MAKALAH
Untuk memenuhi matakuliah Ilmu Gizi
Yang dibina oleh Ibu Haning dan Ibu
Oleh:
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.
120342400170
120342422491
120342422455
120342422495
110342406475
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Makanan setelah
dikonsumsi mengalami proses pencernaan di dalam alat pencernaan. Bahan makanan
diuraikan menjadi zat gizi atau nutrien. Zat tersebut selanjutnya diserap melalui
dinding usus dan masuk ke dalam cairan tubuh, kemudian akan digunakan oleh tubuh
untuk melakukan berbagai aktivitas .Makanan atau hidangan yang dikonsumsi seharihari sangat berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik terjadi bila
tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga
memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Kekurangan konsumsi
makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme
tubuh terganggu .
Apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka
pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaaan gizi
yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian,
kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali
jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga
perlu mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya .
Dalam pemenuhan makanan dewasa dipengaruhi oleh tingkat kesibukan,
tingkat stress, aktivitas, dan pola makan. Apabila didasarkan pada makanan kesukaan
saja maka akan mengakibatkan pemenuhan gizi akan menurun atau sebaliknya akan
berlebih. Pengetahuan akan mempengaruhi seseorang dalam penyusunan menu
makanan yang akan dikonsumsi. Kebiasaan makan merupakan suatu gejala budaya
dan sosial yang dapat memberi gambaran perilaku dari nilai-nilai yang dianut
seseorang dalam memenuhi kebutuhan gizinya. Pemenuhan kebutuhan gizi seseorang
juga dipengaruhi oleh kesehatan, sehingga dilakukan pemilihan jenis makanan yang
tetap sesuai dengan kondisi kesehatannya. Selain itu Pemenuhan gizi yang baik akan
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu sehat, cerdas,
dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Maka dari itu penulis membuat
makalah yang berjudul Kebutuhan Gizi Dewasa. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi yang berguna dalam pengaplikasiannya dan menghasilkan
sumberdaya produktif usia dewasa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada usia dewasa?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan gizi dewasa?
3. Apa saja penyakit yang ditimbulkan oleh pola pemenuhan gizi yang salah
pada usia dewasa?
C. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada usia dewasa
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi dewasa
3. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan oleh pola pemenuhan gizi yang
salah pada usia dewasa
BAB II
KAJIAN TEORI
Masa dewasa secara umum diakui sebagai awal masa penyelesaian
pertumbuhan tulang dan pencapaian kematangan seksual. Waktu berakhirnya dari
masa ini kadang tidak terlalu jelas : biasanya pertumbuhan dan perkembangan ini
terus berlanjut hingga masa yang dikenal sebagai usia pertengahan/paruh baya,
yang mana pada kebanyakan individu berkisar pada usia 19-50 tahun.
A. Kebutuhan Sosial dan Psikologis
Telah dinyatakan sebelumnya bahwa kebanyakan dari kita dapat mencapai
kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal dengan cara menjaga berat badan kita untuk
tetap ideal, berolahraga secara rutin, makan makanan yang menyehatkan, dan
meminimalisir stres. Tetapi hal itu tidak semudah kelihatannya. Psikologi butuh
menjamin bahwa kita makan, namun secara psikososial kita dapat memutuskan untuk
memilih makan atau tidak. Makanan yang kita pilih terkadang menjadi simbol
emosional, entah itu sebagai hadiah, hukuman, atau perayaan. Untuk kebanyakan
orang dewasa, makanan dapat menjadi pengganti atas perasaan, kasih sayang atau
kepuasan emosional Alford (1982).
Sebagai tambahan, bagaimana dan apa yang kita makan biasanya memiliki hubungan
dengan budaya kita. Tidak peduli seberapa tinggi pun kandungan nutrisi pada suatu
tumbuhan atau hewan, ketika secara budaya dinyatakan tabu maka makanan
tersebut akan dilarang untuk dikonsumsi. Dalam budaya kita, secara sosial dinyatakan
bahwa laki-laki dewasa memiliki kemampuan untuk makan lebih banyak dari
perempuan dewasa, yang mana terkadang juga dihubungan dengan kebutuhan nutrisi
yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Makanan tertentu terkadang juga
dinyatakan memiliki sifat yang maskulin (daging, kentang) dan feminim (salad,
dessert) Alford (1982).
