Anda di halaman 1dari 138

DERMATOMIKOSIS

DEFINISI

Penyakit kulit yang


disebabkan oleh infeksi
jamur

Terbagi atas :

1. Mikosis Superfisial
2. Mikosis Intermedia
3. Mikosis Profunda

MIKOSIS SUPERFISIAL
A. Dermatofitosis

B. Non Dermatofitosis

MIKOSIS SUPERFISIAL
I. DERMATOFITOSIS
1. Tinea Capitis
2. Tinea Fasialis / T. Barbae
3. Tinea Corporis / T.Glabrosa
4. Tinea Cruris
5. Tinea Pedis
6. Tinea Unguium
II. NON DERMATOFITOSIS :
1. Pityriasis versicolor / PV
2. Piedra
3. Tinea nigra palmaris
4. Otomikosis

Dermatofitosis
Definisi

Penyakit pada jaringan yang


mengandung keratin meliputi kulit,
rambut, dan kuku yang disebabkan
oleh golongan jamur dermatofita

Dermatofitosis
ETIOLOGI

Dermatofita:
Golongan jamur yg menyebabkan dermatofitosis
Sifat jamur: mencernakan keratin
Termasuk golongan kelas fungi imperfecti yg terbagi
dalam 3:
- Microsporum
- Trichophyton
- Epidermophyton

Dermatofitosis
KLASIFIKASI
Tinea kapitis
Tinea korporis
Tinea kruris
Tinea pedis
Tinea unguium

1.Tinea kapitis
ETIOLOGI
Berdasarkan letak geografis:
Gol. Trichopyton : T. rubrum, T. mentagrophytes
Gol. Microsporum : M. gypseum, M. canis & M. audouini
Berdasarkan ekologi:
Antropofilik (pada manusia)
Zoofilik (pada binatang)
Geofilik (pada binatang)
Berdasarkan tempat menghasilkan artrospora:
Ektotriks
Endotriks

1.Tinea kapitis
GEJALA KLINIS

A. MERADANG

B. NON MERADANG

Kerion celci
Favosa

Grey patch ring worm


Blackdot ringworm

1.Tinea kapitis
1. KERION CELCI

Bentuk radang

Spektrum lesi: folikulitis


pustular sampai btk kerion,
massa/benjolan lunak, basah
dgn rambut yg patah, pus serta
dpt terjadi limfadenopati

Keluhan subyektif: gatal,


demam, dan sakit

Dapat timbul jaringan parut


yg berakibat alopesia menetap

1.Tinea kapitis
2.

Favosa

Bentuk radang

Pembentukan skutula (krusta


yg berbentuk mangkuk merah
kuning berkembang menjadi
kuning kecoklatan,
pengangkatan kruata dasar
cekung, merah basah & bau
tikus (mousy odor)

Dapat terjadi skar, atrofi dan


alopesia permanen

1.Tinea kapitis
3. Grey patch ringworm

Lesi: papul eritem di sekitar


batang rambut melebar &
membentuk bercak memucat
& bersisik; rambut menjadi
berwarna abu-abu tdk berkilat
dan mudah patah (1-3 mm di
atas kulit kepala)

Alopesia setempat

Keluhan subyektif: gatal

Pemeriksaan lampu wood


positif

1.Tinea kapitis
4. Blackdot ringworm

Rambut sangat rapuh dan


patah tepat pada muara
folikel rambut sbg bintik
hitam

Tinea kapitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan lampu wood
Dilakukan pd ruang gelap
M. canis, M. audoinii, M. distortum, M. ferrugineum & kadang-kadang M.
schoenleinii memberikan fluoresensi kehijauan
T. tonsurans & T. violaseum tidak berfluoresensi
2. Pemeriksaan KOH
Bahan: kerokan kulit & rambut kepala dilakukan pemeriksaan dgn
larutan KOH 10-20%
Pd ektotriks: artrospora yg kecil di sekitar batang rambut
Pd endotriks: rantai artrospora di dalam batang rambut
3. Kultur
Tujuan: menentukan spesies dermatofita
Media agar Sabouraunds jamur akan tumbuh dlm 5-14 hari dan pd
media DTM

1.Tinea kapitis
DIAGNOSIS BANDING

Alopesia areata ( dgn btk


blackdot kulit tampak licin
berwarna coklat)
Dermatitis seboroik (dgn btk
favosa rambut ditutupi
skuama berminyak)
Psoriasis (dgn btk favosa
skuama tebal,putih mengkilat
sifat kronik residif )

Tinea kapitis
PENATALAKSANAAN
1. Griseofuvin
Obat pilihan karena keamanannya & ditoleransi baik oleh anak
Bentuk:

