PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar.
Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimester
ketiga dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena
itu peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida
merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan
antenatal care merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang
terjadi, baik pada ibu maupun pada janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan
pada persalinan adalah yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi
persalinan boleh diibaratkan dengan pertandingan olahraga, prestasi pertandingan tidak
ditentukan oleh daya upaya untuk persalinan saja tetapi jauh sebelumnya adalah sangat
tergantung pada persiapan fisik maupun mental, sebelum pertandingan harus dimulai
sejak ibu semasa hamil.
Antenatal care merupakan parameter utama dalam mendeteksi dini adanya
kelainan selama kehamilan serta menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal. ANC sangat perlu dilakukan oleh ibu hamil. ANC minimal dilakukan 4 kali
yaitu trimester I : 1 kali, trimester II: 1 kali, trimester III 2 kali. Pelayanan standar ANC
adalah 7 T melalui timbang BB, ukur tekanan darah, ukur TFU. Pemberian imunisasi TT
lengkap, pemberian tablet zat besi (Fe), tes terhadap PMS dan temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PENGERTIAN KEHAMILAN
Kehamilan adalah masa kehamilan dan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan hari) di hitung dari hari
pertama haid terakhir. (pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, hal 89)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh
seperma, proses persalinan merupakan satu mata rantai yang berkesinambungan yang
ditandai ovulasi pelepasan ovum. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum lalu terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu terjadi nidasi pada uterus pembentukan
plasenta pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai aterm (Prawiroharjo,
Sarwono, 2005 ilmu kebidanan. Jakarta : FKUI)
4) Hematometa
a)
b)
c)
d)
e)
Perubahan Fisiologis
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone Somatomatropin, esterogen, dan
progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007 : 95)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di payudara mulai
timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu dan areola menjadi lebih berpigmen dan
lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang muncul di areola primer dan
tdisebut Tuberkel Montgomery.
(Bobak, dkk. 2005 : 111)
4. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan bulan pertama di bawah pengaruh esterogen
dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan
oleh hipertrofi otot polos uterus. Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding 2,5 cm.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007 : 89)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, servik dan istmus melunak
secara progresif dan servik menjadi agak kebiruan, yang disebut Tanda Chadwick.
(Bobak, dkk. 2005 : 107)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut :
istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik melunak (Tanda Goodell), dan
fundus pada serviks mulai fleksi (Tanda McDonald)
(Bobak, dkk. 2005 : 107)
5. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan
(livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007 : 95)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH ini membuat
wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan peningkatan vaskularisasi vagina
Perubahan psikologis
Menurut teori rubin, perubahan psikologis yang terjadi pada trimester I meliputi
ambivalen, takut, fantasi dan khawatir. Pada trimester II, perubahan meliputi perasaan
lebih nyaman serta kebutuhan mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin
meningkat. Tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri. Pada trimester III,
perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan aneh, sembrono, lebih introvet, dan
merefleksikan pengalaman masa lalu.
2.6 PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
2.6.1 Pemeriksaan fisik umum
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 132), pemeriksaan fisik umum ibu hamil meliputi :
1.
2.
1)
2)
2.6.2
1.
1)
2)
3)
2.
1)
(1)
(2)
Inspeksi
TFU
Keadaan dinding abdomen
Gerak janin yang tampak
Palpasi
Menurut Leopold
Leopold I
Untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan tingginya fundus uteri
Menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri
Leopold II
Untuk menentukan bagian-bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan
samping kiri uterus
Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan di mana punggung janin
berada. Dilakukan dengan cara fundus uteri didorong ke bawah, badan janin akan
melengkung, sehingga mudah ditetapkan.
3) Menurut Ahlfeld
Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi, sehingga janin mengisi ruangan
yang lebih terbatas. Dengan mendorong janin ke satu arah, maka pemeriksaan punggung
mudah dilakukan.