Faktor sosial seperti ketersediaan makanan juga penting dalam mempengaruhi
orang dewasa untuk memilih makanan. Sebagai contoh, untuk masyarakat kelas
menengah ke atas mereka akan memilih makanan dengan tingkat nutrisi yang tinggi,
berkebalikan dengan mereka yang dari kelas menengah ke bawah, yang mana hal ini
dapat dikarenakan oleh tingkat akses mereka terhadap suplai makanan. Bahkan
musim dan bencana alam dapat membatasi pilihan makanan.
B. Perubahan Psikologis
Masa dewasa adalah masa dimana waktu terjadinya perubahan menjadi
semakin lambat, bila dibandingkan dengan masa anak-anak, remaja, masa tua. Pada
masa dewasa tidak ada poin dramatis dalam perkembangan fisik. Faktor yang
mungkin memiliki pengaruh lebih adalah faktor sosial dan psikologis, kecuali pada
penyakit. Keseimbangan merupakan karakteristik psikologi utama dalam masa ini.
Kebanyakan fungsi tubuh berkembang sempurna pada pertengahan 20, pada
usia ini, tinggi, kekuatan, koordinasi, kesehatan, ketepatan, dan daya tahan berada
pada tingkat maksimal. Namun hal ini berbeda antara satu individu dengan individu
lain, yang mana dipengaruhi oleh nutrisi, iklim, olahraga dan kerja yang dilakukan.
Pada awal usia 20-an tinggi tubuh telah tercapai. Kekuatan tercapai secara
perlahan, kemudian menurun sekitar 10% pada usia 60, olahraga dapat membantu
mencapai kekuatan otot secara maksimal. Sistem tubuh mencapai tingkat paling
optimum sebelum usia 30. Sistem utama dari tubuh adalah otot rangka, sistem
pencernaan, sistem urinaria, sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem saraf,
dan sistem reproduksi. Proses pencernaan, distibusi, metabolisme nutrisi bergantung
pada mekanisme pembentukan interaksi dan respon. Enzim dan hormon berguna
untuk menyeimbangkan sistem untuk membangun homeostasis Alford (1982).
Perbedaan komposisi dari tubuh orang dewasa terletak pada tingkat
kegemukan, jenis kelamin, dan pembentukan otot serta rangka. Variasi dari berat
tubuh bergantung pada lemak, otot dan air. Berdasarkan hasil analisis, pada laki-laki
tubuh terdiri atas 56-68% air, 12-20% lemak, 14-19% protein dan 5-6% mineral.
Meskipun pada usia dewasa pertumbuhan fisik sudah tercapai, namun sel dan
jaringan tubuh tetap berkembang. Orang dewasa yang memiliki nutrisi yang baik
akan merasa lebih baik dan lebih sehat, memiliki lebih banyak energi dan dapat
menahan stress ketika lapar atau kekurangan makanan.
maupun yang tidak jenuh. Adapun contoh lemak jenuh yaitu kolesterol. Namun
keberadaan kolesterol ini dibutuhkan oleh tubuh meskipun dalam jumlah yang kecil.
Konsumsi lemak harus diimbangi dengan makanan yang mengandung serat, karena
serat akan mengikat kolesterol dan mengkirkannya dari darah Alford (1982).
2. Protein
Kebutuhan protei menurun sesuai pertambahan umur, walaupun efisiensi
nitrogen yang dibutuhkan sama antara usia 20 dan 75 tahun. Pada remaja
membutuhkan 30 persen protein. Penurunan sintesis protein da penurunan berat
badan pada orang dewasa mempengaruhi kebutuhan protein yang lebih sedikit
daripada remaja. Penelitian lain menunjukkan bahwa beberapa orang dewasa untuk
kebutuhan kalori yang masuk berkurang, bersama protein dipergunakan sebagai
metabolisme energi, dan dapat menambah jumlah protein untuk menjaga berat badan.
RDA untuk protein pada waita 56 g da utuk pria 44 g pada umur 23 50 tahun.
Tabel contoh kebutuhan energi wanita dan pria
Kebutuhan vitamin D pada usia 19 22 yaitu 7,5 Mg dan setelah usia 22 yaitu 5 Mg
(200 IU).
Pada orang dewasa normal, total plasma tokoferol (vitamin E) adalah 0,5 1,2
mg/100 ml. Pengonsumsian tidak boleh kurang dari 0,5 mg/ 100 ml, karena tidak
mencukupi konsentrasi jaringan.
Penyerapan vitamin K memerlukan
10 mg / hari. Wanita umur 19 51 adalah 18 mg / hari. Pada wanita yang sudah tua,
kebutuhan besi berkurang 0,5 mg / hari.