Ultramicrosize: dosis tunggal 10-15 mg/kgBB

Microsize: 15-25 mg/kgBB

Diberikan bersama makanan yg mengandung lemak


Lama pengobatan minimal 6-8 mingu sampai 3-4 bulan
bergantung keadaan klinis & mikologik
2. Ketokonazol
Efektif pd tinea kapitis yg spesies Trichophyton & kurang efektif pd M.
canis
Dosis: 3,3-6,6 mg/ kgBB selama 6-8 minggu
Bersifat hepatotoksik shg bukan mrp obat pilihan utk tinea kapitis

Tinea kapitis
PENATALAKSANAAN
3. Itrakonazol
- Sangat efektif utk spesies Microsporum maupun Trichophyton
- Dosis: 100 mg/hari selama 5 minggu (3-5 mg/kg BB)
- Hanya tersedia dlm btk tablet yg tdk dp dibagi maka sulit
ditentukan dosis yg tepat
- Efek samping: perubahan fgs hati, hipokalemia, nausea, nyeri
abdominal, rash, sakit kepala,, pusing, mengantu dan gatal
- Tidak dpt diberikan bersama terfeadin atau non sedatif
antihistamin lainnya krn bisa enyebabkan gangguan jantung
4. Flukonazol
- Efektif utk tinea kapitis & tersedia dlm btk sirupyg cocok utk
anak- anak
- Keamanannya tinggi & fditoleransi dgn baik

Tinea kapitis
PENATALAKSANAAN
5. Terbinafin
- Dosis: 62,5-250 mg/hr selama 6 minggu,
umumnya cukup dgn 3-6 mg / kgBB /hr selama 4 minggu
- Efek samping: perubahan enzim hati,gastrointestinal, pusing,
urtikaria,morbili, sakit kepala, hilangnya rasa mengecap sementara
dan pansitopenia
Pengobatan tambahan:
- Antijamur diberikan pd penderita & keluarganya berupa sampo
ketokonazol 2% atau selenium sulfid 2,5% diberikan paling sedikit
3x/minggu dan didiamkan pd kulit kepala paling sedikit 5 menit
diberikan selama blm ada kesembuhan klinis & mikologik
- Antibiotik sistemik pd tipe kerion
- Kortikosteroid oral 0,5-1 mg/kgBB selama 2-4 minggu
bertujuan utk mengurangi nyeri, bengkak & peradangan

2. Tinea korporis

Definisi

: Infeksi jamur golongan dermatofita pd badan

Menyerang anak & balita

Penularan kontak langsung, binatang peliharaan

Predileksi : Badan, leher, perut, dada

Gejala Klinis :
Bentuk lesi sirsiner, anuler, polisiklik
Lesi bentuk bulat, eritematous ditutupi skuama
Lesi tengah: tampak menyembuh Central
healing
Lesi bag. tepi : meninggi AKTIF
Gatal bila berkeringat
Lesi dapat konfluen : lebar plakat

Diagnosis Banding:

Tinea korporis

Morbus Hansen: makula


eritematosa dgn tepi sedikit
aktif
Pitiriasis Rosea Gibert: makula
eritematosa dgn gambaran tepi
sedikit meninggi, ada papul,
skuama , diameter panjang lesi
menuruti garis kulit
Neurodermatitis sirkumskripta:
makula eritematosa berbatas
tegas di daerah tengkuk, lipat
siku & lipat lutut

3. Tinea kruris
Etiologi

: Epidermophyton floccusum , T. rubrum

Predileksi

:
Inguinal anak
Pantat, lipat pantat, lipat paha
Supra simfisis
Scrotum paling jarang terkena tapi penularan
jamur dari sekitarnya

Diagnosis Banding:

Eritrasma:batas tegas,dgn
lampu wood: fluoresensi merah
bata
Kandidiasis: lesi basah, batas
tegas, lesi satelit
Psoriasis intertriginosa:
skuama lebih tebal & berlapislapis

UKK: makula eritema dgn


batas tegas, central healing

4. Tinea Pedis
Bentuk:

Penyebab:

1. Intertriginosa

T rubrum
T mentagrophytes
E floccosum

2. Hiperkeratotik
3. Vesikuler
Subakut/vesikobulosa

Diagnosis Banding
DKA/DKI (Mikroskopis -, riwayat
alergi/ kontak dgn bhn tertentu)
Scabies (Mikroskopis: tungau+)
Psoriasis Pustulosa (mikroskopis (-),
sifat kronis residif)

T. PEDIS Interdigitalis

Maserasi,skuamasi, fisura, erosi celah jari


IV, V
~faktor kelembaban celah jari

+ Infeksi: erisipelas/selulitis

2. T. PEDIS Hiperkeratotik
Athletes foot
Predileksi
- Lateral telapak
- Telapak

Penebalan Kulit
Sisik
Kering
Hiperkeratosis hebat
Keras
Fisura dalam
Kadang2 sakit (ok kulit pecah)