4) Menurut Kneble
Pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan menurut Leopold III.
3. Perkusi
1) Meteorisme
2) Tanda cairan bebas
4.
1)
2)
3)
4)
Auskultasi
Bising usus
DJJ
Gerak janin intra uterine
Hal lain yang terdengar
5.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Pemeriksaan Dalam
Pembukaan
Perlunakan servik
Ketuban
Penurunan bagian terendah
Penempatan kombinasi
Tumor yang menyertai bagian terendah
Pelvimetri panggul
6. Pemeriksaan Tambahan
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Pemeriksaan USG
3) Tes pemeriksaan air ketuban
4) Tes pemeriksaan bakteriologis
2.7 ANTENATAL CARE (ANC)
2.7.1
Pengertian ANC
Usaha ang dilakukan pada waktu hamil dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil
agar waktu melahirkan dan sesudahnya dalam keadaan baik, baik ibu dan bayinya.
( YBP-SP, Sarwono, 2002:90)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba, IBG. 1998 : 129)
2.7.2 Tujuan ANC
Menurut Mabuaba, IBG (1998 : 129), secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk :
1.
Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam kehamilan, saat
Kunjungan ANC
Menurut Saifuddin, AB (2002, N - 2), sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal, yaitu :
2.8.1 Ketidaknyamanan TM I
1. Mual dan muntah
Dapat disebabkan perubahan hormonal (mungkin hCG), sebagian mungkin disebabkan oleh
emosi. Cara mengatasinya yaitu :
1)
2)
3)
penghasil gas
4) Kunjungi petugas kesehatan bila muntah terus menerus
2. Nyeri punggung bagian atas
Penyebab :
Peningkatan ukuran payudara sehingga payudara menjadi berat
Cara mengurangi :
1) Menggunakan bra yang berukuran sesuai payudara
2) Bra penyokong yang berukuran tepat
3. Leukorea (sekresi vagina)
Penyebab :
1) Serviks yang distimulasi oleh hormone menjadi hipertrofi dan hiperaktif, menghasilkan mukus
dalam jumlah besar.
2) Pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat
3) Membentuknya sumbatan ledir serviks akibat produktivitas kelenjar serviks dalam menyekresi
1)
2)
3)
4)
4.
1)
2)
5. Ptialisme
Kemungkinan disebabkan peningkatan kadar esterogen dan mungkin karena ibu
hamil tidak menelan ludah akibat rasa mual. Cara mengatasinya yaitu :
1) Gunakan obat pencuci mulut
2) Kunyah permen dan beri dukungan
4. Mengidam makanan
Penyebabnya tidak diketahui, makanan yang diinginkan sesuai kultur dan daerah geografis.
Tidak dapat dicegah, berikan apa yang diidamkan kecuali jika hal tersebut mengganggu diet
yang seimbang.
5. Nyeri ulu hati
Progesteron memperlambat motilitas saluran GI dan pencernaan, mengubah arah
peristaltic, merelaksasi sfingter jantung, dan menunda waktu pengosongan lambung, lambung
bergeser ke atas dan dikompresi oleh uterus yang membesar. Cara mengatasinya adalah :
1)
2)
3)
4)
6. Konstipasi
Motilitas saluran GI menurun karena pengaruh progesterone, menyebabkan resopsi air
meningkat dan tinja menjadi kering. Predisposisi konstipasi adalah penggunaan suplemen besi
per oral. Cara mengatasinya adalah :
4)
1)
Minnum 6 gelas air / hari
2)
Makan makanan berserat
3)
Latihan ringan
Jangan memakai obat pelunak tinja, laktasif, minyak mineral, obat lain atau enema tanpa
terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter.
7. Hipotensi supine dan bradikardi
Karena saat wanita telentang, uterus gravida menekan vena kava asenden, perfusi ginjal dan
uterus plasenta menurun. Cara mengatasinya adalah posisis miring atau setengah duduk dengan
lutut sedikit fleksi
dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara yang makin
berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan menghalangi suasana
lembab di sekitar pelipatan.
