Anda di halaman 1dari 60

Pleno Modul 2

Sistem Urogenital
Disusun oleh
Kelompok 8
Adhia Endrika

Anwar Syaputra

Bayu Fajar Pratama

Dian Rahmi Yenti

Efsarini

Fadilayana Damanik

Faradilla Monita

Fatya Welinsa

Mutiara Dwi Murni

Neneng Mutiara Sari

Rum Affida Rasfa

Serli Marcelisa

Siska Miftakhul Aulia

Syahira

Fakultas Kedokteran
Universitas Riau
2011

Learning Issue
Anatomi

Sistem Urogenital Pria dan

Wanita
Histologi

Sistem Urogenital Pria dan

Wanita
Fisiologi
Biokimia
Kontrol

Pembentukan Urin
Urin

Persarafan Sistem Urinarius

Anatomi Sistem
Urinarius
Sistem

Urinarius

Ginjal
Ureter
Vesica Urinaria
Uretra

Ginjal
Memproduksi

urin
untuk mengeluarkan
zat sisa
Ukuran 6 x 3 x 11 cm
Meluas dari atas ke
bawah: VT 12 VL 3

Vaskularisasi Ginjal

Ureter
Saluran

penghubung antara ginjal dan vesica urinaria


Panjang 25 cm
Mulai dari pelvis renalis
Pada laki-laki,ureter
menyilang di bawah
ductus deferens, di atas
vesiculaseminalis
Pada perempuan, ureter
masuk vesica urinaria melalui bagian bawah ligamentum pada uterus

Vaskularisasi dan
Inervasi Ureter
ARTERI

INERVASI

Pars superior
A. renalis
A. colica

Pars medial
Aorta abdominalis
A. gonadal
A. iliaca

Pars inferior
A. rectalis media
A. uterina

Simpatis (T10 L1)


Parasimpatis (S2 4)

Vesica Urinaria
Tempat

penampungan urin secara


temporer
Terletak di rongga pelvis anterior
Memiliki musculus detrussor yang
berkon-traksi ketika mengeluarkan
urin

Vesica Urinaria

Vaskularisasi Vesica
Urinaria
A.

vesicales superior et inferior


(cabang A. iliaca interna)
A. obturator
A.glutea inferior
(pada wanita: A. uterina dan A.
vagina)

Inervasi Vesica Urinaria

Parasimpatik serat efferent


(Nervi erigentes S2,3,4)
eksitasi M. detrussor
inhibisi sphincter vesicae >>> sphincter relaks

Simpatik serat efferent


( T11-L2)
inhibisi M.detrussor (namun kondisi tertentu menginisiasi

parasimpatik)
eksitasi sphincter vesicae >>> sphincter konstriksi

Somatik
N. pudendus ( S2,3,4)
sphincter uretra

Vaskularisasi dan Inervasi


Vesica Urinaria

Uretra Pria
Saluran

yang melewatkan urin dari


vesica urinaria ke luar tubuh
Panjang: 18 20 cm
Meluas dari orificium urethra interna
hingga orificium urethra externa fossa
naviculare penis
Dibagi 3 bagian: pars prostatica, pars
membranacea, pars spongiosa
Uretra mendapat pendarahan dari
prostat dan penis

Uretra Wanita
Panjang

4 cm, diameter 6 mm
Dari orificium urethra interna turun
sampai orificium urethra externa

Tractus Urinarius Pria dan


Wanita

Anatomi Sistem
Genitalia
PRIA

Organ
kelamin
primer

wanita

Testis
Genitali
a
ekstern
a

Penis

Vesikula
seminalis
Kelenjar
Prostat
pelengk
Kelenjar
ap
cowper
Kelenjar littre
Epididimis
Vas deferens
Sistem
saluran
Duktus
ejakulatorius

Genitalia interna

uterus
Tuba falopii
ovarium
vagina

Genitalia eksterna

Mons pubis
Labium mayor
Labium minor
vestibulum

vulva

Anatomi Genitalia Pria


Keterangan gambar
1. penis
2. testis
3. epididimis
4. prostat

7
5
4
6

3
2

5. vesikula seminalis
6. bulbouretra
(cowper)
7. duktus deferens
8. duktus ejakulatorius

Anatomi Genitalia Wanita


Interna Penampang Sagital

1
3
2

1.
2.
3.
4.
5.

