Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

Fuji Alvianti
Iis Masrkatul K.H
Syifa NurMaulani
Tegar M. rifki

SPESIES PROTOZOA KLAS SARCODINA


Entamoeba histoolytica
Entamoeba coli

EPIDEMIOLOGI Entamoeba
histolytica
Entamoeba histolytica terdapat di seluruh dunia ( kosmopolit )
terutama di daerah tropik dam daerah yang beriklim sedang.
Penyebaran Entamoeba histolytica terkait erat dengan buruknya kondisi
hygiene dan sanitasi masyarakat. Tidak tersedianya jamban yang rnemenuhi
persyaratan sanitasi, kebiasaan buang air besar bukan pada tempat yang
sebenarnya, pembuangan sampah sembarangan, pembuangan air kotor
yang tidak rnemenuhi persyaratan teknis kesehatan
Di Indonesia penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa (Entamoeba
histolytica) menyebar dan endemis di daerah perkotaan maupun perdesaan
dengan angka insidensi yang cukup tinggi berkisar antara 10-18%,

SIKLUS HIDUP Entamoeba


histolytica
Entamoeba histolytica memiliki tiga bentuk, yaitu trofozoit, prekista, dan
kista. Bentuk trofozoit merupakan bentuk invasif dan umumnya terdapat di
usus besar (dalam jaringan mukosa atau submukosa), sedangkan kista
berada di lumen usus. Entamoeba histolytica dalam bentuk trofozoit mampu
bertahan selama 5 jam dalam suhu 37C, 16 jam dalam suhu 25 C, 96 jam
dalam suhu 5C. Sedangkan bentuk kista dapat bertahan selama 2 hari
dalam suhu 37 C, 7 jam dalam suhu 28 C, dan dalam 15 30 menit pada 4
ppm chlor. Penderita terinfeksi oleh Entamoeba histolytica karena tertular
bentuk kista matang berinti empat

Morfologi Enta histolytica


Amoeba ini memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoitnya memilikiciri-ciri
morfologi:
Ukuran 10 60 m
Sitoplasma bergranular dan mengandung eritrosit, yang merupakan penanda
penting untuk diagnosisnya
Terdapat satu buah inti entamoeba, ditandai dengan karyosom padat yang
terletak di tengah inti, serta kromatin yang tersebar di pinggiran inti
Bergerak progresif dengan alat gerak ektoplasma yang lebar, disebut
pseudopodia.

Kista Entamoeba histolytica memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut:


Bentuk memadat mendekati bulat, ukuran 10-20 m
Kista matang memiliki 4 buah inti entamoba
Tidak dijumpai lagi eritrosit di dalam sitoplasma
Kista yang belum ma-tang memiliki glikogen (chromatoidal bodies) berbentuk
seperti cerutu, namun biasanya menghilang setelah kista matang

Siklus Hidup Entamoeba histolytica

Siklus hidup dimulai dari manusia menelan makanan/minuman yang


terkontaminasi oleh parasit tersebut, di lambung parasit tersebut tercerna,
tinggal bentuk kista yang berinti empat (kista masak) yang tahan terhadap asam
lambung masuk ke usus. Disini karena pengaruh enzym usus yang bersifat netral
dan sedikit alkalis, dinding kista mulai melunak, ketika kista mencapai bagian
bawah ileum atau caecum terjadi excystasi menjadi empat amoebulae.
Amoebulae tersebut bergerak aktif, menginvasi jaringan dan membuat lesi di
usus besar kemudian tumbuh menjadi trophozoit dan mengadakan multiplikasi
disitu, proses ini terutama terjadi di caecum dan sigmoidorectal yang menjadi
tempat habitatnya. Dalam pertumbuhannya amoeba ini mengeluarkan enzym
proteolytic yang melisiskan jaringan disekitarnya kemudian jaringan yang mati
tersebut diabsorpsi dan dijadikan makanan oleh