(Manuaba, IBG. 1998 : 140)
2.9.5 Hubungan seksual
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 139), hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan
hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :
1.
2.
3.
4.
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas
Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandung, persalinan
sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam kandungan, sekitar dua minggu sebelum
persalinan
2.9.6 Perawatan payudara
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 144), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan untuk
memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng susu, dan mengelurakan
putting susu yang datar. Tehnik perawatannya adalah :
1.
Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas / lap yang dibasahi
3.
4.
minyak.
2. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam 20X, keluar 20X.
Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari panngkal menuju putting
5.
tidak tersumbat.
6. Pakailah BH yang menyokong payudara.
2.9.7 Pemberian obat obatan dan imunisasi
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 140), pengobatan penyakit saat hamil harus selalu
memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian
bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2X selama hamil. (Manuaba,
IBG. 1998 : 141)
Jarak imunisasi TT
Antigen
Interval
Lama perlindungan
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
3 tahun
5 tahun
10 tahun
ahun atau seumur hidup
Perdarahan peervaginam
Sakit kepala lebih dari biasa
Gangguan penglihatan
Pembengkakan pada wajah dan tangan
Nyeri abdomen / epigastrik
Berkaitan dengan janin
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 141), tanda bahaya pada janin adalah :
1. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
2. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
3. Perut terasa semakin kecil
an istri
at
rjaan
ma
idikan
BAB 3
ASKEB TEORI
3.1 Langkah I : Tahap pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :
A. Data Subyektif
Bidan mulai mewawancarai pasien/kliennya untuk mencatat data yang subyektif
1. Anamnesa
:
umur 20 sampai 30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil
sehingga dapat merugikan kesehatan ibu dan maupun perkenmbangan dan pertumbuhan janin.
( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 27)
:
informasi bila diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan
dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
:
s perkawinan :
a Perkawinan : kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus diperhitungkan
dalam pimpinan (anak mahal)
2. Keluhan Utama
1) Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang kepada bidan.
2)
: Provokasi/palatif (penyebeb)
Apa yang menyebabkan gejala dan apa saja yang dapat mengurangi atau memperbaiki gejala.
Q
: Region (tempat)
Dimana gejala terasa
: Skala keadaan
Seberapa parah yang dialami klien 1-10
: Time (waktu)
Waktu, sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan.
4. Riwayat Kebidanan
a.
Riwayat Menstruasi
Hal yang perlu ditanyakan sehubungan dengan riwayat menstruasi, antara lain sebagai berikut :
a) Umur menarche
b) Siklus menstruasi
c)
Dismenorrhoe
g)
h)
Gejala premenstrual
Riwayat persalinan yaitu : jarak antara 2 kelahiran, tempat melahirkan, lamanya melahirkan,
cara melahirkan (spontan dengan vacuum ekstrasi, forcep atau operasi)
d) Masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan : perdarahan, ditolong
dokter/ bidan / dukun
e) Nifas
Mengalami panas, perdarahan dan bagaimana laktasinya.
Anak : jenis kelamin, hidup/mati, bila meninggal umur berapa, sebab meninggal, berat badan dan
panjang badan waktu lahir.
f) KB
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal ini penting diketahui
apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
c.
Penyakit keturunan
b.
Penyakit menular
: TBC, Hepatitis.
c.
Penyakit menurun
: Hipertensi, DM
d. Keturunan kembar
8. Riwayat Psikologis, Budaya dan Spiritual
Untuk mengetahui keadaan psikologis, budaya dan spriritual klien antara lain :
a.
f.
Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah sudah selesai kebutuhan
ibu hamil.
b.
Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama kehamilan karena aksi
hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya.
Sering kencing merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa
kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
c.
Istirahat
Waktu istirahat lebih lama 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat hendaknya diadakan pula
waktu siang hari
e.
Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja sesuai kemampuan dan
makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
f.
Hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan dalam hygiene
kehamilan meliputi : kebersihan mulut, pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan
kebersihan pakaian luar dan dalam.
g. Sexual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama kehamilan, berapa kali dalam
seminggu melakukannya.
10. Pengetahuan Pasien (Manajement kebidanan)
Bidan menanyakan semua pengetahuan ibu tentang kebutuhan yang di perlukan ibu hamil.
Tujuanya untuk mengetahui apakah ibu sudah mengerti apa belum tentang semua kebutuhanya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum (Obstetri fisiologi,FK Unpad : 157)
a.
d. Adakah oedema.
e.
Refleks : reflek lutut negatif pada vitaminose B1 dan penyakit urat syaraf
f.
Tensi : tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolis atau 90 diastolis. Juga
perubahan 30 sistolis dan 15 diastolis diatas tensi sebelum hamil menandakan toxaemia
gravidarum.
g. Berat badan : berat badan dalam triwulan 1 1-2 kg / minggu. Triwulan 11 0,5 kg/minggu.berat
badan dalam triwulan ke 111 tak boleh tambah lebih dari kg / minggu. Pertambahan berat
badan selama hamil sekitar 6,5 15 kg selama hamil
Penambahan yang lebih dari batas batas tersebut di atas disebabkan oleh penimbunan (retensi)
air dan disebut praeoedema.
TB < 145 cm dicurigai CPD, LILA Normalnya 23,5 cm.
(Ilmu kebidanan penyakit kandungan ida bagus manuaba)
2. Pemeriksaan fisik khusus (Obstetri fisiologis, FK Unpad : 159)
a.
Inspeksi
a) Muka
: apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung ) apakah kelenjar
susu,adakah kolostrum
d) Abdomen GIT
regio hipokondria kanan (pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran
lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis),hipokondria, iliaka
kiri (scibala).
e) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,ke adaan pucat,pigmentasi linia
alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
f)
Vulva
albus..
g) Anggota bawah
: cari varises,oedema, luka, cicatrix pada lipat paha,. CRT kembali 1 detik
30
8
33
9
3. menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara internasional
(1) Kurang dari 12 minggu belum dapat diraba di atas simpisis.
(2) 12 minggu 1-2 jari di atas sisfisis.
(3) 16 minggu pertengahan antara sisfisis dan pusat
(4) 24 minggu setinggi pusat
(5) 28 minggu 3 jari diatas pusat
(6) 32 minggu pertengahan antara pusat dan px
(7) 36 minggu 3 jari dibawah px
(8) 40 minggu pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4. menurut leopold
leopold I
1) Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
2) Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah muka penderita.
3) Rahim dibawa ke tengah
4) Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa yang di fundus.
Leopold II
1) Keadaan tangan pindah ke samping
2)
Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di pihak yang memberikan
rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan
pihak yang memberi rintangan terbesar.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul
4) Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih
teraba diluar
(1) Convergent bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
(2) Sejajar separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
(3) Divergent sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga panggul
Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah ke
dalam rongga panggul
b. Auskultasi (pengantar kuliah obstetri,manuaba : 170)
Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30 menit dikalikan
2/dihitung selama 1 menit penuh.
Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit atau tidak
teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
1. TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ)
TBJ sebagai pertimbangan memutuskan rencana persalinan pervaginam secara spontan dengan
rumus tersebut :
TBJ : (TFU (cm) N ) 155
N
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi penyakit DM pada ibu
hamil yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan maupun persalinan.
-
: Kuning
++
: Oranye
+++
: Merah bata/coklat
3. Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemi pada ibu hamil. Bila Hb kurang dari 10gr%. (normalnya : 11gr
%)
4. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan persalinan.
