Anda di halaman 1dari 19

KESENIAN TRADISIONAL TARI PENDET DARI BALI

Diajukan Untuk Remedial Tari Tunggal Seni Budaya

KARYA TULIS

Di Susun Oleh:
Rizka Utami

Kelas:
XII-IPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUMEDANG


Jln. Prabu Geusan Ulun No.39 Sumedang Telp.0261-201850 Fax.0261-208483 Kode Pos.45312

2012

DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1

Latar Belakang Masalah.....................................................................................3

1.2

Perumusan Masalah............................................................................................3

1.3

Tujuan Penelitian................................................................................................3

Bab II.................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................5
2.1

Kajian Pustaka.................................................................................................5

2.2

Kerangka Penulisan.......................................................................................13

BAB III............................................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................15
PEMBAHASAN..............................................................................................................15
BAB V.............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Remja zaman sekarang yang gidup di zaman serba modern ini
seringkali lupa dan melupakan kebudayaan yang terdapat di negaranya
sendiri. Hingga pada akhirnya lupa akan kayaknya kebudayaan yang kita
miliki. Itulah salah satu penyebab kebudayaan kita yang dirampas oleh negeri
lain, karena kita yang tidak me jaganya. Dengan adanya tugas membuat
makalah yang berhubungan dengan tari, khususnya Tari Pendet sebagi budaya
kami, saya berharap kami dapat mempelajari tarian dan segalanya yang
berkaitan dengan tari Pendet.

1.2

Perumusan Masalah
Setelah diuraikannya latar belakang, penulis menguraikan beberapa
rumusan masalah, diantaranya:
1. Bagaima asal mula terciptanya tari Pendet?
2. Bagaimana perjalan Tari Pendet sehingga pada akhirny, Tari Pendet
pernah di tampilkan di tingkat Internasional?
3. Apakah ada perbedaan pola gerak diantara Tari Pendet dan Tari Rejang?

1.3

Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan penelitian yag diharapkan dari penulisan karya tulis ini
adalah:

1.

Mengetahui asal mula terciptanya tari pendet

2.

Mengetahui perjalan tari Pendet sehingga Tari Pendet pernah di tampilkan di

3.

tingkat Internasional?
Mengetahui perbedaan pola gerak Tari Pendet dan Tari Rejang.

Bab II
KAJIAN PUSTAKA
2.1

Kajian Pustaka
A. Pengertian
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan dipura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian
ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah
Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I
Wayan Rindi.
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam
bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan
yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua
orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang
dilakukan dibanjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para
wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam
memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada
Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan.
Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya
menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara
dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan
perlengkapan sesajen lainnya.

Tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di


pura. Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam
bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan
yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua
orang, pemangkus pria dan wanita, kaum wanita dan gadis desa.
Tari yang tercipta awal tahun 70-an oleh seniman I Nyoman Kaler
ini, menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-Dewi ke alam
Marcapada. Tarian ini merupakan sebuah persembahan dalam bentuk
tarian upacara. Tidak seperti tarian-tarian pertunjukan yang memerlukan
pelatihan intensif, tarian ini diajarkan sekadar mengikuti gerakan. Para
gadis muda mengikuti gerakan dari para perempuan yang lebih senior,
Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan,
ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura. Biasanya penari
menghadap ke arah suci (pelinggih) mengenakan pakaian upacara dan
masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan
sesajen lainnya. Selain tari Pendet, di Bali ada beberapa jenis tari-tarian
yang dibawakan para gadis atau perempuan dewasa untuk kelengkapan
pelaksanaan kegiatan ritual atau upacara keagamaan.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali
mengubah Pendet menjadi ucapan selamat dating. Taburan bunga
disebarkan di hadapan para tamu sebagai ungkapan selamat datang.
Meski demikian, tarian ini tetap mengandung muatan-muatan sakral dan
religious.
Sebagaimana Pendet, tarian ini sifatnya feminin, karena menuntut
gerakan-gerakan yang lemah gemulai seperti tarian Sanghyang Dedari,

tari Rejang, Sutri dan tari Gabor. Tarian-tarian Bali yang dipentaskan
untuk keperluan upacara keagamaan disebut tarian wali, sedang
pementasan di luar pura disebut Balih-balihan.
B. Sejarah
Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali.
Tarian ini termasuk yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau
bali. Dari berbagai sumber yang saya temukan tercatat bahwa tahun 1950
adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada
untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di bali.
Adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama
I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini.
Merekalah yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan
bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di berbagai tempat
termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.
Pada tahun 1960an lah tarian ini diperkenalkan ke dunia
internasional melalui suatu event internasional yaitu Asian games. Tari
pendet ini dipertunjukkan pada upacara pembukaan Asian games di
Jakarta yang dibuka oleh Presiden Soekarno.
Berdasarkan fakta fakta yang ada sebenarnya tidak ada alasan
bagi malaysia untuk mengklaim budaya asli dai Bali itu menjadi budaya
miliknya. Karena sudah sejak dahulu dunia internasional mengetahui
bahwa tari pendet merupakan tarian asli dari Bali.
C. Keunikan Tari Pendet dari Bali
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali,
Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata

ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi


merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet
sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari
pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun,
seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet
menjadi tarian ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius.
D. Pencipta Tari Pendet
Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena
kemampuannya

menggubah

tari

dan melestarikan

seni

melalui

pembelajaran pada generasi penerusnya. Salah satunya terekam dalam


beragam foto semasa hidupnya yang aktif mengajarkan beragam tari
Bali, termasuk tari pendet pada keturunan keluarga maupun di luar
lingkungan keluarganya. Menurut anak bungsunya, Ketut Sutapa, Wayan
Rindi memodifikasi tari pendet sakral menjadi tari pendet penyambutan
yang kini diklaim Malaysia. Rindi menciptakan tari pendet ini sekitar
tahun 1950. Meski dimodifikasi, namun semua busana dan unsur gerakan
tarinya tetap mengacu pada pakem seni Bali yang dikenal khas dan
dinamis.
Diyakini bahwa tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah
persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tariantarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat
ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun
gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang

dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para


wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam
memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada
Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan.
Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya
menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara
dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan
perlengkapan sesajen lainnya.
Tindakan Malaysia yang mengklaim tari pendet sebagai bagian
dari budayanya amat disesalkan keluarga Wayan Rindi. Pada masa
hidupnya, Wayan Rindi memang tak berfikir untuk mendaftarkan
temuannya agar tak ditiru negara lain. Selain belum ada lembaga hak
cipta, tari Bali selama ini tidak pernah di patenkan karena kandungan
nilai spiritualnya yang luas dan tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan
manusia atau bangsa tertentu. Namun dengan adanya kasus ini, Sutapa
yang juga dosen tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali berharap
pemerintah mulai mengambil langkah untuk menyelamatkan warisan
budaya nasional dari tangan jahil negara lain.
E. Konflik yang Terjadi
Siapapun yang merasa sebagai bangsa Indonesia, akan kaget
mendengar bahwa tari Pendet diklaim menjadi milik Malaysia. Menurut
Prof. Dr. I Wayan Dibia MA, guru besar Institut Seni Indonesia (ISI)
Denpasar, tari Pendet digagas dua seniman kelahiran Desa Sumertha,
kota Denpasar, yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Tak lama

setelah diciptakan - sekitar tahun 1950 - oleh dua seniman Bali ini maka
tari Pendet atau tari selamat datang, langsung memasyarakat sehubungan
kerap dipakai menyambut kehadiran tamu-tamu penting di Pulau Dewata.
Pada awalnya, tari Pendet hanya menampilkan empat orang
penari, dan disuguhkan kepada turis asing yang tiba di Bali atau yang
sedang menginap di sejumlah hotel. Karena cukup mengesankan, maka
tari ini kemudian juga digunakan untuk menyambut para pejabat negeri
dan tamu-tamu penting negara. Setelah cukup berkembang, di tahun
1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet menjadi polanya
seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penari dari empat orang
menjadi lima orang. Bahkan di tahun 1962, I Wayan Beratha dan kawankawan menyuguhkan tari Pendet massal dengan jumlah penari tidak
kurang dari 800 orang. Tarian massal ini ditampilkan pada upacara
pembukaan Asian Games di Jakarta (Sumber : antaranews).
Lalu, apa dasarnya Malaysia mengklaim tari Pendet ini adalah
milik mereka?
Inilah yang menjadi pertanyaan atau kebingungan kita bersama.
Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang dijadikan dasar bagi
Malaysia untuk mengklaim tari Pendet sebagai hak milik mereka.
Sepertinya tetangga/jiran kita ini selalu mencari masalah.
Mulai dari kasus Sipadan dan Ligitan (yang

akhirnya

dimenangkan oleh Malaysia), batik, angklung, reog Ponorogo, dan


sekarang tari Pendet. Apa yang sedang kau cari Malaysia?Dengan dalih,
banyaknya orang/suku Jawa yang tinggal di Malaysia dan membawa
budayaIndonesia ke sana, maka sepertinya Malaysia 'berhak' mengklaim