Kebutuhan seng (Zn) pada dewasa adalah 12, 5 mg / hari. Seng didapatkan dari
daging atau seafood lebih baik daripada dari sayuran.
Defisiensi iodin pada orang dewasa dapat menyebabkan pembesaran kelenjar
tiroid. RDA untuk dewasa adalah 150 Mg / hari.
Tabel kebutuhan mineral pria dan wanita dewasa
setiap Negara di dunia. Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi
merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi, penyebab lain yang penting
dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang dan mengetahui
kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari
(Suhardjo, 1986).
Umumnya, jika pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan cenderung ikut
membaik juga. Akan tetapi, mutu makanan tidak selalu membaik kalau diterapkan
tanaman perdagangan. Tanaman perdagangan menggantikan produksi pangan untuk
rumah tangga dan pendapatan yang diperoleh dari tanaman perdagangan itu atau
upaya peningkatan pendapatan yang lain tidak dicanangkan untuk membeli pangan
atau bahan-bahan pangan berkualitas gizi tinggi (Suhardjo, 1986 : 25).
Tingkat penghasilan ikut menentukan jenis pangan apa yang akan dibeli dengan
adanya tambahan uang. Semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase
dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur mayur dan
berbagai jenis bahan pangan lainnya. Jadi penghasilan merupakan faktor penting bagi
kuantitas dan kualitas. Antara penghasilan dan gizi, jelas ada hubungan yang
menguntungkan. Pengaruh peningkatan penghasilan terhadap perbaikan kesehatan
dan kondisi keluarga lain yang mengadakan interaksi dengan status gizi yang
berlawanan hampir universal (Sediaoetama, 2000).
Sedangkan faktor internal yang memperngaruhi kebutuhan gizi dewasa
meliputi metabolisme tubuh, status kesehatan, proses fisiologis tubuh, kegiatan, umur,
jenis kelamin dan ukuran tubuh. Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey
pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur
11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori
yang tinggi (1958 kalori). Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar
lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA
kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur
sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng
atau makanan dalam kotak.
Kebutuhan kalori itu tergantung pada aktivitas fisik, jenis kelamin, dan massa tubuh.
Individu yang lebih aktif membutuhkan lebih banyak kalori. Zat gizi lain yang
penting yaitu zat besi yang dibutuhkan oleh usia subur selama masa reproduksi, untuk
mengganti kehilangan selama menstruasi, kehamilan, kelahiran, dan menyusui.
Setelah menopause kebutuhan zat besi antara pria dan wanita sama.
D. Memantau Status Gizi Orang Dewasa
Pembangunan Sumber Daya manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas
pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan
meningkatkan kualitas penduduk usia kerja agar benar-benar memperoleh
kesempatan serta turut berperan dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal
tersebut adalah pembangunan di bidang kesehatan dan gizi.
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun
keatas) merupakan masa penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit
tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerjanya. Oleh karena itu
pemantauan
keadaan
tersebut
perlu
dilakukan
oleh
setiap
orang
secara
berkesinambungan.
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat atau
cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat
meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan
meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif.
Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang
dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Pedoman ini bertujuan
memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan untuk mencapai berat
badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih
seimbang dan cara lain yang sehat.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat
badan dan pengukur tinggi badan. Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan
seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang
dewasa berumur minimal 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak,
remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT = Berat Badan (Kg) : Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang
membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Disebutkan bahwa batas
ambang normal untuk laki-laki adalah: 20,125,0; dan untuk perempuan adalah :
18,7-23,8.
Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori ataupun tingkat
kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan satu batas ambang
antara laki-laki dan perempuan.Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan
ambang batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang
batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat.
Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan
pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada akhirnya
diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Jika seseorang termasuk kategori:
1.
IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2.
IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
berat badan tingkat ringan atau KEK ringan. Contoh cara menghitung IMT:
apabila seseorang dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg. IMT
= 38 : 1.48 x 1.48 = 17.3 Status gizi yang didapatkan adalah adalah kurus tingkat
ringan. Dianjurkan pada keadaan tersebut menaikkan berat badan sampai menjadi
normal antara 41- 54 kg dengan MT 18,5 - 25,0.
Seseorang yang termasuk kategori kekurangan berat badan tingkat ringan (KEK
ringan) sudah perlu mendapat perhatian untuk segera menaikkan berat badan.
IMT 25,1 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan
berat badan tingkat ringan.
IMT > 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat
badan tingkat berat.
1. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai
status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar
gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan
yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun
kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi)
agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan
ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana.
Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama
daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50%
saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun
dan pengatur.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan
jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah
lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan
mengurangi konsumsi makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
meningkatkan
kebugaran,
mencegah
kelebihan
berat
badan,
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan
rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi
sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan
bahan kimia dan halal.
2. Standart kebutuhan gizi masa dewasa
Contoh Menu Dengan Energi 2500 kilo kalori, 2000 kilo kalori dan 1700 kilo
kalori:
Waktu
Pagi
Jenis Hidangan
Nasi
2000 kilokalori
2 sendok nasi
1700 kilokalori
1 sendok nasi
1 potong
1 potong
potong
mangkok
mangkok
+ tauge
10.00
Siang
16.00
Malam
Teh manis
1 gelas
1 gelas
1 gelas
1 gelas
1 gelas
1 gelas
Nasi
3 sendok nasi
2 sendok nasi
1 sendok nasi
Ikan goreng
1 potong
1 potong
1 potong
Tempe bacem
2 potong
1 potong
1 potong
Lalap
mangkok
mangkok
mangkok
Sayur asem
1 mangkok
1 mangkok
1 mangkok
Sambal tomat
1 sendok makan
1 sendok makan
1 sendok makan
Nenas
1 potong
1 potong
1 potong
Buah
1 potong
Nasi
3 sendok makan
2 sendok makan
1 sendok makan
Pepes ayam
1 potong
1 potong
1 potong
Tahu balado
1 potong
1 potong
1 potong
1 mangkok
1 angkok
1 potong
1 potong
potong
D. Kehamilan
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga
dari bulan ke- 7 sampai ke-9 (Adriaansz, Wiknjosastro dan Waspodo, 2007)
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah
sperma, yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu rangkaian
kejadian yang mengelilinginya. Kejadian-kejadian itu ialah pembentukan gamet (telur
dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio
di dalam uterus. Hanya jika semua peristiwa ini berlangsung baik, maka proses
perkembangan embrio dan janin dapat dimulai (Bobak, 2005).
1)Perkembangan embrio dan fetus
terbentuk, janin sudah dapat mendengar dan mulai terbentuk gusi, dan tulang rahang.
Organ-organ tersebut terus tumbuh menjadi bentuk yang sempurna dan pada saat ini
denyut jantung janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop. Bentuk tubuh janin saat
ini sudah menyerupai bayi.
3. Trimester ketiga
Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada periode ini
uterus semakin membesar sampai berada di bawah tulang susu. Uterus menekan
keatas kearah diafragma dan tulang panggul. Hal ini sering membuat ibu hamil
merasa jantung sesak dan kesulitan pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami
varises pada pembuluh darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram karena
meningkatnya tekanan kepada perut, rendahnya laju darah balik dari limbs, dan efek
dari progesterone, yang menyebabkan kendurnya saluran darah.
Setelah usia kehamilan mencapai sekitar 28 30 minggu, bayi yang lahir
disebut prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan), mempunyai kesempatan untuk
hidup baik bila dirawat dalam suatu perawatan bayi baru lahir risiko tinggi. Namun,
mineral dan cadangan lemak pada bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu pada
bulan terakhir kehamilan. Masalah medis lain pada bayi prematur adalah masih
belum mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga perawatan bayi ini
sangat sulit (Wardlaw, G.M., et al, 1992).
Trisemester II
Trisemester III
2140 kalori
2200 kalori
2020 kalori
Protein
75 g
75 g
70 g
Kalsium
1,1 g
1,1 g
1,0 g
Besi
13 g
14 g
13 g
dan lemak)
E.Perubahan fisiologi
Pada masa kehamilan ada beberapa perubahan pada hampir semua sistem
organ pada maternal. Perubahan ini diawali dengan adanya sekresi hormon dari
korpus luteum dan plasenta. Efek mekanis pada pembesaran uterus dan kompresi dari
struktur sekitar uterus memegang peranan penting pada trimester kedua dan ketiga.
Perubahan fisiologis seperti ini memiliki implikasi yang relevan bagi dokter anestesi
untuk memberikan perawatan bagi pasien hamil. Perubahan yang relevan meliputi
perubahan
fungsi
hematologi,
kardiovaskular,
ventilasi,
metabolik,
dan
pengosongan
lambung.