3.2 Langkah II : Interpretasi Data Dasar
1. Identivikasi terhadap diagnosa dan masalah mungkin ada masalah yang menyartai
1) Masalah
2) Keluhan fisiologis : berisi keluhan yang dialami ibu
3) Kebutuhan ibu yang belum terpenuhi : berisi kebutuhan yang belum dimengerti oleh ibu selama
anamnesa
2. Diagnosa kehamilan
DX : Gx Pxxxx (gravida para : aterm, prematur, abortus, hidup, mati),UK/tunggal/hidup/presentasi
janin/puka puki/intra uteri/kesan panggul/UPL/KU ibu dan janin
Data subyektif
keberapa,usia kehamilan, riwayat kehamilan, persalinan, data nifas yang dialami klien
Data Obyektif
berisi
data
data
berdasarkan
pemeriksaan
seperti
1.
1)
DENGAN STETOSKOP
biasanya di pergunakan stetoskop monoaural tetapi dapat juga dipergunakan stetoskop kepala
dapat di dengar akhir bulan V
2)
dari anak :
a. bunyi jantung anak
b. bising tali pusat
c. gerakan anak
(2)
dari ibu :
a. bising rahim
b. bunyi aorta
c. bising usus
(2)
Anak hidup
(3)
presentasi anak
3. DENGAN FUNDUSKOPE
1) Dengan mendengarkan 3 5 detik,kemudian jumlah bunyi jantung dalam 3 5 detik dikalikan 4
misalnya :
11 12 11 teratur, frekwensinya 136/menit anak baik.
10 14 9 tak teratur frekwensi 132/menit asfiksi
8 7 8 teratur,frekwensinya 92/menit
2)
3)
Dilakukan dengan anamnesa jumlah anak, umur ibu dan riwayat kehamilan dan persalinan yang
lalu, di lakukanya ini untuk mengambil sikap pro aktif dalam pertolongan persalinan
5. Berapa umur kehamilanya
Cara menentukan umur kehamilan :
Lamanya amenorea
1) Quickening
5) Pengukuran TFU
6) Ultrasonografi
3) Amniosintesis
7) Djj
4) Tingginya FU
6. Apakah janinnya tunggal atau ganda
Untuk dapat membedakan antara hamil ganda dengan hamil tunggal, primigravida agak sukar
mengingat perutnya cukup tegang, pada multigravida lebih mudah karena perut sudah lembek
Perkiraan hamil ganda :
a.
b. teraba tiga bagian besar janin / dua bagian janin yang letaknya berdekatan
c.
yang dimaksud dua bagian besar adalah bokong dan kepala janin
d. terdengar dua puntum maksimum detak jantung janin dengan perbedaan 10 detak jantung
e.
n / posisi
: letak salah satu bagian anak yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan lahir
s / sikap
ation
/ presentasi
210/iv
uterus
berkontraksi
uterus kecil
Pintu atas panggul seolah olah berputar 90 derajat untuk menjadi pintu bawah panggul
d.
Pintu bawah panggul merupakan dua segitiga yang mempunyai dasar nama yaitu tuber
ischiadika kanan dan kiri
10. Apakah terdapat kemungkinan lain selain kehamilan
Pada pembesaran abdomen ada kemungkinan :
a.
Asites
b. Kistoma ovari
c.
Mioma uteri
d. Pseudosiasis
11. Bagaimana keadaan umum ibunya
Untuk menilai kesehatan umum ibunya dapat dilakukan pemeriksaan rutin, yaitu :
a.
mencegah diagnosa/masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali
dalam melakukan Asuhan Kebidanan yang aman.
Contoh : GIIP10001, usia kehamilan 34-35 minggu potensial terjadi :
a.
Partus
b. BBLR
3.4 Langkah IV : Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan.
Misal : Memberikan KIE pada ibu
3.5 Langkah V : Intervensi
Pada langkah ini direncanakan Asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkahlangkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajement terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak
lengkap dapat dilengkapi. Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini
harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang update serta sesuai
dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien. Kaji ulang apakah rencana asuhan sudah
meliputi, semua aspek asuhan kesehatan terhadap ibu/wanita.