3. T. Pedis vesikobulosa
Vesikel, bula
Basah, kotor
Kadang deep vesikel

Predileksi:
Sekitar sela jari
punggung kaki
telapak

Gejala:
Gatal hebat/amis

Vesikel pecah

Erosi

TERAPI

Oral: Ketokonasol 2 x200 mg/hr


Topikal:
Ketokonazol krim
Bedak gatal
Sapoviridis (sabun kaki)
AB per OS

5. Tinea Unguium
Bentuk (destruksi kuku)
Subungual proksimal : > proximal
Subungual distal
: > ujung
Leukonikia trikofita
: > bawah kuku

Gejala:
Kuku suram
Hiperkeratosis
Keropos/tak teratur

5. Tinea Unguium
ETIOLOGI:
T rubrum
T mentagrophytes

DIAGNOSIS BANDING
Psoriasis kuku (pitting
nail, KOH & kultur
jamur(-)

Ekstraksi kuku
Kombinasi dgn gol azol
Kutek Lochetar
(Gol amolorphin)
Kutek Loprox
(ciclopiroksolamin)
Itrakonasol pulse
therapy
AB u/ inf sekunder

SARAN

Pencegahan penularan dilakukan dgn menghindari


pemakaian alat bersama spt topi, telepon, pakaian &
alat-alat rambut

NON DERMATOFITOSIS
NON DERMATOMIKOSIS
Penyakit kulit oleh jamur yang tidak dapat mengeluarkan
zat yang dapat mencerna keratin kulit
Hanya menyerang lapisan kulit paling luar

1. PITYRIASIS VERSICOLOR
Penyebab

: - Malasezia furfur
- Ptyriosporum orbiculare
- Ptyriosporum ovale
Perjalanan Penyakit : - Kronis Residif Asimtomatis
Gejala Klinis : - Bercak hipopigmentasi, putih bersisik halus,
btk folikuler bisa konfluens
- Gatal bila berkeringat
Lokasi
: Seluruh tubuh
- daerah tertutup coklat / hitam (PV Nigra)
- pada orang bule kemerahan (eritema)

Diagnosis Penunjang
1. Pemeriksaan : Lampu Wood fluorosensi keemasan
2. Lab : KOH 10 - 20%
3. Preparat dilihat dengan mikroskop :
Kerokan skuama + 2 tts KOH 20%

Tunggu 5 - 10 menit
Sampai Keratin hancur

Tampak : Hifa bersepta


Spora bergerombol (seperti anggur)

Terapi

(-)

:
Salep Whietfield
Sol. Thiosulfat Natricus 25%
Undecylic acid
Selenium sulfit
Ketokonasol tablet 200 mg : 1 x 1 selama 10 hari
untuk terapi 1 bulan karena Ketokonasol berada dlm
darah sampai 30 hari
Kulit yg sembuh tetap hipopigmentasi tapi KOH

pajankan matahari < jam 10.00

DD

:
1. Pityriasis alba : - makula hipopigmentasi ,skuama
- riwayat atopi (+)
2. Vitiligo: - makula hipopigmentasi tanpa skuama
- woods light putih susu
3. Hipopigmentasi pasca inflamasi
- makula hipopigmentasi post terapi pasca inflamasi
4. Dermatitis seboroik
- plakat kuning berminyak
- pada daerah seborea
5. Eritrasma : - menyerupai PV hiperpigmentasi
- woods light kemerahan

2. TINEA NIGRA PALMARIS


Adalah infeksi str. Korneum ok. jamur superfisial
Etiologi : Kladosporium werneckii
Gambaran Klinis :
- Bentuk makula coklat - kehitaman ( tidak menonjol )
- Lokasi : - Telapak tangan, kaki meluas hingga dada - leher
- Asimtomatis
- menyerang anak-anak dewasa

Dx Pasti :
- Pem. Lab : KOH
- Spesimen : kerokan skuama periksa mikroskop

tampak pd lap.atas Str. korneum :


- Hifa bersepta, bercabang bebas
- Warna coklat , Olive

4. OTOMIKOSIS
Penyebab : Aspergilus, Mukor, Penisilum
Lokasi di telinga luar, telinga tengah
Penularan melalui alat korek telinga yg terkontaminasi
Keluhan:

Gatal

Nyeri dalam liang telinga ggn. Pendengaran

Telinga tengah: skuama (+)

> dlm. Bengkak keluar cairan serosanguinus

Bisa terjadi infeksi otitis eksterna

DD :
a. Otitis eksterna
- radang telinga luar, maserasi
b. DKA
- tanda radang (+) setelah kontak
- tanpa cairan serosanguinus
c. Dermatitis
- tanda radang (+)
- dengan / tanpa cairan serosanguinus

MIKOSIS
INTERMEDIA

KANDIDOSIS
Penyakit jamur , yang bersifat akut
atau subakut disebabkan oleh
spesies Candida, terutama Candida
albicans.
Dapat mengenai mulut, vagina, kuku,
bronki atau paru
Sinonim : Kandidiasis, Moniliasis,
Muguet

ETIOLOGI
- C. albicans
70-80% kasus
- C. parapsilosis
- C. tropicalis
- C. krusei
- C. glabrata
- C. pseudotropicalis
- C. stellatoidea
- C. lusitanie
- dll

Klasifikasi
1.

