Pasien adalah seorang balita berusia 16 bulan yang tinggal bersama kedua orang tua dan kedua kakaknya. Status ekonomi mereka adalah menengah ke bawah. Kebutuhan pasien dan keluarga kurang tercukupi oleh penghasilan ayahnya yang bekerja sebagai buruh lepas dan ibunya sebagai pedagan sayur di Pasar dengan penghasilan tidak menentu setiap bulannya. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya dan saudara perempuannya yang berusia 13 tahun dan 1 tahun 4 bulan serta saudara laki-laki yang berusia 9 tahun. Lingkungan di sekitar rumah tidak terlalu padat. Pasien tinggal di rumah kontrakan, kebersihan rumah kurang, dinding rumah berupa batu-bata, lantai semen, ventilasi rumah pasien cukup, seluruh ruangan memiliki ventilasi dan akses masuknya cahaya matahari. Jamban terletak di sebelah dapur. Aliran limbah dari kamar mandi dialirkan ke belakang rumah dan tidak memiliki saluran akhir. Sumber air berupa air sumur. Air tersebut digunakan untuk mandi dan konsumsi sehari-hari. Ayah pasien seorang perokok, merokok 1 bungkus per hari rokok filter dan sering merokok di dalam rumah. Aktivitas pasien sehari-hari yaitu bermain, tidur, dan makan. Ibu pasien kadang-kadang memberikan makanan selingan seperti biskuit setelah ia pulang dari Pasar. Menu untuk satu hari terkadang tidak sesuai dengan menu gizi seimbang. Untuk sarapan pagi biasanya membeli bubur ayam. Untuk makan siang dan makan malam, biasanya pasien diberi nasi dengan tahu atau tempe, dan terkadang disertai sayuran. Kadang waktu makan disesuaikan dengan kemauan anaknya. Namun pasien sering tidak menghabiskan makanannya. Pasien berobat dengan administrasi umum. Pasien sering berobat ke bidan dan puskesmas pembantu, jika ingin berobat pasien di antar ibunya dengan menggunakan motor. Jarak ke Puskesmas pembantu sekitar 500 m.