Anda di halaman 1dari 15

MEDAN

ELEKTROMAGNET
ALJABAR VEKTOR
KELOMPOK 2
BIMA MUSTAQIM
(514 333 1002)
M. GUNTUR PRATAMA
(514 333 1010)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(UNIMED)
2014
0|Page

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Salam sejahtera buat kita semua.

Puji syukur marilah kita ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha esa. Karena
dengan rahmat dan karunianya kami dari kelompok 2 dapat membuat dan menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa dipelajari dengan
baik, makalah ini mengarahkan pada pembelajaran dan pengetahuan tentangAljabar Vektor.
Kegiatan kreatif semacam ini akan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan seorang
mahasiswa tentang Aljabar Vektor tersebut.
Terakhir kami dari kelompok 2 mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen
pengampu mata kuliah Medan Elektromagnet.

Asalammualaikum wr. wb

Medan, September 2015

Kelompok 2

1|Page

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1.

Latar Belakang Masalah...............................................................................1

1.2.

Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3.

Tujuan...........................................................................................................1

BAB II ISI......................................................................................................................2
2.1. Vektor Satuan......................................................................................................3
2.2. Sistem koordinat persegi (Kartesian Persegi).....................................................3
2.3. Komponen-komponen Vektor Pada Koordinat Persegi......................................4
2.4. Medan Vektor......................................................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................7
3.1.

Kesimpulan...................................................................................................7

a.

Vektor Satuan................................................................................................7

b.

Sistem koordinat persegi (Kartesian Persegi)...............................................7

c.

Komponen-komponen Vektor Pada Koordinat Persegi................................7

d.

Medan Vektor................................................................................................8

3.2.

Saran.............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

2|Page

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Aljabar vektor adalah operasi pada dua

atau lebih dari vektor yang meliputi

penambahan, pengurangan dan perkalian. Operasi vektor dapat dilakukan melalui


komponen-komponen skalarnya.
Tetapi belakangan ini masih banyak orang-orang yang belum banyak mengerti apa itu
aljabar vektor. Maka dari itu di dalam makalah ini akan di bahas tentang keseluruhan aljabar
vektor tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


a.
b.
c.
d.
e.

Apa itu aljabar vektor ?


Apa itu vektor satuan ?
Bagaimana menjelaskan sistem koordinat persegi ?
Apa saja komponen-komponen vektor pada koordinat persegi ?
Apa itu medan vektor ?

1.3. Tujuan
a.
b.
c.
d.
e.

Untuk menjelaskan apa itu aljabar vektor .


Untuk menjelaskan apa itu vektor satuan.
Untuk menjelaskan apa itu sistem koordinat persegi.
Untuk menjelaskan komponen-komponen vektor pada koordinat persegi.
Untuk menjelaskan apa itu medan vektor.

1|Page

f. BAB II ISI
g. Setelah didefinisikan kuantitas besaran skalar dan kuantitas besaran vektor,
sehingga dapat dilanjutkan dengan mendefinisikan aturan aritmetik

vektor,

aljabar vektor dan terakhir kalkulus vektor, dimana aljabar skalar berbeda dengan
aljabar vektor, yang banyak menyimpan informasi, jika dibandingkan dengan
aljabar skalar, misalnya perkalian dua vektor, akan jauh lebih rumit daripada
perkalian dua buah skalar.
h. Sebagai pembuka, operasi penjumlahan vektor mengikuti aturan jajaran genjang
(gambar 1.1.), yaitu A dan B dapat diperhatikan bahwa A + B = B + A atau bahwa
operasi penjumlahan vektor mengikuti hukum Komutatif dan penjumlahan juga
mengikuti hukum Asosiatif. Vektor-vektor dapat dikalikan dengan skalar, maka
magnitudo vektor akan berubah, tetapi arahnya tetap, jika nilai skalar yang
dikalikan bernilai positif, karena skalar bernilai negatif akan mengubah magnitudo
vektor dan sekaligus mengubah arahnya, pada hal ini berlaku hukum distributif,
misalnya (r+s) (A+B) = rA + rB + sA+ sB
i.
j.

k.

