Anda di halaman 1dari 66

Melihat (Sejarah)

Indonesia
Untuk Pemula

Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding


School

Melihat (Sejarah) Indonesia Untuk Pemula


Penulis

: Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding


School
Editor
: Petrik
Perwajahan Isi : Simages
Desain Sampul : Tim SMA Sampaoerna

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh
isi buku ini ke dalam bentuk apa pun, secara elektronis
maupun mekanis, tanpa izin tertulis dari penerbit atau penulis.
All Rights Reserved

Diterbitkan oleh:
Sibuku Media
Alamat : Ngringinan, Palbapang, Bantul, Bantul, Yogyakarta, 55713.
Hp. : 085643895795
E-mail : penerbitsibuku@gmail.com
Web : www.sibuku.com

Kami (anak-anak) Sosial,


dan Kami ADA.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding School, Melihat
(Sejarah) Indonesia untuk Pemula ; Editor: PetrikCetakan 1
Yogyakarta: Sibuku Media, 2015
vi+ 122; 14 x 20 cm
ISBN: 978-602-6814-78-4
Cetakan 1, 2015

ii

iii

Sebuah Pengantar: Belajar Menulis


Naskah ini adalah tugas individu para siswa Sampoerna Academy
Bogor dari jurusan Sosial. Mereka bersusah-payah menyelesaikannya.
Mulai cari data dari berbagai sumber, menelaah dengan kemampuan
yang mereka, lalu merangkaikannya. Bagi anak yang belum kuliah,
alias anak SMA, hal ini tentu hal sulit. Saya baru bisa menulis sejak
kuliah. Bahkan tak semua orang bisa menulis, katanya.
Jikalau, adabarangkali dimata pembaca banyaksalahnya,
harap segera maklumi. Tulisan-tulisan sederhana di buku ini adalah
latihan menulis bagi siswa di jurusan Sosial (IPS). Guru Geografi
saya jaman SMA, Bachtiar Aroean, pernah bilang, anak sosial itu
penjual data. Saya percaya prinsip ini, sebagai alumni jurusan Sosial
(IPS) juga sebagai pekerja baik mengajar dan menulis itu semua tak
lepas dari data. Itu kenapa, saya selalu ngotot, meski dengan segala
keterbatasan dan kegagalan untuk menulis buku sejarah bersama
siswa. Setelah lebih dari 3 tahun jadi gurubaik di Palembang lalu
di Bogorbaru inilah yang selesai. Yang sebelumnya selalu gagal.
Nah, saya terpengaruh oleh kredo dari guru SMA saya itu.
Sebagai guru sejarah, tentu sebaiknya saya mengajak mereka untuk
bisa menulis. Menulis akan memaksa siswa untuk membaca, lalu
menelaah dan merangkai kata. Satu-satunya cara belajar menulis,
menurut saya berdasar pengalaman menulis, tak lain hanyalah:
mulailah menulis! Maka masalah menulis akan ditemukan. Dengan
tulisan, data-data tersampaikan. Pikir saya, begitulah cara menjual
data. Itulah kenapa siswa saya ajak menulis. Tentu saja dengan segala
kekurangan. Toch belajar selalu diiringi dengan rasa kurang yang
harus disadari, agar terpikir untuk melakukannya jadi lebih baik lagi.

agama agar mereka tahu Indonesia adalah Negara multi-kepercayaan.


Dimana toleransi adalah harga mati. Saya suruh mereka menulis
tokoh Indonesia asli agar mereka tahu bahwa ada tokoh Indonesia
bermental pejuang. Juga, saya suruh mereka tulis orang-orang dari
luar Indonesia agar mereka juga belajar bagaimana orang asing
mempengaruhi sejarah Indonesia. Kita harus belajar soal Indonesia
dari banyak sisitak jamannya lagi belajar satu sisi.
Nah, tokoh-tokoh dalam buku ini bagi saya tokoh yang harus
dikenali bagi pemula yang ingin tahu lebih dalam sejarah Indonesia.
Karena penulisnya anak SMA, maka bagi saya mereka adalah
pemula. Juga sasaran pembaca buku ini juga orang awam yang baru
mulai belajar sejarah Indonesia. Harapan kami semua (dari saya dan
para penulis), tak lain agar bisa membantu para pemula yang akan
mempelajari sejarah Indonesia.
Itulah kenapa buku ini, setelah lama saya berpikir, saya
juduli: Melihat (Sejarah) Indonesia Untuk Pemula Konsepnya
adalah dari pemula untuk pemula. Mewakili para penulis (muridmurud saya), Atas segala kurangnya kami mohon maaf, doakan kami
untuk lebih baik lagi untuk menjadi orang-orang cerdas yang suka
berbagi kebaikan
Selamat Membaca

Salam Hangat

Petrik M

Meski banyak keterbatasanbaik dalam mengolah data dan


katatetap saja tulisan-tulisan tentang tokoh ini bisa membantu
untuk memahami sejarah Indonesia melalui para tokoh-tokoh sejarah
yang ada di buku ini. Sengaja saya suruh mereka tulis soal tokoh

iv

Daftar Isi
TOKOH-TOKOH SPIRITUAL DI INDONESIA ~ 1
Fransiskus Xaverius: Sang Misionaris Pemula ~ 2
Walisongo: Penyebar Islam Jawa ~ 4
Syekh Siti Jenar: Penyebar Tasawuf ~ 11
Airlangga: Raja Besar Yang Memilih Bertapa ~ 13
Albertus Soegijapranata: Uskup Pertama Indonesia ~ 15
Nommensen: Penginjil Tanah Batak ~ 17
Datuk Ri Bandang : Penyebar Islam di Tanah Sulawesi ~ 19
K.H. Abdurrahman Wahid: Cendikiawan Bijak Nusantara ~ 21
Ahmad Dahlan: Pencerah dan Pensejahtera ~ 23
Gunadarma : Arsitek Borobudur yang Misterius ~ 25
Franz Magnis Soeseno: Filosofi Untuk Perdamaian ~ 27
Denninger: Penginjil Jerman di Pulau Nias ~ 29
TOKOH-TOKOH NASIONAL PENTING DALAM SEJARAH
INDONESIA ~ 31
Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan ~ 32
Tan Tjeng Bok: Seniman Selebritis Tempo Doeloe ~ 35
Raden Saleh: Sang Maestro ~ 37
Hatta: Sang Proklamator ~ 40
Pangeran Diponegoro: Panglima Perang Jawa ~ 42
Husni Thamrin: Wakil Rakyat Sejati ~ 44
Herman Yohanes: Ilmuwan Revolusi Indonesia ~ 47
Tan Malaka: Bapak Republik ~ 49
Ratu Shima: Pemimpin Yang Adil ~ 51
Ken Arok: Anak Jelata Yang Jadi Raja ~ 54
Soedirman: Jenderal Besar ~ 56
CHAIRIL ANWAR: PENYAIR Revolusioner ~ 58
Gajah Mada : Pemersatu Nusantara ~ 61

vi

Dipa Nusantara Aidit: Sang Ketua Partai Besar ~ 63


Karaeng Pattingalloang: Raja Cendikia ~
65
Wage Rudolf Supratman: Penggubah Lagu Kebangsaan ~ 67
Kartini: Pendekar Kaumnya ~ 69
Soekarno: Sang Proklamator ~ 71
Soeharto: Bapak Pembangunan ~ 73
TOKOH-TOKOH BANGSA LAIN YANG BERPENGARUH DALAM
SEJARAH INDONESIA ~ 75
Kublai Khan: Penghukum Raja Nusantara ~ 76
Cheng Ho: Laksamana Penyebar Islam ~ 78
Cornelis de Houtman: Kaki Belanda Pertama di Nusantara ~ 80
Willem Van Oranje: Pemula Kebesaran Kerajaan Belanda ~ 82
PIETER BOTH: Gubernur Jenderal VOC Pertama ~ 84
Herman Willem Daendels: Arsitek Kejam Anyer-Panarukan ~ 86
Thomas Stamford Bingley Raffles: Penguasa Inggris di Nusantara ~ 88
Van den Bosch: Pelopor Tanam Paksa ~ 90
Multatuli : Novelis Anti-Kolonialis ~ 93
Van Deventer: Penggagas Politik Etis ~ 95
Christiaan Snouck Hurgronje: Orientalis Kolonialis ~ 97
Alfred Russel Wallace: Pembagi Garis Fauna Indonesia ~ 100
Eijkman: Peneliti Penyakit Tropis ~ 102
Karl Albert Rudolf Boscha: Raja Teh Pecinta Ilmu Pengetahuan ~ 104
Henk Sneevliet: Bapak Komunis Indonesia ~ 106
Laksamana Muda Tadashi Maeda: Pengawal Proklamasi
Indonesia ~ 108
Van Mook: Pelemah Republik ~ 110
Charles Olke van der Plas: Pengkhianat Tanah Kelahiran ~ 112
Jenderal Spoor: Panglima Belanda Rival Soedirman ~ 114
Raymond Westerling: Sang Jagal ~ 116

vii

Tokoh-Tokoh
Spiritual
di Indonesia

viii

Alfiansah Safutra:

Fransiskus Xaverius: Sang


Misionaris Pemula

Terlahir dari bangsawan di Navarra bagian utara Spanyol pada 7
April 1506. Fransiskus Xaverius, setelah berumur 18 tahun, bisa
bersekolah di Paris dan lulus dengan gelar Seni. Di Paris, Xaverius
Fransiskus bertemu dengan Ignasius Layola. Belakangan, Fransiskus
Xaverius pun menjadi bagian dari Serikat Yesus (Jesuit). Mulanya,
Fransiskus Xaverius tak mau bergabung, tetapi setelah Ignasius
melafalkan satu ayat dari Alkitab hatinya luluh dan mengabdikan
dirinya hanya untuk Tuhan.

Sejarah mencatat bahwa Cina merupakan destinasi terakhir


bagi Xaverius. Diumurnya yang masih 42 tahun, dia wafat pada saat
merayakan misa. Pada tanggal 21 November Xaverius Fransiskus
pingsan seusai merayakan misa dan dinyatakan meninggal pada
malam itu. Dia disemayamkan di Shangcuan dan dipindahkan pada
tanggal 22 Maret 1553 ke gereja Santo Paulus. Lalu, dipindahkan lagi
kerumahnya dan sampai di Goa pada tahun 15 Maret 1554 dangan
cara berlayar. Sekarang jenazah Xaverius berada di sebuah Basilica
di Goa dan mendapat mukjizat bahwa mayatnya tidak membusuk.

Fransiskus Xaverius memulai pengabdiannya dari tahun


1540 atas kehendak Paus Yohanes III yang mengutus beliau ke
daerah terpencil. Fransiskus Xaverius sudah berkeliling Asia untuk
menyebarkan Katolik karena Raja Yohanes menutusnya untuk
menyebarkan di bagian Hindia. Dimulai dari kaum Parava, lalu para
nelayan India, Indonesia, Srilanka, Jepang, Cina dan sekitarnya.
Dalam sejarah Katolik Roma, Fransiskus Xaverius tbaptis
banyak orang semenjak masa Rasul Petrus dan Rasul Paulus. Pada
tanggal 1 Januari 1546 Fransiskus Xaverius tiba di Ambon. Ia tinggal
di pulau itu hingga pertengahan bulan Juni dan dalam masa yang
singkat itu ia telah mrgolong sebagai seorang pembabtis ribuan orang
Ambon menjadi Katolik. Setelah itu ia mengunjungi pulau-pulau
lainnya di Maluku, termasuk Ternate dan Moro. Misi di Ambon ini
menjadi salah satu awal sejarah Gereja Katolik di Indonesia.
Setelah berkeliling Asia untuk menyebarkan katolik, Xaverius
mempunyai mimpi untuk menginjakkan kaki di Cina. Beliau hidup
bersama kerabatnya Antonio di daratan Shangchuan yang sekarang
bernama Hongkong.

Annisa Rachmi Istiqomah:

Walisongo: Penyebar Islam Jawa


WALI Songo bisa diterjemahkan sebagaI: Sembilan Wali. Mereka
adalah penyiar terpenting agama Islam di Jawa. Mereka dianggap
Dewan Dakwah/Mubaligh. Walisongo juga pembaharu masyarakat
di masanya. Pengaruh mereka terasa dalam beragam bidang
kehidupan.
Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Maulana Malik Ibrahim alias Makdum Ibrahim As-Samarkandy
alias Syekh Magribi diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah,
pada pengaruh awal abad ke-14. Maulana Malik Ibrahim pernah
bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun
sejak tahun 1379.
Dia termasuk perintis Islam di Jawa. Desa Sembalo, daerah
yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit, adalah
daerah yang pertama dia tuju. Aktivitas pertama yang dilakukannya
ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung
itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu
secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati
masyarakat secara gratis.
Beliau juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam.
Ia sangat merangkul masyarakat bawah, maka sempurnalah misi
pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang
ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai
membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran,
tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini
terdapat di Kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.

Sunan Ampel
Nama aslinya: Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad,
menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan
seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja
Champa terakhir dari Dinasti Ming. Menurut Babad Tanah Jawi
dan Silsilah Sunan Kudus, Raden Rahmat adalah nama kecilnya. Ia
lahir di Champa pada 1401 M. Nama Ampel sendiri di identikkan
dengan nama tempat dimana ia lama bermukim, di daerah Ampel
atau Ampel Denta.
Ketika Kesultanan Demak hendak didirikan, Sunan Ampel
turut ambil bagian dalam lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu.
Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja
Majapahit, ia membangun dan mengembangkan pondok pesantren.
Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya.
Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi
sentral pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara
bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri
dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk
berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Dia-lah yang
mengenalkan istilah Mo Limo (moh main, moh ngombe, moh
maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk tidak berjudi,
tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan
narkotik, dan tidak berzina. Sunan Ampel diperkirakan wafat pada
tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid
Ampel, Surabaya.
Sunan Giri
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin.
Sunan Giri lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada 1442 M. Ada
juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan
dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya
seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut.

Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja.


Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya,
Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat
berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia
membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan
Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah giri. Maka ia dijuluki
Sunan Giri.
Pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat
kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Giri Kedaton tumbuh menjadi
pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah
melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai
penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Selanjutnya,
Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai
mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.
Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang
luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan
Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan
anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut
sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan
Pucung, lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.
Sunan Bonang
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim.
Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan
1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri
seorang adipati di Tuban. Sunan Bonang belajar agama dari pesantren
ayahnya di Ampel Denta. Setelah cukup dewasa, ia berkelana untuk
berdakwah di berbagai pelosok Pulau Jawa.
Mula-mula ia berdakwah di Kediri, yang mayoritas
masyarakatnya beragama Hindu. Di sana ia mendirikan Masjid
Sangkal Daha, kemudian ia menetap di Bonang. Di desa itu ia
membangun tempat pesujudan/zawiyah sekaligus pesantren yang

kini dikenal dengan nama Watu Layar. Ia kemudian dikenal pula


sebagai imam resmi pertama Kesultanan Demak, dan bahkan sempat
menjadi panglima tertinggi.
Masyarakat juga mengenal Sunan Bonang sebagai seorang
yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat gersang. Sunan
Bonag juga mengubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan
estetika Hindu, dengan memberi nuansa baru. Ialah yang menjadi
kreator gamelan Jawa seperti sekarang, dengan menambahkan
instrumen bonang. Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah
dalang yang piawai membius penontonnya. Kegemarannya adalah
mengubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam. Kisah
perseteruan antara Pandawa-Kurawa ditafsirkan Sunan Bonang
sebagai peperangan antara Nafi (peniadaan) dan Isbah (peneguhan).
Sunan Kalijaga
Dialah Wali yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa.
Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta,
Adipati Tubanketurunan dari tokoh pemberontak Majapahit,
Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut
Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga
memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya,
Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.
Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal
dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah
tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati.
Ia ikut merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid
Agung Demak. Tiang tatal (pecahan kayu) yang merupakan salah
satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor
sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Ia juga memilih kesenian
dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran
pada budaya lokal. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah

dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran


Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia
menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk
sebagai sarana dakwah.
Dia dianggap pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan,
grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja.
Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin
serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga
dimakamkan di Kadilangu, selatan Demak.
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir
sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari
raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah
Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan
Bani Hasyim dari Palestina. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu
agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Menyusul
berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama
lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai
Kasultanan Pakungwati.
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya
wali songo yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati
memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk
menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan
atau Priangan. Ia mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur
berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya
untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada
Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat
dalam usia 120 tahun, di Cirebon. Ia dimakamkan di daerah Gunung
Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon
dari arah barat.

Sunan Drajat
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan
demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan
Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470
M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk
berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut, ia kemudian terdampar
di sebuah Dusun. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1
kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur,
yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil
cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal.
Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara
berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.
Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk
petuah berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/
beri pakaian pada yang telanjang. Sunan Drajat juga dikenal sebagai
seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia
banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.
Sunan Kudus
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan
Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan
bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir
yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun
diangkat menjadi Panglima Perang.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah
dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu
terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan
pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha.
Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah
tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik

untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya


mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah.
Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.

Apep Saepudin

Syekh Siti Jenar: Penyebar Tasawuf


Sunan Muria
Ia putra Dewi Saroh, adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh
Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah
Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya
di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus.
Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan
keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut
adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai
penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530).
Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai
masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya
pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan
Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan
Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan
Kinanti.

Terlahir sekitar tahun 1426 di lingkungan Pakuwuan Caruban,


Astana Japura, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh
Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit. Syech
Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah
Saw. Nasab lengkapnya adalah: Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan Ali]
bin Sayyid Shalih bin Sayyid Isa Alawi bin Sayyid Ahmad Syah
Jalaluddin bin Sayyid Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat
Khan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib
Mirbath bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alwi Shohib Baiti
Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaoumaah bin Sayyid
Alwi al-Mubtakir bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad AlMuhajir bin Sayyid Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib
bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Jafar Ash-Shadiq bin Imam
Muhammad al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Husain
Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad
Rasulullah Saw.

Syekh Siti Jenar memahami Tuhan sebagai ruh yang
tertinggi, ruh maulana yang utama, yang mulia yang sakti, dan
yang suci tanpa kekurangan. Itulah Hyang Widhi, ruh maulana
yang tinggi dan suci menjelma menjadi diri manusia. Syekh Siti
Jenar juga mengungkapkan sifat-sifat hakikat ruh manusia adalah
ruh diri manusia yang tidak berubah, tidak berawal, tidak berakhir,
tidak bermula, ruh tidak lupa dan tidak tidur, tidak terikat dengan
rangsangan indera yang meliputi jasad manusia.
Syeh Siti Jenar mengaku bahwa, aku adalah Allah, Allah
adalah aku. Lihatlah, Allah ada dalam diriku, aku ada dalam diri
Allah. Pengakuan Siti Jenar bukan bermaksud mengaku-aku
dirinya sebagai Tuhan Allah Sang Pencipta ajali abadi, melainkan

10

11

kesadarannya tetap teguh sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan.


Siti Jenar merasa bahwa dirinya bersatu dengan ruh Tuhan.

Arian Gurbantara

Memang ada persamaan antara ruh manusia dengan ruh


Tuhan atau Zat. Keduanya bersatu di dalam diri manusia. Persatuan
antara ruh Tuhan dengan ruh manusia terbatas pada persatuan
manusia denganNya. Persatuannya merupakan persatuan Zat sifat,
ruh bersatu dengan Zat sifat Tuhan dalam gelombang energi dan
frekuensi yang sama. Inilah prinsip kemanunggalan dalam ajaran
tentang manunggaling kawula Gusti atau jumbuhing kawula Gusti.
Bersatunya dua menjadi satu, atau dwi tunggal. Diumpamakan wiji
wonten salebeting wit.

Airlangga: Raja Besar Yang Memilih


Bertapa

Ajaran itu tak dapat diterima, karena dianggap terlalu dini


mengajarkan ajarannya bagi masyarakat di Jawa yang masih awam
dalam menerima Islam. Karena takut akan adanya salah tafsir dalam
masyarakat. Hingga akhirnya Syech Siti Jenar pun dihukum.

Terlahir ke dunia sebagai putra Raja Udayana dari Bali. Dia juga
menantu dari Raja Dharmawangsa dari Medang Kemulan. Pada
tahun 1019, Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta
dan Brahmana. Airlangga berhasil mempersatukan kerajaan yang
terpecah-pecah dan membangun kerajaannya.
Airlangga sebenarnya merupakan gelar yang diterima karena
dia berhasil mengendalikan air Sungai Brantas sehingga bermanfaat
bagi rakyat. Dalam bidang pemerintahan, Airlangga mengangkat
orang-orang yang berjasa kepadanya. Dalam bidang ekonomi, ia
memerintahkan rakyatnya untuk membuat waduk di daerah Sungai
Brantas.
Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan
pengaruhnya seiring dengan melemahnya Sriwijaya. Mula-mula yang
dilakukan Airlangga adalah menyusun kekuatan untuk menegakkan
kembali kekuasaan Wangsa Isyana atas pulau Jawa. Namun
awalnya tidak berjalan dengan baik, karena menurut prasasti Terep
(1032), Watan Mas kemudian direbut musuh, sehingga Airlangga
melarikan diri ke desa Patakan. Berdasarkan prasasti Kamalagyan
(1037), ibu kota kerajaan sudah pindah ke Kahuripan.
Airlangga pertama-tama mengalahkan Raja Hasin. Pada
tahun 1030, Airlangga mengalahkan Wisnuprabhawa raja Wuratan,
Wijayawarma raja Wengker, kemudian Panuda raja Lewa. Pada
tahun 1031 Putra Panuda mencoba membalas dendam namun
dapat dikalahkan oleh Airlangga. Ibu kota Lewa dihancurkan pula.
Tahun 1032 seorang raja wanita dari daerah Tulungagung sekarang
berhasil mengalahkan Airlangga. Istana Watan Mas dihancurkannya.

12

13

Airlangga terpaksa melarikan diri ke desa Patakan ditemani Mapanji


Tumanggala, dan membangun ibu kota baru di Kahuripan. Hingga
kerajaan maju.
Airlangga naik tahta dengan gelarAbhiseka Sri Maharaja Rakai
Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.
Airlangga juga memperluas wilayah kerajaan hingga ke Jawa Tengah,
bahkan pengaruh kekuasaannya diakui sampai ke Bali. Menurut
prasasti Pamwatan (1042), pusat kerajaan kemudian pindah ke Daha.
Setelah keadaan aman, Airlangga mulai mengadakan pembangunanpembangunan demi kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan yang
dicatat dalam prasasti-prasasti peninggalannya antara lain
Airlangga juga membangun tempat-tempat suci, pertapaan,
dan asrama-asrama pendeta. Airlangga melakukan pembangunan
demi untuk kesejahteraan rakyatnya. Ketika sudah tua, Airlangga
mengundurkan diri dari pemerintahan. Dia pergi ke gunung untuk
menjadi pertapa. Sebagai petapa, Airlangga bergelar Jatiningrat.

Dina Rizki

Albertus Soegijapranata: Uskup


Pertama Indonesia
Albert Soegijapranata lahir pada tanggal 25 November 1896. beliau
merupakan Vikaris Apostolik Semarang yang kemudian menjadi
uskup agung. Ia merupakan uskup pribumi pertama yang dikenal
karena pendirianya yang pronasionalis.
Keluarga Albert Soegijapranata atau Soegija merupakan
keluarga muslim. Karena diakui sebagai anak yang cerdas, pada
tahun 1909 Soegija diminta Frans van Lith untuk bergabung dalam
Kolese Xaverius, suatu sekolah Yesuit di Muntilan. Disanalah Soegija
mulai tertarik dengan agama Katolik dan dibaptis pada tanggal 24
Desember 1910.
Soegija memulai keimanannya sebagai viskaris paroki untuk
Pastur Van Driessche di Paroki Kidul Loji, Yogyakarta, tetapi diberi
paroki sendiri setelah gereja Santo Yoseph di Bintaran dibuka pada
tahun 1934. Tahun 1940, Soegija diangkat sebagai Vikaris Apostolic
di Vikariat Apostolik Semarangyang baru didirikan.
Meski jumlah pemeluk agama Katolik meningkat, Soegija
harus menghadapi berbagai tantangan. Kekaisaran Jepang menduduki
Hindia-Belanda pada awal 1942 dan selama periode kedudukan itu
banyak gereja yang diambil alih dan banyak pastor ditangkap bahkan
dibunuh.
Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, Semarang
dipenuhi dengan kekacauan. Soegija membantu menyelesaian
pertempuran Lima Hari di Semarang yang penuh darah.
Pada tahun 1947, Soegija pindah ke Yogyakarta, beliau
berusaha meningkatkan pengakuan dunia luar atas Indonesia. Dan

14

15

meyakinkan orang Katolik untuk berjuang demi Indonesia sebagai


negara mereka. Tidak lama setelah Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia, Soegija kembali ke Semarang.
Setelahnya, Soegija banyak menulis buku mengenai
komunisme dan berusaha untuk mengembangkan pengaruh Katolik,
serta menjadi perantara beberapa faksi politik. Tanggal 3 Januari
1961, ia diangkat menjadi Uskup Agung, saat Tahta Suci mendirikan
enam provinsi gerejawi di wilayah Indonesia. Soegija bergabung
pada sesi pertama dari Konsili Vatikan II.
Soegija meninggal pada tahun 1963 di Steyl, Belanda
dan jenazahnya diterbangkan kembali ke Indonesia. Ia kemudian
dijadikan pahlawan nasional dan dikebumikan di Taman Makam
Pahlawan Giri Tunggal, Semarang.