10

batik, angklung dan reog juga adalah milik mereka. Tapi kita tidak habis
pikir, jika sebuah tarian yang asli dari Bali juga bisa diklaim menjadi
milik mereka. Berapa banyakkah jumlah orang Bali yang tinggal di
Malaysia sehingga bisa menjadi pembenaran alasan klaim atas tari
Pendet?
Jika dengan seenaknya saja Malaysia bisa mengklaim apa-apa
yang berbau Indonesia menjadi milik mereka, maka dikhawatirkan
mereka juga akan mengklaim kesenian asli Indonesia lainnya. Saya
khawatirkan, bisa-bisa tari Saman, tari Tor Tor, tari Serampang 12, tari
Jaipong, tari Ronggeng Betawi, tari Serimpi, tari Merak, tari Kecak, tari
Barong, tari Lenso, tari Cakalele, dan lain-lain, bisa dengan seenaknya
diklaim oleh Malaysia. Bahkan mungkin saja terjadi, koteka dari Papua
diklaim oleh mereka. Atau Danau Toba juga akan diklaim. Atau yang
lebih 'gila' lagi, misalnya Pulau Madura atau Candi Borobudur diklaim
milik mereka.
Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa lahan bisnis di Indonesia
yang kini sudah dimiliki Malaysia, misalnya perkebunan kelapa sawit,
bisnis perbankan, bisnis telekomunikasi, dan lain-lain. Tapi bukan berarti
apa yang sudah menjadi warisan (heritage) budaya dan seni di Indonesia
serta merta dapat diklaim seenak udel. Apa tanggapan Malaysia jika kita
juga mengklaim warisan budaya dan seni mereka adalah milik kita.
Sebagai tetangga sudah selayaknya kita bersahabat, saling mendukung,
bukan mencari masalah. Apalagi kita satu rumpun.
Kejadian ini juga diharapkan menjadi koreksi bagi Pemerintah,
bahwa untuk segera mengklaim (baca : mem-paten-kan) semua warisan

11

budaya, seni, makanan serta karya anak bangsa lainnya, yang berasal dari
Indonesia. Jangan setelah ada klaim dari negara lain, baru kita ribut,
seperti orang yang kebakaran jenggot. Kalau tidak ada tindakan yang
nyata dari Pemerintah Indonesia, jangan heran satu per satu warisan
tersebut akan berpindah tangan.
2.2

Kerangka Penulisan
Dalam penulisan karya tulis yang berjudul Kesenian Tradisional
Tari Pendet dari Bali ini penulis membaginya menjadi beberapa bab.
Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian.
Bab II merupakan tinjauan pustaka yaitu, mengemukakan tentang
kajian pustakan dan sistematika penulisan.
Bab III merupakan metodologi penelitian yang berisi tentang definisi
operasional, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV merupakan Pembahasan yang berisi Analisis data dan
pembahasan.
Bab V merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dari materi yang
dibahas dalam karya tulis dan saran saran yang diajukan.

12

13

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Definisi Operasional
Tari pendek merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di
pura, tempat ibadat umat hindu di Bali, Indonesia.

Tarian ini biasanya

dilakukan untuk melambangkan sebuah penyambutan kepada tamu-tamu


yang dating di tanah dewata. Adapun gerakan dari tari pendet ini adalah
gemulai.
3.2

Teknik Pengumpulan Data


1. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.
2. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber yang relevan
seperti buku-buku, internet, dan artikel-artikel yang berkaitan dengan
pembahasan masalah.

3.3

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang saya gunakan dalam pembuatan makalah ini
adalah teknik pengumpulan data kualitatif. Dalam penelitian kualitatif data
dipilih dan disesuaikan dengan tujuan penelitian.

14

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1

Asal Mula Tari Pendet


Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan dipura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambatlaun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet
menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan
Rindi.
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk
tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang
memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang,
pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

4.2

Perkembangan Tari Pendet Mencapai Internasional


Tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini
termasuk yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari
berbagai sumber yang saya temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun
dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara
keagamaan dan ritual sejenis di bali.
Adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I
Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Merekalah
yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang

15

dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat
resmi lainnya.
Pada tahun 1960an lah tarian ini diperkenalkan ke dunia
internasional melalui suatu event internasional yaitu Asian games. Tari
pendet ini dipertunjukkan pada upacara pembukaan Asian games di Jakarta
yang dibuka oleh Presiden Soekarno.
4.3

Perbedaan Pola Gerak Tari Pendet dengn Tari Rejang


Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari
Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya
ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap
ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masingmasing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen
lainnya.

4.4

16

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan dipura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambatlaun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet
menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan
Rindi.
Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian
ini termasuk yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari
berbagai sumber yang saya temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun
dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara
keagamaan dan ritual sejenis di bali.
Adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I
Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Merekalah
yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang
dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat
resmi lainnya.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali,

17

Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke


alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan
maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang
bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa
berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan
zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi tarian ucapan selamat
datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
5.2

Saran
Dengan telah dibuatnya makalah kesenian yang berjudul Kesenian
Tradisional tari Pendet semoga dapat bermanfaat bagi saya khususnya
selaku penyusun dan para pembaca umumnya. Dapat menanamkan rasa
cinta terhadap kesenian tradisional Bangsa Indonesia, mempererat tali
persatuan dan kesatuan.
Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat
mengembangkan sekaligus melestarikan kesenian tradisional dan tentunya
dapat menyusun makalah yang lebih baik dari makalah yang kami buat.

18

DAFTAR PUSTAKA

http://budiawan-hutasoit.blogspot.com/2009/08/tari-pendet-milik-malaysia.html
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=&bih=&q=tari+pendet&aq=f&aqi=g
10&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=1
id.m.wikipedia.org/wiki/Tari_Pendet

19

Anda mungkin juga menyukai