Kandidosis selaput lendir

Kandidosis oral (thrush)

Perleche

Vulvovaginitis

Balantis

Kandidosis mukokutan kronik

Kandidosis bronkopulmonar
2. Kandidosis kutis

Lokalisata : intertriginosa, perianal.

Generalisata

Paronikia dan Onikomikosis

Kandidosis kutis granulomatosa


3. Kandidosis sistemik

Endokarditis

Meningitis

Pielonefritis

septikemia
4. Reaksi id

Faktor Predisposisi
1. Faktor Endogen

Perubahan fisiologik
Kehamilan, Kegemukan, Debilitas, Iatrogenik.
Umur
>>> orang tua & bayi
Imunologik

2. Faktor Eksogen

Iklim, panas, & kelembaban


Kebersihan kulit
Kebiasaan berendam kaki dlm air yg terlalu lama
Kontak dgn penderita

Kandidosis selaput lendir


Trush
Biasanya mengenai bayi
Lesi: pseudomembran
putih coklat muda
kelabu menutup lidah,
palatum mole, pipi
dalam & permukaan
rongga mulut
Dasarnya tampak
daerah yg basah &
merah

Kandidosis selaput lendir


Perleche
Lesi berupa fisur pada
sudut mulut, maserasi,
erosi, basah dan
dasarnya eritematosa

Vulvovaginalis
Biasanya terdapat pd
penderita DM
Gatal didaerah vulva,
nyeri sesudah miksi, fluor
albus berwarna
kekuningan.

Kandidosis kutis
Intertriginosa
o Lokasi: lipatan kulit ketiak,
lipat paha, intergluteal,
lipat payudara, antara jari
tangan/kaki, glans penis &
umbilikus
o Lesi: bercak berbatas
tegas, bersisik, basah &
eritematosa
o Dikelilingi oleh satelit
berupa vesikel,pustul atau
bula.

Lesi Satelit

Kandidosis kutis
Generalisata
o Biasanya pdpenderita dgn
kondisi sistemik yg buruk spt
DM
o Lesi: Ekzematoid dgn vesikelvesikel & pustul-pustul.

Kandidosis kutis
Paronikia
o Biasanya pd individu yg
sering kontak dgn air
o Sering mengenai jari
tangan ke IV-V
o Ditandai dgn edem
kemerahan pd tepi
kuku, nyeri, kuku
menebal, mengeras &
berlekuk-lekuk, tidak
rapuh, tetap berkilat.

Reaksi id
Kandidid
o Kelainan akibat hipersensitivitas terhadap
kandida ditempat lain atau terhadap
metabolitnya.
o Hipersensitivitas dapat cepat atau lambat
o Lesi berupa vesikel-vesikel yang
bergerombol
o Lokasi: sela jari tangan atau bagian badan
lain.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Mikroskopis Langsung
Bahan pemeriksaan: kerokan kulit, vesikel, pus,
krusta.
Ditetesi dengan KOH 10%-20%
Ditutup kaca penutup lalu dipanaskan sebentar
diatas api kecil (tdk sampai mendidih)
Mikroskopis tampak: sel ragi polimorfi, bentuk
lonjong/ bulat, germ-tube & pseudohifa.

Pemeriksaan Penunjang
Biakan
Bahan yg diperiksa ditanam dlm agar
dekstrosa glukosa sabouraud, dpt
ditambahkan antibiotik (kloramfenikol)
Disimpan dalam suhu kamar 37C 24-48 jam
Hasil: terbentuk koloni bulat, basah
mengkilat spt koloni bakteri, berukuran
sebesar kepala jarum pentul
Tes Biokimia
Untuk menentukan spesies kandida

Histopatologi

Diagnosis Banding
kandidosis kutis lokalisata:
Eritrasma: lesi dilipatan,lebih merah, batas tegas, kering
tidak ada satelit, pemeriksaan sinar wood (+)
Dermatitis intertriginosa: tidak ada lesi satelit, lesi batas tidak
tegas.
Dermatofitosis: tidak ada lesi satelit, batas tegas tepi aktif.
kandidosis kuku:
Tinea unguium: kuku rapuh, terdapat sisa jaringan dibawah kuku,
tidak berkilat.
kandidosis vulvovaginalis:
Trikomonas vaginalis: sekret kuning kehijauan, bau tidak enak &
berbusa, stawberry appearance
Gonore akut: sekret mukopurulen
Leukoplakia
Liken planus: papul-papul berwarna merah biru, berskuama &
berbentuk siku-siku