A+B

l.

m.

A
A+B

n.
o. Gambar 1. 1 Dua buah vektor dijumlahka secara grafis bermula dari titik awal
yang sama, kemudian membentuk jajaran genjang ataupun menggambarkan vektor
kedua bermuara pada ujung vektor pertama, membentuk segitiga dari kedua vektor
hal ini disebut metoda poligon.

p.

Kesimpulan

q.

Hukum aljabar vektor :

1. A + B = B + A ..
2. A + ( B + C ) = ( A + B ) + C ...
3. ( m + n )A = mA + nA .

r.

2|Page

Hukum Komutatif
Hukum Asosiatif
Hukum Distributif

s. 2.1. Vektor Satuan


Vektor satuan: memiliki magnetudo sebesar satu dan arah yang selalu sama dengan
sumbu koordinat terkait. Misalnya: Sebuah vektor a untuk melambangkan sebuah vektor
satuan, dan mengindikasikan arah dari vektor

satuan ini dengan menggunakan notasi

subskrip yang sesuai, sehingga ax, ay, az adalah vektor-vektor satuan didalam sistem koordinat
persegi, masing-masing vektor ini secara berturut-turut memiliki arah yang sama dengan
sumbu x,y, dan z dan panjang sebesar satu.

2.2. Sistem koordinat persegi (Kartesian Persegi)


Untuk dapat menjabarkan sebuah vektor secara akurat, harus ditentukan panjang, arah
sudut, dan proyeksi-proyeksinya.
Ada tiga metode untuk menjabarkan vektor-vektor tersebut, yaitu:
a. Sistem Koordinat Persegi
b. Sistem Koordinat Silinder-lingkaran
c. Sistem Koordinat Bola
Pada sistem koordinat persegi, ditarik tiga garis sumbu yang saling tegak lurus antara
yang satu dengan yang lain, disebut sebagai x,y, dan z. Pendekatan yang paling umum
dipergunakan adalah pada sistem koordinat persegi adalah kaidah tangan kanan atau arah
perputaran sekrup.

Gambar 1. 2.A. 1). Sistem Koordinat berorientasi tangan kanan, jika jari tangan kanan yang
melengkung kedalam mengindikasikan arah perputaran sumbu x menuju sumbu y, maka ibu jari
menunjukkan arah sumbu z. 2). Lokasi titik-titik P (1,2,3) dan Q (2,-2-1). 3). Elemen volume
diferensisal di dalam sistem koordinat persegi dx, dy, dan dz, secara umum adalah besaran-besaran
diferensial yang paling independen.

3|Page

Gambar 1.2.B. Memperlihatkan titik P dan Q masing-masing secara berturut- turut emiliki
koordinat (1,2,3) dan (2,-2,1). Titik P adalah lokasi perpotongan antara bidang x = 1, bidang y = 2 dan
bidang z = 3 dan titik Q adalah perpotongan bidang- biddang x = 2, y = -2 dan z = 1. Tiga bidang
saling berpotongan pada titik P dimana koordinat adalah x, y, dan z, kemudian dengan memperbesar
tiap-tiap nilai koordinat dengan jumlah sangat kecil (mendekati nol atau dengan kata lain jumlah
diferensial).

Gambar 1.2.C. Untuk memperoleh tiga buah bidang yang sedikit begeser dari posisi awalnya
dan saling berpotongan di titik P. Koordinat titik P ini adalah x + dx, y + dy, dan z + dz, keenam
bidang yang ada, yaitu tig bidang awal dan tiga bidang yang bergeser ini membentuk sebuah
Paralepipedium, yang memiliki volume dv = dxdydz, masing-masing permukaannya memiliki luas
diferensial dS sebesar dxdy, dydz dan dzdx, dan akhirnya jarak dari titik P ke titik P adalah garis
diagonal dari paralelepipedium itu panjangnya adalah

dx 2+ dy 2+ dz 2

. Volume elementer ini

ditampilkan pada gambar 1.2.C. titik P tampak dalam gambar , namun titik P berada pada sudut
bangun tidak tampak. Catatan: Plane artinya bidang tegak.