Beberapa
penelitian
melaporkan
bahwa
Wanita Tidak
Hamil
Wanita Hamil
Wanita
Menyusui
Energi (kkal)
2100
2400
2600
Protein (g)
46
76
64
Kalsium (mg)
400
1200
1200
Fosfor (mg)
800
1200
1200
Magnesium (mg)
300
450
450
Iodine (mg)
50
175
200
18
20
26
Zinc (mg)
15
20
25
Vitamin A (mg)
800
1000
1200
Thiamin (mg)
1,4
1,5
1,6
Riboflavin (mg)
1,5
1,6
1,8
Niacin (mg)
14
16
19
Folacin (mg)
100
800
500
Vitamin B6 (mg)
2,6
2,5
Vitamin C (mg)
60
80
100
Vitamin D (mg)
2,5
12,5
12,5
Vitamin E (mg)
10
11
1. Kalori
Peningkatan kalori yang direkomendasikan tidak begitu besar, yaitu kurang
lebih 300 kkal/ hari. Peningkatan kalori pada wanita hamil secara paralel juga akan
meningkatkan berat fetus dan jaringan maternal. Peningkatan kalori sebaiknya
dilakukan pada trimester ketiga. Hal tersebut dikarenakan energi untuk aktifitas
fisiologi terbesar adalah saat trimester ketiga. Cara terbaik untuk memonitor
kebutuhan nutrisi untuk wanita hamil dapat dilihat dari pertambahan berat badan dari
maternal tersebut.
2. Protein
5. Pusing dan pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang
abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, dapat menyebabkan pusing
dan pingsan.
2. Kanker
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang
menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel
melebihi batas normal), menyerang jaringan biologis di dekatnya, bermigrasi ke
jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut
metastasis. Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak.
Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada
lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya
membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi.
Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi
(Chen, 2012).
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu
penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat
dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak
bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa
dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan
lainnya. Tumor menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa
"ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas
yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat
menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya, kanker
sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian. Dalam
setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker. Pada pria dewasa di Amerika
Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus
kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung
kemih (7%), dan cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker
paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker
kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%). Untuk wanita
dewasa di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32%
dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan
rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%).
Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian
kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker
indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%) (Otto, 2007).
Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker
menjadi penyumbang kematian kedua terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab
utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang
olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat.
Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan
dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan
kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (3035 %), infeksi (15-20%), radiasi, stress, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan
(Smeltzer, 2008).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut.
1. Kebutuhan nutrisi pada usia dewasa dibedakan menjadi tiga yaitu pria dewasa,
wanita dewasa yang tidak hamil dan wanita dewasa yang hamil. Kebutuhan
nutrisi tersebut berbeda-beda sesuai dengan aktivitas, metabolisme, dan
kebutuhan tubuh.
2. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi dewasa ada dua yaitu internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi metabolisme tubuh, status kesehatan,
proses fisiologis tubuh, kegiatan, umur, jenis kelamin dan ukuran tubuh
sedangkan faktor eksternal meliputi daya beli keluarga, latar belakang sosialbudaya, tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi, jumlah anggota keluarga
dan kebersihan lingkungan.
3. Penyakit yang ditimbulkan oleh pola pemenuhan gizi yang salah pada usia
dewasa antara lain jantung dan kanker. Pola pemenuhan gizi yang salah
berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat.
B. SARAN
1. Materi seharusnya lebih diperkaya dengan contoh peristiwa yang ada di
lapangan sehingga menambah pengetahuan pembaca.
2. Isi makalah kedepannya harus lebih baik singkat, jelas, padat, dan mewakili
tujuan yang akan disampaikan.
3.
DAFTAR RUJUKAN
Adriaansz, Wiknjosastro dan Waspodo. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Alford, Betty B. & Margaret L Bogle. 1982. Nutrition During The Life Cycle. USA:
Prentice Hall.
Almatsier S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Aritonang, dkk. 2008. Analisis Pola Asuh Makan dan Status Gizi pada Bayi di
Kelurahan PB Selayang Medan. Jurnal Penelitian. 1(1):1-6.
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing). Jakarta :EGC.
Chen, Rosita dkk. 2012. Solusi Cerdas Mencegah dan Mengobati Kanker. Jakarta:
PT. Agro Media Pustaka.
Hanafiah A.,1996. Angina Pektoris. In: Buku Ajar Kardiologi Fakultas 1st
Kedokteran Universitas Indonesia. 1 ed. Jakarta: UI Press.
Irianto, K. dan Waluyo, K. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya:
Bandung.
Kristyanasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Jakarta: Nuha Medika