentikuler, bentuk tidak teratur, diskret, disertai vesikel berkelompok,
Diagnosis (A)
Herpes Zoster
Penatalaksanaan (P)
Acyclovir tab 400 mg (5x2)
CTM (3x1)
Ibuprofen (2x1)
Gentamycin cream (2 dd ue)
Dasar Diagnosis dan Penatalaksanaan
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster yang
menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah
infeksi primer.
S
: Sebelum timbul gejala kulit biasanya terdapat gejala prodromal baik sistemik
(demam, pusing, malese) maupun gejala prodromal lokal (nyeri otot-tulang, gatal,
pegal, dsb) disertai timbul bintik-bintik berisi cairan.
: Setelah muncul gejala prodromal, timbul eritema yang dalam waktu singkat
menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosa dan
edema. Vesikel ini berisi cairan yang jernih, kemudian menjadi keruh (berwarna
abu-abu), dapat menjadi pustule dan krusta. Lokalisasi penyakit ini adalah
unilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persarafan. Hiperestesi
pada daerah yang terkena memberi gejala yang khas.
: Herpes Zoster