KARYA TULIS
Di Susun Oleh:
Rizka Utami
Kelas:
XII-IPA 3
2012
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1
1.2
Perumusan Masalah............................................................................................3
1.3
Tujuan Penelitian................................................................................................3
Bab II.................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................5
2.1
Kajian Pustaka.................................................................................................5
2.2
Kerangka Penulisan.......................................................................................13
BAB III............................................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................15
PEMBAHASAN..............................................................................................................15
BAB V.............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
Perumusan Masalah
Setelah diuraikannya latar belakang, penulis menguraikan beberapa
rumusan masalah, diantaranya:
1. Bagaima asal mula terciptanya tari Pendet?
2. Bagaimana perjalan Tari Pendet sehingga pada akhirny, Tari Pendet
pernah di tampilkan di tingkat Internasional?
3. Apakah ada perbedaan pola gerak diantara Tari Pendet dan Tari Rejang?
1.3
Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan penelitian yag diharapkan dari penulisan karya tulis ini
adalah:
1.
2.
3.
tingkat Internasional?
Mengetahui perbedaan pola gerak Tari Pendet dan Tari Rejang.
Bab II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kajian Pustaka
A. Pengertian
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan dipura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian
ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah
Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I
Wayan Rindi.
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam
bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan
yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua
orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang
dilakukan dibanjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para
wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam
memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada
Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan.
Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya
menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara
dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan
perlengkapan sesajen lainnya.
tari Rejang, Sutri dan tari Gabor. Tarian-tarian Bali yang dipentaskan
untuk keperluan upacara keagamaan disebut tarian wali, sedang
pementasan di luar pura disebut Balih-balihan.
B. Sejarah
Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali.
Tarian ini termasuk yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau
bali. Dari berbagai sumber yang saya temukan tercatat bahwa tahun 1950
adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada
untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di bali.
Adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama
I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini.
Merekalah yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan
bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di berbagai tempat
termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.
Pada tahun 1960an lah tarian ini diperkenalkan ke dunia
internasional melalui suatu event internasional yaitu Asian games. Tari
pendet ini dipertunjukkan pada upacara pembukaan Asian games di
Jakarta yang dibuka oleh Presiden Soekarno.
Berdasarkan fakta fakta yang ada sebenarnya tidak ada alasan
bagi malaysia untuk mengklaim budaya asli dai Bali itu menjadi budaya
miliknya. Karena sudah sejak dahulu dunia internasional mengetahui
bahwa tari pendet merupakan tarian asli dari Bali.
C. Keunikan Tari Pendet dari Bali
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali,
Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata
menggubah
tari
dan melestarikan
seni
melalui
setelah diciptakan - sekitar tahun 1950 - oleh dua seniman Bali ini maka
tari Pendet atau tari selamat datang, langsung memasyarakat sehubungan
kerap dipakai menyambut kehadiran tamu-tamu penting di Pulau Dewata.
Pada awalnya, tari Pendet hanya menampilkan empat orang
penari, dan disuguhkan kepada turis asing yang tiba di Bali atau yang
sedang menginap di sejumlah hotel. Karena cukup mengesankan, maka
tari ini kemudian juga digunakan untuk menyambut para pejabat negeri
dan tamu-tamu penting negara. Setelah cukup berkembang, di tahun
1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet menjadi polanya
seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penari dari empat orang
menjadi lima orang. Bahkan di tahun 1962, I Wayan Beratha dan kawankawan menyuguhkan tari Pendet massal dengan jumlah penari tidak
kurang dari 800 orang. Tarian massal ini ditampilkan pada upacara
pembukaan Asian Games di Jakarta (Sumber : antaranews).
Lalu, apa dasarnya Malaysia mengklaim tari Pendet ini adalah
milik mereka?
Inilah yang menjadi pertanyaan atau kebingungan kita bersama.
Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang dijadikan dasar bagi
Malaysia untuk mengklaim tari Pendet sebagai hak milik mereka.
Sepertinya tetangga/jiran kita ini selalu mencari masalah.
Mulai dari kasus Sipadan dan Ligitan (yang
akhirnya
10
batik, angklung dan reog juga adalah milik mereka. Tapi kita tidak habis
pikir, jika sebuah tarian yang asli dari Bali juga bisa diklaim menjadi
milik mereka. Berapa banyakkah jumlah orang Bali yang tinggal di
Malaysia sehingga bisa menjadi pembenaran alasan klaim atas tari
Pendet?