Fabrizio Ravanelli Tambunan

Nommensen: Penginjil Tanah Batak


Nommensen tokoh penting penyebar agama Kristen Protestan
di Indonesia. Nommensen lahir pada tangga 6 Februari 1834 di
Nordstrand, Jerman. Tahun 1861 Nommensen menjadi Pendeta dan
setelah itu Nommensen pergi menuju Sumatra. Pada 1862 tepatnya
pada ditanah Batak. Ia memulai pekerjaannya di Barus. Ia mulai
belajar bahasa Batak dan bahasa Melayu. Dengan cepat sekali
dua bahasa itu dapat dikuasainya. Kemudian, Nommensen mulai
mengadakan kontak-kontak dengan orang-orang Batak, terutama
dengan raja-raja mereka.
Nommensen tidak jemu mengadakan perjalanan keliling
untuk menciptakan hubungan pergaulan yang baik. Ia mempelajari
adat- istiadat Batak dan mempergunakannya dalam mempererat
pergaulan.Nommensen meminta ijin untuk masuk ke pedalaman
namun dilarang keras oleh pemerintah, karena sangat berbahaya bagi
seorang asing. Namun Nommensen tidak takut.
Nommensen memilih Silindung sebagai tempat tinggalnya
yang baru. Ia mendapat gangguan yang hebat di sini, namun ia tidak
putus asa. Ia berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di
Huta Dame atau Kampung Damai. Tahun 1873 ia mendirikan sebuah
gedung gereja, sekolah dan rumahnya sendiri di Pearaja. Sampai
sekarang Pearaja menjadi kantor pusat HKBP.
Pekerjaan Nommensen cukup berhasil, dan ajarannya makin
meluas di kalangan orang-orang Batak. Sekali lagi ia memindahkan
tempat tinggalnya ke kampung Sigumpar, pada tahun 1891 dan ia
tinggal di sini sampai dengan meninggalnya.
Nommensen memberitakan Injil di tanah Batak dengan
berbagai macam cara. Ia menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam

16

17

bahasa Toba dan menerbitkan cerita-cerita Batak. Ia juga berusaha


untuk memperbaiki pertanian, peternakan, meminjamkan modal,
menebus hamba-hamba dari tuan- tuannya, dan membuka sekolahsekolah serta balai-balai pengobatan.
Nommensen meninggal pada umur yang sangat tua, pada
umur 84 tahun. Ia meninggal pada 12 Mei 1918. Nommensen
dikuburkan di Sigumpar di tengah-tengah suku bangsa Batak setelah
bekerja dalam kalangan suku bangsa ini selama 57 tahun lamanya
dan namanya diabadikan menjadi sebuah nama universitas ternama
di Sumatra Utara yaitu Universitas Nommensen yang berlokasi di
kota Medan.

Jihan Salsabilla Denura

Datuk Ri Bandang : Penyebar Islam


di Tanah Sulawesi
Datuk Ri Bandang adalah seorang ulama dari Koto Tangah,
Minangkabau, Sumatera Barat. Nama aslinya adalah: Abdul Makmur
gelar Khatib Tunggal. Sebagai ulama, jasanya begitu besar bagi umat
Islam di Indonesia. Dia penyebar Agama Islam yang cukup penting di
kerajaan-kerajaan di wilayah timur nusantara, yaitu Kerajaan Luwu,
Kerajaan Gowa, Kerajaan Talllo dan Kerajaan Gantarang (Sulawesi),
kerajaan Kutai (Kalimantan) dan Kerajaan Bima (Nusa Tenggara).
Dalam menyebarkan syiar Islam, Datuk Ri Bandang dibantu
oleh 2 saudaranya yang ulama juga. Mereka adalah:u Datuk Ri Tiro
dan Datuk Patimang, dan seorang temannya yaitu Tuan Tunggang
Parangan. Mereka menyiarkan Islam sejak kedatangaanya hingga
abad ke 16 hingga akhir hayatnya. Datuk Ri Bandang berdakwah
sesuai keahliannya yaitu ahli Fikih di Kerajaan Gowa dan Tallo
di Sulawesi Selatan. Sebelum masuknya agama Islam di Sulsel,
masyarakat masih menganut kepercayaan animisme.
Awalnya, Datuk Ri Bandang bersama Datuk Patimang
menyiarkan Agama Islam di Kerajaan Luwu (kerajaan tertua di
Sulwesi Selatan), sehingga kerajaan Luwu menjadi kerajaan islam
pertama di Sulawesi Selatan. Berkat metode penyiaran islam yang
sesuai, ajaran Datuk Ri Bandang dapat diterima oleh kerajaan Luwu
dan masyarakatnya. Berawal dari seorang petinggi Kerajaan yang
masuk islam yaitu Tandi Pau, lalu berlanjut dengan Raja Luwu yang
masuk islam yaitu Datu La Pattiware Daeng Parabung pada 4-5
Februari 1605, beserta seluruh pejabat istananya. Akhirnya islam
dijadikan agama kerjaan sehingga semua hukum dan peraturan
kerjaan dibuat berdasarkan Hukum Islam.

18

19

Datuk Ri Bandang kemudian menetap di Makassar dan


menyiarkan agama islam di Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng.
Dakwah Datuk Ri Bandang berhasil membuat Raja Gowa XIV, I
Mangarangi Daeng Manrabia dan Raja Tallo, I Malingkang Daeng
Manyonri beserta rakatnya masuk Islam.
Penerimaan Islam secara resmi oleh Raja Tallo ini terjadi
pada malam Jumat 9 Jumadil Awal 1014 H atau 22 September
1605 M. Kemuadian, Datuk Ri Bandang wafat dan dimakamkan di
kecamatan Tallo arah utara Kota Makassar. Datuk Ri Bandang telah
berjasa dalam memperkenalkan ajaran islam kepada Raja Tallo dan
Raja Gowa yang menjadi gerbang masuknya agam islam di Sulawesi
Selatan. Bahkan pengaruhnya dapat dirasakan oleh masyarakat sulsel
hingga saat ini.

Lutfi Nur Indah

K.H. Abdurrahman Wahid:


Cendikiawan Bijak Nusantara
Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur lahir di Jombang, 7
September 1940 dan meninggal di Cianjur, 30 Desember 2009.
Beliau adalah seorang tokoh Muslim sekaligus pernah menjadi
Presiden ke empat Indonesia yang menggantikan B.J. Habibie pada
tahun 1999. Gus Dur juga merupakan ketua Tanfidziyah (badan
eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB).
Gus Dur lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam
komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya, K.H. Hasyim
Asyari adalah pendiri Nahdlatul Ulama. Oleh sebab itu, Gus Dur
akhirnya menjabat sebagai Dewan Penasehat Agama NU. Walaupun
hal ini berlawanan dengan aspirasinya menjadi intelektual publik dan
sempat dua kali menolak tawaran tersebut.
Pada masa itu, NU dipandang sebagai organisasi dalam
keadaan stagnasi/terhenti. Dalam Musyawarah Nasional 1984, Gus
Dur terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Pada masa jabatan pertama ini, Gus Dur fokus mereformasi dan
berhasil meningkatkan sistem pendidikan pesantren sehingga dapat
menandingi sekolah sekular.
Pada masa jabatan kedua, Gus Dur menolak bergabung
dengan ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) karena
mengira organisasi tersebut mendukung sektarianisme dan akan
membuat Soeharto tetap kuat. Pada Maret 1992 setelah mengadakan
Musyawarah Besar ulang tahun NU ke-66, Gus Dur mengirim surat
protes kepada Soeharto yang menyatakan bahwa NU tidak diberi
kesempatan menampilkan Islam yang terbuka, adil, dan toleran. Pada

20

21

masa ini, ide liberal Gus Dur mulai mengubah banyak pendukungnya
menjadi tidak setuju dan melawan pemerintahan pada masa Orde
Baru.
Pada masa jabatan ketiga, Gus Dur memulai aliansi politik
dengan Megawati Soekarno Putrid dari Partai Demokrasi Indonesia
(PDI). Juli 1997, Soeharto mulai kehilangan kendali atas situasi
Krisis Finansial Asia. Gus Dur didorong untuk melakukan reformasi
dengan Megawati dan Amien Rais, namun ia terkena stroke pada
Januari 1998.
Setelah Soeharto menyatakan pengunduran dirinya, banyak
pembentukan partai politik baru. Gus Dur pun membentuk partai baru
atas permintaan sebagian besar anggota komunitas NU, yaitu Partai
Kebangkitan Bangsa untuk melawan Golkar dalam pemilu. Pada
November 1998 di Ciganjur, Gus Dur bersama dengan Megawati,
Amien, dan Sultan Hamengkubuwono X kembali menyatakan
komitmen mereka untuk reformasi.

Pemikiran-pemikiran besar Gus Dur telah merubah
pandangan masyarakat mengenai NU berbalik 180 derajat. Dari yang
semula menganggap NU sebagai organisasi yang terhenti hingga
sekarang sebagian besar masyarakat Indonesia berlatar belakang NU.
Secara tidak langsung, Gus Dur telah berhasil membuat masyarakat
Indonesia didominasi oleh agama Islam lewat komunitas Nahdlatul
Ulama.

Ernawati

Ahmad Dahlan: Pencerah dan


Pensejahtera
Kiai Haji Ahmad Dahlan yang mempunyai nama kecil Muhammad
Darwisy. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 - meninggal di
Yogyakarta, 23 Februari 1923. Beliau merupakan Pahlawan Nasional
Indonesia. Dalam pengabdiannya terhadap negara. Beliau turut
andil dalam beberapa organisasi yang menggerakan para pemuda
Indonesia untuk berpartisipasi dalam pergerakan Indonesia.
Dahlan berpartisipasi dalam mengikuti organisasi Boedi
Utoemo yang pada saat itu menjadi salah satu organisasi kepemudaan
pertama di Indonesia. Selain itu, Dahlan juga mengadakan relasirelasi dagang menjadi seorang wirausahawan yang cukup berhasil
dengan berdagang batik. Hal ini mendorong ambisinya dalam
pendirian yang mengacu pada perkumpulan bersifat sosial dan
bergerak di bidang pendidikan.
Proses yang dijalani oleh Dahlan saat mendirikan
perkumpulan ini tidaklah berjalan sesuai dengan harapan awal.
Terdapat banyak sekali masalah yang timbul akibat pendirian
tersebut. Keluarga dan masyarakat sekitarnya juga turut andil dalam
mereristensikan pendirian Muhammadiyah itu sendiri.
Ketidaksetujuan dari pihak lain menyatakan bahwa
perkumpulan ini hanyalah pesan tersirat yang digunakan sebagai
strategi dalam mendirikan agama baru di masyakat dan bertolak
belakang dari syariat Islam. Perbedaan pandangan ini timbul
karena tidak disertai dengan kelengkapan informasi membuat hal
ini menjadi rancu. Ada pula yang menudingnya bahwa ia adalah
kyai palsu karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang kristen,
mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh dari

22

23

Budi Utomo, yang kebanyakan dari golongan priyayi dan bermacam


lain tuduhan. Bahkan ada yang hendak membunuhnya. Namun, ia
berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan
Islam di tanah air sampai bisa mengatasi semua rintangan tersebut.
Pendirian Muhammadiyah memiliki tujuan khusus dalam
penciptaannya. Penciptaan ini dimaksudkan untuk menghimbau dan
mengajak para umat islam untuk kembali hidup dengan berlandaskan
al-Quran dan al-Hadits. Gagasan yang dikemukakan oleh Dahlan
cukuplah idealis dan masyarakat menyetujui tentang gagasan
beliau. Dan Dahlan sendiri, pada awalnya menegaskan bahwasanya
perkumpulan ini bukan organisasi politik, tetapi organisasi ini
bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan pada tanggal 18
November 1912.

Mia Rosmayanti

Gunadarma : Arsitek Borobudur


yang Misterius
Borobudur merupakan candi terbesar umat Buddha yang ada di
dunia. Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Borobudur
ini diperkirakan di bangun sekitar tahun 800 Masehi oleh penganut
Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra.
Candi ini mulai dibangun sekitar 824 Masehi oleh Samaratungga
(Raja Mataram Kuno) dan baru selesai sekitar setengah abad
kemudian pada masa pemerintahan putrinya, Pramudawardani.
Kisah ini diutarakan pada Prasasti Karangtengah dan Kahulungan.
Arsitek dari Candi Borobudur sendiri adalah Gunadarma.
Tidak ada bukti atau peninggalan yang jelas mengenai tokoh ini,
karena itulah sangat sulit mencari dengan pasti siapakah tokoh ini
sebenarnya. Ada buku yang menyebut bahwa Gunadarma adalah
seorang arsitek dari Nepal yang berhasil menggunakan bukit sebagai
sandaran konstruksi bangunannya dan bertingkat seperti bentuk
alami bukit itu sendiri. Ini dibuktikan dengan tidak adanya ruangan
pada bangunan candi tersebut, kecuali ruangan yang dibentuk oleh
rangka stupa.
Pembangunan Borobudur diperkirakan dibangun dengan
menggunakan 60.000 m3 batuan vulkanik dari Sungai Elo dan
Sungai Progo yang letaknya sekitar 2 km dari sebelah timur candi.
Luas bangunan ini adalah 15.129 m2 yang terdiri dari sekitar 2 juta
potongan batuan. Rata-rata ukuran batuan ini adalah 25 x 10 x 15 cm.
Candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stanford Raffles pada
tahun 1814 dalam kondisi yang rusak dan memerintahkan agar
bangunan itu dibersihkan serta dipelajari. Sebenarnya candi ini
sudah diketahui keberadaannya oleh penduduk sekitar pada abad ke-

24

25

18 yang sebelumnya tertimbun oleh material bekas letusan Gunung


Merapi.
Pada tahun 1905-1910, UNESCO melakukan restorasi besarbesaran Borobudur. Restorasi kedua dilakukan pada 1913-1983,
kemudian situs ini menjadi salah satu Situs Warisan Dunia. Banyak
bagian dari Candi Borobudur yang diburu oleh kolektor benda antik,
bahkan dicuri. Pada tahun 1896, Raja Thailand, Cholalongkorn,
berhasil membawa lima Arca Buddha beserta 30 batu dan reliefnya,
dua patung singa, dan arca penjaga Dwarapala. Beberapa artefak,
seperti Arca Singa dan Dwarapala, kini dipamerkan di Taman
Nasional Bangkok, Thailand.

Rendi Wijiatmoko

Franz Magnis Soeseno: Filosofi


Untuk Perdamaian
Guru besar filsafat ini dapat bergaul dengan siapa saja tanpa batas
sosial, agama dan golongan. Maka wajar saja kalau dia disenangi
oleh semua orang. Beliau adalah Prof. Dr. Franz Magnis Soeseno, SJ.
Yang memiliki nama asli Franz Graf von Magnis nama lengkapnya
Maria Franz anton Valerian Benedictus Ferdinand von Nagnis. Lahir
pada 26 Mei 1936 di Eckersdorf, Silesia, Jerman-Nazi yang kini
dikenal dengan Bokw, Nowa Ruda, Polandia menjadi seorang
tokoh Katolik dan budayawan Indonesia karena dua pertiga hidupnya
dihabiskan di Indonesia.Sebagai pastur dia disapa: Romo Magnis.
Romo Magnis awalnya datang ke Indonesia karena ingin
belajar di Jogjakarta tentang filsafat dan teologi. Mungkin akan
menjadi masalah jika ia tidak bisa berbahasa sesuai lingkungan sekitar,
oleh Romo Magnis mau tidak mau harus belajar bahasa Jawa agar
dapat berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Kedatangannya
dengan motivasi dan karyanya yang dimunculkan di Gereja katolik
di Indonesia, mungkin membuatnya nyaman sehingga sejak 29
Januari 1961 dia memutuskan untuk tinggal menetap di Indonesia.
Tahun 1970 atau tepat sesudah sembilan tahun hidup
menetap di alam Indonesia, mungkin ini yang membuat Romo
Magnis memutuskan untuk mengajukan permohonan menjadi warga
Indonesia. Butuh sekitar tujuh tahun bagi Negara Republik Indonesia
untuk mengabulkan kewarganegaraannya. Awalnya, Romo Magnis
datang dengan motivasi membantu gereja.
Keinginannya mendalami filsafat semasa remaja di Jerman
menghasilkan buah untuk Indonesia yaitumendirikan sebuah
perguruan tinggi filsafat di Jakarta bersama beberapa saudaranya

26

27

yang laindan sengan Ordo Fransiskan. Yang katanya meneruskan


karya almarhum Alhi filsafat Indonesia, Nocolaus Driyarkarya, SS.
Sekolah tinggi itu mereka beri nama Sekolah Tonggi Filsafat (STF)
Driyarkarya, diproyeksi harus menjadi pusat studi dan penelitian
pusat di Jakarta.
Romo Magnis juga melahirkan tulisan yang memotivasi
dan bercak-bercak penanya telah dipablikasikan dalam bentuk
buku dan artikel. Buku yangberjudul Etika Jawa dituliskan
setelah iamenjalani sabbatical year di Paroki Hati Kudus Yesus di
Sukoharjo Jawa Tengah. Adapun buku lainnya yaitu Etika Politik
yang menjadi acuan pokok bagi Mahasiswa filsafat dan politik di
Indonesia.
Romo Magnis juga dikenal sebagai tokoh yang begitu
perhatian pada korban pelanggaran Hak Azasi Manusia yang terjadi
di Indonesia. Ketika banyak orang Indonesia jadi korban, sementara
sebagian besar orang Indonesia tidak tahu bahkan tidak peduli dengan
pelanggaran HAM di Indonesia yang menimpa saudara sebangsanya,
Romo Magnis justru peduli meski dia tak punya darah Indonesia.

Sascha Putri Gumilar

Denninger: Penginjil Jerman di


Pulau Nias
Bagi orang Nias, sosok Ernest Ludwig Denninger adalah sosok
yang sangat penting karena jasanya dalam pemberitaan Injil di Nias.
Penghargaan orang Kristen Nias terhadap Denninger terlihat dari
keputusan untuk mengabadikan nama Denninger menjadi nama
salah satu jemaat di Nias.
Setelah beberapa lama Denninger bermisi di Kalimantan.
Akhirnya, badan penginjilan Rheinische Missions Gesselschaft
(RMG) memutasi Denninger ke pulau Nias. Awalnya, Denninger
bermaksud membentuk satu jemaat bagi orang-orang Nias di Padang,
tetapi kemudian ia menyadari bahwa mereka hanya perantau yang
sering berpindah-pindah sehingga akhirnya Ia memutuskan untuk
datang langsung ke pulau Nias. Dengan mudah, ia mendapat
persetujuan dari RMG dan Pemerintah Hindia Belanda karena
sebelumnya sudah ada permintaan pemerintah kepada RMG agar
diutus Pendeta Penginjil ke pulau Nias.
Denninger tiba di sana pada 27 September 1865. Untuk
menarik perhatian orang banyak supaya mereka tertarik untuk belajar
firman Tuhan dan nyanyian-nyanyian gereja, Denninger lebih dahulu
membagikan tembakau untuk rokok dan ramuan sirih. Dalam masa
permulaan yang sulit itu, Denninger berusaha mengajar beberapa
pemuda agar dapat membaca dan menulis.
Awalnya, sekolah ini hanya diselenggarakan di rumah
penduduk, dan ternyata berhasil. Pemuda-pemuda inilah yang
kemudian membantu Denninger untuk mengajar anak-anak di sekitar
Gunungsitoli pada tahun 1866.

28

29

Dalam proses mengajar, Denninger mengalami kesulitan


dalam memperoleh bahan-bahan dan sarana untuk mengajar, seperti
buku-buku pendukung. Pada tahun 1870, Denninger berhasil menulis
sebuah buku sekolah (Erste Schoolboekje) sebagai bahan pelajaran
sekolah di Hulo Niha. Dalam mencetak buku ini, Denninger dibantu
oleh seorang Belanda yang tinggal di Batavia, dia membantu
pencetakan sekaligus mengurus pengiriman paket buku sejumlah
200 buah tersebut pada Denninger di Gunungsitoli.
Dalam pekerjaan Misinya terhadap orang Nias, selain
Denninger dapat membuka satu sekolah untuk suku Nias, Denninger
juga telah berhasil menerjemahkan Injil Yohanes dan Injil Lukas ke
dalam bahasa Nias. Karyanya ini sangat berarti, baik bagi orangorang Nias yang dapat membaca maupun bagi para misionaris
lainnya.
Tahun 1874 secara resmi terbitnya terjemahan Injil Lukas
dalam bahasa Nias, dan pada saat itu Alkitab dalam bahasa Nias
belum ada. Dalam proses menerjemahkannya, beberapa pemuda
turut membantu. Pada tahun 1875, Denninger mengalami sakit. Ia
berobat ke Batavia dan satu tahun kemudian Denninger meninggal
dunia.

30

Tokoh-Tokoh
Nasional
Penting
dalam
Sejarah
Indonesia
31

Deiny Setiyawan

Ki Hajar Dewantara: Bapak


Pendidikan
Jogja adalah Kota Pelajar, Kota ini punya beberapa kampus dan
sekolah bergengsi. Sebagai kota pendididkan Jogja punya mutu
lulusan yang cukup diakui di Indonensia. Kota pendidikan ini
juga melahirkan tokoh penting pendidikan Indonesia. Soewardi
Soerjaningrat adalah salah satu tokoh pendidikan itu. Namanya
begitu melegenda di Jogja.
Soewardi Soerjaningrat terahir di Yogyakarta, pada tanggal
2 Mei 1889, berasal dari golongan bangsawan dengan gelar Raden
Mas. Sebagai golongan bangsawan, Soewardi memiliki hak untuk
mengenyam pendidikan yang layak dari kolonial Belanda. Karena
pada masa itu, orang-orang pribumi tidak diperkenankan bersekolah.
Soewardi kecil mengawali dunia pendidikannya di ELS (sekolah
dasar untuk orang-orang Eropa). Tamat dari ELS, Soewardi
melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Dokter Jawa (STOVIA).
Sayangnya, Soewardi lagi-lagi tidak bisa menamatkan pendidikannya
di STOVIA.
Rupanya, anak Pangeran terbuang dari Keraton Pakualaman
ini amat rajin dalam menulis sejak muda. Kegigihannya dalam
menulis berbagai macam artikel dicetak oleh beberapa surat kabar
saat itu. Sebut saja Sedya Tama, Midden Java, Oetoesan Hinda,
Kaoem Moeda, de Express, Tjahaya Timoer, hingga Poesara.

yang kritis dalam tulisan, ia menjadi satu dari Tiga Serangkai,


bersama dengan Douwes Dekker (Danoedirdja Setiaboedi), dan
Tjipto Mangunkoesomo. Barulah pada tanggal 6 September 1912,
Tiga Serangkai mendirikan Indische Partij (Partai Hindia)yang
menerima kaum pribumi dan Indo Eropa.
Mereka bertiga ditangkap kolonial Belanda dan dibuang ke
negeri Belanda pada tahun 1913-1919, karena aktivitas organisasi
mereka yang dianggap radikal dan berbahaya. Tidak diam saja ketika
diasingkan, Soewardi melanjutkan pendidikannya di pengasingan
hingga lulus dan memperoleh akta guru Eropa yang amat bergengsi.
Saat itulah, ia berpindah haluan untuk fokus ke perjuangan dalam
bidang pendidikan.
Pada tanggal 3 Juli 1922, Soewardi mendirikan lembaga
pendidikan bernama Taman Siswa di Yogyakarta. Pada waktu itu,
nama yang dipakai adalah National Onderwijs Instituut Taman Siswa
(Lembaga Pendidikan Nasional Taman Siswa). Perguruan Taman
Siswa lebih menekankan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Sejak
saat itulah namanya tidak bisa dipisahkan oleh Taman Siswa.
Taman Siswa cepat berkembang dan membuka banyak
cabang di Nusantara. Melalui perguruan Taman Siswa, Ki Hadjar
Dewantara mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan
nusa dan bangsa. Berkat adanya Taman Siswa, banyak hasil cetakan
yang terdidik namun memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air.
Pada usianya lima windu, atau 40 tahun pada perhitungan Jawa, ia
mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, agar lebih bisa
dekat dengan masyarakat, tanpa adanya embel-embel ningrat.

Pada tahun 1908, pada usia 19 tahun, Soewardi sudah


aktif dalam mengikuti pergerakan-pergerakan nasional. Organisasi
yang diikutinya pertama kali adalah Boedi Oetomo sebagai divisi
propaganda. Kemudian pada tahun 1911, ia menjadi anggota redaksi
harian de Express. Lagi-lagi, berkat kegigihannya dan pikirannya

Selain sistem pendidikan dan lembaga pendidikan, beliau


juga meninggalkan banyak dokumen-dokumen bersejarah dalam
bentuk tulisan artikel yang tidak ternilai harganya. Tulisan-tulisannya
berhasil dikumpulkan oleh Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa
dan dijilid yang kemudian diterbitkan menjadi buku. Jilid pertama
mengenai pendidikan, jilid kedua mengenai kebudayaan. Barangbarang bersejarah yang dipergunakan Ki Hadjar Dewantara semasa

32

33

hidupnya disimpan dalam museum Dewantara Kirtigrhia.


Atas jasa-jasanya itu, Ki Hadjar Dewantara mendapat julukan
Bapak Pendidikan Nasional, pahlawan bangsa. Tanggal kelahirannya
dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional, dan tempat lahirnya
dijuluki sebagai Kota Pelajar.