4|Page

2.3. Komponen-komponen Vektor Pada Koordinat Persegi


Untuk menjabarkan sebuah vektor di dalam sistem koordinat persegi, dengan
memproyeksikan ke tiga buah vektor komponen, yang masing-masing mempunyai arah
sejajar dengan sumbu x, sumbu y dan sumbu z atau vektor satuan i, j, dan k, maka r = x + y +
z (gambar 1.3.A)

Gambar 1.3. A). Vektor-vektor komponen x, y, dan z untuk vektor r. B). Vektor- vektor
satuan di dalam sistem koordinat persegi memiliki magnetudo sebesar satu dan arah yang sama
dengan sumbu terkait . C). Vektor RPQ sama dengan selisih vektor rq rp.

5|Page

Contoh soal :
Dua buah titik P (1;2;3) dan Q(2;-2;1), tentukan RPQ ?

Penyelesaian:
rq

= 2i 2j + k

rp

= i + 2j +3k

RPQ

= rq rp . Dalil poligon
= ( 2i 2j + k ) ( i + 2j + 3k )
= + i 4j 2k atau

RPQ

= ax 4ay 2az =

6|Page

21

Vektor RPQ itu tidak vektor yang mencuat keluar dari titik pusat, seperti vektor r, akan
tetap bahwa vektor-vektor yang memiliki magnitudo dan arah sama adalah vektor-vektor
yang sama, sehingga untuk membantu visualisasi, dapat memindahkan atau menggeser vektor
itu ke titik pusat, sebelum menentukan vektor komponennya.
Suatu vekor F dapat dituliskan sebagai berikut:
F

= Fxax + Fyay + Fzaz

Vektor B dapat dituliskan sebagai:


B

= Bxax + Byay + Bzaz, kemudian magnitudo vektor B ini dituliskan sebagai

=B=

Bx 2+ By 2+ Bz 2

Vektor satuan aB = B / B searah dengan vektor B.


Menentukan arah vektor satuan dengan arah tertentu adalah dengan menunjuk kesuatu
arah dibagi dengan panjangnya (magnitudonya), misalnya vektor satuan yang memiliki arah
yang sama dengan vektor B adalah :
a B=

B
B
=
2
2
|
Bx + By + Bz B|
2

Contoh soal :
1. Sebuah vektor R = 3ax + 6ay 2 az
Tentukan vektor satuannya
Penyelesaian:
Vektor satuan : aR
=R/R
(3 ax +6 ay2 az )
=
7
3

= 7 ax + 7 ay 7 az atau
=

7|Page

3 6
2
i+ j k
7 7
7

2. Tuliskan vektor satuan yang mengarah dari titik pusat ke titik G (2, -2, -1)
3. Penyelesaian ;
4. Pertama-tama ditentukan vektor yang berawal dari titik ke titik G, yaitu :
5. G = 2ax 2ay az
6. Kemudian dihitung magnitudo G
12

2
| G | = 22 +
2 +

7.

8.

aG =

G (2 ax2 ayaz)
=
=0,67 ax0,67 ay0,33 az
|G|
3

9. (D1.1). Jika diketahui titik-titik M ( -1,2,1), N (3,-3,0) dan P (-2, -3, -4). Tentukanlah:
a. RMN
b. RMN + RMP
c.| rM |
d. aMP
e. | 2rp 3rN |
10.

Penyelesaian:

a. RMN

b. RMP
15.

= R N - RM
11.
= ( 3ax 3ay ) ( -ax + 2ay +az)
12.
= 4ax 5ay az atau
13.
=4i5jk
= ( -2ax 3ay 4az ) ( -ax + 2ay + az )
14.
= -ax 5ay 5az

RMN + RMP = ( 4ax 5ay az ) + ( -ax 5ay 5az )

16.

= 3ax 10ay 6az


c. |rM|
d. aMP

(1 ) +( 2 ) + ( 1 ) = 6=2,45

R MP
R MP

17.