Terapi
Umum:
Menanggulangi faktor-faktor predisposisi
Menjaga kelembaban kulit
Mengurangi kontak dengan air
Berpakaian yg nyaman, tidak sempit, & terbuat
dari bahan yg menyerap keringat
Topikal:
Larutan ungu gentian -1%
selaput lendir, 12%
kulit
Nistatin: berupa krim, salep, emulsi
Amfoterisin B
Grup azol: mikonazol2%,klotrimazol 1%,
tiokonazol,

Terapi
Sistemik:
Nistatin tablet
Amfoterisin B IV
Kandidosis vaginalis: kotrimazol
500mg pervaginam single dose,
ketokonazol 2x200mg slm 5hr ,
Itrakonazol 2x200mg single dose,
flukonazol 150mg single dose

MIKOSIS PROFUNDA
(RIPPON)

Mikosis Profunda

Mikosis subkutan adalah infeksi


yang disebabkan oleh jamur yang
secara langsung masuk kedalam
dermis atau subkutan lewat luka
Mikosis subkutan yang paling
sering adalah :
1. Sporotrikosis
2. Aktinomikosis
3. Misetoma
4. Kromoblastomikosis

Epidemiologi

Tersebar di seluruh dunia


lebih sering pada
Dewasa muda (20-60
thn)

Bersifat Endogen,
anaerob, gram positif, nonspore-forming

a. Israelii
a. Bovis
a. Naeslundii

Hidup komersal di
permukaan mukosa (rongga
mulut, saluran napas atas,
GIT, saluran kelamin wanita)

a. Gerencseriae
a.Viscosus
a. Odontolyticus
a. Meyeri

Portal of Entry:
membran mukosa yg
tidak intak

Paling banyak
(55%)
Benjolan keras
tidak nyeri
(Lumpy Jaw)
Nodul yg
berfluktuasi/abses
Sinus
(keluar granula
sulfur)

Mulai dari mukosa


mulut kmdn
menyebar ke
rahang bawah &
muka
Dapat diikuti
periostitis/
osteomielitis,

Infeksi endogen
(rongga
mulut/laring)
Hirup masuk ke
paru-paru
Peradangan paru
yg kronis (batuk,
dahak coklat
kekuningan,
hematemesis)
Menembus dinding
toraks(A. kulit)

Tertelan dari GIT/


Traktus genital
wanita
Gejala seperti
Apendisitis/divertik
ulitis
Perlekatan dgn
dinding perut
Fistel dinding
perut
(A. kulit)

Hematogen
Sekunder dari ke3 bentuk
(yg menembus
kulit)

Fistula/sinus

Ulkus dikelilingi
oleh daerah
hiperpigmentasi

Organ-organ
(otak, hati,
ginjal)
Memberi gejala
sesuai dgn
infeksi dari
organ yang
terkena

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1.Terapi sistemik
Penislin G 18-24 juta unit iv (2-6
mgg)
Diikuti penisilin/amoksilin oral (612 bln)
Alergi penisilin: tetrasiklin,
doksisiklin, eritromisin, klindamisin.
2. Terapi lokal
drainase abses, kompres dengan
larutan lugol, bedah

Etiologi : Sporothrix schenckii


Dimorfik dialam btk kapang,
jika menyebabkan infeksi btk ragi
Infeksi mengenai dermis / subkutis
namun dapat juga menyebabkan
infeksi sistemik

Faktor predisposisi :
- tukang kebun
- org yg sering bekerja di hutan
- org yang sering berekreasi kontak
dengan sisa tumbuhan
Jamur ini masuk lewat luka lokal pada kulit

Pem penunjang :
Preparat langsung sekret ulkus sulit krn
sgt sedikit
Kultur agar Sabouroud btk kapang koloni
putih semakin lama bertambah gelap
Pem Histopatologis :
Reaksi granulomatosa + mikroabses netrofil.
Jamur 3-5m, btk rokok dikelilingi eosinofil
asteroid bodies
Tes sporotrikin (intradermal) mirip tes tuberkulin

Semua terapi oral dilanjutkan paling sedikit 1 minggu setelah


sembuh klinis

KROMOBLASTOMIKOSIS

Infeksi jamur kronik pada kulit


dan subkutan
Etiologi : dematiaceous fungi
(jamur yg menghasilkan pigmen)