Uterus
Vagina
Serviks
Ovarium
Tuba falopii

Histologi Sistem
Urinarius
Ginjal
Cortex renalis
Tampak berwarna merah gelap
bergranul
Menutupi semua medulla
Membentuk columna renalis
Bertini
Medulla renalis
Tebalnya 2 kali korteks
Piramid renalis lebih pucat
warnanya
Papilla renalis berhubungan
dengan kaliks minor

Histologi Sistem
Urinarius
Tubulus

uriniferus

Nefron >>> unit struktural

dan fungsional ginjal


Korpuskulum renalis
Kapsula Bowman
Glomerulus

Tubulus kontortus proksimal


Ansa Henle
Tubulus kontortus distal

Ductus colligentes

Histologi Sistem
Urinarius
KORPUSKULA RENALIS

T. KONTORTUS
PROKSIMAL

Histologi Sistem
Urinarius
ANSA HENLE
DUCTUS
HENLE TIPIS

PARS
PARS
DESCENDENS ASCENDENS

TUBULUS
COLLIGENS

T. KONTORTUS DISTAL

Histologi Sistem
Genitalia
Testis
Tubulus seminiferus
Sel benih
Sel Sertoli

Blood Testis Barrier


Sekresi inhibin dan ABP (Androgen Binding Protein)
Penyedia nutrien untuk kehidupan sel benih
Menyokong proses mitosis, miosis, dan
spermatogenesis

Ruang interstisial
Sel Leydig >>> menghasilkan testosteron

Histologi Sistem
Genitalia
Testis

Fisiologi Pembentukan
Urin
Filtrasi
Reabsorpsi
Augmentasi

Fisiologi Pembentukan
Urin
Filtrasi
Proses penyaringan darah di glomerulus.

Hasilnya disebut urin primer


Cairan yang difiltrasi harus melewati 3
lapisan membran glomerulus
Dinding kapiler glomerulus
Membran basal
Lapisan dalam kapsula Bowman

Fisiologi Pembentukan
Urin
Filtrasi

(cont.)

Lapisan tersebut berfungsi sebagai

saringan yang meloloskan air dan zatzat terlarut berukuran molekul kecil
Glukosa, asam amino, Na+, K+, Cl-, bikarbonat,
urea, dan garam lain

Rata-rata terbentuk 125 mL filtrat per

menit (pada perempuan 110 mL/menit)


secara kolektif dari seluruh glomerulus.
Kira-kira 180 L/hari

Fisiologi Pembentukan
Urin
Reabsorpsi
Perpindahan selektif bahan-bahan yang

masih berguna dari bagian dalam


tubulus ke dalam darah. Hasilnya
disebut urin sekunder
Terjadi di tubulus kontortus proksimal
dan tubulus kontortus distal
Dari 180 L filtrat, 99 % (178,5 L)
direabsorpsi kembali, sisanya tetap pada
tubulus

Fisiologi Pembentukan
Urin
Reabsorpsi

(cont.)

Tubulus Kontortus
Proksimal

Tubulus Kontortus
Distal

%
Na+
yang Reabsorpsi
Na+
67
terfiltrasi
akan
dengan
tingkat
direabsorpsi
secara
bervariasi,
dikontrol
aktif;
Cl
mengikuti
oleh aldosteron
secara pasif
Reabsorpsi H2O dengan
Semua glukosa dan
tingkat
bervariasi,
asam
amino
akan
dikontrol
oleh
direabsorpsi
oleh
vasopresin
transpor aktif sekunder
PO43- dan elektrolit lain
direabsorpsi
dalam
jumlah bervariasi
65 % H2O direabsorpsi
secara osmotis
50 % urea direabsorpsi
secara pasif

Fisiologi Pembentukan
Urin
Augmentasi
Penambahan zat-zat yang tidak

diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus


kontortus distal. Hasilnya adalah urin
sebenarnya
Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh
darah kapiler: H+, K+, NH3, dan kreatinin

Biokimia Urin
Urin

dibentuk di ginjal dengan


melewati tahap-tahap pembentukan
urin
Sifat normal urin
Volume: 800 - 2500 mL/hari
Berat jenis: 1,003 - 1,030
pH: asam dengan pH rata-rata 6

(interval 4,7 - 8)
Warna: kuning pucat atau kuning,
mengandung zat warna urokrom,

Biokimia Urin
KANDUNGAN NORMAL URIN

Kreatinin
Ureum
Asam urat
Urobilinogen
Amonia
Asam amino
Klorida
Sulfat
Fosfat
Oksalat
Mineral
Vitamin, enzim, hormon

KANDUNGAN
ABNORMAL URIN

Glukosa, fruktosa,
galaktosa
Protein
Bilirubin
Hemoglobin
Benda keton
Darah
Porfirin