Nabilla Rahil

Tan Tjeng Bok: Seniman Selebritis


Tempo Doeloe
Sosok yang badung, itulah yang tertera di hampir setiap kalimat di
majalah-majalah dan buku tentangnya. Tan Tjeng Bok sendiri adalah
sosok yang lahir dari dua garis keturunan yang berbeda. Ayahnya,
Tan Soen Tjiang, berasal dari etnis Tionghoa, dan ibunya, Dasih,
merupakan wanita Betawi tulen asal Jembatan Lima. Pernikahan
mereka hanya berlangsung selama setahun karena tidak adanya
persetujuan dari pihak lelaki. Ayahnya lalu mengawini lagi gadis
Tionghoa, dan mempunyai delapan anak dari pernikahannya itu.
Oleh karenanya, dibandingkan kedelapan saudaranya yang lain,
kulitmya terbilang lebih gelap. Dari situlah panggilan Si Item atau
Pak dan Oom Item tercipta untuk perbedaan berupa kulitnya ini.
Lahir di Jakarta pada 30 April 1899, Item memulai karirnya
sebagai biduan ketika baru berusia 12 tahun. Saat seumuran itu,
beliau sering sekali bolos dari sekolahnya Hollandsch Chineesche
School yang beralamatkan di Braga, Bandung, sehingga seringkali
guru-guru melapori orang tuanya soal kelakuan si Item.
Item awali karirnya sebagai pelayan, lalu naik panggung
menyanyi keroncong Marisko, menggantikan penyanyi Oey Beng
Tan yang sangat beliau kagumi. Setelah itu, berganti di saat umur 14
tahun, ia mulai bekerja di bioskop Orion, sebagai pembawa papan
pengumuman, pengganti layar, dan pemutar film.
Umur 20 tahun ia ikut Dardanella, rombongan sandiwara
kepunyaan Paedro (Willy Klimanoff), seseorang keturunan Rusia.
Semenjak ia bergabung dengan sanggarnya Paedro, namanya
jadi melejit di dunia sandiwara. Ia termasuk aktor paling mahal
bayarannya di antara tahun 1920-1930.

34

35

Dardanella tutup di awal tahun 1940-an, menyebabkan Tan


Tjeng Bok harus bergonta-ganti grup, seperti sandiwara keliling
Orpheus dan Star. Di buku The Komedie Stambul karya Matthew
Isaac Cohen, Tjeng Bok sempat mengutarakan kalau berpindahpindah grup bagi artis stambul adalah hal yang biasa.Dalam waktu
kosong ini, ia menetap di Salatiga, Jawa Tengah, lalu memulai usaha
bunga hias.
Sempat berhenti ketika Jepang masuk, tetapi Tjeng Bok
tetap berjaya, ia mendirikan perkumpulan sandiwara di Bojonegoro
dan Surabaya. Tahun 1951, ia pindah lagi ke Jakarta dan main film.
Selanjutnya, ia membintangi lebih banyak judul film, diperkirakan
menurut catatan, ada kurang lebih 75 film yang menjadikannya
sebagai bintangnya. Selain bermain di layar lebar, Tjeng Bok juga
kerap tampil di cerita sandiwara televisi. Pada masa berjayanya,
beliau memberi hiburan kepada rakyat Indonesia karena bakat
sandiwara dan komedinya.
Sayang, kesuksesan membuat Item lupa daratan. Dia gemar
menghamburkan uangnya. Gaya hidupnya yang boros membuat
dia menjalani masa senja (Tahun 1980-an) dalam keadaan melarat,
sehingga pernah melakoni hidup sebagai tukang obat hingga
kenek oplet. Dari begitu banyak perempuan, tinggal Sarmini yang
menemani beliau hingga akhir hayatnya.
Pada 18 Februari 1985, Tjeng Bok meninggal di usia
85 tahun karena sakit jantung. Lebih dari satu setengah dekade
kemudian, beliau menerima pengakuan atas jasa-jasanya selama
tiga puluh tahun di Indonesia, melalui penganugerahan tanda jasa
Bintang Budaya Paramadharma.

36

Karunia Kristania Wantania

Raden Saleh: Sang Maestro


Raden saleh salah satu keturunan keluarga bupati, berkebangsaan
Indonesia yang pada saat itu berkuasa di Semarang di bawah kendali
VOC. Ia lahir sekitar tahun 1814 dan akhirnya meninggal di Bogor
pada 23 April 1880. Ketika Raden Saleh berusia sekitar 12 sampai
15 tahun, ia ditemukan oleh pelukis Belgia, A A J Prayen. Setelah
melihat bakat terpendam Raden Saleh, akhirnya ia di angkat oleh
Prayen untuk menjadi muridnya. Selama Raden Saleh menjadi
menjadi murid Prayen, ia sangat diistimewakan daripada murid
Prayen lainnya.
Tahun 1829, Raden Saleh ikut berlayar ke Belanda sebagai
klerk inspektur keuangan de Linge. Selama perjalanannya ke
negeri penjajah, Saleh banyak memperkenalkan kebudayaan yang
dimilikinya di Indonesia. mulai dari adat istiadat yang ada, kebiasaan
dan kelembagaan orang Jawa, serta mengajari anggota kapal bahasa
Melayu dan Jawa. Setelah sampai di benua Eropa tersebut, Raden
Saleh dapat tinggal dan belajar lebih lagi tentang berhitung, bahasa
Belanda, dan litografi lewat dukungan yang diberikan oleh Prof.
Reinwardt dan van deer Capellen. Bukan hanya itu saja, ia beasiswa
sebesar 2000 gulden dari pemerintah Hindia Belanda saat itu.
Selama tinggal dan bersekolah di Belanda, Raden Saleh
mendapat pengawasan khusus yang diberikan oleh J C Baud,
Gubernur Jendral yang baru, dulunya sebagai Menteri daerah jajahan
yang ada di Hindia Belanda. Tidak hanya diawasi, tetapi Saleh juga
sangat dikagumi oleh Baud sehingga ia memperkenalkan Saleh yang
berbakat kepada pelukis Cornelis Kruseman. Setelah beberapa lama,
Raden Saleh pindah indekos ke Den Haag dan tinggal sertas diajari
oleh pelukis Schelfhout. Karena keberuntungnya, Saleh telah menjadi
orang Indonesia pertama yang bisa mendapatkan pendidikan modern

37

di negeri Belanda tersebut dan menjadi peolopor bagi para keturunan


Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di negara yang terletak
di benua Eropa ini.

(KITLV) pada tahun 1866, namun ia dicoret dari keanggotaan karena


alasan dia seorang pribumi. Ia melukis di istana Yogyakarta dan
Mangkunegaraan selama beberapa waktu.

Bakat alaminya, keberuntungan, keistimewaan yang ia


terima dan segala pengalaman, sekolah yang selama ini ia miliki,
lebih mengasah lagi dan lagi apa yang ia bisa. Sehingga satu ketika,
pemerintah Hindia Belanda mulai mamberi kecurigaan kepada
Saleh yang akan menjadi seorang pemberontak. Oleh karena itulah,
pemerintah tidak membiarkan Saleh mengenyam pendidikan lebih
lama lagi di Belanda, sehingga pada tahun 1839 ia disuruh untuk
studi ke luar negeri dengan negara tujuan adalah Jerman. Di sana, ia
tingga selama kurang lebih 5 tahun dan bertempat di Dresden.

Raden Saleh merupakan cikal bakal dari pemikiran baru


dalam bidang seni rupa di Indonesia. Seorang pelopor lukisan
modern. Melukis banyak kejadian yang saat itu merupakan kejadian
yang penting dengan gayanya sendiri sehingga membuat lukisan itu
memiliki makna dan arti dibaliknya. Lukisan terkenalnya adalah:
Penangkapan Pangeran Diponegoro yang menyimpan simbol
kelicikan Belanda terhadap sang pangeran. Lukisan Banteng yang
dikeroyok dua siang juga simbol perlawanan pribumi terhadap
Belanda.

Dengan menjadi seorang pelukis tidak membuat Saleh


menjadi seorang pedagang lukisan. Ia tidak pernah menerima pesanan
siapa pun untuk menciptakan karyanya namun ia memilih sendiri
siapa dan apa yang akan dia lukis. Dengan menghargai segala jasa
yang telah mereka berikan padanya, Raden Saleh melukis gambaran
Baud, van den Bosch, dan Martin perwujudan balas budinya selama
ini.
Dalam hal lukisan, Raden Saleh lebih menyukai konsep
lukisan yang bertemakan kerasnya alam dan binatang. Hal yang
paling disukainya adalah kuda dan binatang-binatang liar yang ada.
Setiap pertemuan atau acara yang ia ikuti, Saleh selalu
mendapat perhatian khusus dari orang-orang, ia digolongkan sebagai
tokoh golongan elit dan tamu yang disenangi para pangeran dan hertog
pada saat itu. Dalam hal busana juga Raden Saleh sering menjadi
pusat perhatian. Dia pernah menjadi pelukis istana oleh Raja Willem
III. Pada tahun 1844, Saleh melakukan perjalanan ke Paris, dan di
sana ia diberikan audiensi oleh Raja Louis. Hal-hal yang disebutkan
itu menjadi bukti dari pencapaian bakatnyalukis-melukis.
Setelah berkelana di negeri orang, akhirnya pada tahun
1851, Raden Saleh kembali ke Jawa. Sebelumnya, ia pernah menjadi
anggota Lembaga Bahasa, Sejarah, dan Antopologi Hindia Belanda

38

39

Anggyta Devya Nurindrawan

Hatta: Sang Proklamator


Mohammad Hatta yang disapa Bung Hatta merupakan salah satu
tokoh tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Bung Hatta lahir di
Bukittinggi, 12 Agustus 1902 silam. Dibesarkan dalam lingkungan
keluarga pedagang yang agamis membuat Hatta memiliki
pengetahuan agama yang sangat mendalam.
Hatta terbilang mendapatkan pendidikan yang cukup layak
di masanya. Dia pernah belajar di Sekolah Melayu di Bukittinggi,
Europeesche Lagere School (sekolah dasar anak Eropa) di Padang,
Meer Uirgebreid Lagere School (Sekolah menengah pertama) di
Padang; Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School di Batavia.
Selanjutnya: Hatta adalah di Nederland Handelshoge School di
Belanda.
Meskipun terbilang terakhir namun diluar lembaga
pendidikan itu Hatta bukanlah sosok orang yang akan berhenti untuk
belajar. Sekembalinya Hatta darimenempuh pendidikan bisnisnya di
Belanda, jiwa politik Hatta mulai kentara. Diawali dengan keaktifan
Hatta dalam mengikuti berbagai kegiatan politik yang ada baik
selama ia masih mengenyam pendidikan di Belanda maupun di
Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya.
Hatta pernah bergabung dengan Jong Sumatranen Bond, yaitu
memegang jabatan bendahara. Hatta juga pernah menjabat menjadi
pimpinan Perhimpunan Indonesia, di masa kepemimpinannya Hatta
mundur dengan alasan ingin menyelesaikan studinya. Belakangan,
Perhimpunan Indonesia dipimpin kelompok Sosialis. Hatta pernah
nyaris dipenjara, namun berhasil terbebas. Dimana dalam pengadilan
dia membacakan pleidoinya yang berjudul: Indonesia Merdeka.

dibangun khusus untuk kaum merah di pedalaman hutan Papua.


Dalam masa pengasingan, Hatta selalu membawa serta koleksi
buku-bukunyayang berjumlah kira-kira 16 peti. Selama hidup
disana Hatta memanfaatkan waktunya untuk mendalami ilmu-ilmu
politiknya.
Kedatangan Jepang ke Indonesia membebaskan Hatta dari
kehidupan pengasingan. Hatta diberi tawaran untuk bekerjasama
dengan Jepang dan akan diberikan jabatan khusus, namun Hatta
menolaknya dan memutuskan hanya akan menjadi penasihat.
Hatta merupakan tokoh yang berperan banyak dalam terlaksananya
proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 silam. Hatta
merupakan bagian dari Panitia Sembilan yang dibentuk oleh Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), lalu menjadi
anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Setelah terdengarnya berita kekalahan Jepang terhadap
sekutu, golongan muda mendatangi Soekarno dan Hatta untuk
mendesak agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Namun, Soekarno dan Hatta sempat menolaknya, karena menghindari
pertumpahan darah. Setelah itu Sukarno dan Hatta diculik dan
dibawa ke Rengasdengklok pada 15 Agustus 1945, namun esoknya
dipulangkan ke Jakarta. Malamnya, mereka ke rumah Maeda
dimana teks Proklamasi disusun. Bersama Sukarno, Hatta ikut
membubuhkan tandatangannya di teks proklamasi atas usul Otto
Iskandardinata.
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno pun membacakan
proklamasi di PegangsaanTimur no. 56, Selanjutnya Hatta adalah
Wakil Presiden Republik Indonesia di awal-awal kemerdekaan.
Dimana Indonesia masih dalam kesulitan besar.

Di Indonesia, Hatta tak berhenti ikut pergerakan nasional.


Hingga dia diasingkan ke Boven Digoelpengasingan yang

40

41

Annah D. Ilmia

Pangeran Diponegoro: Panglima


Perang Jawa
Terlahir sebagai Raden Mas Ontowijoyo, lahir pada 11 November
1785 di Yogyakarta. Anak dari Sultan Hamengkubuwono III.
Ibunya adalah R.A Mangkarawati. Kemudian dia bergelar: Pangeran
Diponegoro. Seorang tokoh yang memperdalam ilmu agamanya
lewat banyak pesantren dan guru, kyai di sekitar Jogja. Ia adalah
salah satu calon penerus Sultan Hamengkubuwono III, namun karena
ia memiliki nilai agamis yang sangat tinggi.
Sang Pangeran,
menolak tawaran tersebut. Hal ini
dikarenakan Pangeran Diponegoro kecewa terhadap ayahnya yang
kurang relijius dan menerapkan sistem pemakzulan, berpola hidup
mengikuti budaya Belanda dan kebarat-baratan atau menganut sistem
westernisasi tanpa adanya kesederhanaan. Sangat bertolak belakang
dengan pola pikir Pangeran Diponegoro.
Untuk menjadi sultan, Belanda juga turut andil dalam proses
pengangkatannya. Maka dari itu Pangeran Diponegoro menolak
dirinya untuk dijadikan penerus ayahnya. Ia tak sudi bekerjasama
dengan orang-orang kapir laknatullah (pihak Belanda) dan kapir
murtad (orang jawa yang membela Belanda). Diponegoro bercitacita untuk mendirikan negara yang berkeadilan islam, maka ia
memiliki niatan untuk mengusir Belanda dari Indonesia.
Kebencian Diponegoro sangat terlihat dari penolakan atas
tawaran sebagai Sultan, terlebih Pangeran Diponegoro memiliki
pengikut yang banyak dalam menegakkan syariat islam.

emosi Diponegoro dengan cara membangun Jalan Raya YogyakartaMagelang dan melewati daerah Tegalrejo, tempat Diponegoro.
Perlawanan Diponegoro menjadi alasan bagi Belanda untuk
menangkapnya. Namun Diponegoro berhasil bersembunyi di
Selarong 9km dari Yogyakarta untuk menyusun strategi bersama
beberapa tokoh penting di Yogyakarta dalam upaya merebut kembali
Pulau Jawa yang akan ditegakkan keislamannya. Setelah itu mulailah
terjadinya Perang Diponegoro/ Perang Jawa 1825-1830
Tujuan perang diponegoro sendiri adalah mempertahankan
kedaulatan negara. Namun indikasi dalam tujuan perang ini
berhubungan erat dengan syariat islam di Pulau Jawa. Diponegoro
memberikan aksi kolektif militer untuk mendirikan balad (negara)
islam sebagai aksi penolakan atas liberalisme dan kapitalisme yang
terjadi pada masa itu, dan upaya membersihkan Yogyakarta dari
noda-noda kemaksiatan yang dipengaruhi orang-orang barat.kembali
pada misi, Jihad Fii Sabilillah.
Jihad yang dimaksud disini adalah perjuangan Diponegoro
dalam melawan kemaksiatan oleh penjajah. Terbuki dari strategi
perang yang digunakan dengan kiblat sistem militer kekhalifahan
Turki Usmani.
Pangeran Diponegoro sendiri adalah Panglima perang besar
melawan Belanda yang kemudian dikenal sebagai Perang Jawa itu.
Perang ini adalah perang yang menelan banyak jiwa dari dua belah
pihak, juga menelan banyak biaya bagi pemerintah Belanda juga.
Perang sulit diredakan oleh pemerintah kolonial. Hingga dengan
licik Sang Pangeran dijebak dalam sebuah perjanjian. Dimana diamdiam Pangeran dan pengikutnya dibuat tak bersenjata lalu dikepung.
Setelahnya sang Pangeran dibuang ke Makassar dan Manado. Hingga
akhirnya meninggal di Makassar.

Tersebarnya berita akan penolakan Pangeran Diponegoro


beserta penyebabnya membuat Belanda berniat untuk memancing

42

43

Nederlands Indie, Nederlands Indische dan Inlander diganti dengan


istilah Indonesia, Indonesische dan Indonesiea.

Baiq Sany Ayu Citra

Husni Thamrin: Wakil Rakyat


Sejati
Thamrin adalah sosok pahlawan rakyat yang santun dan tidak lupa
akan daratan ialah beliau bapak pahlawan nasional, Mohammad
Husni Thamrin.Namanya diabadikan sebagai salah satu jalan
protokoldanproyek besar perbaikan kampungdi Jakarta.
Mohammad Husni Thamrin, yang disapa Matseni, lahir pada
hari hari Jumat, 16 Februari 1894 di Sawah Besar, Betawi. Keluarga
Thamrin adalah keluarga yang tergolong terpandang dan berada.
Kakeknya adalah Ort, orang Inggris, pemilik hotel di bilangan
Petojo, yang menikah dengan perempuan Betawi, nenek Husni
Thamrin, Noeraini. Ayahnya bernama Tabri Thamrin yang berdarah
asli Betawi dengan jabatan tinggi sebagai wedana di Batavia pada
saat itu, dan ibunya bernama Nurkhamah.
Husni Thamrin pernah bersekolah di sekolah Belanda
yaitusekolah Institut Bosch di Betawi. Dari sekolah itu ia melanjutkan
ke Konning Willems III (setingkat HBS).Karirnya dimulai dari
pegawai magang di Residen Batavia dan pegawai klerk di perusahaan
pelayaran KMP, dan ia berhasil menduduki jabatan di Dewan Kota
(Gemeenteraad, 1919-1941) lalu di Dewan Rakyat (Volksraad, 19271941). Ia adalah seorang pemuda yang fasih dalam berbahasa dan
memiliki kemampuan dalam berdebat dengan bijak.

Husni Thamrin juga berhasil menjadi pendiri GAPI


(Gabungan Politik Indonesia) bersama Amir Syarifuddin dan
Abikusno Cokrosuyoso pada tahun 1939,yang terdiri dari delapan
organisasi nasionalis terpenting. Adapun tujuan GAPI adalah untuk
mewujudkan hak dalam menentukan nasib bangsa sendiri, kesatuan
bangsa berlandaskan demokrasi sosial, politik dan ekonomi,
Indonesia berparlemen serta solidaritas antara kelompok politik di
Indonesia dan Belanda demi mempertahankan suatu garis anti fasis
yang kuat.
Setelah dr. Sutomo meninggal dunia pada tahun 1938, maka
Thamrin menggantikannya sebagai wakil Ketua Partai Indonesia
Raya (Parindra). Tidak lama kemudian ia menjadi pemimpin
Parindra bersama Ahmad Dahlan Abdullah. Parindra adalah partai
politik Indonesia yang paling berpengaruh di Hindia, dalam hal ini
Thamrin semakin giat mencari jalan untuk menghimpun suatu badan
konsentrasi nasional yang terdiri dari utusan-utusan partai-partai
politik Indonesia. Lalu, pada tanggal 21 Mei 1939 diadakan rapat
resmi Panitia Persiapan Pembentukan Badan Konsentrasi di Gedung
Permufakatan di Gang Kenari, Jakarta. Gedung tersebut, merupakan
kepunyaan Thamrin yang dibelinya pada tahun 1929 dan secara
khusus diperuntukkan sebagai balai pertemuan aktivis pergerakan.

Thamrin pernah memimpin front Indonesia bersatu di dalam


Volksraad yang di sebut Fraksi Nasional (1930, Jakarta). Fraksi ini
bertujuan untuk menjamin kemerdekaan Indonesia dalam waktu
yang singkat dengan menyatukan kekuatan kelompok nasional
dalam Volksraad untuk menghadapi pihak lawan. Perjuangannya
di Volksraad tetap dilanjutkan dengan sebuah mosi, agar istilah

Menurut surat kabar Bintang Timur (15/07/1933), Thamrin


adalah kampiun kaum nasionalis di Volksraad yang tak diragukan, yang
berani mengingatkan pemerintah dalam banyak isu penting. Koran
Adil 17 Juli 1933 mengungkapkan, Thamrin selalu menyampaikan
pidato dengan argumen yang tepat, yang membuat darah tukang lobi
anti-Indonesia Merdeka, seperti Fruin dan Zentgraaff jadi mendidih.

Tokoh Thamrin dikatakan unik dalam kedudukannya
sebagai pemimpin pergerakan nasional yang santun dalam
memperjuangkan kemerdekaan bangsa, karena dia secara sadar
dalam mengambil dan menentukan keputusan dengan jalan koperasi
sebagai langkah untuk mencapai suatu bangsa dan Negara Indonesia

44

45

yang merdeka. Pernyataan Thamrin yang disampaikan 70 tahun silam


masih terasa kebenarannya sampai sekarang meski pemerintah telah
gonta-ganti: Satu hal yang dapat dipastikan bahwa rasa keadilan
yang dibangun dewasa ini sangatlah sulit dicari. Kepercayaan
terhadap keputusan pengadilan termasuk salah satu sandaran utama
negara yang sangat penting, tetapi dengan banyaknya keraguan
terhadap kenetralan institusi pengadilan, maka pemerintah akan
kehilangan salah satu pilar terkuat untuk memelihara kedaulatan
hukum. (Handelingen Volksraad, 1930-1931).
Husni Thamrin meningal pada hari Sabtu 11 Januari 1941
karena gagal jantung. Penghormatan terakhir baginya di Pemakaman
Karet, Jakarta. Jenazahnya diiringi oleh 20.000 orang pengiring.

Cahya Aditya

Herman Yohanes: Ilmuwan


Revolusi Indonesia
Herman Yohanes lahir di Rote pada 28 Mei 1912. Ia satu dari sekian
banyak pahlawan nasional Indonesia. Herman salah satu lulusan
Technische Hoge School(THS)yang belakangan menjadi Institute
Teknologi Bandungtahun 1934.
Ia adalah seorang ilmuwan yang sangat peduli terhadap
pentingnya bahan bakar alternatif dan bertahun-tahun meneliti
kemungkinan penggunaan bahan bakar dari bahan-bahan alternatif.
Namanya dikenang karena berhasil menemukan sebuah kompor
hemat energi dengan bahan-bakar biomassa.
Pada 4 November 1946 pemerintah meminta Herman Yohanes
untuk membangun sebuah Laboratorium senjata untuk TNI karena
saat itu tentara Indonesia sedang mengalami krisis persenjataan.
Labolatorium pun dibangun di dalam bangunan Sekolah Manajemen
Tinggi Kotabaru dan banyak memproduksi granat dan bom lainnya.
Pembuatan bom ini juga dibantu oleh tokoh terpelajar lain seperti
Dr.Mustopo
Ia juga pernah ditunjuk untuk mengepalai pemasangan
bom di sebuah jembatan untuk menghalangi kedatangan pasukan
Belanda. Pemasangan bom dilakukan di jembatan keretaapi
sungai Progo, Yogyakarta dan dilakukan dengan sukses. Ia pun
diminta untuk memasang bom lagi di jembatan-jembatan yang
menghubungkan Yogyakarta dengan Solo dan Kaliurang bersama
para pelajar Indonesia. Hampir seluruh misi sukses dan membuat
Belanda kesulitan memasuki Yogyakarta karena harus memutar
melalui gunung-gunung tinggi.
Ia juga turut serta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949

46

47

yang menyerbu kota Yogyakarta di pagi buta dan mereka berhasil


mendudukinya selama lebih kurang enam jam. Beberapa rekan
perjuangannya adalah Sultan Hamengkubuwono IX dan juga Letnan
Djajadi. Atas jasa-jasanya ia pun di anugerahi bintang gerilya oleh
pemerintah saat itu.
Ia sempat menjadi guru serta dosen sekolah-sekolah dan
universitas di pulau Jawa seperti guru Sekolah Menengah Tinggi
(SMT) Jakarta, dosen Fisika Sekolah Tinggi Kedokteran Salemba,
Jakarta, serta dekan Fakultas Teknik dan Sains di Universitas Gadjah
Mada.
Setelah karirnya dibidang militer, Herman pun aktif dalam
bidang politik, kenegaraan, dan juga pendidikan. Herman Yohanes
juga sempat ikut dalam keanggotaan Partai Indonesia Raya (PIR)
bersama Mr. Wongsonagoro. Pada tahun 1970 ia ditunjuk oleh
presiden Soeharto untuk menjadi salah satu anggota Tim Empat yang
akan meneliti krisis dan dugaan kasus korupsi di tubuh Pertamina,
krisis ini dikarenakan buruknya pemakaian dana APBN dan
berkurangnya investasi luar negeri.
Ia meninggal dunia pada 17 Oktober 1992 karena kanker
prostat. Ia lebih memilih dimakamkan di pemakaman keluarga UGM
bersama para sahabat-sahabat pendidik ketimbang di Taman Makam
Pahlawan. Namanya pun di abadikan dalam sebuah penghargaan
Herman Yohanes Award dalam bidang penelitian ilmu dan teknologi
oleh Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada.