Pada tumbuhan atau


tanah
masuk lewat perlukaan
pada kulit

Petani
Buruh
peternakan

Gejala klinis

Lokasi : kaki, lengan & badan bagian atas


Ukk: paling sering btk papul verukosa tumbuh
lambat & bersifat lokal,spt kembang kol,
meluas, berbulan-bulan sp tahun.
Lesi biasanya menebal dpt disertai infeksi
sekunder
Komplikasi :
Limfedema lokal elefantiasis
Kronik dpt jadi KSS

PX penunjang :
- Kerokan kulit dgn KOH hifa
berseptum tdk bercabang wrn coklat
- PA : sel raksasa atau abses netrofil,
sel berpigmen coklat,tunggal atau
dlm kelompok2 kecil, dengan dinding
sel yg tebal Medlar bodies
- Kultur SDA koloni hitam

Terapi :

1. Itrakonazol 200 mg/hr


2. Terbinafin 250 mg/hr
3. Lesi yang luas
amfoterisin B (img/kg bb/hr)
Terapi dihentikan setelah
sembuh secara klinis
biasanya berbulan-bulan

Organisme Eumikosis penyebab


Misetoma
Pseudallescheria boydii
Madurella misetomatis

Organisme Aktinomikosis
Penyebab Misetoma
Nocardia brasiliensis
Actinomadura madurae

Misetoma ( Maduromikosis,
Madura Foot )
Gejala Klinis
Pembengkakan & penimbunan cairan pd daerah yg
terkena
Kerusakan subkutaneus, otot, dan tulang, dan
pembentukan traktus sinus
Predileksi tersering : Kaki

Lambat berkembang biak


Deformitas bagian tubuh yang terkena
> sering
Paling sering diketemukan : jamur
(Pseudallescheria boydii dan Madurella
misetomatis); dan bakteri seperti jamur
(Nocardia brasiliensis dan Actinomadura
madurae)

Mikologi dan Mikrobiologi


Eksudat, bahan biopsi, perban, dan pakaian
ideal untuk mencari benih dari misetoma
Warna, bentuk dan tekstur & pemeriksaan
langsung (KOH) atau histopatologik
mengidentifikasi
Identifikasi pasti kultur.

Patologi
Benih benih tampak dalam area supurasi, diselimuti oleh bahan
kerak yang homogen diagnosis histopatologi
Abses dikelilingi oleh area fibrosis pekat & jaringan granuler
Hasil kultur untuk penentuan terapi
Pewarnaan periodic acid-Schiff, pewarnaan perak & gram negatif

Benih Nocardia di jaringan ikat.


Pewarnaan Hematoksilin dan eosin

Pseudallescheria boydii
Dapat ditemukan di tanah, sampah, pupuk, dan air
Infeksi sistemik yang berat pada orang yang debil
atau pada supresi sistem imun
Pemeriksaan langsung :
2 mm; putih / kekuningan, lunak, bundar /
berlobus
KOH : bersepta septa, hifa (ketebalan 5m),
klamidospora ( 15 - 20 m)
Kultur : media agar Sabouraud; matur dalam 7 hari

Pemeriksaan makroskopik
Koloni seperti bulu
halus, warna abu abu
hingga coklat keabu
abuan
Latar belakang : warna
putih hingga abu abu
bahkan kehitaman

Pseudallescheria boydii,
kultur pada suhu 25C

Pemeriksaan mikroskopik

Pseudallescheria boydii, gambaran


mikroskopik : (A) konidia yang
terpotong ujungnya; (B) konidiasi tipe
skedosporium; (C) askokarp;
(D) askospora seksual

Memproduksi hifa
bersepta ( 2 - 4 m)
Dua bentuk konidia
aseksual : Scedosporium
dan Graphium
Bentuk oval, warna coklat
muda, konidia uniseluler,
3.5 X 5 m - 6 X 13 m
Fase reproduksi seksual
produksi askokarp
coklat, 100 - 200 m,
mengandung askospora
coklat muda berbentuk
elips membesar pada
agar cornmeal atau potato
dextrose.

Madurella misetomatis
Saprofit yang berasal dari tanah

Pemeriksaan langsung :

Benih kehitaman, bulat / berlobul, 2 - 4 mm, keras, mudah hancur


Hifa 2 - 5 m, mengandung sejumlah pigmen & sel terminal; didapatkan
pada granuler coklat tua

Kultur :

Tumbuh sangat lambat (25 C; 37C lebih cepat)


Matur dalam 10 hari
asimilasi sukrosa (-)

Pemeriksaan makroskopik :

Morfologi koloni : serbuk, lembut, berlipat lipat atau bertumpuk tumpuk


Warna : putih / kekuningan hingga kecoklatan
Kadang kadang menghasilkan pigmen coklat muda