Biokimia Urin
Ginjal

memegang peranan dalam


menjaga homeostasis tubuh >>>
pengaturan kesetimbangan asambasa darah
Ginjal menyesuaikan pengeluaran H+

dan HCO3- dengan pH darah

Kontrol Persarafan Sistem


Urinarius
Berkemih

>>> proses pengosongan


vesica urinaria bila sudah terisi
penuh
Vesica urinaria terus-menerus terisi

sampai tegangan di dindingnya


meningkat mencapai nilai ambang
Muncul refleks berkemih yang berusaha
mengosongkan vesica urinaria. Atau, jika
ini gagal, setidaknya akan menimbulkan
kesadaran akan keinginan untuk
berkemih

Kontrol Persarafan Sistem


Urinarius
Refleks

berkemih

Vesica urinaria terisi mencapai ambang batas >>

reseptor regang aktif >> medula spinalis >>


merangsang saraf parasimpatis vesica urinaria dan
menghambat neuron motorik sfingter eksternus
Rangsangan saraf parasimpatis menyebabkan
vesica urinaria berkontraksi
Sfingter eksternus melemas akibat neuron
motoriknya dihambat
Kedua sfingter terbuka + gaya kontraksi vesica
urinaria = urin keluar

Embriologi Sistem
Urinarius
Pembentukan

ginjal dan salurannya

Ada 3 pembentuk ginjal saat organogenesis:


Pronefros, akan hilang pada akhir minggu ke-4
Mesonefros, membentuk simpai Bowman dan korpuskulum
renalis. Pada pertengahan bulan ke-2, mesonefros
membentuk gonad dan rigi urogenital
Metanefros, cikal-bakal ginjal
Tunas ureter membentuk pelvis renalis yang

bercabang banyak menjadi kaliks mayor, kaliks minor,


dan saluran pengumpul
Ujung saluran glomerulus bertemu dengan
glomerulus, membentuk t. kontortus proksimal, ansa
Henle, dan t. kontortus distal

Embriologi Sistem
Urinarius
Pembentukan

vesica urinaria

Vesica urinaria terbentuk dari sinus

urogenital yang terdiri dari 3 bagian


Bagian atas membentuk vesica urinaria
Bagian selanjutnya membentuk sinus
urogenitalis bagian panggul
Bagian terakhir membentuk sinus urogenitalis
bagian penis

Embriologi Sistem
Urinarius
Pembentukan

uretra

Uretra terbentuk dari endoderm (bagian

epitel) dan mesoderm spanknik (bagian


jaringan penyambung dan otot polos)
Akhir bulan ke-3, epitel uretra menonjol
keluar
Pada laki-laki membentuk kelenjar prostat
Pada perempuan membentuk kelenjar uretra
dan parauretra

Embriologi Sistem
Genitalia
Pembentukan

gonad, ductus genitalis, dan


genital eksterna primitif (indiferen)
Gonad primitif dibentuk oleh rigi gonad. Pada

minggu ke-6 setelah pembuahan, sel-sel benih


primordial datang dan mencapai gonad
Ductus genitalis primitif terbentuk dari ductus
mesonefros dan ductus paramesonefros
Genitalia eksterna primitif terbentuk dari sel-sel
mesenkim yang bermigrasi ke daerah kloaka
pada minggu ke-3

Embriologi Sistem
Genitalia
Pembentukan

sistem genitalis pria

Pembentukan testis
Kromosom Y pada embrio mengubah gonad
primitif menjadi testis
Pada akhir bulan ke-2, testis lebih turun
(diduga akibat perkembangan organ-organ
abdomen mendorong testis ke bawah)
Pembentukan ductus genitalis
Terbentuk dari ductus mesonefros (ductus
paramesonefros menghilang)

Embriologi Sistem
Genitalia
Pembentukan

sistem genitalis pria

Pembentukan genital eksternal (penis)


Pembentukan penis >> pemanjangan
tuberkulum genital di bawah pengaruh
hormon androgen

Embriologi Sistem
Genitalia
Pembentukan

sistem genitalis wanita

Pembentukan ovarium
Sel gonad berkembang pesat di bagian
korteks membentuk korda korteks
Bagian medula nya hilang, digantikan oleh
medula ovarium
Pada bulan ke-4 telah terdapat oogonia dan
sel folikuler pada ovarium
Ovarium menjadi sedikit lebih turun hingga
terletak di bawah tepi pelvis sejati

Embriologi Sistem
Genitalia
Pembentukan

sistem genitalis wanita

Pembentukan ductus genitalis dan vagina


Ductus paramesonefros berkembang menjadi ductus
genitalis
Pembentukan genital eksterna
Tuberkulum genital primitif sedikit memanjang
membentuk klitoris
Lipatan uretra tetap terbuka membentuk labium
minus
Tonjol kelamin membesar dan membentuk labium
mayus
Alur urogenital terbuka membentuk vestibulum