Contoh :
1. Lakukan pendekatan therapeutik.
2. Jelaskan hasil pemeriksaan.
3. Berikan penyuluhan tentang gizi, personal hygien
3.6 Langkah VI : Implementasi
Tanggal
Diagnosa
Tahap tindakan :
1. Persiapan
Alat, pasien, lingkungan
2. Intervensi / tindakan
a. Independent (sendiri)
b. Independent (dengan team kesehatan yang lain)
c. Dependent (pendelegasian dari dokter)
3. Dokumentasi
Setiap tindakan harus di dokumentasikan / ditulis
Tindakan independent :
1. Tindakan untuk menegakkan diagnostik
Tindakan untuk menegakkan diagnosa
Ex : Pemeriksaan fisik / TTV
Pemeriksaan laboratorium sederhana
2. Tindakan terapeutik
Tindakan untuk pengobatan
Ex : pemberian obat
3. Tindakan edukatif
Tindakan pendidikan
4. Tindakan merujuk
Melakukan kolaborasi dengan tenaga lain
3.7 Langkah VII : EVALUASI
TANGGAL
S (subyektif)
hasil laboratorium dan uji diagnostic yang didokumentasikan dalam data focus untuk mendukung
asuhan sebagai langkah 1 varney
A (assesment )
Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan
sebagai langkah 2,3 dan 4 varney
P (plan )
BAB 4
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.F maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sesuai dengan 7 langkah asuhan menurut Varney, yaitu :
1. Langkah I (Tahap pengumpulan data dasar)
Pada tahap pengkajian data subjektif dan data objektif, penulis tidak menemukan
kesulitan baik melalui wawancara langsung maupun melalui pengamatan terhadap klien dan
keluarganya. Hal ini dikarenakan klien mudah diajak komunikasi dan kerjasama.
2. Langkah II (Interpretasi Data Dasar)
Setelah dilakukan analisa didapatkan satu diagnosa dan tidak ditemukan suatu masalah
yaitu : G1P0000 UK 34-35 minggu T/H/IU/KU ibu dan janin baik, hal ini sesuaidengan tinjauan
pustaka yang ada.
3. Langkah III (Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi Penanganannya )
Diagnosa potensial dalam kasus ini tidak ditemukan, hal ini karena tidak terdapat suatu
masalah selama pemberian asuhan kebidanan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan standar
yang ada.
.
4. Langkah VI (Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera)
Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera karena tidak ditemukan masalah yang
timbul. Secara psikologis kondisi ibu dan setiap ada kelainan yang dirasakan ibu langsung
konsultasi dengan petugas kesehatan.
5. Langkah V (Intervensi)
Sesuai dengan diagnosa, penulis melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan pada
klien sesuai dengan teori. Dalam tahap perencanaan ini tidak ada hambatan yang dijumpai karena
sarana, prasarana, sumber daya dari klien dan tempat untuk melaksanakan asuhan kebidanan
memungkinkan dalam membuat rencana tindakan sesuai prinsip ilmu kebidanan dan protab yang
ada.
6. Langkah VI (Implementasi)
Pada tahap pelaksanaan ini penulis melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana yang telah dubuat atau ditetapkan yaitu diagnosa G1P0000 UK 34-35 minggu
T/H/IU/KU ibu dan janin baik dan dalam pelaksanaannya penulis tidak ada hambatan. Hal ini
karena adanya kerjasama yang baik antara petugas, klien, keluarga sehingga dapat melaksanakan
asuahn kebidanan yang baik.
7. Langakah VII (Evaluasi)
Setelah pelaksanaan tindakan, dilakukan evaluasi terhadap tindakan dan hasilnya ibu
mengerti penjelasan petugas tentang kehamilan trimester III, respon ibu terhadap penjelasan
petugas tentang kehamilan trimester III baik, keadaan ibu baik