Ika Maulidatin

Tan Malaka: Bapak Republik


Hatinya terlalu teguh untuk diajak berkompromi dan punggungnya
terlalu lurus untuk diajak sedikit membengkok begitulah kutipan
yang memperlihatkan betapa perangai dan prinsip tokoh misterius ini
sungguh tak mampu diikuti siapapun. Sangat sulit mencari manusia
yang dapat mengikuti kekerasan hatinya.
Tanggal 02 Juni 1897, Pandan Gadang, Suliki, Sumatra Barat telah
lahir tokoh misterius beraliran komunis marxisme yang berjuang teguh
demi kemerdekaan negaranya.Tan Malaka atau yang semasa kecilnya
dikenal sebagai Datuk Ibrahim Tan malaka adalah sang tokoh misterius
yang disebut-sebut. Tan adalah seorang penganut paham komunis yang
berbeda pemikiran dengan kebanyakan penganut komunis di Indonesia.
Masa mudanya dihabiskan dalam pelarian di negeri tetangga
dan melangsungkan hidup yang nya dalam penjara demi mewujudkan
kemerdekaan republik yang diimpikannya, hal tersebut membuatnya
menjadi tokoh yang kesepian. Namun tak sebodoh manusia lainnya, di
tengah kesepian dan kesulitan mencari pengikut itulah dia melahirkan
gagasan-gagasan yang jernih dan tak terduga dalam perantauannya.
Mungkin gagasan-gagasan yang diungkapkannya tidak dapat
diterima sepenuhnya, namun jelas penuh inspirasi. Naar de Republiek salah
satunya gagasan ini telah membuat sang tokok nasionalis negeri ini macam
Soekarno, mengagumi Tan Malaka dan menyebutnya sebagai seorang
yang mahir dalam revolusi. Bagi Muhamad Yamin, Tan Malaka adalah
Bapak Republik.
Karyanya lainnya yang ditulisnya adalah: Madilog (Materalisme,
Dialektika dan Logika). Selama menulis Madilog dia selalu dihantui oleh
polisi yang datang menggeledah rumahnya, untung saja tulisan itu tak
terambil oleh para polisi penggeledah. Merasa rumahnya tidak aman lagi
ia membawa pergi Madilog ke Bayah, Banten dan ikut pergi pula ke Solo.
Tan Malaka, dalam pidatonya di Kongres Komunis Internasional

48

49

ke-4 di Moskow, mengatakan: Ketika menghadap Tuhan saya seorang


Muslim, tapi manakala berhadapan dengan manusia saya bukan Muslim.
Tan Malaka adalah pimpinan komunis yang sangat terbuka dengan
kelompok Islam. Bagi Tan Malaka, Islam adalah kasan seperjuangan.
Tan Malaka adalah seorang penyamar yang sangat hebat yang
memilki 23 nama samaran yang digunakan untuk keluar masuk sebelas
negara. Penyamarannnya sangat didukung oleh kemahirannya dalam
menguasai berbagai bahasa. Dalam pelariannya ia ingin menjadi seperti
Leon Trotsky dan Mohammad Hatta. Keduanya bisa mengangkut berpetipeti buku ke tempat pembuangan. Saya menyesal karena tak bisa berbuat
begitu dan selalu gagal kalau mencoba berbuat begitu, tulisnya dalam
Madilog.

Hidupnya telah penuh dengan warna-warni kehidupan


yang tak menentu keluar masuk 13 penjara dan pernah 2,5 tahun
dipenjarakan pemerintahan negaranya sendiri tanpa pengadilan.
Kendati demikian dia dalah sesosok yang yang sangat baik untuk
mengajar anak-anak tak mapu negeri ini. Beberapa partai sempat
diketuainya, seperti PKI, PRI, dan Partai Murba. Dalam melawan
mempertahankan Indonesia dia membantu Sudirman bergerilya
melawan Belanda.
Kisah cintanya selalu kandas ditengah jalan, mencintai
namun tak pernah dicintai. Tan menginginkan sesosok Syarifah
Nawawi teman semasa sekolahnya dulu. Dari negeri Belanda
dia sering mengirim surat namun sang idamannya tak pernah
membalasnya. Teramat telat sudah, Syarifah nawawi telah menikah
dengan seorang Bupati Ciamis R.A.A Wiranatakusumah. Akhir
hidupnya begitu tragis sama seperti kisah cintanya. Hidup seorang
penulis konsep republik Indonesia untuk yang pertama kali berakhir
di ujung senapan tentara republik yang didirikannya sendiri.Tan
Malaka dianggap sebagai sosok yang hidup untuk Indonesia dan mati untuk
kemerdekaan Indonesia.

Kinanthi Nur Lifie

Ratu Shima: Pemimpin Yang Adil


Kerajaan Kalingga eksis sekitar abad ke-6 masehi, terletak di
bagian utara Jawa Tengah atau lebih tepatnya berada di kota Jepara.
Kerajaan ini salah satu kerajaan tua yang dibicarakan dalam Berita
Cina dengan sebutan kerajaan Ho-Ling. Kerajaan Kalingga atau HoLing merupakan kerajaan yang masyarakat mayoritasnya menganut
agama Buddha.
Kerajaan Kalingga juga pada tahun 664 M pernah
dipindahkan oleh Raja yang dilafalkan sebagai Ki-Yen ke arah
timur dan kerajaannya berubah menjadi nama Kanjuruhan. Sistem
politik yang dimiliki oleh kerajaan Kalingga ini diserahkan kepada
empat orang maha menteri, mereka bersama-sama mengatur atas 28
kerajaan kecil yang tersebar di Jawa Tengah dan terdapat sebagian di
Jawa Timur.
Kehidupan sosial di kerajaan ini juga sudah terstruktur dengan
sangat rapih. Nelayan, perdagangan, dan pertambangan merupakan
profesi paling banyak yang dimiliki oleh kerajaan Kalingga karena
letak wilayahnya yang menjanjikan akan perekonomian kerajaan
yang baik. Terdapat banyak peninggalan di masa kerajaan Kalingga
seperti Prasasti Tukmas, Prasasti Sojomerto, Candi Angin, Candi
Bubrah dan lain-lain.
Semua pengaruh baik yang berada di kerajaan Kalingga ini
bisa disebabkan karena adanya pemimpin yang sangat tegas, adil, dan
bijaksana yang memimpin kerajaan Kalingga pada 674 masehi. Ratu
Shima merupakan salah satu tokoh wanita yang sangat dibanggakan
di Jawa. Ratu Shima oleh berita Cina disebut: His-Mo. Tidak banyak
dijelaskan darimana Ratu Shima ini berasal, namun, Ratu Shima
sangat terkenal akan pemerintahan.
Dia dianggap bukan sebagai pimpin memang bukan

50

51

pemerintahan yang lemah lembut, melainkan yang kejam, keras.


Rakyat kerajaan Kalingga patuh dan menghormati bahkan setuju
dengan sistem pemerintahan yang dilakukan oleh Ratu Shima
tersebut. Ratu Shima sangat menjunjung tinggi keadilan untuk setiap
masyarakatnya. Ratu Shima akan menjadi sangat murka jika ada
masyarakatnya yang mengambil hak yang bukan miliknya.
Kerajaan Kalingga juga dikelilingi atau dipagari dengan
pagar bambu yang sangat tinggi dan kuat untuk mencegah terjadinya
suatu hal yang tidak disukai oleh Ratu Shima sehingga rakyat
menjadi patuh dan tidak ada yang berani melanggar aturan yang telah
ditetapkan oleh Ratu Shima tersebut. Masyarakat yang bisa diatur
ini menyebabkan timbulnya pertanyaan dari masyarakat-masyarakat
luar bahkan dari Ratu Shima sendiri apakah hal ini benar-benar
terjadi?

juga memberikan motivasi untuk para wanita untuk menjadi wanita


yang cerdas,harus mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi
hidup yang terus berjalan ini, dan tidak melupakan hak asasi manusia
yang telah ada sejak masa silam. Ratu Shima juga merupakan awal
dari pelopor emansipasi wanita. Jadi, melalui tokoh Ratu Shima
saya berharap agar masyarakat tetap melaksanakan keadilan pada
tempatnya dan jadilah manusia yang bijaksana dan adil.

Suatu saat Ratu Shima menguji kesetiaan para pengikutnya


tersebut, ia menaruh berbagai harta karun dan kekayaan yang ia
punya begitu saja di tengah jalan, dan Ratu Shima ingin melihat
apakah benar-benar kesetiaan itu terjadi. 3 bulan berlalu sejumlah
barang-barang yang Ratu Shima letakkan belum tersentuh sama
sekali oleh siapapun, hingga suatu saat putra mahkota dari kerajaan
Kalingga yang merupakan anak dari Ratu Shima menyentuhnya.
Mengetahui kabar tersebut Ratu Shima menjadi murka,lalu
Ratu Shima memanggil putra mahkota dan anggota-anggota
kerajaan diminta untuk memotong kaki putra mahkota. Ratu Shima
tidak memandang siapapun itu, walaupun itu anaknya sendiri. Ratu
Shima pernah berkata bahwa siapapun yang mencuri akan dipotong
tangannya. Maka untuk menepati omongannya tersebut Ratu Shima
melakukan hal tersebut kepada anaknya, ini membuktikan bahwa
Ratu Shima merupakan seorang wanita yang teguh pendiriannya.
Serangan dari kerajaan Sriwijaya menyebabkan runtuhnya kerajaan
Kalingga pada tahun 732 M.
Ratu Shima juga dapat dijadikan tokoh untuk melihat bahwa
keadilan itu harus ditegakkan bagaimanapun susahnya. Ratu Shima

52

53

Louis Adolf Amsor

Ken Arok: Anak Jelata Yang Jadi


Raja
Ketika baru lahir Ken Arok adalah bayi yang dibuang oleh ibunya
karena ada cahaya yang memencar dari bayi tersebut. Seorang bayi
bernama Ken Arok ditemukan oleh seorang pencuri, ibu kandung
dari Ken Arok bernama Ken Endok yang bekerja sebagai petani
biasa. Setelah Ken Arok ditemukan oleh seorang pencuri itu dan
akhirnya ken arok dibesarkan oleh si pencuri. Lalu, Ken Arok pun
jadi pencuri.
Masa kecil dan muda Ken Arok, adalah masa-masa kelam.
Sampai akhirnya Ken Arok mengabdi kepada seorang akuwu
(penguasa daerah) Tumapel bernama Tunggul Ametung. Ketika ken
Arok mengabdi kepada Tunggul Ametung, Ken Arok sempat jatuh
cinta kepada seorang istri dari sang akuwu yang bernama Ken Dedes,
istrinya Tunggul Ametung terkenal cantik. Ken Arok pun percaya,
Jika bisa mengawini Ken Dedes, maka dia dan keturunannya akan
menjadi pengusa Tanah Jawa.

Kebo Ijo selalu membawah keris itu kemanapun ia pergi, karena


dilihat oleh orang banyak sehingga orang-orang mengira bahwa keris
itu adalah kerisnya Kebo Ijo dan bukan punya Ken Arok.
Suatu malam Ken Arok berhasil membunuh sang akuwu
(penguasa daerah) kerajaan Tumapel yaitu Tunggu Ametung, dengan
menggunakan keris yang diam-diam dicuri dari Kebo Ijo. Akhirnya si
Kebo Ijo pun jadi kambing hitam oleh karena ulah atau akal bulusnya
Ken Arok. Dan akhirnya juga Ken Arok tampil sebagai pahlawan
dan kemudian menjadi akuwu di kerajaan Tumapel yang baru.
Setelah itu Ken Arok pun jadi penguasa Tumapel. Lalu
menjadi raja Singosari setelah mengalahkan Kertajaya, Raja Kediri
di Genter, Malang. Meski sudah jadi raja yang dikenang penerus
dan keturunannya, soal masa-lalu Ken Arok cukuplah kabur dalam
sejarah Indonesia.

Ken Arok membutuhkan sembilah keris ampuh untuk


membunuh Tunggul Ametung. Sebelumnya Ken Arok berteman
dengan Bango Samparan, dan ken arok memesan keris dari Mpu
Gandring, Mpu Gandring yaitu seorang sahabat dari Bango Samparan
yang dia kenalkan kepada Ken Arok. Karena Mpu Gandring terlalu
lama membuat kerisnya, Ken Arok tidak sabar, hingga Mpu Gandring
dibunuhnya dengan keris pesanannya yang belum jadi. Sebelum
mati, Mpu Gandring mengutuk Ken Arok, Dia dan keturunannya
akan mati dengan keris itu.
Ken Arok tetap merasa senang dengan kerisnya, walaupun
keris itu belum sepenuhnya jadi. Ken Arok lalu meminjami kerisnya
pada Kebo Ijo. Kebetulan, Kebo Ijo adalah orang yang suka pamer.

54

55

Muhamad Nasrulloh

Soedirman: Jenderal Besar


Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
pada 24 Januari 1916. Beliau adalah anak dari Karsid Kartowirodji
dan Siyem. Soedirman sangat dekat dengan R. Cokrosunaryo. R.
Cokrosunaryo telah mengangkat Soedirman sebagai anak sejak baru
lahir.
Masa kecilnya dihabiskan di Cilacap. Dengan kemampuan
orangtua angkatnya, Soedirman pun bisa bersekolah dengan baik.
Lulus dari sekolah dasar HIS, Soedirman melanjutkan pendidikannya
ke sekolah guru (HIK) di Surakarta tapi tidak sampai tamat. Dia
kemudian kembali ke Cilacap sebagai guru. Soedirman selain sebagai
guru,juga aktif dalam organisasi Pemuda Muhammadiyah.

dan memukul mundur pasukan itu sampai Semarang, dalam sebuah


rapat TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi Panglima
Angkatan Perang Republik Indonesia atau disingkat Panglima TKR.
Pada tanggal 18 Desember 1945, dia dilantik oleh Presiden Soekarno
sebagai Jenderal.
Penyakit Tuberkolosis yang diderita Soedirman saat berada
di Yogyakarta semakin parah ketika Yogyakarta kembali dikuasai
Belanda. Walaupun dirinya sakit parah, dia tetap memimpin perang
gerilya melawan Belanda dengan keadaan ditandu dan memposisikan
diri dibalik layar Gerilya tersebut. Meski diburu pasukan Belanda,
Soedirman selalu lolos dan pasukan Republik pun tak mampu
dihancurkan oleh Belanda. Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal
Soedirman meninggal dunia di Magelang Jawa Tengah setelah
Belanda menyerahkan kepulauan Nusantara sebagai Republik
Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den
Haag.

Ketika zaman penjajahan Jepang, Soedirman pernah menjadi


anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat di keresidenan Banyumas.
Soedirman masuk Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA).
Beliau dilatih di Bogor oleh tentara Jepang. Setelah menyelesaikan
pendidikannya di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya,
Jawa Tengah. Soedirman memiliki sikap tegas ini selalu protes
terhadap tindakan tentara jepang yang bertindak tidak adil dan
bertindak kasar terhadap anak buahnya sehingga membuat beliau
hampir dibunuh oleh tentara Jepang.
Setelah Proklamasi 17 agustus 1945, pada suatu pertempuran
melawan pasukan Jepang, beliau berhasil merebut persenjataan
jepang di Banyumas Jawa Tengah. Soedirman menjadikan bekas
batalyon PETA sebagai Resimen Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
yang bermarkas di Banyumas. Akhirnya Soedirman menjadi
Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk.
Setelah Palagan Ambarawa, melawan tentara sekutu Inggris

56

57

membuat karya baru.

Nasip

CHAIRIL ANWAR: PENYAIR


Revolusioner
Siapa yang tidak kenal penyair Chairil Anwar? Puisi-puisinya
luar biasa. Meski hidupnya tak lama, namun karyanya terkenang
sepanjang masa. Beberapa karya beliau yang terkenal adalah: Aku
dan Kerawang-Bekasi. Puisi Aku tersebut merupakan puisi yang
sangat membuat para pejuang semakin semangat untuk melawan
usaha penjajahan Belanda. Sedangkan sajak Kerawang-Bekasi
dibuat oleh Chairil Anwar pada saat menjelang Bung Karno, Bung
Sjahrir, dan Bung Hatta akan berangkat ke Yogyakarta yang menjadi
ibukota perjuangan Republik Indonesia, pada malam hari tanggal 4
Januari 1946.
Chairil Anwar memang sosok tokoh yang sangat puitis. Ia
merupakan sastrawan yang sangat berjasa besar di dalam bidang
puisi Indonesia. Puisi yang dimilikinya yang berjudul, Aku tersebut
menjadi salah satu puisi ekspresif yang mendobrak cara berpuisi.
Puisi yang berjudul, Aku yang dimilikinya juga mencerminkan tipikal
Chairil Anwar yang penuh dengan energi dan radikal untuk masanya.
SedangkanpuisiKerawang-Bekasiadalahwujuddariwataknya yang
nasionalis.
Chairil Anwar adalah seseorang yang berdarah Medan, ia
lahir pada tanggal 22 juli 1922. Ia termasuk orang yang fenomenal
dan kontroversial. Ketika pengaruh Angkatan Poedjangga Baroe
belum surut, Cahairil Anwar sudah menarik perhatian dengan puisipuisinya.

Chairil Anwar juga tidak lupa untuk mengedit ulang karyakaryanya dengan berbekal ilmu pengetahuan yang tidak tamat
bangku sekolah MULO atau sederajat dengan SMP.Puisi Aku juga
sebelumnya telah beredar dengan judul Semangat. Ia merupakan tipe
orang yang tergolong tidak mudah puas atau percaya diri. Semua itu,
hanya ia yang tahu. Tetapi yang jelas, melalui karya-karya puisinya,
seseorang seakan bisa langsung mengenal identitas pribadinya.
Sosoknya adalah gambaran dari jiwa patriotik, religius,
serta sikap masa bodohnya. Selain puisi Kerawang-Bekasi, ada
juga Diponegoro yang merupakan wujud dari wataknya yang sangat
nasionalis. Ia juga menciptakan sebuah karya yang berjudul Doa
Untuk Isa, yang merupakan persembahan untuk keimanannya
terhadap Tuhan yang Maha Esa.Tokoh yang bernama Chairil Anwar
ini memang sosok tokoh yang kompleks di kalangannya. Chairil
Anwar sang sastrawan angkatan 1945 ini tutup usia di usia yang
bisa dikatakan masih muda, 27 tahunpada 1949.
Karya-karya terkenalnya adalah: Kerikil Tajam Dan
YangTerempas; Deru Campur Debu, dan Tiga Menguak Takdir.
Meski sempat mendapat simpati plus kontra dari komunitas penyair
pada jamannya, kepeloporannya diteguhkan oleh HB.Jassin, kritikus
sastra nasional, pada 1956 dalam buku berjudul Chairil Anwar
Pelopor Angkatan 1945.
Chairil Anwar memang tidak dikatakan sebagai pahlawan
yang menumpahkan darah. Namun, ia telah berpengaruh terhadap
karya sastra yang ada di negeri ini. Perjuangan itu tidak hanya
memegang senjata untuk terjun ke medan peperangan untuk
menumpas penjajahan yang ada.

Berbekal hanya dengan kemampuan berbahasaInggris,


Belanda, dan Jerman yang ia pelajari secara otodidak. Chairil Anwar
juga mampu memahami karya-karya para pujangga besar dunia. Dari
karya-karya asing itu, ia lalu menerjemahkan, menyadur, bahkan

58

59

Petrus Bleszklan Arlan Clovis

AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Gajah Mada : Pemersatu Nusantara


Gajah Mada terlahir dari pasangan suami-istri yaitu Gajah Pangon
(masih memiliki keturunan dinasti Rajasa kerajaan Singosari) dan
Putri kepala desa Pandakan. Gajah Mada lahir dan dibesarkan di
daerah Pandakan (di Utara kota Malang, sekitaran sungai Berantas)
pada tahun 1290an.

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisaku bawa berlari
Berlari Hingga hilang pedihperi
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943

KERAWANG-BEKASI (1948)
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskanlahjiwa kami
Menjaga bung
KarnoMenjaga bung
Hatta
Menjaga bung Sjahrir

Gajah Mada mengawali kariernya sebagai Begelen atau Bekel


(kepala pasukan) di pasukan elit kerajaan Majapahit (Bhayangkara)
pada masa pemerintahan Raja Jayanagara (1309-1328). Pada tahun
1321, Gajah Mada dipercaya untuk menjadi Patih Kediri, karena
keberhasilannya dalam meredamkan pemberontakan Ra Kuti 2
tahun lalu. Sekitar 1328-1329, Gajah Mada berhasil meredamkan
pemberontakan Ra Tanca. Tahun 1329, Arya Tadah atau Mpu Krewes
(Patih Majapahit) menunjuk Gajah Mada untuk menggantikannya
sebagai Mahapatih Hamangkubhumi Majapahit.
Gajah Mada pada saat itu tidak semerta-merta langsung
menerimanya, dengan tegas ia memutuskan untuk menghentikan
pemberontakan Keta dan Sedang sebelum ia menerimanya. Akhirnya
pada tahun 1334, Gajah Mada berhasil menumpaskan pemberontakan
Keta dan Sedang, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih oleh
Ratu Tribhuwana Tunggadewi. Pada hari pengangkatannya, Gajah
Mada mengucapkan sumpahnya yang terkenal yaitu Sumpah Palapa.
:Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayum amukti
palapa. Sira Gajah. Mada, Lamun huwus kalah Nusantara ingsun
amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Sera, Tanjungpura, ring
Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
samana ingsun amukti palapa.
Artinya: Gajah Mada Sang Mahapatih tak akan menikmati
palapa. Berkata Gajah Mada, Selama aku belum menyatukan

60

61

Nusantara, aku takkan ingin melepaskan puasa. Sebelum aku


menaklukan Pulau Guru, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru,
Pahang, Dompu, Pulau Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik, aku
takkan mencicipi palapa). Sejarahwan dan arkeolog sepakat bahwa
yang dimaksudkan palapa adalah rempah-rempah yang bermakna
konotasi dari kenikmatan duniawi.
Tahun 1357 terjadi perang Bubat yakni perang antara Prabu
Linggabuana dari kerajaan Sunda dengan pihak Majapahit yang
dipimpin oleh Gajah Mada, hal ini disebabkan tidak terimanya Prabu
Linggabuana atas pernyataan Gajah Mada yang menganggap Dyah
Pitaloka Citraresmi sebagai hadiah kekalahan kerajaan Sunda. Prabu
Linggabuana dan Dyah Pitaloka Citraresmi meninggal pada saat
perang. Merasa dikecewakan, Hayam Wuruk memutuskan untuk
menonaktifkan Gajah Mada dari jabatannya.
Tahun 1286 Saka atau 1364 Masehi. Gajah Mada meninggal
dunia karena jatuh sakit di umur sekitar 40 tahun. Gajah Mada
memiliki sifat yang ambisius, pantang menyerah dan kerja keras.
Dia juga adalah seorang tokoh yang memotivasi demi kemajuan
dan kecintaan akan kerajaannya (nasionalisme), dengan menguasai
seluruh tanah yang ia taklukkan dengan sumpah palapanya sebagai
alat pemersatu nusantara, hal inilah yang diwariskan beliau kepada
kita. Sebuah konsep Nusantara (persatuan rakyat) dan sikap
nasionalisme kepada negara Indonesia.

Magdalena Rosari Ndona

Dipa Nusantara Aidit: Sang Ketua


Partai Besar
Terahir dengan nama Achmad Aidit lahir di Sumtera Selatan pada
tanggal 30 Juli 1923. Ia lahir dari kalangan terpandang. Ayahnya
bernama Abdullah A. Abdullah adalah mantan mentri kehutanan.
Ibunya bernama Mailan. Mailan berasal dari keturunan ningrat.
Bertahun-tahun orang banyak berspekulasi tentang dirinya.
Banyak pula julukan yang diberikan untuknya, salah satu yang paling
terkenal adalah si jahat. Aidit adalah seorang lelaki yang memiliki
wajah yang dingin dan bibir yang selalu diselimuti oleh asap rokok.
Achmad Aidit merupakan seorang seniman dan juga wartawan.
Ia juga merupakan ketua umum Comite Central Partai Komunis
Indonesia. Aidit dikenal dari film Pengkhianatan G30-S/PKI.
Beliau memulai kariernya pada saat sangat belia. Karier
politiknya dimulai pada saat beliau menjadi mahasiswa di
Menteng 31-sarang perkumpulan aktivis pemuda radikal saat itu.
Keberaniannya dimulai ketika ia bersama Wikana dan Soekarni
ikut ambil bagian pada saat pencullikan Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok.
Ia bersama para aktivis muda meminta agar proklamasi
kemerdekaan Indonesia dipercepat. Ia juga ikut berpartisipasi
pada pemberontakan PKI di Madiun 1948. Pada saat itu umurnya
baru 25 tahun. Setelah kejadian itu ia menghilang. Tidak diketahui
keberadaannya. Ada yang mengatakan ia melarikan diri ke Vietnam
Utara. Ada juga yang melaporkan bahwa ia pulang pergi JakartaMedan. Akhirnya setelah dua tahun, ia muncul kembali.
Aidit merupakan pemimpin PKI yang berhasil membawa

62

63

nama PKI sebagai partai yang besar. Dalam kurun waktu satu tahun
masa jabatannya, PKI menduduki peringkat ke-empat sebagai partai
besar Indonesia. Dikabarkan PKI memiliki 3,5 juta pengikut. Hal ini
menunjukan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-tiga Negara
komunis setelah Uni-Soviet dan China. Cita-cita Aidit adalah
menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara komunis. Tujuan itu
pun didukung oleh beberapa pihak.

Purwaka Adhitama:

Kehidupan Aidit pada masa kecil sama saja seperti masa kecil
anak kebanyakan. Ia pun rajin mengaji dan sering mengumandangkan
adzan. Saat ia masih berumur belia, ia ingin mengganti namanya
menjadi Dipa Nusantara Aidit, yang langsung disetujui oleh ayahnya.

Ia bukan sarjana dari universitas, namun memiliki pengetahuan


layaknya Ensiklopedia. Memiliki nama lengkap Mangadacinna
Daeng Sitaba Sultan Mahmudn Karaeng Pattingalloang, Ia adalah
seorang putera dari Raja Tallo IV I Mallingkaang Daeng Nyonri
Karaeng Matoaya dari 29 bersaudara.

Semasa kecilnya, Aidit sering bergaul dengan orang-orang


pribumi dan juga pemuda-pemuda Tionghoa. Ia pun mempunyai
seorang teman yang berprofesi sebagai buruh Gemeensdhappelijke
Mijnbouw Maatschappij Billiton. Disitulah mulai ada kedekatan
antara Aidit dan para buruh. Aidit adalah seorang pemuda yang tidak
mencintai musik.
Aidit menginginkan ada revolusi secepatnya. Teori Aidit
adalah revolusi bisa dilancarkan asalkan disokong 30% tentara. Disitu
adalah awal kehancuran Aidit. Nama Aidit disebut dimana-mana
setelah terjadinya malapetaka 1965- G30S. kejadian malapetaka
1965 dikenal dengan berbagai tafsir dan Aidit sebagai tokoh yang
selalu disebut namanya. Hal ini diperkuat dengan cita-cita Aidit
yang ingin menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara komunis.
Setelah malapetaka 1965, seorang pemimpin partai yang berhasil itu
pun porak poranda.

Karaeng Pattingalloang: Raja


Cendikia

Dimana pada awal abad 17-an belum dikenal namanya


sekolah dan perguruan maka seorang Pattingalloang harus berjuang
sendiri secara otodidak untuk menguasai ilmu pengetahuan, tidak
main-main ia menguasai banyak bahasa asing dari bahasa latin,
Yunani, Italia, Perancis, Belanda, Portugi, Denmark, serta Arab. Ia
juga menguasai banyak ilmu mengenai dunia barat, sejarah kerajaan
Eropa.
Di Tahun 1646, dikutip dari sebuah sumber. Seorang
misionaris Katholik, Alexander Rhodes, pernah menulis tentang
Pattingalloang: Karaeng adalah orang yang menguasai ilmu
pengetahuan barat. Tiap hari dan tiap malam ia membaca bukubuku ilmu pengetahuan Barat. Mendengarkan ia berbahasa Portugis
tanpa melihat orangnya, maka orang akan menyangka bahwa orang
yang bercerita itu adalah orang Portugis totok dari Lisabon

Tidak bisa ditutupi peran Aidit sangatlah besar dalam


kemajuan partai PKI. Aidit menutup bukunya dengan sangat tragis
di Solo, Jawa Tengah, dengan siraman satu magazin peluru senapan
Kalashnikov serdadu.

Bukan hanya buku yang ia baca namun ia juga suka


mengoleksi benda yang penting untuk ilmu pengetahuan. Seperti
Globe, Atlas,Peta Dunia dengan deskripsi dalam bahasa Spanyol,
buku Ilmu Bumi, dan lainnya. Pada Globe yang dihadiahkan kepada
Pattingalloang dari VOC, Penyair terkenal Belanda Jost Van Den
Vondel memberi sebuat kalimat pujian. seorang yang otaknya
selalu mencari-cari, dan seluruh dunia terlalu kecil baginya

64

65

Karena kecerdasannya ia menjadi seorang ilmuwan yang


sangat disegani dan dianggap sebagai Galileo Of Macassar. Meskipun
namanya tidak setenar dengan Sultan Hasanuddin, Sultan Alauddin,
dan juga Syeikh Yusuf, namun pada masa kejayaan Kerajaan GowaTallo tidak terlepas dari peranan Pattingalloang yang juga menjabat
sebagai Mangkubumi (Perdana Menteri).
Dalam hal politik, ia menuangkan pemikirannya dalam
kehidupan pemerintahan, salah satu nasehatnya yang masih terkenal
walaupun sudah ratusan tahun adalah sebuah pesan mengenai Lima
sebab hancurnya sebuah negeri, penyebabnya antara lain: Jika Raja
yang memerintah tidak mau lagi dinasehati; Jika tidak ada lagi kaum
cerdik cendekia di dalam negeri; Jika sudah terlampau banyak kasus
di dalam negeri; Jika sudah banyak hakim dan pejabat kerajaan suka
makan sogok; Jika raja yang memerintah tidak lagi menyayangi
rakyatnya. Pesan ini tercatat dalam Lontara Papasanna Gowa.
Pattingaloang juga memberikan sebuah pesan yang disebut
dengan Katojengang, nikanaya katojengang sangrapangi bulo
sipappa, nionjoki pokona ammumbai cappana, nionjoki cappana
gioki pokona, yang artinya: Suatu kebenaran ibarat satu batang
bambu,bila diinjak pangkalnya maka muncul pucuknya, demikian
halnya bila diinjak pucuknya akan muncul pangkalnya.

Fiatus Bonay:

Wage Rudolf Supratman:


Penggubah Lagu Kebangsaan

Terlahir pada 9 Maret 1903 di Jatinegara, Batavia. Nama kecilnya


Wage, sesuai hari lahirnya dalam kalender Jawa. Ayahnya Joemeno
kartodikromo berdinas sebagai militer Belanda (KNIL).Sejak kecil
ikut Kakak pertamanya Rukiyam, yang menikah dengan Willem Van
Eldikyang belakangan adalah guru musik dalam hidupnya. Wage
menjadi murung setelah kematian ibunya.
Awalnya, Wage akan bersekekolah di sekolah elit belanda
ELS. Nama Rudolp pun ditambahkan padanya. Hanya beberapa
bulan saja dia bersekolah ELS. Dia dikeluarkan karena ketahuan
bukan Eropa.Ini pengalaman buruk yang dirasa tidak adil olehnya.
Dia memilih bersekolah di sekolah Pribumi disini dia belajar bermain
musik. Dalam waktu 3 tahun saja supratman sudah menguasai
pengetahuan praktis musik. Dia diajarkan bermain biola oleh Willem
Van eldik. Sehingga dia jago main biola dan belakangan mahir dalam
mengubah
Pada usia wage yang ke 20 dia kembali ke Jawa. Dia
menuju Bandung dan menjadi wartawan di Harian Kaoem Moeda
dan Kaoem Kita. Dia di Bandung melihat banyaknya diskriminasi
terhadap orang pribumi yang dilakukan oleh orang belanda. Apalagi
gadis desa yang selalu digoda oleh tentara Belanda. Sehingga dia
sempat membuat sebuah buku yang berjudul Perawan Desa. Buku
ini dibuat sebenarnya untuk menyindir tentara belanda yang nafsu
dan suka mengganggu perempuan desa tetapi buku itu, tidak diakui
oleh pemerintah dan buku itupun dilenyapkan.
Tahun 1924, H.Agus Salim mengadakan sayembara lagu
kebangsaan. Ini menentang hati Supratman dan diapun tertarik. Lalu,

66

67

dia membuat lagu kebangsaan yang berjudul Indonesia Raya. Ketika


Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, lagu ciptaan Wage dimainkan
dengan biola. Lagu ini lalu mulai tersebar dan dinyanyikan oleh
orang-orang pribumi.
Wage pun kerap berurusan dengan aparat kolonial. Usia
Wage tidaklah panjang. Di usia sekitar 35 tahun, Wage sakit-sakitan
dan di tahun 1938,Wage meninggal dunia. Semasa hidupnya, selain
lagu Indonesia Raya, dia menciptakan banyak lagu perjuangan
dan lagu nasional. Meski tak lagi ada, lagu-lagu ciptaannya sering
dinyanyikan di negara yang dia perjuangkan kemerdekaannya juga.

Hubertha

Kartini: Pendekar Kaumnya


Terlahir sebagai Raden Ajeng Kartini di Jepara, Jawa Tengah,
tanggal 21 April 1879. Dia adalah puteri seorang Bupati Jepara ini
telah membuka penglihatan kaumnya diberbagai daerah lainnya.
Sejak itu sekolah-sekolah wanita lahir dan bertumbuh di berbagai
pelosok negeri. Wanita Indonesia pun telah lahir menjadi manusia
seutuhnya.
Akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini
belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum
diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria
bahkan belum di ijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain
sebagainya.
Hidup Kartini tidak bebas untuk memilih bahkan merasa tidak
mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang
wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun
teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan
wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan
tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.
Dia sebenarnya sangat menginginkan bisa memperoleh
pendidikan yang lebih tinggi, namun sebagaimana kebiasaan saat
itu dia pun tidak diizinkan oleh orang tuanya.Dia hanya sempat
memperoleh pendidikan sampai E.L.S. (Europese Lagere School)
atau tingkat sekolah dasar. Setamat E.L.S, Kartini pun dipingit
sebagaimana kebiasaan atau adat-istiadat yang berlaku di tempat
kelahirannya dimana setelah seorang wanita menamatkan sekolah di
tingkat sekolah dasar, gadis tersebut harus menjalani masa pingitan
sampai tiba saatnya untuk menikah.
Kartini remaja yang banyak bergaul dengan orang-orang
terpelajar serta gemar membaca buku khususnya buku-buku mengenai

68

69

kemajuan wanita seperti karya-karya Multatuli Max Havelaar dan


karya tokoh-tokoh pejuang wanita di Eropa, mulai menyadari betapa
tertinggalnya wanita sebangsanya bila dibandingkan dengan wanita
bangsa lain terutama wanita Eropa, dan Cirebon.
Sepanjang hidupnya, Kartini sangat senang berteman.
Dia punya banyak teman baik di dalam negeri maupun di Eropa
khususnya dari negeri Belanda, bangsa yang sedang menjajah
Indonesia saat itu. Kepada para sahabatnya, dia sering mencurahkan
isi hatinya tentang keinginannya memajukan wanita negerinya.
Kepada teman-temannya yang orang Belanda dia sering menulis
surat yang mengungkapkan cita-citanya tersebut, tentang adanya
persamaan hak kaum wanita dan pria.
Setelah meninggalnya Kartini, terbit kumpulan surat dalam
sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternis
tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Buku itu mempengaruhi
banyak wanita. Usia 25 tahun, yakni pada tanggal 17 September
1904, ketika melahirkan putra pertamanya.

Otnyel Mandatjan

Soekarno: Sang Proklamator


Nama aslinya: Koesno Sosrodiharjo. Lahir di Surabaya, Jawa Timur,
6 Juni 1901meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Di Mojokerto,
ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School. Di Tahun
1911, Soekarno di pindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS)
untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burges School (HBS)
Surabaya. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu denggan parah
tokoh dari Serikat Islam, organisasi yang kala itu di pimpin oleh
HOS Tjokroaminato yang juga memberi tumpangan ketika Soekarno
tinggal di Surabaya.
Sejak muda nasionalisme Soekarno berkembang. Dia aktif
dalam kegiatan organisasi pemudah Tri Koro Darmo yang di bentuk
sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut
kemudian Soekarno ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada
Tahun 1918. Tamat dari HBS Surabaya, 1921, Soekarno melanjutkan
studinya ke Technische Hoge School (sekarang: Institut Teknologi
Bandung) mengambil jurusan teknik sipil.
Ketika kuliah di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji
Sanusi, anggota Serikat Islam sekaligus karib dari Tjokrominoto.
Melalui Haji Sanusi, Soekarno langsung berinteraksi dengan Ki
Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr Douwes Dekker,
yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische
Partij.
Pada Tahun 1926, soekarno mendirikan Algemene Studie
Club di Bandung yang diinspirasi dari Indonesische Studie Club (di
pimpin oleh Dr Soetomo). Algemene studie Club merupakan bakal
berdirinya Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927. Desember
1929, Soekarno di tangkap oleh Polisi Belanda dan dipenjara di
penjara Banceuy karena aktifitasnya di PNI. Pada tahun 1930,

70

71

Soekarno di pindahkan ke penjara Sukamiskin. Soekarno di penjara


pada tanggal 31 Desember 1931.
Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai
Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno
kembali di tangkap oleh Belanda pada bulan Agustus 1933 dan di
asingkan ke Flores lalu Bengkulu.
Begitu balatentara menyerbu dan menguasai Indonesia.
Soekarno dipekerjakan sebagai penasehat militer Jepang di Jawa.
Dimana Soekarno berusaha memperjuangkan kepentingan Indonesia
juga pada itu. Ini bentuk kecerdikan Soekarno di kala pilihan begitu
terbatas.
Beliau begitu membela kepentingan banyak orang. Meski
keputusan itu dianggap buruk dia berusaha itu berdampak baik
pada orang banyak. Setelah Jepang kalah Soekarno akhirnya
memberanikan diri memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Butuh nyali atau niat yang kuat untuk berani untuk menyatakan
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelahnya Soekarno
adalah Presiden yang berani menjadikan Indonesia menjadi negara
penting di dunia. Sebagai pencetus Konferensi Asia Afrika dan
Gerakan Non Blok, Soekarno dianggap salah satu pemimpin dunia
yang di perhitungkan dunia internasional.

Amalia Syahputri Pakpahan

Soeharto: Bapak Pembangunan


Seorang Jenderal Besar TNI yang diangkat menjadi Presiden kedua
Republik Indonesia dengan masa jabatan paling lama. Beliau
memegang kekuasaan selama 32 tahun, itulah Soeharto. Kebanyakan
masyarakat menganggap beliau adalah seorang diktator kejam.
Namun, ternyata dibalik kediktatorannya tersebut beliaulah yang
telah berjasa membangun perekonomian dan industrialisasi negeri
kita ini.
Lahir pada tanggal 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk,
Yogyakarta. Hasil dari perkawinan pasangan Kertosudiro dan Sukirah
yang tidak harmonis. Soeharto diasuh oleh Mbah Kromodiryo
yang merupakan adik perempuan nenek Soeharto dari pihak ayah.
Tumbuh dalam pedesaan. Soeharto menyukai kehidupan desa yang
menurutnya merupakan tempat dimana ia dapat merasakan arti dari
kehidupan sebenarnya. Dia dianggap terlalu jawa dan kadang
dipandang rendah.
Soeharto bersekolah dasar di Tiwir, Yogyakarta, Wuryantoro
dan Solo dari Tahun 1929 sampai 1935. Melanjutkan Sekolah
Menengah Pertamanya di Sekolah Muhammadiyah pada Tahun 1935
hingga 1939 di Wonogiri, Yogya. Soeharto kemudian bergabung
dengan KNIL pada tanggal 1 juni 1940 dan masuk Sekolah Bintara
Militer di Gombong, Jawa Tengah pada 2 Desember. Soeharto
mengawali karier militernya dengan tekun dari tingkat bawah hingga
beliau menjadi Panglima Angkatan Darat pada Tahun 1966. Hingga
akhirnya beliau dilantik menjadi presiden pada tanggal 27 maret
1967.
Kontribusi serta jasa dan kiprah Soeharto sangatlah banyak.
Tak dapat disangkal, beliaulah yang berjasa menyelamatkan

72

73

perekonomian Indonesia yang jatuh pada masa permulaan Orde Baru,


beliau menstabilkan perekonomian walaupun dengan hutang luar
negeri yang banyak. Tujuan beliau tak lain untuk menyejahterakan
rakyatnya.
Dengan mengembangkan sektor industri dan pertanian
serta menciptakan pemerataan terhadap rakyatnya. Soeharto pula
yang menjadikan Indonesia sebagai bangsa swasembada beras atau
yang memenuhi beras sendiri tanpa mengimpor. Karena itu, beliau
dijuluki Bapak Pembangunan. Dibalik keotoriteran, dominasi,
dan sentralisasi, serta manipulasi politik dalam pemerintahannya.
Bagi orang yang telah mengenal Soeharto dengan baik, mereka pasti
mengenal sosok sederhana dari bapak yang paham nasib rakyatnya.
Beliau tegas dalam mengatasi masalah, cerdas dalam
mengendalikan pola pikir masyarakat agar mengikuti keinginan
beliau dan telaten dalam mengendalikan sebuah negara. Jasa dan
kiprah Soeharto pasti akan selalu dikenang bangsa ini.

74

Tokoh-Tokoh
Bangsa
Lain Yang
Berpengaruh
dalam
Sejarah
Indonesia
75

Alawi Nur

Kublai Khan: Penghukum Raja


Nusantara
Kublai Khan adalah nama yang tak asing dalam sejarah Asia. Ia
dianggap Bapak Globalisasi Asia, lewat jalur perdagangan sutranya
ia memperkenalkan budaya Tiongkok. Kublai Khan adalah cucu
Gengkhis Khan Sang Penakluk, masa mudanya dihabiskan di
Tiongkok untuk belajar budayanya. Ia memulai kariernya dengan
menjabat sebagai Gubernur di daerah Mongol Selatan ketika Mongke
menjabat sebagai kaisar. Saat menjabat, ia berhasil meningkatkan
hasil bumi di Provinsi Henan dan meningkatkan kesejahteraan di
bumi Xian.
Pada tahun 1253, Kubilai menyerang Yunnan. Kemudian
ia menguasai dan menghancurkan kerajaan Dali. Pada tahun 1258,
Mongke menunjuk Kubilai untuk memimpin Pasukan dari Timur
untuk membantu Sichuan menaklukkan Yunnan. Sebelum tiba
(1259), ada berita bahwa Mongke wafat. Saat itu Kubilai tetap
menyerangWuhan. Tak lama ia mendengar bahwa adiknya merebut
tahta. Kubilai langsung berdamai dengan negeriSungdan pulang ke
arah utara padang Mongolia.

Beijing. Pada saat itu kerajaan mongol mencaoai masa kejayaannya,


karena para pedagan mongols dengan mudah masuk ke daerah
Eropa untuk menjual kain sutranya. Bangsa Eropa yang juga haus
akan kelembutan sutranya menyambut hangat proses globalisasi
ini. Peristiwa ini yang mungkin menyebabkan Kublai Khan saya
sebut sebagai Bapak Global Asia, hubungannya dengan Marco Polo
berjalan baik, sampai-sampai Marco Polo pernah diangkat sebagai
salah satu Gubernur oleh Kublai Khan.
Berbagai invasi ke negeri-negeri Asia Timur dan Asia
Tenggara dilancarkan oleh pasukan-pasukan Kublai Khan. Mulai
dari invasi ke Korea, Jepang, Annam (Vietnam Utara), Champa
(Vietnam Utara), Tibet, dan Tanah Jawa.
Tujuan utamanya ialah untuk memperluas pengaruh
kekuasaan, melancarkan perdagangan dan menerima upeti dari
negara-negara lain di Asia. Kekaisaran Dinasti Yuan mencapai batas
terluasnya saat di bawah kekuasaan Kublai Khan, dengan penaklukan
tuntasnya atas Dinasti Sung, yang terjadi pada tahun 1279.

Penguasa yang di perkirakan menjabat pada 23 september


1215 ini mendirikan Dinasti Yuan. Ia juga memindahkan Ibu Kota ke

Kekaisaran Mongol diakhiri oleh perebutan kekuasaan


dan pemberontakan diseluruh jajaran wilayah Mongolia. Setelah
kehancuran Dinasti Yuan di China, Kaisar Zhu Yuanzhang dari
China mendirikanKerajaan Ming,dan memerintahkan untuk
mengadakan operasi balas dendam terhadap Mongolia. Ibukota
Mongolia diratakan dengan tanah berserta seluruh harta karunnya.
Setelah kerajaan Mongolia hancur, sejarah mencatat bahwa hanya
dalam 1-2 generasi, rakyat China dan Eropa hilang hubungan dan
tidak mengetahui sesamanya. Setelah ituEropatidak pernah tahu
keberadaan negeri China, dan sebaliknya.Marco Poloyang pulang
keItaliadan memberitakan ekspedisi yang ia alami selama di
China, dimana ia melihat vihara yang beratapkan emas, kerajaan
yang berlimpah akan makanan dan harta itu, tidak dipercayai oleh
orang Eropa. Namun ada seseorang yang percaya akan legenda yang
diceritakan oleh Marco Polo. Ia adalahColumbus, yang mengadakan
pelayaran untuk mencari dunia yang diceritakan oleh Marco Polo, dan
akhirnya mendarat di benua baru yang dinamakanbenua Amerika.

76

77


Kubilai dan adiknya masing-masing lalu mengangkat
diri menjadi Khan. Pertempuran keduanya berlangsung selama
3 tahun, dimana Kubilai muncul sebagai pemenang. Saat itulah
gubernurYizhou, Li memberontak melawan Mongol. Kejadian ini
menimbulkan rasa tidak percaya Kubilai terhadap Bangsa Han. Saat
berkuasa, Kubilai mengeluarkan hukum anti Han, seperti larangan
gelar bagi penguasa daerah di Tiongkok.

Alfiena Puji Kusuma Dewanti:

Cheng Ho: Laksamana Penyebar


Islam
Sebelum Christopher Columbus berlayar ke arah timur untuk mencari
rute mencapai Asia, orang-orang Cina terlebih dahulu menjelajahi
Samudra Hindia dan Barat Samudra Pasifik dengan tujuh perjalanan
Treasure Fleet. Armada tersebut dipimpin oleh seorang laksamana
berpengaruh bernama Cheng Ho.
Cheng Ho lahir sekitar tahun 1371 di Provinsi Yunan barat
daya Cina (utara Laos) dengan nama Ma Ho. Ayah Ma Ho adalah
seorang Muslim yang sudah berhaji ke Mekah dan nama keluarga
Ma digunakan sebagai representatif kata Muhammad.
Saat umurnya 13 tahun (sekitar 1384), ia menjadi pelayan
Pangeran Zhu Di. Ma Ho adalah seorang yang ambisius dan
membuktikan pada dirinya bahwa ia bisa menjadi pelayan yang luar
biasa. Selain itu, ia juga belajar dan cakap dalam seni berperang dan
diplomasi. Nama Cheng Ho diberikan oleh Pangeran Zhu Di seteleh
ia menjadi opsir pangeran.
Satu tahun setelah Pangeran Zhu Di naik tahta menjadi
kaisar pada tahun 1402, Cheng Ho diangkat menjadi Laksama dan
diperintahkan untuk membuat Treasure Fleet untuk menjelajahi
sekitar laut Cina. Dengan berlayar menggunakan 307 kapal (beberapa
merupakan kapal-kapal terbesar dalam sejarah yang pernah dibuat
dalam sejarah) Cheng Ho telah berhasil menjelajahi beberapa daerah
antara lain, Vietnam, Taiwan, Malaka, Sumatera, Jawa, Sri Lanka
hingga Laut Merah.

beberapa hadiah. Tercatat Cheng Ho telah mengunjungi Indonesia


sebanyak tujuh kali. Ketika ia mendatangi Kerajaan Samudra Pasai,
ia memberikan sebuah loceng besar Cakra Donya kepada Sultan
Aceh yang sekarang disimpan di museum Banda Aceh.
Pada tahun 1415, Cheng Ho mendarat di Muara Jati
(Cirebon) dan memberikan beberapa souvenir unik dari Cina kepada
Sultan Cirebon. Salah satunya adalah piring warisan dengan paragraf
Chairs. Cheng Ho juga pernah mendarat di Kerajaan Majapahit saat
turunnya Raja Wikramawardhana.
Menurut buku Overview History of Madura yang ditulis
oleh Dr. Abdurrahman, Dampo Awang (nama Indonesia Cheng Ho)
meninggal saat pertarungan melawan Pangeran Setyodiningrat III
dari Kerajaan Sumenep (sekitar tahun 1433).
Sebagai seorang muslim, Cheng Ho juga berkeinginan untuk
pergi ke Mekah seperti ayahnya untuk menjalankan ibadah haji, hal
ini sangat dimaklumi oleh teman-temannya dalam pelayaran. Namun
tidak ada data sejarah menuliskan apakah Cheng Ho berhasil haji
atau tidak.
Sosok Cheng Ho bagi saya merupakan laksamana Cina
yang cerdik dalam diplomasi. Bila apa yang dilakukan Cheng Ho
dilakukan di zaman sekarang ini dapat disebut sebagai gratifikasi
atau pemberian hadiah kepada pejabat atau pemilik kekuasaan
secara cuma-cuma. Namun, tentu saja maksud dari pemberian hadiah
tersebut bukanlah bentuk gratifikasi melainkan semata-mata untuk
membina hubungan baik antara Cina dan Indonesia.

Menggunakan kecapakannya dalam berdiplomasi Cheng Ho


sering mengunjungi beberapa kerajaan di Indonesia dan memberikan

78

79

Fajar Adi N

Cornelis de Houtman: Kaki Belanda


Pertama di Nusantara

Cornelis de Houtman lahir di Gouda, Belanda pada 2 April 1565.
Cornelis merupakan orang pertama dari Belanda yang menemukan
jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia. Awalnya, Cornelis
dikirim oleh para saudagar Amsterdam ke Lisboa, Portugal untuk
mengumpulkan informasi mengenai keberadaan Kepulauan RempahRempah. Lalu, dibekali dengan informasinya tersebut, Cornelis
pergi melakukan ekspedisi ke Banten pada tanggal 2 April 1595.
Tercatat, ada empat buah kapal yang mengikuti ekspedisi tersebut,
yakni Amsterdam, Hollandia, Mauritius, dan Duyfken.
Ekspedisi tersebut mengalami banyak masalah. Pertama,
penyakit sariawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran
dimulai akibat kurangnya persediaan makanan. Kedua, banyaknya
awak kapal yang terbunuh dan dipenjara akibat dari pertengkaran
yang terjadi antara awak-awak kapal dan juga kaptennya.
Setelah pertengkaran panjang, pada tanggal 27 Juni 1596,
ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya tersisa 246 orang yang
berhasil hidup sampai ke tujuan ekspedisi tersebut. Penerimaan
penduduk terhadap kedatangan mereka awalnya bersahabat, tetapi
setelah beberapa perilaku kasar yang ditujukkan oleh Belanda, Sultan
Banten bersama dengan orang-orang Portugis mengusir rombongan
de Houtman tersebut.
Ekspedisi de Houtman berlanjut ke uatara pantai Jawa.
Namun kali ini, kapalnya takluk oleh tangan pembajak. Saat tiba
di Madura, perilaku buruk rombongan de Houtman pun, berakhir
ke salah pengertian dan kekerasan; seorang pangeran di Madura
terbunuuh sehingga beberapa awak kapal Belanda ditahan dan
ditangkap. Cornelis pun harus mengeluarkan sejumlah uang untuk

80

membebaskan awak-awak kapalnya tersebut. Ekspedisi pun berlanjut


ke Bali. Di sana mereka bertemu dengan raja Bali dan akhirnya
mendapatkan beberapa pot merica pada tanggal 26 Februari 1597.
Saat dalam perjalanan pulang ke Belanda, mereka singgah
di Kepulauan St. Helena, dekat Angola untuk mengisi persediaan
air dan bahan-bahan lainnya. Kedatangan mereka ternyata dihadang
oleh kapal-kapal Portugis yang juga merupakan pesaing mereka.
Akhirnya pada akhir 1597, tiga dari empat kapal ekspedisi kembali
dengan selamat ke Belanda. Dari 249 awak menjadi 87 awak saja
yang berhasil pulang ke tanah airnya.
Meski perjalanan tersebut bisa dibilang gagal atau merugi.
Namun, perlu diketahui bahwa ekspedisi tersebut dianggap ekspedisi
yang menjadi jembatan keuntungan bagi Belanda karena memacu
pelayaran lainnya untuk menggeruk rempah-rempah dari Indonesia.
Totalnya dalam rentang waktu antara 1598 dan 1601 ada
15 ekspedisi yang dikirim ke Nusantara, yang melibatkan 65 kapal.
Sebelum VOC didirikan pada tahun 1602, tercatat 12 perusahaan
telah melakukan ekspedisi ke Nusantara dalam masa 7 tahun tersebut.
Kedatangan kapal-kapal inilah yang menjadi cikal-bakal penjajahan
Belanda.
Pada tahun 1598, Cornelis bersama saudaranya Frederick de
Houtman kembali ke Indonesia untuk menjarah rempah-rempah yang
ada di Indonesia, tepatnya di Aceh. Namun, akibat adanya hasutan
dari Portugis, terjadi suatu konflik yang mengakibatkan Cornelis
dan beberapa awaknya tewas. Sementara Frederick ditangkap dan
dipenjara selama dua tahun.
Perjalanan Cornelis sesungguhnya menghapuskan sistem
monopoli Portugis di Indonesia. Keuntungan yang perlahan dirauk
oleh Belanda merupakan kerja keras dan juga usaha dari Cornelis
yang sampai saat ini dikenal sebagai orang Belanda yang pertama
kali datang ke Indonesia.

81

yang sangat kuat menjadi marah.

Rivaldo Djiulian

Willem Van Oranje: Pemula


Kebesaran Kerajaan Belanda
Willem Van Oranje atau William dari Oranye ini lahir pada tanggal
24 April 1533 di Kastil Dillenburg, Jerman. Pernah menikah empat
istri yaitu Anna of Egmond, Anna of Saxony, Charlotte of Bourbon,
dan Louise de Coligny, dan diberkahi enam belas anak. Salah satu
anaknya ialah Pangeran Frederick Henry yang merupakan seorang
penguasa Holland, Zeeland, Utrecht, Guelders, dan Overijssel pada
zamannya. Pada tahun 1544, William mendapatkan gelar Pangeran
dan dididik berbahasa Prancis sejak usia dua belas tahun oleh
lingkungan barunya yaitu Brussels, sesuai dengan martabat barunya.
Sejak tahun 1555 dan seterusnya, William van Oranje pernah
meraih berbagai posisi tinggi. Ia pernah menjabat sebagai seorang
komandan militer, anggota Dewan Negara, Ksatria het Orde van de
Gulden Vlies dan guberner Holland, Zeeland dan Utrecht sehingga
membuatnya menjadi salah seorang bangsawan yang paling
berpengaruh di Benelux (Belanda, Belgia, Luxembourg), dan pernah
menjadikannya sebagai juru bicara para bangsawan yang membentuk
partai oposisi untuk menentang munculnya pegawai pemerintah
baru yang dapat mengancam kaum bangsawan kehilangan posisi
tradisional mereka.

Raja tersebut mengirim pasukan ke wilayah Vlaanderen


(wilayah Belgia dan Luxemburg) dengan Hertog Van Alva sebagai
pemimpinnya. Setelah itu, munculah masa Onderdrukking dalam
sejarah Belanda atau masa pendudukan dan penguasaan. Dalam masa
pendudukannya, Pangeran Alva mengeluarkan beberapa peraturan
yang ternyata membuat masayarakat merasa terbebani sehingga
muncul masa verzet atau perlawanan yang terjadi pada rentang tahun
1567-1574.
Pada tahun 1578, William mulai melakukan pemberontakan
terhadap Alva karena aturan yang ditetapkan. Terjadi beberapa
pertempuran diantaranya Graaf Egmond en graaf Horne Onthoofd
(1568), DeWatergeuzrn Ververen van Den Briel (1572) yaitu
pengambil alihan kota Den Briel dengan memakai strategi Hantu Air,
dan Beleg Van Leiden (1574) yaitu pengepungan kota Leiden oleh
pasukan spanyol. William kemudian mendirikan Universitas Leiden
(sekarang menjadi universitas tertua di Belanda) pada tahun 1575
sebagai wujud apresiasi kepada warga Leiden atas kegigihannya
mempertahankan wilayahnya. Adapun sebuah syair yang diciptakan
untuk William pada masa pemberontakannya yaitu Het Wilhelmus
(sekarang dikenal sebagai lagu kebangsaan Belanda).
Pada tahun 1580, Phillip II geram terhadap William dan
melakukan sayembara yang bertujuan untuk membunuh William.
Empat tahun kemudian, seorang Katolik, Balthasar Gerards, berhasil
menembak William di Delft dan mengakhiri kisah hidup sang pelopor
reformasi. Tempat dimana Williem Van Oranje meninggal saat ini
dijadikan museum untuk mengenang jasa-jasanya dan ia dikenang
sebagaiThe Founding Father negara Belanda.

Berawal dari munculnya pergerakan reformasi yang


disebabkan oleh ketegangan politik dan agama menjadikan pemicu
utama terjadinya awal reformasi di Belanda. Pada saat itu, tanggal
10 Agustus 1566 terjadi peristiwa bernama de Beeldenstorm dimana
terjadinya kerusuhan dengan aksi penjarahan gereja-gereja katolik
dan penghancuran patung-patung. Hal tersebut membuat Raja
bernama Fillips II yang merupakan seorang penganut katolik roma

Penerus dari Willem adalah penguasa Belanda, dimana


nusantara pun jadi bagian dari koloni Belanda di Asia Tenggara.
Beberapa penerusnya yang kesohor dalam sejarah Indonesia adalah
Willem III, Wilhelmina dan Yuliana.

82

83

Yathisynov Kabes

PIETER BOTH: Gubernur Jenderal


VOC Pertama
Pieter Both, yang lahir di Amerssfoort, pada tahun 1568-meninggal
di Mauritus 1615, adalah Gubernur Jenderal VOC pertama yang
berkuasa sejak 1610 sampai 1619.
Masa
mudanya,
ia
pandai
berdagang.
Sering
keluar masuk daerah untuk menguasai bahasa Itali.
Setelah di lantik sebagai perwira laut pada 1599, ia mengawali
tugasnya pada Desember 1599 sebagai komandaan perjalanan dari
Amsterdam menuju Cina menggunakan empat kapal dari perusahaan
Brabantsche.
Tidak diketahui mengapa mereka berangkat menuju cina dan
entah mengpa mereka berubah haluan menujuh Banten. Selama di
Banten Both bergabung dengan robongan Belanda yang bersama
sama untuk membeli lada. Both melanjutkan pengabdiannya
sebagai perwakilan dari perusaan dagang belanda bernama VOC.

Both lalu diangkat sebagai Gubernur Jenderal VOC
wilayah Hindia Belanda untuk pada 1609 agar bisa mengatur
perdagangan di wilayah tersebu. Saat menjabat menjadi Gubernur
Jenderal, Both berfikir menetukan lokasi yang cocok sebagai pusat
administrasi tempat bertemunya armada kapal belanda, dan ia harus
menyelesaikan masalah korupsi dan membangun benteng pertahanan
untuk menjamin keamanan pemerintaan setempat.

Jawa merupakan lokasi yang strategis bagi Both untuk


memperluas pengaruh Belanda. Ia menandatangani perjanjian
kerjasama dengan penguasa Jayakarta untuk mengurus perdagangan
beras dan penyelesaian masalah antar kedua belah pihak. Seiring
dengan perjanjian tersebut, Both membangun kota Batavia. Ia
juga melanjutkan penyelesaian perjanjian kerjasama bersama
Raja Ternate, dan kerajaan kecil disekitarnya. Kerjasama tersebut
membuat Both, bersama raja setempat, berhasil mengusir pendatang
Portugis dan mengusir Spanyol dari Tidore.
Masa jabatan Both berakhir pada 6 November 1614 dan
diserahkan kepada Gerart Reynst. Setelah menyampaikan pidato di
kota Banten, ia berangkat pada 27 Desember 1614 membawa empat
armada kapal. Saat malam 5 Maret 1615, ketika melewati perairan
Mauritius, Both yang memimpin empat kapal lainnya menghadapi
badai ganas dan terombang-ambing karena membawa beban yang
sangat berat. Hanya satu kapal yang selamat dari bencana dan Both
tewas tenggelam bersama kru lainnya.

Awalnya, Both mengurusi monopoli perdagangan di Maluku.


Ia kemudian memindahkan pusat administrasi perdagangan wilayah
Hindia Belanda ke Jawa Barat (meski pusat administrasi berlokasi di
Jakarta) karena Maluku masih kesulitan untuk mencukupi kebutuhan
pangan bagi penduduknya dan para pegawai VOC.

84

85

Lusiana Azhari

Herman Willem Daendels: Arsitek


Kejam Anyer-Panarukan
Herman Willem Daendles lahir di Hattem pada tanggal 21 Oktober
1762 sebagai anak ke delapan dari tiga belas bersaudara. Ia adalah
Gubernur Jenderal Hindia-Belanda ke-36. Daendles adalah anak dari
pasangan Burchad Johan Daendels dan Josina Christina Tulleken.
Deandles terkenal sebagai pemimpin yang keras dan ditaktor.
Kekejaman Daendels membuat dirinya dijuluki sebagai
Jenderal Guntur, MasGalak, atau Marsekal Besi. Pada masa penjajahan,
ribuan orang Indonesia tewas di bawah kepemimpinannya. Proyek
pembanguan jalan raya pos atau lebih dikenal dengan sebuatan jalan
Anyer-Panarukan membuat sosok ini terkenal di dunia.
Tahun 1807 1811 Indonesia dikuasai oleh Republik Bataaf
bentukan Napoleon Bonaparte (Kaisar Prancis) setelah Belanda
berhasil ditaklukan Perancis. Napoleon mengangkat adiknya,
Louis Napoleon sebagai Raja Belanda. Daendels ditunjuk sebagai
Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1808 untuk mengurusi
Indonesia. Daendels mendarat di Anyer pada tanggal 5 Januari 1808
untuk menggantikan Gubernur Jenderal Albertus Wiese.
Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari
serangan tentara Inggris. Pulau Jawa adalah satu-satunya daerah
koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris setelah
Isle de France dan Mauritius pada tahun 1807. Sehingga pusat
perhatian Daendels ditujukan kepada pertahanan dan keamanan.
Dia memindahkan pusat pemerintahan Hindia-Belanda dari Batavia
(kawasan Kota Tua sekarang) ke Welteverden (Lapangan Benteng
dan sekitarnya).

86

Banyak langkah-langkah yang ditempuh Daendels untuk


memperkuat pertahanan di Pulau Jawa. Diantaranya menambah
jumlah pasukan dengan membuat tentara gabungan yang terdiri dari
orang-orang Bugis, Makassar, Bali, Madura, dan Ambon, menjadikan
kota Batavia sebagai benteng pertahanan, membuat galangan beserta
kapalnya di Surabaya, membagun pelabuhan Cirebon, Tanjung
Priok, Tanjung Perak, dan Tanjung Merak, dan membagi Pulau Jawa
menjadi Sembilan karisidenan. Namun dibalik itu semua terdapat satu
tindakan Daendels yang menjadi sorotan dunia, yaitu pembangunan
jalan raya dari Anyer (Jawa Barat) sampai Panarukan (Jawa Timur)
sepanjang 1000Km.
Pembagunan jalan yang menghubungkan bagian barat dan
timur di sepanjang utara Jawa ini menyebabkan ribuan orang mati
karena kelelahan, siksaan, kelaparan, dan penyakit. Pembangunan
ini dimaksudkan untuk mempermudah mobilisasi barang-barang
yang dibutuhkan.
Untuk memperoleh dana, Daendels menjual tanah-tanah
kepada pihak swasta. Akibatnya banyak muncul tanah-tanah
partikelir di sekitar Jawa. Bahkan, rumahnya sendiri di Bogor dijual
kepada pemerintah, tetapi rumah itu masih ditempati sebagai rumah
tinggalnya. Sikap otoriter Daendels ini menyebabkan raja-raja
Banten dan Mataram memusuhinya.
Daendels adalah pemimipin yang otoriter dan bengis.
Perbudakan semakin menjadi-jadi di tangannya yang menimbulkan
kebencian rakayat Indonesia. Kekejaman Daendels akhirnya sampai
di telinga Perancis yang membuatnya dipanggil pulang oleh J.W.
Janssens pada tahun 1811 karena dianggap memerintah secara
auotokrasi. Pada tanggal 28 Mei 1818 Daendels meninggal di Elmina
(sekarang Ghana) pada usia 55 tahun.

87

I Gusti Bagus Pandu Krisnamurti

Thomas Stamford Bingley Raffles:


Penguasa Inggris di Nusantara
Thomas Stamford Bingley Raffles adalah salah satu mantan
penguasa Hindia-Belanda,yang berasal dari negara Inggris. Thomas
Stamford Bingley Raffles adalah pendiri negara Singapura, Raffles
lahir pada tanggal 6 Juli 1781 di Jamaika . Raffles adalah anak dari
kapten kapal, yang bernama Benjamin Raffles dan ibu nya bernama
Anne Raffles .
Ayah dari Raffles , Benjamin Raffles terlibat dalam
perdagangan budak besar-besaran, yang berpusat di Karibia. Tetapi
Raffles sangat menolak dengan adanya perdagangan budak yang
dilakukan oleh ayahnya, ayah Raffles mengalami kerugian dan
terlilit banyak hutang, ayahnya meninggal pada saat Raffles masih
sangat muda, karena kematian ayahnya keluarga Raffles mengalami
kesulitan dalam pembiayaan pendidikan, memaksa Raffles harus
menjadi tulang punggung keluarga.
Raffles menjadi salah satu pekerja di London untuk
menghidupi keluarganya, Raffles mempunyai satu saudara tiri
melalui pernikahan kedua ayahnya yang bernama William Raffles.
Hidup Raffles begitu berat. Di akhirnya bekerja di India. Dia memulai
sebagai petugas administrasi pada usia belasan tahun. Pelan-pelan
karirnya menanjak. Belakangan, dia pun jadi pembantu penting dari
Lord Minto, Gubernur Jenderal Inggris di India.

Inggris, Raffles memulai tugasnya di Indonesia pada tanggal 19


Oktober 1811 di Batavia. Pemerintahan Raffles tidak terlalu buruk
untuk Indonesia, karena Raffles banyak mengadakan perubahanperubahan baik dibidang ekonomi maupun pemerintahan.
Sumbangan sumbangan dari Raffles untuk Indonesia
adalah: Membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan
pengadilan Inggris. Selain itu, sebagai pecinta sejarah, Raffles
juga ikut Menulis buku yang berjudul History Of Java. Dimana
dia mengumpulkan bahan-bahan tulisan melalui laporan para
bawahannya yang mengelilingi Jawa. Raffles juga pecinta tumbuhtumbuhan. Bersama seorang peneliti tumbuh-tumbuhan, dalam
perjalanan dinasnya dia menemukan bunga Raffles ia Arnoldi
ketika di Bengkulu. Sebelum meninggalkan Bogor, Raffles juga ikut
merintis pendirian Kebun Raya Bogor. Dimana berbagai koleksi
tanaman dari penjuru Indonesia dikumpulkan dan dirawat di dekat
Istana Bogor.
Semasa hidupnya, Raffles menikahi Olivia mariamne dia
adalah istri pertama dari Raffles, tidak mempunyai anak. Raffles
menikah kedua kalinya, istri keduanya bernama Sophia Hull dari
pernikahan kedua Raffles dengan Sophia hull,dianugerahi lima anak.
Anak-anak Raffles bernama Ella Sophia Raffles , Leopold Raffles
, Charlotte Raffles , Stamford Marsden Raffles , Flora nightingall
Raffles . Tetapi anak-anak Raffles meninggal dengan waktu yang
terhitung cepat. Selesai tugasnya di India, Bogor, Bengkulu dan
Singapura, Raffles kembali ke Inggris sebagai rang terhormat.

Ketika terjadi Perang di Eropa, Inggris berperang dengan


Perancis yang menguasai Belanda. Raffles pun dikirim ke Indonesia
yang diduduki Inggris. Posisinya hanyalah Letnan Gubernur Jenderal
Inggris di Indonesia. Raffles wakili kepentingan Inggris di Indonesia.
Pada tahun 1811, Indonesia berada di bawah pemerintahan

88

89

Ronaldo Samson

Van den Bosch: Pelopor Tanam


Paksa
Johannes Graaf Van den Bosch lahir di Herwijnen, Provinsi
Gelderland, Belanda tanggal 01 Februari 1780 dan meninggal di Den
Haag, tanggal 28 Januari 1844. Terlahir sebagai anak bangsawan. Ia
berangkat menggunakan kapal dan tiba di pulau Jawa pada tahun
1797, pada saat itu ia mempunyai pangkat yaitu sebagai seorang
Letnan, tetapi pangkatnya cepat dinaikan hingga menjadi Kolonel.
Tahun 1810 sempat dipulangkan ke Belanda karena
perbedaan pendapat dengan Gubernur Jenderal Belanda Herman
Willem Daendels, setelah kepulangannya ke Belanda pada bulan
November 1813, Van den Bosch beragitasi (hasutan kepada orang
banyak untuk mengadakan huruhara dan pemberontakan) untuk
kembalinya Wangsa Oranje.
Dia diangkat lagi sebagai kolonel di ketentaraan dan menjadi
Panglima Maastricht. Di Belanda karier militernya, membuatnya
terlibat sebagai komandan di Maastricht dengan pangkat sebagai
Mayor Jenderal. Di luar kariernya, Van den Bosch banyak membantu
menyadarkan warga Belanda akan kemiskinan yang terjadi secara
mendadak di wilayah koloni. Pada tahun 1827, ia diangkat menjadi
Jenderal Komisiaris dan dikembalikan ke Batavia, hingga akhirnya
menjadi Gubernur Jenderal pada tahun 1830..
Sebagai Gubernur Jenderal, Van den Bosch adalah pencetus
dan pelaksana pertama Sistem Tanam Paksayang berjalan sejak
1830 hingga 1870. Sejak 1830, ketika baru dilantik, memperkenalkan
Sistem Tanam Paksa atau Cuulturstelsel.
Kala itu Kas Kerajaan Belanda sedang kosong. Van Den

90

Bosch pun berusaha mencari jalan keluar agar kas kerajaan Belanda
itu terisi kembali. Sebelumnya, eksport tanaman yang komersil di
pasaran sedang menurun karena pernah terjadi system sewa tanah
ala Raffles sebelumnya. Sebab penting kosongnya kas kerajaan juga
karena habis terserap oleh Perang Jawa yang dipelopori Pangeran
Diponegoro dan juga Perang Kemerdekaan Belgia. Perang Jawa
yang besar ini terjadi selama lima tahun. Hingga Utang Kerajaan pun
membengkak.
Rakyat petani Jawa pun kembali jadi korban. Karena
system tanam paksa melibatkan petani Jawa. Dalam tanam paksa,
ketentunnya adalah: pertama Rakyat diwajibkanmenyediakan 1/5
lahan dari tanahnya untuk ditanami tanaman dagang yang dapat
bisa diekspor dan laku di pasar ekspor (seperti: tebu, kopi, nila dan
lainnya). Kedua, tanah yang disediakan untuk tanaman dagang itu
sebetulnya bebas pajak. Ketiga, kelebihan atau sisa keuntungan
dari penanaman tanaman dagang tersebut diberikan kepada petani.
Keempat, waktu pekerjaan menanam tanaman dagang tidak boleh
melebihi waktu untuk menanam padi. Kelima, Kegagalan panen atas
penanaman tanaman dagang menjadi tanggungjawab pemerintah.
Keenam, Pengawasan atas tanam paksa dilakukan oleh pejabat
pribumi (Bupati dan jajarannya).
Ternyata, dilapangam, Pelaksanaan sistem tanam paksa, tak
persis seperti yang ditentukan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Pertama, tanaman yang diwajibkan untuk penanaman tanaman
dagang, sering melebihi 1/5 bahkan mencapai luas tanah petani.
Kedua, sisa keuntungan dari penanaman tanaman dagang
diambil oleh pemerintah.
Kedua, pekerjaan untuk menanam tanaman dagang sering
melebihi waktu untuk menanam padi sehingga areal penanaman
padi rakyat menjadi terlantar. Hal ini menimbulkan kelaparan yang
memakan banyak korban. Keempat, Kegagalan panen menjadi
tanggung-jawab petani.
Kelima, Adanya persentase keuntungan yang diberikan

91

kepada pengawas tanam paksa.

RONA IKRAM PUTRI

Pemberlakuan Sistem Tanam Paksa ini telah menimbulkan


dampak yang luas bagi pemerintah Belanda maupun terhadap rakyat
pribumi. Van den Bosch pun kembali ke Belanda sesudah 5 tahun.
Ia pensiun secara sukarela tahun 1839. Namanya pun begitu sohor
sebagai pencetus tanam paksa yang membuat rakyat Indonesia
menderita.

Multatuli : Novelis Anti-Kolonialis


Nama aslinya: Eduard Douwes Dekker adalah seorang Belanda yang
menjajakkan kaki di Indonesia pada tahun 1839 di bawah naungan
ayahnya yang merupakan kapten kapal. Ia dibesarkan di Belanda
oleh keluarga yang berkecukupan dan berpendidikan hingga dapat
bersekolah sampai tingkat universitas. Namun, kebosanan Eduard
untuk bersekolah membuatnya terpaksa dipekerjakan di sebuah
kantor dagang kecil sebagai pegawai berpangkat rendah oleh orang
tuanya. Di masa itulah Eduard muda sadar bahwa keadilan dan
perlindungan hukum tidak menyentuh masyarakat bawah.
Ketika sampai di Batavia, ia diposisikan sebagai ambtenaar atau
pegawai negeri di Kantor Pengawasan Keuangan lalu dipindahtugaskan
ke Natal, Sumatera Utara. Walaupun Eduard merasa pekerjaannya di
Natal lebih menyenangkan dibandingkan pekerjaannya di Batavia,
ia ternyata tidak begitu menyukai tugas-tugasnya. Ia akhirnya
diberhentikan karena banyak pekerjaan yang terabaikan.
Karier Eduard semakin membaik seiring berjalannya waktu.
Ia mengakui kesalahan masa mudanya di Natal dan belajar banyak
dari pengalaman tersebut. Eduard sempat bekerja di Purwakarta,
Purworejo, Manado, dan Ambon sebelum memutuskan mengambil
cuti untuk kembali ke Belanda. Selama di Belanda, ia kurang bisa
mengatur keuangannya sehingga hutangnya menumpuk.
Ketika kembali ke Hindia Belanda bersama sang istri
Everdine van Wijbergen dan anak mereka, Eduard mendapat mandat
dari Gubernur Jendral A.J. Duymaer untuk menggantikan posisi
Pierre Slootering sebagai Asisten Residen Lebak. Setelah membaca
laporan yang ditinggalkan Pierre, tahulah ia mengenai keburukankeburukan yang terjadi di Lebak.
Bupati Lebak, Raden Adipati yang telah berkuasa lebih dari

92

93

30 tahun, ternyata melakukan pemerasan hasil bumi dan ternak


rakyat jelata untuk membiayai puluhan sanak keluarganya. Rakyat
pun tak ada yang berani mengadu karena Raden Adipati berdalih
bahwa membantu pemimpin adalah adat. Eduard berinisiatif untuk
mengirim surat kepada Residen Brest van Kempen yang berisi protes
atas ketidakadilan di Lebak sekaligus meminta agar Bupati beserta
sanak keluarganya ditahan. Surat ini tidak mendapat respon yang
positif. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke Bogor menemui
Gubernur Jendral. Permintaan Eduard mendapat penolakan keras
dan ia pun memutuskan untuk berhenti dari jabatannya dan kembali
ke Eropa.
Eduard membawa serta manuskrip surat-surat dan naskah
ke Belanda. Ia berkenan untuk membuat dunia mengetahui
ketidakadilan di Hindia Belanda, namun merasa tidak punya uang
untuk menerbitkan tulisan-tulisannya. Maka ia menemui Drystubble
Batavus yang merupakan kawan lama sekaligus makelar perusahaan
kopi Last & Co untuk membantu publikasi. Novelnya yang berjudul
Max Havelaar, Lelang Kopi Perusahaan Dagang Belanda akhirnya
terbit di tahun 1860 dan kembali dicetak di tahun 1875 dengan revisi
dari Eduard sendiri. Ia menggunakan nama pena Multatuli dalam
karya-karyanya. Kata Multatuli itu sendiri berasal dari bahasa
Latin yang artinya aku sudah banyak menderita.
Novel ini tidak hanya menggegerkan Belanda, namun juga
negara-negara Eropa lainnya. Max Havelaar dianggap sebagai karya
yang membuka kebobrokan pemerintah dan ketidakpedulian pejabat.
Novelis Indonesia, Pramoedya Ananta Toer bahkan menyebut Max
Havelaar sebagai buku yang membunuh kolonialisme. Novel ini
diadaptasi ke dalam bentuk film yang berjudul sama: Max Havelaar
pada tahun 1976. Di akhir cerita, tokoh utama, Max Havelaar
digambarkan meratapi foto Raja Willem III yang dipajang di Kantor
Gubernur Jendral sambil berkata, Di sini, lebih dari 30 juta manusia
disiksa, dieksploitasi, dibiarkan kelaparan, dan dibunuh. Dan
segalanya atas namamu.

Stella Chandra Kumala

Van Deventer: Penggagas Politik


Etis
Hutang yang demi kehormatan harus dibayar, walaupun
tidak dapat dituntut dimuka hakim.
Kutipan tersebut adalah kritik terbuka yang disampaikan Conrad
(Coen) T.van Deventer terhadap Belanda. Ia adalah ahli hukum
Belanda yang datang ke Hindia Belanda sejak tahun 1880 dan
menetap hingga tahun 1897 bersama istrinya Elisabeth (Betsy) Maas.
Dalam kurun waktu 10 tahun kedatangannya ke Hindia
Belanda ia sudah menjadi pria kaya raya karena perkebunan swasta
serta maskapai minyak banyak membutuhkan ahli hukum sebagai
penasihat. Ia juga sempat menjadi pengacara di Semarang hingga
1897.
Pengalamannya selama 6 tahun pertama berada di Hindia
Belanda mampu menumbuhkan rasa simpati dan empatinya terhadap
kaum pribumi. Keresahannya tertuang pertama kali dalam surat
kepada orangtuanya yang ditulis pada 30 April 1886. Ia merasa perlu
adanya sebuah tindakan yang lebih manusiawi bagi kaum pribumi.
Menurut pengetahuan dan pandangannya, kebangkrutan Spanyol
disebabkan oleh salah mengelola tanah jajahan.
Van Deventer mulai memiliki cita-cita mengangkat bangsa
pribumi secara rohani dan ekonomis, serta memperjuangkan
emansipasi mereka. Ia juga sangat terkesan dengan tulisan-tulisan
Kartini karena tulisannya sesuai dengan mimpi dan cita-citanya
tersebut. Karya Kartini mampu membakar semangat Van Deventer
untuk menggapai cita-citanya.
Van Deventer menuangkan pemikiran dan kritiknya melalui

94

95

tulisan yang ia sebarluaskan melalui media-media cetak. Dalam


artikelnya yang berjudul Een Ereschuld (Hutang Kehormatan)
dalam majalah De Gids yang terbit pada tahun 1899, ia memberi
penjelasan pada rakyat Belanda bahwa negara tersebut bisa menjadi
negara yang aman dan makmur bahkan hingga mampu membangun
infrastruktur seperti bendungan dan kereta api adalah hasil dari
kolonialisme di Hindia Belanda (Indonesia).
Saat itu Hindia Belanda miskin dan terbelakang. Dengan bukti
penyajian angka-angka yang konkret, Van Deventer beranggapan
bahwa Belanda seharusnya mengembalikan kekayaan tersebut
kepada Hindia Belanda. Pada tahun 1908 ia kembali menulis dalam
majalah yang sama artikel berjudul Insulindes Toekomst (Masa
Depan Indonesia). Artikel tersebut mejabarkan prinsip-prinsip etis
bagi pemerintah Belanda terhadap tanah jajahannya. Artikel lainnya
yaitu berjudul Note from the Heart (Pesan dari Hati)
Saat Van Deventer tergabung dalam Parlemen Belanda (1904)
dan menulis laporan tentang keadaan ekonomi rakyat pribumi di Jawa
dan Madura, secara tegas ia mempersalahkan pemerintah Belanda
akan kondisi ekonomi Jawa dan Madura yang sangat menyedihkan.
Dalam laporannya terlihat sangat jelas hubungan keuangan yang
tidak seimbang antara Belanda dan koloninya, hingga tulisannya
menimbulkan pro dan kontra.
Dia tidak berhenti menyumbangkan tenaga serta pemikirannya
demi cita-citanya yang tersalurkan melalui kekayaan yang ia
sumbangkan ke yayasan yang dibangun istri dan temannya yaitu
Yayasan Kartini dan Van Deventer Stichting. Hasil perjuangannya
selama ini juga terbayarkan dengan keputusan Ratu Belanda yang
menghentikan konsep koloni eksploitasi dan pada tahun 1905 hutang
pemerintah Hindia Belanda sebesar 40 juta gulden dinyatakan sebagai
hutang Kerajaan Belanda yang akan dibayarkan dalam bentuk usahausaha memakmurkan rakyat pribumi.

96

Lystianingtyas Alfani Putri

Christiaan Snouck Hurgronje:


Orientalis Kolonialis
Saat kebanyakan orientalis masa itu hanya berkutat dalam pencarian
ilmu mengenai kajian ketimuran serta peradaban dan agama negaranegara Timur seperti Arab, dan India, Snouck memiliki kesempatan
lebih, dan melakukan hal melebihi standar orientalis pada masa
itu. Snouck lahir dari rahim Anna Maria de Visser, istri-yangsebelumnya-selingkuhan Jacob Julianus Snouck Hurgronje pada 8
Februari 1857 di Tholen, Oosterhout, Belanda.
Pengaruh ayah dan kakeknya yang merupakan misionaris dan
aktivis gereja, membuat Snouck muda diarahkan untuk mempelajari
teologi. Setelah tamat sekolah setara SMA di Brenda (1874), Snouck
melanjutkan di Universitas Leiden dengan jurusan Teologi. Ironisnya,
setelah lulus dengan gelar Sarjana Teologi Snouck berpikir bahwa
ide Trinitas serta Yesus sebagai Anak Allah tidaklah logis sehingga
dia berubah haluan dari aktivis gereja menjadi orientalis.
Snouck melanjutkan pendidikan PhD jurusun Semitic
Languages dengan fokus ke Arab. Dibantu oleh M. J de Goeje
sebagai mentor, Snouck merilis The Meccans Festival sebagai
desertasinya (1880) yang membuatnya dikenal dunia internasional
sebagai orientalis, seperti sahabatnya Ignac Goldziher. Buku itu juga
memberi Snouck kesempatan untuk belajar privat bersama Theodoor
Noldeke, orientalis tersohor kala itu, di Starsbourg. Snouck sempat
menjadi dosen di College for East Indians Officials dan Higher
Military School yang khusus mempersiapkan serdadu Belanda
yang akan dikirim ke Indonesia. Inilah awal dari cita-cita Snouck
untuk melakukan penelitian lapangan di negara-negara Timur, yang
terwujud pada tahun 1884.

97

Seorang konsul Belanda, J.A Kruyt memberikan beasiswa


pada Snouck untuk berkunjung ke Mekkah. Sebenarnya ini
merupakan taktik Belanda, mengirimkan akademis terbaik mereka
ke lapangan untuk mengumpulkan informasi mengenai lawan.
Sebelum ke Mekkah, karena bukan merupakan pemeluk Islam,
Snouck mampir ke Jeddah untuk mempelajari Islam secara lebih
dalam bersama Raden Abu Bakar Djajadiningrat (1885) sekaligus
mengawasi cendekiawan muslim Indonesia yang menginap di hotel
depan rumah Abu Bakar. Snouck kemudian berpindah menjadi
seorang muslim dan berganti nama menjadi Abdul Ghaffaar. Snouck
juga sempat menikahi seorang wanita Jeddah, Elie Domit yang
kemudian dia tinggalkan saat akan menuju Mekkah. Pulang dari
Mekkah, Snouck diundang menjadi dosen Islamic Organizations di
kampus almamaternya (1887), dan juga menulis buku Mecca (1888).

juga menemukan Politik Asosiasi, yaitu mendidik pemuda


Indonesia dengan pendidikan bercorak barat agar mereka lebih
mudah dikontrol dan hanya menghukum mereka yang mencari
masalah. Snouck adalah satu-satunya orientalis yang terjun begitu
dalam ke permasalahan politik suatu negara, membuatnya cukup
dikecam oleh para akademis dan orientalis di zamannya.

Pemerintah Belanda akhirnya menyetujui proposal Snouck


yang ingin ke Indonesia, dengan syarat dia bersedia membantu
Belanda menghadapi perlawanan pribumi yang mayoritas muslim.
Snouck menjelaskan bahwa alasan utama banyak pelopor muslim
yang memimpin penyerangan dengan tujuan Negara Islam Al
Khilafaah, yang menyatakan bahwa semua muslim harus bersatu
melawan pemimpin non muslim/kafir. Pernikahan Snouck dengan
dua wanita pribumi, Sangkana dan Siti Sadijah semakin menguatkan
posisi Snouck di mata rakyat Indonesia. Namun pergerakan Snouck
baru benar terlihat saat menjadi asisten J. B. Van Heutz di Aceh
(1898-1903). Sebelumnya Snouck menerbitkan buku berjudul De
Atjehers (1893-1895) yang membahas tentang adat, norma, dan
perilaku masyarakat Aceh yang mayoritas muslim.
Snouck memprakarsai Splitsingstheori, mengenai pemisahan
faktor Agama Murni, Sosial Kemasyarakatan, dan Politik dalam
kepercayaan Islam. Snouck juga merupakan orang yang membuka
mata Belanda bahwa pemimpin gerakan perlawanan merupakan para
ulama dan bukan Sultan, dan secara tidak langsung menyebabkan
kematian 70.000 orang Aceh dalam Pembersihan oleh Van Heutz
karena usulannya untuk menumpas pendukung Pan Islam. Snouck

98

99

Frensly Sally Lenahatu

Alfred Russel Wallace: Pembagi


Garis Fauna Indonesia
Alfred Russel Wallace lahir pada tanggal January 8 januari 1823
di USK, ENGLAND. Ia adalah anak kedelapan dari Thomas Vere
Wallace dan Mary Anne Wallace. Kemudian Wallace meninggal pada
tanggal 7 November 1913 di ENGLAND. Alfred Russel Wallace
adalah salah satu orang yang berdampak bagi Indonesia termasuk
didalamnya adalah konsep keanekaragaman warna dalam dunia
fauna dan juga Efek Wallace, sebuah kesimpulan tentang bagaimana
seleksi alam dapat memberikan kontribusi pada keanekaragaman
fauna. Surat Wallace dari Ternate kepada Darwin itu kemudian
dikenal sebagai Letter from Ternate.
Surat itu menjadi terkenal karena disertai makalah yang
diberi judul On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitelty
from the Original Type dari makalah ini, Wallace mengemukakan
pemikirannya mengenai proses seleksi alam mempertahankan suatu
spesies di dunia. Spesies yang mampu bertahan disebut Wallace
sebagai hasil kelangsungan yang sangat baik dan species itu tidak
akan pernah punah dimuka bumi ini.
Persebaran fauna di Indonesia menurut garis WallaceWeber dikelompokan menjadi 3 tipe: Pertama, Daerah Fauna
Indonesia Bagian Barat/Asiatis (persebarannya antara lain di Jawa,
Kalimantan dan Sumatra). Faunanya biasanya gajah, beruang, kera,
banteng dan badak. Kedua, Daerah Fauna Bagian Tengah/Peralihan
(persebarannya biasanya Sulawesi,NTT,Bali,NTB dan Kepulauan
Maluku). Daerah fauna peralihan disebut juga zona Wallace. Fauna
yang didaerah ini adalah anoa,babi rusa, burung maleo,dan komodo.
Ketiga, Daerah Fauna Indonesia Bagian Timur/Australis (penyebaran
antara lain dipulau Papua dan pulau-pulau didangkalan Sahul. Fauna

100

Autralis ini dibatasi oleh garis Weber. Jenis-Jenis fauna ini biasanya
katak pohon, ular piton hijau, kuskus, kanguru pohon, ian duyung,
kakatua hijau, dan cendrawasi.
Atas segala usaha Wallace mencatat dan mengumpulkan
fauna di nusantara, dia mendapat Penghargaan, honours, dan
memorial yang diraih oleh Wallace. Beberapa penghargaan yang
diterimanya antara lain adalah Order of Merit (1908), the Royal
Societys Royal Medal (1868) dan Copley Medal (1908), the Royal
Geographical Societys Founders Medal (1892) dan juga Linnean
Societys Gold Medal (1892) serta Darwin-Wallace Medal (1908).
Wallace Terpilih sebagai kepala divisi antropologi dari British
Association di tahun 1866; lalu sebagai ketua dari Perkumpulan
Entomological (Entomological Society) berpusat di London pada
tahun 1870; sebagai ketua bagian biologi dari British Association pada
tahun 1876. Wallace mendapatkan penghargaan sebagai pensiunan
sipil sebesar 200 per tahun, yang merupakan jasa dari Darwin dan
Huxley kepada pemerintahan Britania Raya, yang diberikan pada
tahun 1881.
Wallace pun termasuk anggota dari Royal Society di tahun
1893. Dia pernah mendapatkan kepercayaan sebagai pemimpin
dari the International Congress of Spiritualists (which was meeting
in London) di tahun 1898. Tahun 1928, sebuah house di Richard
Hale School (pada waktu itu dinamakan sebagai Hertford Grammar
School) diberi nama Wallace. Ia adalah siswa di sekolah Richard
Hale di tahun 1828 1836. Pada 1 November 1915, sebuah medali
dengan namanya terpatri disana, ditempatkan di Westminster Abbey.

101

Ilham Pristaka Yudha

Eijkman: Peneliti Penyakit Tropis

Belanda menjadikan Indonesia sebagai koloni dan mengambil


bnayak dari Indonesia dalam rentan waktu sangat lama. Belanda
mengeksploitasi sumber daya di koloninya. Sangat penting bagi
Belanda untuk menjaga kesehatan di Indonesia agar usaha eksploitasi
berjalan. Karenanya ada orang baik dari Belanda yang dipekerjakan
di Indonesia untuk kebaikan orang Indonesia.
Salah satunya adalah Eijkman, Pria kelahiran Belanda
11 Agustus 1958 merupakan seorang dokter lulusan Universitas
Amsterdam yang juga Ilmuan dan berhasil meraih penghargaan
nobel kedokteran tahun 1929. Tentunya, Tokoh ini juga memberikan
kontribusi penting terhadap Indonesia beberapa kurun waktu pada
masa penajajahan Belanda. Khususnya dalam bidang kesehatan
masyarakat pada waktu itu.
Tahun 1883, setelah mendapat gelar doctoral, beliau
ditugaskan bekerja untuk ke Asia, khususnya Indonesia. Kota
pertamanya adalah semarang, kemudian Cilacap,dan terakhir di
Padang Siempoean Sumatra Barat. Pekerjaan beliau di daerah
tersebut, tentunya sebagai dokter bagi pekerja Belanda yang banyak
terkena penyakit akibat kurang terurus. Sayangnya, ketika beliau di
Cilacap, Eijkman terkena malaria, tahun 1885 harus dibawa kembali
ke Belanda.

Berbagai penelitian dilakukan olehnya untuk menangani


wabah penyakit beri-beri, pada akhirnya beliau berhasil membuat
penemuan terbesarnya dalam penyebab penyakit beri-beri, yaitu
kurangnya beberapa zat penting pada tanaman pangan y ang terletak
pada pericarpium tanaman padi. Yang kemudian menjadi konsep
vitamin. Penemuan ini telah membawanya ke sebuah penghargaan
nobel dalam bidang kedokteran. Tidak berhenti begitu saja, beliau
masih melanjutkan penelitian lain terhadap penyakit dan menuliskan
buku khusus siswa-siswa Sekolah Dokter Jawa (STOVIA).
Kemudian untuk Indonesia, beliau mendirikan lemabaga
Eijkman lembaga sains dan riset di bidang biologi molekuler yang
sebenarnya sudah cukup lama berdiri namun mulai tenar semenjak
ditemukan peneletian tentang penyakit Beri-beri. Setelah meninggal
tahun 1930, lemabaga ini tidak terurus dan baru pada tahun 1942
Dr Ahmad Mochtar diangkat menjadi direktur Indonesia pertama
setelah Martens.
Kedatangan Eijkman sebenarnya telah membawa banyak
perubahan baik dalam perbaikan kualitas pekerja kesehatan dan juga
pelayanan terhadap pekerja-pekerja Indonesia yang banyak terkena
serangan penyakit. Jadi, patut diakui bahwa beberapa tokoh belanda
juga memiliki kontribusi penting juga terhadap Indonesia.

Singkat cerita, setelah kesembuhan dari penyakit malarianya,


Eijkman kembali ke Indonesia atas utusan Pekelharing dan C
Winkler, pihak laboratorium di Batavia, dalam misi penyelidikan
kasus penyakit beri-beri yang sangat mewabah di Hindia Belana.
Eijkman pun memimpin Geneeskundig Laboratorium di bekas
Rumah Sakit Militer Batavia.

102

103

I Dewa Gede Bintang Suntake

Karl Albert Rudolf Boscha: Raja Teh


Pecinta Ilmu Pengetahuan
Karl Albert Rudolf Bosscha, biasanya kita kenal sebagai KAR
Bosscha atau Ru Bosscha. Bosscha adalah anak dari Johannes
Bosscha and Paulina Emilia Kerkhoven. Terlahir di Den Haag 15
Mei 1865-26 November 1928. Setelah dia mendapat pendidikan yang
layak di engineering Polytechnical School of Delft. namun Bosscha
tidak sempat menamatkan masa kuliahnya. Akhirnya Bosscha tinggal
bersama pamannya di Cibadak Jawa Barat.
Selama
tinggal bersama pamannya yang bekerja di
perkebunan teh Bosscha selama enam bulan milik pamannya Bosscha
banyak mendapat pengalaman. Setelah itu Bosscha pergi ke Sambas
(Borneo) mengikuti kakaknya John Bosscha seorang Geologist.
Bosscha berkerja sebagai pencari emas dan pertambangan, bersama
kakaknya, sampai mereka pulang ke Sinager 1882. Bosscha tinggal
di Sinagar dengan mengambil alih perusahaan kebun teh Malabar
Panggalengan Bandung.
K.A.R Bosscha adalah seorang filantropis. Filantropis adalah
orang-orang dermawan yg suka memberi dan memiliki cita-cita
untuk mengubah orang lain menjadi lebih baik. Bosscha di Indonesia
adalah seorang yang sangat dermawan, Bosscha sangat baik kepada
penduduk lokal seperti membangun folks school untuk penduduk
sekitar, memperkejakan penduduk sekitar di kebun tehnya hingga
rela membangun Bosscha Observatory.
Bosscha membangun observatory juga tercatat buku
EMPIRE OF REASON sebagai orang belanda yang membangun
teropong bintang di Indonesia untuk pendidikan dan juga penelitian.
Namanya juga tercamtum dalam buku Southern Stars sebagai seorang

104

dermawan yang merelekan hartanya untuk membangun Observatory


sebagai penelitian bintang, yang sangat membantu pihak asronomi
Belanda.
Menurut saya Bosscha adalah salah satu orang Belanda yang
pro pribumi, dimana seorang Bosscha dermawan kaya yang tidak
pelit membagi hartanya untuk pendidikan penduduk sekitarnya.
Bosscha juga menyantunkan sebagian uangnya untuk membangun
salah satu Technisthe Hogeschool atau yang terkenal sekarang adalah
Institut Teknologi Bandung (ITB). Bosscha lah salah satu pendiri
dari kampus ITB yang terkenal itu.
Katanya seorang Bosscha bukan hanya seorang dermawan,
tapi baik juga hatinya, Bosscha juga bisa berbicara Malaysia, Sunda,
dan Jawa cukup baik, Bosscha sangat mencintai ketika sedang
bertemu dengan penduduk lokal, bercanda ria, hingga berdiskusi.
Namun hingga ajal menjemputnya ia masih tetap belum menikah dan
belum memikirkan memiliki keturunan.
Namun Tuhan berhendak lain ditahun 1928 tanggal 26
November Bosscha menghembuskan nafas terakhirnya di Malabar.
Meninggalnya Bosscha menghentikan perjalanan panjang sang
dermawan yang baik, menimbulkan luka dalam kepada penduduk
sekitar Malabar. Namun untuk mengingat jasa-jasa Bosscha para
penduduk membuat makam megah dan prasasti yang tertuliskan
jasa-jasa seorang Bosscha untuk peristirahatan terakhir Bosscha.
Lain halnya dengan Observatorium Bosscha di Lembang,
Bandung Utara, yang ramai pengunjung. Maka di sini, hampir setiap
hari, selalu sunyi. Mungkin sejak kematiannya, ketika jasadnya di
kubur pada 26 Nov 1928, tempat ini memang kurang diminati para
wisatawan. Letaknya yang jauh di gunung, membuatnya terpencil.
Namun berkat kebaikan dan kedermawanan beliau Indonesia bisa
melihat sisi baik dari orang belanda. Terima kasih Karl Albert Rudolf
Bosscha.

105

Muhammad Alberian Reformsyah

Henk Sneevliet: Bapak Komunis


Indonesia
Tahun 1965, sangat identik dengan Gerakan 30 September yang
merupakan peristiwa yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia
yang dipimpin oleh D.N Aidit. Peristiwa itu sebenarnya, hal tersebut
bukan merupakan pemberontakan pertama oleh PKI, juga ada
Peristiwa Madiun pada tahun 1948 yang juga merupakan hal yang
sama namun gagal. Kedua peristiwa pemberontakan ini mempunyai
tujuan yang sama yaitu mendirikan Negara Soviet Indonesia dengan
ideologi komunis sebagai dasarnya. Siapakah yang menyebabkan
munculnya paham komunisme di Indonesia sehingga menyebabkan
pemberontakan tersebut?
Sejarah Komunis di Indonesia bermula, dari seorang
Belanda bernama Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevliet,
pria kelahiran Rotterdam pada tanggal 13 Mei 1883 inilah yang
menyebarkan pahan komunisme pertama di Indonesia. Pria yang
lebih dikenal dengan nama Henk Sneevliet ini dibesarkan oleh
ayahnya yang merupakan golongan proletar (buruh) yang berkerja
sebagai pembuat rokok di s-Hertogenbosch.
Setelah masa pendidikannya usai, ia bekerja di perusahaan
kereta Belanda pada tahun 1900. Kisah percintaannya tidak begitu
indah. Pada tahun 1906 ia menikah dengan Engelbertha Johanna.
Tetapi kemudian cerai pada tahun 1908 dan Sneevliet menikah lagi
dengan Maartje Geertruida M Elizabeth Visser pada tahun 1924 dan
cerai pada tahun 1926, lalu menikah lagi dengan Sima Zolkowskaja
dan gagal lagi pada tahun 1928 dan untuk terakhir kalinya ia menikah
dengan Wilhelmina Hendrika Draaijer pada tahun 1931.

menjadi anggota SDAP (Sociaal Democratische Arbeiders Partij)


atau Partai Buruh Sosial Demokrat dan juga Serikat Buruh Kereta
Api. Khususnya ia aktif menjadi anggota SDAP di Zwolle dan pada
tahun 1907 ia untuk pertama kalinya menjadi anggota dewan kota
pertama dari sosial democrat melewati pemilu. Di serikat buruh,
Sneevliet menjadi pemimpin yang radikal pada tahun 1911.
Ketika terjadi pemogokkan pelaut internasional, ia pun ikut
serta diikuti beberapa anggota serikat buruh Belanda ikut serta,
namun mayoritas dari serikat buruh tersebut dan SDAP sendiri
menentangnya sehingga ia merasa terasingi. Akhirnya ia memutuskan
untuk pindah ke Hindia Belanda.
Sneevliet akhirnya tinggal di Hindia Belanda pada tahun
1913 sampai 1918. Pada tahun 1914 ia ingin segera menyebarkan
ideologinya melalui organisasi yang ia buat yaitu Indische
Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) alias Perkumpulan
Sosial Demokrat Hindia yang belakangan menjadi PKI. Di Hindia
Belanda, ISDV tidak berkembang sampai Semaun dan Darsono
mengembangkannya dan mengubahnya menjadi PKI pada tahum
1920. Setelah beberapa bulan ia menjadi anggota Komintern sebagai
perwakilan PKI. Karena usahanya di Hindia Belanda, Lenin pun
kagum dengannya dan mengirim Sneevliet ke China untuk membantu
partai komunis disana yang masih kecil.
Di akhir cerita, ia kembali ke Belanda karena dilarangnya
PKI oleh Hindia Belanda akibat pemberontakan pada tahun 1926.
Sialnya, pada tahun 1942 ia dihukum mati oleh Nazi Jerman di
Leusden.

Ketika ia bekerja di perusahaan kereta Belanda, ia ikut

106

107

Yonathan Simangunsong:

Laksamana Muda Tadashi Maeda:


Pengawal Proklamasi Indonesia
Tadashi Maeda lahir di Kagoshima, Jepang, 3 Maret 1898 (meninggal
13 Desember 1977), ia meninggal pada usia 79 tahun, adalah seorang
perwira di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang Tinggi di Hindia
Belanda selama Perang Pasifik. Dia juga selama di Indonesia, ia
menjabat sebagai kepala penghubung Angkatan Laut dan tentara
kekaisaran Jepang.
Maeda bersimpati pada gerakan kemerdekaan Indonesia
sejak ia bertugas di Belanda. Pada saat itu, Maeda sering dikaitkan
dengan sejumlah mahasiswa Indonesia, seperti Nazir Pamuntjak,
Soebardjo Ahmad, Mohammad Hatta, dan AA Maramis.
Setelah bertugas di Den Haag dan Berlin, Maeda dipanggil
kembali ke Jepang dan menerima tugas baru di Indonesia pada
tahun 1942. Saat ini bertugas di Jakarta Maeda ini mengatur sekolah
atau organisasi politik yang disebut Asrama Indonesia Merdeka di
Oktober 1944 untuk dipilih pemuda.
Laksamana Maeda memiliki peran penting bagi Indonesia,
karena dia juga berperan dalam kemerdekaan Indonesia mengundang
kediamannya yang terletak di Jl.Iman Bonjol, 1, Jakarta Pusat dalam
persiapan untuk teks proklamasi yang dihadiri oleh Soekarno,
Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo , dan juru ketik Sayuti Melik,
Laksamana maeda juga bersedia untuk menjamin keselamatan
mereka

namun tanpa syarat gratis Jepang, hukuman harus diterima Maeda


Ternyata tidak hanya ke penjara. Setelah kembali ke Jepang, Maeda
dibawa ke pengadilan militer.
Setelah itu, Maeda mengundurkan diri dari dinas militer dan
terkait dengan pemerintah Indonesia. Maeda lebih nyaman untuk
hidup sebagai rakyat biasa.
Maeda jelas tidak dihormati sebagai pahlawan perang. Ia
dikritik dan diperlakukan hina di Jepang. Meskipun dalam hati nurani,
orang-orang Jepang untuk mendukung kemerdekaan Indonesia,
tetapi ketaatan kepada negara sendiri bagi mereka adalah segalanya.
Presiden Indonesia Soekarno berteman baik dengan Maeda
juga melindungi dari segala bentuk ancaman. Sukarno juga bersedia
untuk menempatkan tubuh untuk Maeda setiap dituduh penjaat
perang oleh sekutu.
Karena membantu kemerdekaan Indonesia, atas jasanya,
Maeda pada tahun 1973 ia diundang untuk menghadiri perayaan
proklamasi Pemerintah Indonesia pada 17 Agustus. Pada kesempatan
itu ia bertemu dengan Mohammad Hatta. Maeda juga penerima
bintang jasa Nararya dari pemerintah Indonesia.
Laksamana Tadashi Maeda Sukarno dianggap sebagai
seseorang yang berwawasan luas, idealis, dan agamis. Sebagai
prajurit yang telah bermigrasi ke berbagai negara, termasuk
Indonesia ketika dijajah oleh Belanda, dia tahu dan memahami citacita Indonesia merdeka. Maeda bahkan menyediakan kediamannya
sebagai tempat pertemuan para pejuang kemerdekaan, sambil
memastikan keamanan dan dukungan.

Tapi setelah membantu kemerdekaan Indonesia,


Maeda dianggap sebagai sekutu pengkhianat karena membantu
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Maeda pengadilan militer

108

109

Maharani Ayuanindita

Van Mook: Pelemah Republik


Hubertus Johannes Huib van Mook adalah seorang liberalis yang
merupakan ketua dari Netherlands Indies Civil Administration
(NICA) dan juga merupakan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda dari
tahun 1942-1948. Ia lahir di Semarang, 30 Mei 1894 dan mengenyam
pendidikannya di HBS Soerabaja sebelum pindah ke Belanda untuk
menyelesaikan studinya di Delft di bidang teknik. Pada tahun 1916
ia meneruskan studinya di Universitas Leiden untuk mempelajari
tentang Indonesia.
Pada bulan November 1917, Van Mook menggelar sebuah
Kongres Pelajar Hindia Belanda, dimana ia mengemukakan tiga
poin penting dalam pidatonya. Pertama, van Mook mengklaim
bahwa pemerintahan Belanda telah membawa dampak baik bagi
Indonesia karena telah menerapkan orde en rust yang menjadi basis
yang kuat untuk pembangunan negara, karena ia percaya bahwa
kemajuan tidak dapat terlaksana saat situasi tidak teratur. Kedua, van
Mook menyatakan bahwa Belanda sudah menargetkan kemerdekaan
Indonesia jauh sebelum dikenalkannya Politik Etis. Ketiga, Van Mook
menjabarkan persepsi politiknya. Dari pidato ini, dapat disimpulkan
bahwa Van Mook sebenarnya bersimpati terhadap Indonesia.

Setelah lulus dari Universitas Leiden pada tahun 1918, Van


Mook kembali ke Hindia Belanda dan menjabat sebagai inspektur
yang mengurusi distribusi pangan di Semarang. Van Mook sempat
menjabat sebagai penasihat urusan pertanahan, asisten residen
urusan kepolisian, ketua departemen urusan ekonomi dan Menteri
Urusan Tanah Jajahan sebelum akhirnya diangkat menjadi Letnan
Gubernur-Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1942. Pada tahun
1945 ia menduduki posisi yang sangat penting dalam pembuatan
keputusan demi kemerdekaan Indonesia, namun ia menganggap
bahwa kemerdekaan hanya dapat dicapai dan harus tercapai hanya
setelah Belanda mendirikan kekuasaannya dan mengikuti tahapantahapan yang sesuai dengan metode legal Belanda. Dengan ini,
kedatangan Van Mook beserta rekan-rekannya dari NICA kembali
ke Indonesia mendapatkan respon buruk oleh warga Indonesia.
Pada tahun 1948 setelah diadakannya Perjanjian Renville, Van
Mook menciptakan Garis Van Mook, yaitu garis yang memisahkan
territorial Belanda dan Indonesia yang menandai gencatan senjata
antara Belanda dan Indonesia. Pada tahun 1952 Van Mook diangkat
sebagai kepala bagian administrasi PBB. Van Mook meninggal pada
usianya yang ke-70 pada tanggal 10 Mei 1965 di LIlla de Sorga,
Perancis.

Van Mook juga merupakan anggota dari Binnenlands


Bestuur (BB) yaitu suatu pemerintahan sipil elit di Hindia Belanda.
Saat menempuh karirnya di BB, Van Mook memberantas eksploitasi
ekonomi yang dilakukan oleh Belanda di beberapa negara bagian
yang ada di bawah kekuasaan Belanda, dan setelah ini, tepatnya pada
tanggal 1930, ia mendirikan sebuah gerakan yang bernama Stuw
yaitu sebuah gerakan stimulus untuk mempertegas tugas kolonial
Belanda yang berakhir pada tahun 1933 karena gagal mendapatkan
respon positif.

110

111

Aristya Wulandari Gurusinga

Charles Olke van der Plas:


Pengkhianat Tanah Kelahiran
Charles Olke van der Plas juga sosok unik dalam sejarah Indonesia,
terutama dalam masa penjajahan Indonesia. Pria kelahiran 15 May
1891 di Buitenzorg, (Bogor, Indonesia). Sejak umur ke-17, ia mulai
mengenyam pendidikan di Universitas Leiden untuk mempersiapkan
diri menghadapi ujian pegawai pemerintahan Hindia Belanda pada
tahun 1911. Pada tanggal 30 April 1919 ia menikah dengan Lilian
Mabel Skerrett Rogers, dalam pernikahannya ia dikaruniai seorang
anak laki-laki dan anak perempuan.
Lulus dari Leiden dia bekerja di Hindia Belanda sebagai
Pegawai negeri. Karier pekerjaannya terbilang cukup memuaskan, ia
memulai pekerjaannya sebagai pegawai administrasi pemerintahan
di Jawa dan terus dipromosikan hingga pada tahun 1921, van der
Plas menjadi Duta Besar Belanda untuk Arab Saudi di Jeddah. Prof.
C. Snouck Hurgronje yang memilih van der Plas menjadi Duta Besar
dan selama lima tahun van der Plas berada di Jeddah, Prof. C. Snouck
Hurgronje juga yang membantunya dalam menekuni pengajaran
Islam.

Datangnya Jepang ke Indonesia membuat van der Plas


harus meninggalkan Hindia Belanda dan pergi ke Asustralia untuk
menjadi ketua Komisi Hindia Belanda untuk Australia dan Selandia
Baru yang bertugas untuk memperjuangkan pengusiran Jepang dari
Hindia Belanda. Sejarah mencatat bahwa pada tanggal 1 September
1945, ia bersama Dr. Hubertus Johannes van Mook menemui
perwakilan Inggris di Sri Langka agar melaksanakan Civil Affairs
Agreement. Tepat pada tanggal 2 September 1945 perwakilan Inggris
di Sri Langka mengeluarkan perintah yang menyatakan secara jelas
maksud Inggris untuk mengembalikan koloni Indonesia kepada
Belanda dan mempertahankan status quo yang ada sebelum ada
invasi dari Jepang.
Pada akhir Perang Pasifik, van der Plas kembali ke Jawa
mendampingi tentara Sekutu dan bertindak sebagai Chief Civil
Affairs Officer serta tangan kanan dari Dr. Hubertus Johannes van
Mook, yang saat itu telah menjabat sebagai Letnan Gubernur-Jenderal
Hindia Belanda Tak disangka, Charles Olke van der Plas adalah
orang yang memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
Negara Madura, sebuah negara bagian dalam rencana pembentukan
Negara Federasi Republik Indonesia Serikat. Berakhirnya era
kejayaan Belanda di Indonesia menyebabkan kembalinya van der
Plas ke Belanda. Sebelum ia meninggal pada tahun 1977, van der Plas
melanjutkan kariernya di kancah internasional seperti FAO. Jenazah
van der Plas dimakamkan di Zwolle, ibukota provinsi Overijssel,
Netherlands, 120 kilometer dari timur-laut Amsterdam.

Setelah kematian istrinya pada tahun 1924, ia menikah lagi


dengan Johanna Jacoba Willemina Hermine Pleijte, pernikahan ini
tidak dikaruniai seorang anak pun. Oleh karena keahlian dalam sosial
dan politik Indonesia yang dimiliki van der Plas putra pasangan
Charles Olke van der Plas Sr. dan jkvr. Catharina Cornelia Eleanor
Clifford Kocq van Breugel ini menjadi anggota NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) kemudian diangkat menjadi Gubernur
Jawa Timur terhitung mulai tanggal 18 Mei 1936 sampai 30 Juni
1941.

Van der Plas, yang lahir di Bogor dan mendapat banyak


dari Nusantara, nyatanya tak menyayangi tanah yang memberinya
kehidupan. Dia hanya loyal pada Ratu Belanda dan berusaha menjadi
Nusantara tempat lahirnya sebagai koloni Belanda. Van der Plas
seperti mengkhianati tanah kelahirannya.

112

113

Antonetta Wakum

Jenderal Spoor: Panglima Belanda


Rival Soedirman
Nama lengkap sang Jendral adalah Simon Hendrik Spoor, terlahir 12
Januari 1902 di Amsterdam, dia menjabat sebagai panglima Belanda
yang terakhir di Indonesia. Dia juga adalah lawan utamanya Jenderal
Soedirman dalam perang revolusi kemerdekan NKRI (1945-1949),
dia meningga dunia pada secara mendadak dan di makamkan di
taman makam Belanda Menteng Pulo.
Spoor di senangi banyak orang Belanda pro Kolonial karena
peran besar yang di mainkan dalam perseteruan senjata di Indonesia
membuatnya kebanjiran kritik dan juga di banyak di benci oleh rakyat.
Dia juga meninggal selang beberapa hari setelah ditandatanganinya
persetujuan Roem-Roijen (Mei 1949) paska pembukaan jalan menuju
konflik dan era penjajahan Belanda di Indonesia. Banyak politisi
Belanda yang sangat takut terhadapnya karena orang ini memiliki
lidah yang sangat tajam dalam berbicara dan menentang segala
sesuatu yang di anggapnya tidak benar. Namun dia sangat di hormati
dan dicintai anak buahnya di kalangan tentara Hindi Belanda, KNIL.

memperjuangkan hubungan yang baik antara Belanda dan Indonesia.


Orang ini sangatlah di hargai di buktikan dalam buku biografi Spoor
yang di tulis oleh Jaap de Moor. Buku ini adalah kajian yang asli dan
mendalam.
Biografi ini sangat baik karena menceritakan tentang
seorang jenderal yang baik dan cerdas dalam mengatur, memimpin,
memutuskan, mengarahkan, serta menonjol dalam peran jendralnya.
Spoor juga sangat tangkas dalam ilmu-ilmu tentang militer. Maka
mungkin karna itu juga menjadi sebab utama dalam kematiannya
yang sangat cepat di umurnya yang sangat mudah, 47 tahun.
Satu hal yang sangat membuat banyak orang kagum
padanya adalah Spoor memiliki sikap yang sangat tenang saat berada
dalam masalah sesulit apa pun. Ada cerita yang menyatakan bahwa
Spoor sebelum mengambil keputusan dia selalu memainkan biola
terlebih dahulu. Saya rasa itu mungkin membuatnya bisa berpikir
dan mendapatkan inofasi pikiran-pikiran yang membantunya dalam
menyelesaikan masalah-masalahnya.

Spoor sangat memahami tentang kepemimpinan dan militer,


ia bahkan sangat paham dengan orang yang namanya Sudirman, dia
juga memahami bagaimana nasionalisme bangsa Indonesia untuk
ingin melepaskan diri dari kolonialisme orang-orang Belanda.
Banyak orang tidak mengenal dia dalam bidang-bidang lain selain
politik berpendapat bahwa Spoor hanya ingin Indonesia hancur
di bawah Belanda. Namun hal itu salah karena pada dasarnya dia
mempunyai misi untuk membuat Indonesia dam Belanda menjadi
satu dan setara demi kepentingan bersama.
Spoor seorang yang cinta akan seni yang tak kenal lelah dalam

114

115

Suci Ayu Wulandari

Raymond Westerling: Sang Jagal


Raymond Westerling lahir pada tanggal 31 Agustus 1919 di Istambul,
Turki. Kedua orang tunya adalah seorang pedagang karpet. Ayahnya
berasal dari Belanda sedangkan ibunya berasal dari keturunan Yunani.
Kehidupan Raymond Weterling kecil tidaklah mudah. Saat usianya 5
tahun, ia ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya, dan iapun tinggal
dan dibesarkan di panti asuhan. Westerling sangat tertarink dengan
dunia peperangan.
Sejak kecil ia sangat senang membaca buku tentang
peperangan. Namun keinginan westerling akhirnya dapat terwujutkan.
Saat perang dunia pecah, ia menawarka diri untuk ikut serta dalam
peperangan. Ia juga pernah di kirim ke inggris dan ikut bergabung
dalam Brigade Putri Irene. Westerling juga mendapat pendidikan
sebagai pasukan komando, spesialis peledakan dan sabotase. Ia juga
pernah bekerja di dinas rahasia Belanda di London, menjadi pengawal
pribadi Lord Mountbatten, juga menjaadi instruktur pasukan Belanda
untuk melatih bertempur tanpa senjata dan membunuh tanpa suara.
Pada tahun 1944 inggris menerjunkan Westerlingke Belgia. Ini
adalah awal ia bergerak ke Belanda Selatan.

pasukan inilah yang dikirimkan ke Makassar untuk membantu


De Vries dan mempertahankan kekuasaan Belanda. Pada tanggal
5 Desember 1945 ia tiba di makassar. Belum sampai seminggu di
Makassar, Westerling membuat terror yang sangat menggemparkan.
Terror-teror yang dilakukan adalah seperti mengepung kampunngkakmpung, menghujani dengan mortar, dan membakar habis rumahrumah. Kemudian mengumpulkan masyarakat desa. Setelah empat
bulan teror yang terjadi, akhirnya para warga meredakan perlawanan.
Setelah tugasnya di Makassar selesai, iapun tak lantas
menghentikan petualangannya. Setelah itu diapun menuju Bandung
dan bergabung dalam kemelut politik Indonesia, dan meneruskan
bakatnya dalam membunuh melalui APRA atau Angkatan Perang
Ratu Adil dan memancing pertumpahan darah. bukan hanya itu,
namun di sinilah Westerling mendapatkan pendamping hidup.
Ia menikah wanita setempat yang bernama Ivonne Fournier dan
hidup berumah tangga. Setelah jabatannya sebagai komandan DST
dicopot oleh Panglima KNIL, Jendral Simon Spoor pada tanggal 21
November 1948. Kemudian terlibat Angkatan Perang Ratu Adil dan
pulang ke Belanda. Di masa tuanya di pernah menjadi penjual buku
bekas.

Kemudian dia bergabung menjadi anggota KNIL, dan iapun


masuk kedalam pasukan gabungan antara Belanda dan Inggris. Pada
tahun 1945 September, Weterling di kirim ke Medan, Sumatera Utara.
Tujuan dikirimnya Weterling ke Medan adalah untuk menyerbu
kamp konsenterasi Jepang Siringo-ringo di Deli, dan membebaskan
pasukan yang pro Belanda. Westerlingpun berhasil menyelesaikan
tugasnya dengan baik.
Westerling pernah diangkat sebagai Komandan Depot Speciale
Tropen (DST). DST adalah pasukan khusus Belanda. Kemudian

116

117

Para Kontributor:
Alawi Nurshuma, lahir Jakarta, 27 april 1998. Cita cita: diktator
yang baik hati. Hobi: menertawakan kapitalisme, liberalis dan
sekulerisme.
Alfiansah Safutra, lahir di Tangerang, 12 Desember 1998, cita-cita
menjadi peneliti geografi, diplomat, manager marketing, orang sukses
dan berguna bagi nusa dan dunia. Hobi: Berolahraga, menonton film,
menyanyi, dan mencari tahu.
Alfiena Puji Kusuma Dewanti, lahir di Magetan, 8 Maret 1998,
cita-cita menjadi seorang peniliti. Hobi: menghitung uang.
Amalia Syahputri Pakpahan, lahir di Lubuk Linggau, 8 Agustus
1998; Cita-cita : Menjadi mahasiswa Manajemen UI, bekerja
sebagai desainer profesional dan pengusaha muda; Hobi : Melukis,
menggambar, dan membaca anime.
Anggyta Devya Nurindrawan, lahir di Malang, 5 Juli 1998; Citacita : bekerja di bagian financial maupun auditing ; Hobi : Membaca,
menonton film.
Annah Dhiatul Ilmia, lahir di Tulungagung, 7 November 1997;
Cita-cita: Ahli Surga ha! Menjadi CEO PT. Measurement Indonesia ;
hobi: Membaca Novel, nonton film.
Annisa Rachmi Istiqomah, lahir di Bontang, 17 November 1999,
cita-cita menjadi businesswoman. Hobi: mendengarkan musik,
travelling, dan membaca buku.
Antoneta Yubelina Wakum, lahir di Biak, 9 Juni 1998; cita-cita
menjadi orang yang peduli dengan pendidikan penerus bangsa. Hobi;
basket, dance.
Apep Saepudin, lahir di Bogor, 20 April 1998, cita-cita menjadi
pemain sepak bola professional dan pengusaha. Hobi: Bermain
sepak bola.

118

Arian Gurbantara, lahir di Padang Bulan, 13 Januari 1999, cita-cita


jadi akutan dan photografer, hobby; photografi dan bermain game.
Aristya Wulandari Gurusinga, lahir di Yogyakarta, 7 Januari 1998.
Cita-cita : memiliki perusahaan multinasional. Hobi: membaca dan
travelling.
Baiq Sany Ayu Citra, lahir di Praya (Lombok), 6 April 1998, citacita menjadi seorang manager, pengusaha, dan membahagiakan orang
tua. Hobi: mendengarkan musik, menonton berita, dan menulis puisi.
Cahya Aditya Minardi Putra, lahir di Guntung, 3 Juli 1998; citacita: masuk Ilmu Ekonomi UGM dan bikin lapangan kerja sebesarbesarnya untuk Indonesia; hobi: do what I love to do.
Deiny Setiyawan, lahir di Kudus, Jawa Tengah; cita-cita: masih
mencari identitas dan jati diri, juga ingin menjadi orang yang
bebas tapi berguna bagi orang lain; hobi: menulis, belajar hal baru,
bepergian.
Dina Rizki, lahir di Nganjuk, 1 Mei 1999, cita-cita menjadi
businesswoman. Hobi: menari.
Ernawati, lahir di Bojonegoro, 8 Juli 1999, cita-cita menjadi
Bussinesswoman dan dosen ekonomi. Hobi: Menulis dan membaca
buku pengetahuan.
Fabrizio Ravanelli Tambunan, lahir di Medan, 17 Februari 1999,
cita-cita Broadways Singer, businessman, actor in drama musical,
and director. Hobi: Menyanyi, fotografi, menari, dan menonton film.
Fajar Adi Nugroho,lahir 14 October 1998. Cita-cita: legal Korporat
dan menggantikan (menghancurkan) teori dualism ekonomi. Hobi:
diskusi, menulis, debat.
Fiatus Bonifasius Pigay Boytha (Fila), lahir: Wamena 16 Januari
1998. Cita-cita: Penyanyi Rap. Hobi: Menulis lirik dan membuat
lagu.
Frensly Laihatu, 15 Februari 1998. Cita-cita: Akuntan. Hobi:
Menyanyi.

119

Huberta Widayanti Ita Hae, lahir: Manokwari (Papua Barat) 19


Oktober 1997. Cita-cita: Bekerja di Bank. Hobi: Olaharaga Basket,
Futsal dan Bola Volly.
I Dewa Gede Bintang Suntaka, lahir di Madiun, 12 Oktober 1998,
cita-cita menjadi psikolog terkenal dan menjadi pembisnis terhebat.
Hobi: Membaca, bermain game dan tidur.
I Gusti Bagus Pandu Krisnamurti, Lahir di Jakarta 24 April 1998,
cita-cita menjadi seorang pengacara. Hobi: bermain counter strike
dan berenang
Ika maulidatin, lahir di Bojonegoro, 03 Juni 1998; cita-cita: ingin
menjadi pacar Tan Malaka jika dia masih hidup; hobi: membaca,
menulis dan makan.
Ilham Pristaka Yudha, lahir: 7 Juni 1997. Cita-cita: Tokoh berguna
bagi Nusa da Bangsa. Hobi: Fotografi dan Belanja.
Jihan Salsabilla Denura, lahir di Bukittinggi, 30 Juni 2000, citacita menjadi businesswoman. Hobi: berenang, mendengarkan music,
dan beryanyi.
Karunia Kristania Wantania, lahir di Manado, 27 Februari 1999,
cita-cita menjadi wanita yang sukses dalam pekerjaan maupun cinta,
keliling dunia bersama keluarga dan teman-teman. Hobi liatin hidung
sambil mikirin kapan mancungnya.
Kinanthi Nur Lifie, lahir di Jakarta,11 April 1998; cita-cita: menjadi
diplomat atau perwakilan Negara Perancis dan business woman yang
bisa membuat saya keliling dunia tanpa memikirkan biaya yang
harus dikeluarkan, jadi kalau mau pergi ya tinggal pergi aja. Hobi:
membaca quotes,berenang, dan tidur.
Louise Adolf Amsor, Jayapura, 5 Oktober 1998. Cita-cita:
Pengusaha. Hobi: Olahraga dan Musik.
Lusiana Azhari, lahir di Magetan, 15 Januari 1998, cita-cita menjadi
seorang manager. Hobi: mendengarkan musik dan bermain game

cita menjadi seorang guru Geografi dan reporter. Hobi: membaca,


mendengarkan curhatan teman, dan mendengarkan music.
Lystianingtyas Alfani Putri, lahir di Tegal, 16 April 1998; cita-cita
belum terpikirkan, yang jelas hidup bebas dan tetap ingat Tuhan;
hobi: membaca.
Magdalena Rosa Ndaona, Surabaya 4 November 1997. Cita-cita:
Model Victorias Secret dan keliling dunia. Hobi: Dance.
Maharani Ayuanindita, lahirJakarta, 19 April 1998. Cita-cita: duta
besar/diplomat. Hobi: belajar bahasa asing, membaca sastra inggris
klasik, modern dance.
Mia Rosmayanti, lahir di Purworejo, 10 Mei 1998, cita-cita menjadi
seorang penulis. Hobi: Membaca novel-novel Tere Liye.
Muhamad Nasrulloh, lahir di Bogor, 22 November 1997; citacita seniman yang mempunyai usaha untuk membahagiakan Orang
tuanya yang berada jauh disana; hobi: menelusuri internet sejauh
mungkin, makan, dan tidur.
Muhammad Alberian Reformansyah,lahir Jakarta, 19 Mei 1998.
Cita cita: menghancurkan kapitalisme. Hobi: Diskusi dan Bermain
Game.
Nabila Rahil, Lahir di Palembang, 4 Desember 1998; Cita-cita:
Keterima di Hubungan Internasional/Sastra Inggris UI dan ingin
bekerja sebagai chief editor atau di kedutaan besar Negara berbasis
bahasa Inggris; Hobi: Membaca, mendengarkan musik jenis punk,
dll.
Nasip, Lombok 31 Desember 1994. Cita-cita: Orang sukses. Hobi:
Olahraga dan Seni.
Otnyel Mandatjan,Manokwari, 10 Oktober 1992. Cita-cita: Kepala
Desa. Hobi: membaca buku sejarah.

Lutfi Nur Indah, lahir di Bojonegoro, 15 Januari 1999, cita-

Petrus Bleszkland Arlan Clovis, lahir di Bandar Lampung, 9 Juli


1998; cita-cita ingin menjadi aparat Negara yang rela mati demi
Negara dan membahagiakan orang tua saya terutama Sang Pencipta

120

121

Alam Semesta ; hobi: berlatih beladiri, photography, memasak dan


membuat orang tua tertawa.
Purwaka Adhitama, lahir Jakarta, 12 Februari 1998. Cita-cita:
Presiden RI.Hobi: ingin selalu ngelayap (ala Backpacker yang
numpang di rumah orang).
Rendi Wijiatmoko, lahir di Temanggung, 10 November 1997, citacita menjadi seorang animator. Hobi: membaca komik, menggambar
kartun secara digital, dan membuat stopmotion.
Rivaldo Djiu Lian, lahir di Jakarta, 16 Juni 1997; cita-cita: menjadi
manusia yang berpengaruh besar pada dunia. Hobi; trading.
Rona Ikram Putri, lahir di Bandar Lampung, 12 November 1997.
Hampir bosan menjadi siswi SMA tapi tak pernah bosan untuk terus
belajar. Hobinya adalah tidur dan makan sambil membaca.
Ronaldo Yonathan Samson, Lahir di Ambon 14 Juni 1998; cita-cita
menjadi seorang peawai bank. Hobi: Bermain Sepak Bola dan musik.
Sascha Putri Gumilar, lahir di Jakarta, 5 April 1999, cita-cita
menjadi seorang desainer. Hobi: Mendengarkan music, menggambar,
dan bermain music.
Stella Chandra Kumala, lahir Bogor, 27 Oktober 1997. Cita-cita:
Peneliti. Hobi: Menulis.
Yatsynov Kabes (Aike), lahir Fakfak, 26 juni 1995 cita-cita pelaut
Indonesia. Hobi: bermain sepak bola.
Yonathan Hasudungan Simangunsong, lahir di Tangerang, 5
November 1998. Cita-cita: Pengusaha. Hobi: Fotografi dan renang.

122

Anda mungkin juga menyukai