amoeba tersebut. Amoeba yang menginvasi jaringan menjalar dari


jaringan yang mati ke jaringan yang sehat, dengan jalan ini
amoeba dapat memperluas dan memperdalam lesi yang
ditimbulkannya, kemudian menyebar melalui cara
percontinuitatum, hematogen ataupun lymphogen mengadakan
metastase ke organ-organ lain dan menimbulkan amoebiasis di
organ-organ tersebut. Metastase tersering adalah di hepar
terutama lewat hematogen.
Setelah beberapa waktu oleh karena beberapa keadaan, kekuatan
invasi dari parasit menurun juga dengan meningkatnya pertahanan
dan toleransi dari host maka lesi mulai mengadakan perbaikan.
Untuk meneruskan kelangsungan hidupnya mereka lalu
mengadakan encystasi, membentuk kista yang mula-mula berinti
satu, membelah menjadi dua, akhirnya menjadi berinti empat

Penyebaran entamoeba
histolytica
Penyediaan air bersih, sumber air sering tercemar.
Tidak adanya jamban, defikasi disembarang tempat, memungkinkan amoeba
dapat dibawa oleh lalat atau kacoa.
Pembuangan sampah yang jelek merupakan tempat pembiakan lalat atau lipas
yang berperan sebagai vektor mekanik.

Patogenesis Entamoeba histolytica

primer
Pada fase ini penderita mengalami amebiasis intestinal. Organ yang
diserangnya terutama bagian sekum dan bagian bagian lain yang
sangat bergantung pada resistensi hospes, virulensi dari strain ameba,
kondisi lumen usus/dinding usus (infeksi atau tidaknya dinding usus),
kondisi makanan (jika makanan banyak mengandung karbohidrat,
ameba tersebut menjadi patogen), dan keadaan flora normal usus.

Sekunder
Ini terjadi pada amebiasis ekstra intestinal.
Proses ekstra intestinal ini dapat terjadi akibat
penyebaran parasit secara hematogen. Organ
yang sering terkena adalah hati yang
menimbulkan amebik hepatis

Gejala klinis
Amebik diare, merupakan gejala yang terbanyak (50%), dengan sifat diare yang
sering, terutama berisi mukosa dan darah (jumlah feses hanya sedikit), kadang
kadang dapat terjadi obstipasi.
AmebAmebik disentri, defekasi sering, ada demam, ada tenesmus, feses terdiri
dari sel mukosa dan darah.
Amebik apendisitis, prosesnya akut/kronis, tanpa ada demam, pemberian
antibiotika tidak efektif, merupakan kontra indikasi untuk operasi.
Amebik pada sekum dan kolon asendens, amebik ini menimbulkan peradangan
pada sekum dan kolon asendens.
Amebik granuloma, terjadi karena adanya penebalan pada dinding kolon akibat
amebiasis kronis. Biasanya terjadi di sekum sampai rektum, dan ameba ini harus
dibedakan dengan karsinoma

pengobatan
Emetin hidroklorida
Obat ini berkhasiat terhadap bentuk histolitika. Toksisitasnya relative tinggi,
terutama pada otot jantung.
Klorokuin
Obat ini merupakan amebisid jaringan, berkhasiat terhadap bentuk histolitika
Metronidazol (Nitroimidazol)
Obat ini merupakan obat pilihan, karena efektif terhadap bentuk histolitika
dan bentuk kista. Efek sampingnya ringan, antara lain mual, muntah dan
pusing.

USAHA PENCEGAHAN
Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging
ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.
Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan
menjelang makan atau sesudah buang air besar.
Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan
tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar
tidak mencemari sumber air.

Perbedaan antara E. histolytica dan E. coli


Perbedaan

Entamoeba histolytica

Entamoeba coli

Ukuran (mikron)

20 (10-60)

25(10-50)

Pergerakan

Aktif, progresif

Lambat tidak progresif

Eritrosit dalam cytoplasma

Bakteri dalam cytoplasma

++

Vacuole

+=

Nucleus

Tidak jelas terlihat

Kadang-kadang jelas

Anda mungkin juga menyukai