Pleno Modul 2
Sistem Urogenital
SESI
PERTANYAAN

Fakultas Kedokteran
Universitas Riau
2011

Pertanyaan
Kelompok

Kenapa pada saat mictie kita tidak bisa

lagi menahan keluarnya urin, sementara


pada saat sebelum mulai mictie kita
masih bisa menahannya?
Ketika urin keluar, sfingter eksternus sudah
terbuka dan tidak dapat menutup lagi karena
tidak bisa menahan tekanan kontraksi VU
Kita dapat menahan karena sfingter
eksternus dipersarafi saraf volunter

Pertanyaan
Kelompok

Pada proses embryogenesis metanerfos

tampak pada minggu ke-5. Kapan ginjal


dapat terbentuk sempurna dan berfungsi
dengan baik?
Pada minggu ke-9, janin sudah bisa berkemih,
tetapi ur

Pertanyaan
Kelompok

Apakah pada saat kita berolahraga dan

mengeluarkan keringat dapat


mempengaruhi proses pembentukan
urin? Jelaskan mekanismenya.
Olahraga >> suhu tubuh meningkat >> kulit
berfungsi >> keluar keringat >> volume urin
berkurang
Olahraga tidak mempengaruhi proses
pembentukan urin

Pertanyaan
Kelompok

Kadang kala sehabis berkemih, tanpa

disadari
kita
melakukan
gerakan
menggetarkan badan. Proses apakah itu
dan bagaimana mekanisme terjadi-nya?
Refleks menggetarkan badan merupakan
refleks berkemih, disebabkan oleh m.
detrussor

Pakar
Ketika terjadi peralihan penggunaan

saraf simpatis dan parasimpatis, selalu


terjadi kontraksi-relaksasi-kontraksirelaksasi ... sehingga kelihatan seperti
bergetar

Pertanyaan
Kelompok

Bagaimana pengaruh air yang kita

minum terhadap kerja ginjal? Mengapa


kita dianjurkan banyak minum air
supaya menghindari kerusakan pada
ginjal?

Pertanyaan
Kelompok

Dalam proses reabsorbsi air di tubulus

kontortus distal, dibutuhkan peran ADH


(anti diuretik hormon), bagaimana
mekanisme kerja hormon ini secara
normal? Apa yang dirangsang oleh
hormon ini dalam proses reabsorbsi,dan
faktor apa saja yang mempengaruhi
kerja hormon ini?

Pertanyaan
Kelompok

Seperti diketahui bahwa aktivitas hormon

aldosteron berperan dalam reabrsobsi ion Na + di


tubulus distal dan koligentes dgn tujuan untuk
menstabilkan jumlah H2O dlm tubuh, tetapi
mengapa tidak hormon vasopresin (ADH) sendiri
saja yang bertugas mereabsorbsi H 2O tersebut?
Jelaskan bagaimana kedua hormon tersebut
dapat bekerja sama dan jelaskan pula perbedaan
masing-masing mereka.
Hormon ADH bekerja secara spesifik
ADH berfungsi meningkatkan permeabilitas tubulus
terhadap air

Pertanyaan
Kelompok

Bagaimana mekanisme terjadinya

vasokontriksi atau peningkatan tekanan


darah oleh hormon angiotensin II?

Pertanyaan
Kelompok

Mengapa produksi urin meningkat ketika

seseorang meminum kopi? Jelaskan


mekanismenya secara fisiologis.
Kopi mengandung kafein (mengandung DH)
>> menghambat ADH
Kopi juga mengandung xantin (efek diuretik)

Pertanyaan
Kelompok

Salah satu kandungan normal dari urin

adalah asam amino. Tetapi, semua asam


amino telah direabsorpsi di tubulus
kontortus proksimal. Bagaimana hal ini
bisa terjadi?
Asam amino yang dibutuhkan direabsorpsi,
yang tidak berguna lagi dikeluarkan

Pertanyaan
Kelompok

Kita tahu bahwa ginjal memiliki fungsi

pengaturan kesetimbangan asam-basa.


Lalu, bisakah anda jelaskan bagaimana
ginjal dan paru-paru bekerja sama dalam
proses pengaturan kesetimbangan asam
dan basa dalam tubuh?

Pertanyaan
Kelompok

Bagimana peranan ekskresi fosfat dan

sekresi NH3 dalam proses ekskresi asam


oleh ginjal?

Pertanyaan
Kelompok

10

Bila tubuh kekurangan cairan, kita akan

merasa haus. Bagaimana mekanisme


haus ini terjadi?
Dipengaruhi oleh saraf di hipotalamus

Pleno Modul 2
Sistem Urogenital
SEKIAN
TERIMA KASIH

Fakultas Kedokteran
Universitas Riau
2011

Anda mungkin juga menyukai