Pemeriksaan mikroskopik

Madurella misetomatis,
gambaran mikroskopik :
(A) konidiospora tipe Fialida

Agar Sabouraud :
memproduksi hifa
bersepta, 1-6 m
Pada media bernutrisi
rendah : menghasilkan
konidiofora tipe fialida
menghasilkan
konidia bundar / oval
pada daerah apeks

Nocardia brasiliensis
Aktinomisetes aerobik, biasa dijumpai pada tanah
Pemeriksaan langsung :
Konsistensi lunak - keras, kuning, berlobul, dan kecil
( < 1mm)
Terdiri dari filamen homogen, bentuk seperti dendrit
Kultur :
tumbuh lambat pada media pertumbuhan yang biasa
Koloni matang 3 minggu
Temperatur optimal : 37C
Menguraikan tirosin, gelatin, dan kasein

Pemeriksaan makroskopik
Koloni berbentuk lisut,
dan berlipat lipat
Warna : kekuningan
hingga oranye atau
merah keoranyea
Ditutupi oleh serbuk
putih.

Nocardia brasiliensis,
dikultur pada suhu 25C

Pemeriksaan mikroskopik

Nocardia brasiliensis, Tepi kultur.


Cabang filamen yang halus, awal
fragmentasi. Pewarnaan tahan
asam

Filamen yang bercabang


cabang dlm jumlah
besar, 1m
Koloni matur fragmen
filamen mjd bentukan
kokoid tidak beraturan,
seperti tangkai
80% struktur ini tahan
asam.

Actinomadura madurae
Aktinomisetes aerobik, yang
biasa dijumpai pada tanah
Pemeriksaan langsung :
benihnya berukuran agak
besar, 5 mm, berlobul
lobul, oval, berbentuk angular
atau serpiginosa
Konsistensi lunak - keras
Warna keputihan, kadang
kadang berwarna merah
muda
Kultur :
Tumbuh cepat pada media
media rutin
Koloni matur 7 - 10 hari

Suhu optimal : 37C


Dapat bersifat proteolitik /
amilolitik
Pemeriksaan makroskopik :
Warna koloni putih keabu
abuan, berambut halus, lisut,
menonjol pada bagian tengah,
datar pada bagian tepinya
Pemeriksaan mikroskopik :
Halus, panjang, filamen
bercabang cabang, < 1m
Termasuk gram positif
Fragmentasi (-)
Memproduksi rantai
artrospora (sferis 0.5 1m)

Terapi
Aktinomikosis misetoma :
Kombinasi trimethoprim sulfamethoxazole (TMS) & dapson, oral
Dosis TMS : 2 x 2 tablet (sulfamethoxazole 400mg, trimethoprim 80mg
per tablet) beberapa bulan
Dosis dapson : 1.5 mg/kgBB 2 x 1 tablet 6 - 24 bulan
Kombinasi TMS & amikasin (derivat semisintetik kanamisin)
Resisten
Amikasin : 500 mg 2 x 1, i.m 3 minggu fase istirahat (2 minggu)
periode kedua
Kombinasi Streptomisin & dapson atau sulfametoksazol
Dosis streptomisin : 1 gram /hari, i.m 2 bulan

Mikosis Misetoma :
Amfoterisin B & ketokonasol tingkat keberhasilan
yang rendah
Mikonasol i.v hasil yang memuaskan

Eksisi untuk lesi yang kecil menyembuhkan


Amputasi : terapi untuk penyakit yang berat

Epidemiologi

Di banyak negara (dari


Amerika-Afrika, India, timur
jauh)
Paling sering di Amerika
utara
Saprofit yang dapat
diisolasi dari tanah yang
terkontaminasi oleh
kotoran burung/kelelawar

Histoplasma Capsulatum
var. capsulatum (dimorfik)

Di jaringan badan kecil


berbentuk oval di dlm
makrofag

Portal of Entry:

Inhalasi spora (sistemik)


Inokulasi lgs ke kulit (kulit)

Inhalasi spora
dalam jumlah
besar
Pnemonitis akut
(demam, batuk,
nyeri dada, nyeri
sendi, rash)
Ro Thoraks
(mottling yang difus
kalsifikasi)

Biasanya tjd pada


org dewasa
Gambaran
konsolidasi paruparu dengan
kavitas, mirip TBC
Tidak ada
keterlibatan kulit

Biasanya pada
penderita AIDS/
imunosupresi
Hati, lien, sistem
limforetikular,
sumsum tulang dpt
terkena
Demam, BB turun,
anemia,
hepatosplenomega
li
Papul, nodul
kecil
atau lesi kecil
seperti
moluskum

Bbrp bulan
bbrp tahun
Gelaja klinis yang
plg sering:
Ulserasi
oral/faring
(besar, irregular,
dan persisten)
Insufisiensi
adrenal (Addison
disease)

Jarang krn
kecelakaan
laboratorium
Lesi primer
nodul /ulkus yg
berindurasi
(chancre)
Sering disertai
limfadenopati
lokal
Dapat sembuh
sendiri