(ax5 ay5 az )
51

= - 0,14ax 0,7ay + 0,7az

e. 2 rP 3 rN = ( -4ax 6ay 8az) ( 9ax 9ay)


18.
= 13ax + 3ay 8az
19. 2 rP - 3 rN
= 169+ 9+64=15,55
20.
21.
22.
8|Page

23.

2.4. Medan Vektor

24. Medan vektor sebagai suatu fungsi dari sebuah vektor posisi, secara umum magnitudo
dan arah fungsi akan berubah dari satu titik ke titik lainnya di dalam suatu ruang,
magnitudo dan arah ini bergantung langsung pada nilai- nilai koordinat di titik yang
bersangkutan. Pada sistem koordinat persegi bahwa nilai magnitudo dan arah medan
vektor ditentukan oleh variabel x,y, dan z.
25. Jika suatu vektor dinyatakan dengan vektor posisi r, maka edan vektor dapat
dinyatakan dalam notasi fungsionalnya sebagai G(r) = ax + ay + az, jika misalnya
vektor posisi itu dalam bentuk kecepatan medan vektor v = vx ax + vy ay + vz az.

9|Page

26.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
a. Vektor Satuan
27. Vektor satuan: memiliki magnetudo sebesar satu dan arah yang selalu sama dengan
sumbu koordinat terkait. Misalnya: Sebuah vektor a untuk melambangkan sebuah
vektor satuan, dan mengindikasikan arah dari vektor satuan ini dengan menggunakan
notasi subskrip yang sesuai, sehingga ax, ay, az adalah vektor-vektor satuan didalam
sistem koordinat persegi, masing-masing vektor ini secara berturut-turut memiliki
arah yang sama dengan sumbu x,y, dan z dan panjang sebesar satu.
b. Sistem koordinat persegi (Kartesian Persegi)
28. Untuk dapat menjabarkan sebuah vektor secara akurat, harus ditentukan panjang, arah
sudut, dan proyeksi-proyeksinya.
29. Ada tiga metode untuk menjabarkan vektor-vektor tersebut, yaitu:
d. Sistem Koordinat Persegi
e. Sistem Koordinat Silinder-lingkaran
f. Sistem Koordinat Bola
30.
31. Pada sistem koordinat persegi, ditarik tiga garis sumbu yang saling tegak lurus antara
yang satu dengan yang lain, disebut sebagai x,y, dan z. Pendekatan yang paling umum
dipergunakan adalah pada sistem koordinat persegi adalah kaidah tangan kanan atau
arah perputaran sekrup.
c. Komponen-komponen Vektor Pada Koordinat Persegi
32. Untuk menjabarkan sebuah vektor di dalam sistem koordinat persegi, dengan
memproyeksikan ke tiga buah vektor komponen, yang masing-masing mempunyai
arah sejajar dengan sumbu x, sumbu y dan sumbu z atau vektor satuan i, j, dan k, maka
r = x+ y + z

10 | P a g e

d. Medan Vektor
33. Medan vektor sebagai suatu fungsi dari sebuah vektor posisi, secara umum magnitudo
dan arah fungsi akan berubah dari satu titik ke titik lainnya di dalam suatu ruang,
magnitudo dan arah ini bergantung langsung pada nilai- nilai koordinat di titik yang
bersangkutan. Pada sistem koordinat persegi bahwa nilai magnitudo dan arah medan
vektor ditentukan oleh variabel x,y, dan z.
34. Jika suatu vektor dinyatakan dengan vektor posisi r, maka edan vektor dapat
dinyatakan dalam notasi fungsionalnya sebagai G(r) = ax + ay + az, jika misalnya
vektor posisi itu dalam bentuk kecepatan medan vektor v = vx ax + vy ay + vz az.

3.2. Saran
35. Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami disini dari kelompok
dua mengharapkan adanya kritik maupun saran yang membangun agar makalah ini
menjadi makalah yang jauh lebih sempurna.

11 | P a g e

36.

DAFTAR PUSTAKA

37.

Hard Copy dari dosen mata kuliah Medan Elektromagnet

38.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Agus%20Santoso,

%20M.Pd./VEKTOR
39.

https://muhlashala.wordpress.com/mata-kuliah-aljabar-vektor-matriks/

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai