4 PENATALAKSANAAN
Prinsip dasar pengelolaan eklampsia berdasarkan Konsensus Himpunan
Kedokteran Fetomaternal Indonesia (2010) yaitu:
1. Terapi Suportif untuk stabilisasi penderita
2. ABC (Airway, Breathing, Circulation)
3. Mengatasi dan mencegah kejang
4. Koreksi hipoksemia dan asidemia
5. Mengatasi dan mencegah penyulit, khususnya krisis hipertensi
6. Terminasi kehamilan
Penatalaksanaan Medikamentosa :
1. Magnesium sulfat (MgSO4)
Dosis awal : 4 6 gr MGSO4 20% IV (bolus 20 menit)
Bila kejang berulang dapat diberikan lagi 2 gr IV selama 20 menit
Dosis maintenance : 1 gr / jam IV dapat diberikan sampai 24 jam setelah kejang
berhenti.
Syarat pemberian MgSO4 :
- Harus tersedia Kalsium glukonas 10% (antidotum), diberikan iv secara perlahan
bila terjadi intoksikasi MgSO4
- Refleks patella (+)
- Frekuensi pernafasan > 16 kali/ menit
- Produksi urin > 100 cc dalam 4 jam sebelumnya (0,5 cc/kgBB/jam)
Bila penderita masih kejang dapat diberikan obat kejang lain seperti sodium
amobarbital 250 mg IV selama 3-5 menit, Diazepam 5 10 mg IV pelan sesuai
protokol penangangan status epileptikus.
2. Antihipertensi
Pemberian obat anti hipertensi dapat diberikan jika tekanan darah Sistolik 160
mmHg, diastolik > 105 mmHg atau bial tekanan arteri rata-rata (MAP) = 125
mmHg. Terapi antihipertensi bertujuan untuk menurunkan risiko gangguan
autoregulasi serebrovaskular akibat hipertensi, sehingga hiperperfusi yang dapat
menimbulkan edema serebri dapat dicegah. Obat anti hipertensi yang
direkomendasikan JNC 7th untuk hipertensi pada wanita hamil adalah
metyldopa, dan blocker.