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Tergantung pada berat


ringannya penyakit
1.Terapi sistemik
Itrakonazol (200-400 mg/hari)
Berat Amphoterisin B iv (s/d 1
mg/kgBB/hari)
Ketokonazol dan flukonazol kdg
efektif u/ bbrp kasus
2. Terapi lokal tindakan bedah

Inf jamur kronik


Etiologi : Blastomyces dermatitidis
Bersifat dimorfik
Banyak di Amerika Utara & Kanada
Terdapat pada kotoran burung atau
kayu di tanah serta anjing

Pemeriksaan lab
KOH pus sel sferis, refraktil, bulat,
menonjol,dasar luas, dinding tebal
Kultur koloni miselium, putih kapas,
konidia spt buah pig
PA : sulit dibedakan dgn
Paracoccidioides brasiliensis &
Coccidioides immitis
Antibodi thd B.dermatitidis pd serum
penderita

Terapi

1. Itrakonazol 200-400 mg/hr utk


inf lokalisata,diberikan paling
sedikit 6 bln
2. Amfoterisi B (1 mg/kgbb/hr) utk
infeksi diseminata

Koksidioidomikosis (valley fever, desert


rheumatism) mikosis infeksius yang
bermanifestasi awal sebagai infeksi paru
dan terkadang meluas secara hematogen
ke kulit, limfonodi, tulang, susunan saraf
pusat, dan organ dalam.
Etiologi : Coccidioides immitis
endemi di daerah kering di barat daya
Amerika Serikat dan Meksiko.

Gambaran Klinis
Gambaran klinis dapat asimptomatik,
dapat juga berupa pneumonia yang
akan sembuh dengan sendirinya,
penyakit paru kronis dalam bentuk
nodul, kavitas, piopneumothorak,
atau pneumonia progresif, serta
penyakit ekstrapulmoner pada kulit,
tulang dan persendian, selaput otak,
dan bagian tubuh lainnya.

Kulit : Kulit terlibat pada 40% dari disseminasi tahap


awal, dan makin lama insidensinya akan makin
meningkat
Awalnya : lesi berbentuk papula nodul dan plak,
bahkan dapat berupa pustula.
Dapat pula timbul nodul subkutan, pembentukan
abses, multipel fistel, selulitis, plak verukosa, serta
nodul granulomatosa.
Dapat timbul jaringan ikat yang menonjol.
Predileksi bagian tengah wajah seperti hidung dan
plika nasolabial, serta ekstremitas.

Tulang dan Sendi : Lesi tulang dan


sendi timbul pada 50% kasus dengan
disseminata. Tulang belakang, pelvis,
tangan, ekstremitas bawah merupakan
lokasi yang sering diserang. Dapat
timbul osteomyelitis, artritis, dan
tenosinovitis. Dapat timbul jalur sinus
ke kulit.

Coccidioides immitis, sfera & endospora, genangan KOH pd


kerokan kulit
dr lesi yang terkait dgn koksidioidomikosis disseminata

Kultur : Koloni sel akan matur dalam 5-10 hari.


Gambaran Makroskopis
Pada medium Sabouraud agar dengan temperatur
25-30C serta 37C, tampak koloni seperti
benang, berwarna putih hingga abu-abu kotor.
Dapat timbul gambaran koloni berwarna lavender
atau kekuningan, tetapi hal ini jarang dijumpai.
Tepi koloni tidak rata, memenuhi seluruh cawan
petri, atau dapat juga menunjukkan gambaran
kompak dan halus dengan sekumpulan hifa aerial.

Gambaran Mikroskopis

Gambaran miselia bersepta bercampur dengan


suatu bentuk miselia khusus dimana selnya
mengalami atresia sehingga tampak rantai tipis
artrokonidia berbentuk barrel-shape yang
terputus dan dapat berterbangan di udara.
Artrokonidia berukuran antara 2,5x3m hingga
4x6m; area atresia diantaranya sering disebut
sebagai colarettes;. Jika dilakukan
pemeriksaan C.immitis dengan pengecatan
laktofenol, maka bentuk miselia akan mudah
dikenali dengan cahaya kontras dimana
tampak pola rektangular gelap akibat atresia

Terapi
Koksidioidomikosis ringan tidak diperlukan terapi.
Penyakit primer yang berat, individu rentan pd
stadium apapun, atau imunokompromise serta
kasus disseminata tx sistemik.
Flukonazol dan Itrakonazol terapi standar.
Beberapa ahli masih lebih suka menggunakan
amfoterisin B dalam terapi Koksidioidomikosis
fulminan. Pemberian terapi secara intratekal
diperlukan jika lesi telah meluas ke meninges.

Anda mungkin juga menyukai