Jika dengan seenaknya saja Malaysia bisa mengklaim apa-apa
yang berbau Indonesia menjadi milik mereka, maka dikhawatirkan
mereka juga akan mengklaim kesenian asli Indonesia lainnya. Saya
khawatirkan, bisa-bisa tari Saman, tari Tor Tor, tari Serampang 12, tari
Jaipong, tari Ronggeng Betawi, tari Serimpi, tari Merak, tari Kecak, tari
Barong, tari Lenso, tari Cakalele, dan lain-lain, bisa dengan seenaknya
diklaim oleh Malaysia. Bahkan mungkin saja terjadi, koteka dari Papua
diklaim oleh mereka. Atau Danau Toba juga akan diklaim. Atau yang
lebih 'gila' lagi, misalnya Pulau Madura atau Candi Borobudur diklaim
milik mereka.
Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa lahan bisnis di Indonesia
yang kini sudah dimiliki Malaysia, misalnya perkebunan kelapa sawit,
bisnis perbankan, bisnis telekomunikasi, dan lain-lain. Tapi bukan berarti
apa yang sudah menjadi warisan (heritage) budaya dan seni di Indonesia
serta merta dapat diklaim seenak udel. Apa tanggapan Malaysia jika kita
juga mengklaim warisan budaya dan seni mereka adalah milik kita.
Sebagai tetangga sudah selayaknya kita bersahabat, saling mendukung,
bukan mencari masalah. Apalagi kita satu rumpun.
Kejadian ini juga diharapkan menjadi koreksi bagi Pemerintah,
bahwa untuk segera mengklaim (baca : mem-paten-kan) semua warisan
11
budaya, seni, makanan serta karya anak bangsa lainnya, yang berasal dari
Indonesia. Jangan setelah ada klaim dari negara lain, baru kita ribut,
seperti orang yang kebakaran jenggot. Kalau tidak ada tindakan yang
nyata dari Pemerintah Indonesia, jangan heran satu per satu warisan
tersebut akan berpindah tangan.
2.2
Kerangka Penulisan
Dalam penulisan karya tulis yang berjudul Kesenian Tradisional
Tari Pendet dari Bali ini penulis membaginya menjadi beberapa bab.
Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian.
Bab II merupakan tinjauan pustaka yaitu, mengemukakan tentang
kajian pustakan dan sistematika penulisan.
Bab III merupakan metodologi penelitian yang berisi tentang definisi
operasional, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV merupakan Pembahasan yang berisi Analisis data dan
pembahasan.
Bab V merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dari materi yang
dibahas dalam karya tulis dan saran saran yang diajukan.
12
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Definisi Operasional
Tari pendek merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di
pura, tempat ibadat umat hindu di Bali, Indonesia.
3.3
14
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
4.2
15
dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat
resmi lainnya.
Pada tahun 1960an lah tarian ini diperkenalkan ke dunia
internasional melalui suatu event internasional yaitu Asian games. Tari
pendet ini dipertunjukkan pada upacara pembukaan Asian games di Jakarta
yang dibuka oleh Presiden Soekarno.
4.3
4.4
16
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan dipura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambatlaun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet
menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan
Rindi.
Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian
ini termasuk yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari
berbagai sumber yang saya temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun
dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara
keagamaan dan ritual sejenis di bali.
Adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I
Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Merekalah
yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang
dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat
resmi lainnya.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali,
17
Saran
Dengan telah dibuatnya makalah kesenian yang berjudul Kesenian
Tradisional tari Pendet semoga dapat bermanfaat bagi saya khususnya
selaku penyusun dan para pembaca umumnya. Dapat menanamkan rasa
cinta terhadap kesenian tradisional Bangsa Indonesia, mempererat tali
persatuan dan kesatuan.
Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat
mengembangkan sekaligus melestarikan kesenian tradisional dan tentunya
dapat menyusun makalah yang lebih baik dari makalah yang kami buat.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://budiawan-hutasoit.blogspot.com/2009/08/tari-pendet-milik-malaysia.html
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=&bih=&q=tari+pendet&aq=f&aqi=g
10&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=1
id.m.wikipedia.org/wiki/Tari_Pendet
19