Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhan

yang pokok bagi kehidupan. Banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia yang


belum mendapat pasokan energi listrik yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Keterbatasan

pasokan

listrik

ini

disebabkan

penggunaan

listrik

yang

berlebihandalam kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan


maupun industri.
Untuk menanggulangi keterbatasan pasokan listrik ini, maka banyak didirikan
pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah satunya adalahPembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit listrik ini (PLTD) biasanya
menggunakan bahan bakar minyak bumi. Sistem penggerak yangdigunakan tanpa
generator. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit inimengalami proses siklus
energi, yaitu dari bahan bakar (minyak bumi) menjadienergi magnet, kemudian
baru menghasilkan energi listrik. Energi arus panasyang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar (minyak bumi), diubah menjadienergi mekanikal yang
dapat menggerakan atau memutar generator.
Ada beberapa faktor yang dapat di jadikan pertimbangan dalam suatusiklus
energi, seperti halnya jenis sumber energi yang akan dipakai dalam proses
pembakaran, dan juga jenis mesin yang akan digunakan pada proses ini, apakah
itu boiler uap atau motor diesel .

1.2

Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan penulis bahas tentang pembangkit listrik tenaga
diesel yaitu pengertian, bagian-bagian, proses cara kerja, keuntungan dan
kerugian.

1.3 Maksud dan Tujuan


Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan pengertian, bagianbagian, proses cara kerja, keuntungan dan kerugian pada pembangkit
tenaga listrik.
Dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembumian Sistem Tenaga.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk
memutarrotorgenerator.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu
pabrik.
PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari
suatuunit pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah
penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik yang kemudian dikeluarkan
olehGenerator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi
energimekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin
Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian un
tuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan
menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya.Unit
PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantuserta
perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistemuntuk
mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjaditenaga
mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanyadan
seterusnya

tenaga

mekanis

tersebut diubah

oleh

generator menjadi

tenagalistrik.PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW.


3

Jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaanli
strik yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di
bangun pusat listrik lain. Untuk melayani beban PLTD dengan kapasitas di atas
100 MWakan tidak ekonomis karena unitnya menjadi banyak, mengingat unit
PLTD yangterbesar di pasaran sekitar 12,5 MW.
Unit-unit

pembangkit

diesel

di

pasaran

umumnya

mempunyai

putaran(untuk frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan
1.500 putaran per menit (ppm). Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, me
sin-mesin yang mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm,
dapatmenggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu
Intermediate Diesel Oil (IDO) dan kualitas No. 3 yaituMarine Fuel Oil (MFO).
Jika memakaiMFO harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas
yang cukuprendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan
terlebihdahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan
BBMkualitas No. 1 yaituHigh Speed Oil (HSO).

2.2 Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Selain pemahaman tentang konstruksi mesin, sebagai dasar pengenalan
mesin mau tidak mau pengetahuan tentang prinsip kerja Mesin Diesel harus
dikuasai dengan baik. Dasar pengetahuan ini memudahkan untuk mengikuti setiap
terjadi perkembangan tentang mesin yang semakin lama semakin dituntut lebih
baik lagi dari segi kinerja, pemakaian bahan bakar, dimensi mesin, tingkat
polusidan konstruksinya yang semakin kompak dan bobotnya ringan. Kemudian
untuk mengatasi gangguan menjadi lebih mudah mendeteksi lebih awal akan
terjadinya gangguan serta memudahkan menentukan jenis gannguan serta
penanggulangannya.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu
pabrik. Indonesia bisa menghemat penggunaan solar dengan memanfaatkan sekam

(kulit biji padi) sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Enam kilogram sekam bisa diubah menjadi energi setara dengan satu liter solar.
Selain hemat, penggunaan sekam juga mengurangi pencemaran udara.
Demikian dikatakan Direktur Pengembangan dan Komersial PT Indonesia
Power Djuwarno saat jumpa pers peluncuran PLTD Sekam Haurgeulis di Jakarta,
Jumat (29/8). Menurut Djuwarno, potensi sekam di Indonesia jika dimanfaatkan
sebagai PLTD setara dengan 2,1 juta kiloliter solar atau senilai Rp3,5 triliun
pertahun.
Potensi energi biomasa di Indonesia, seperti sekam sangat luar biasa.
Setiap tahun terdapat 13 juta ton sekam yang selama ini kurang dimanfaatkan,"
katanya, seraya menyatakan teknologi PLTD yang dikembangkan Indonesia
Power sanggup mengubah enam kilogram sekam menjadi energi yang setara
dengan satu liter solar. Biomasa sendiri merupakan material tumbuh-tumbuhan.
Lebih lanjut, Djuwarno menyatakan penggunaan energi biomasa sebagai sumber
listrik perlu terus dikembangkan. Pasalnya, sumber energi yang selama ini
digunakan 80 persen berasal dari bahan bakar minyak (BBM). Padahal, cadangan
BBM di Indonesia semakin menipis dan diperkirakan akan habis kurang dari 10
tahun.
Selain itu, penggunaan BBM juga menjadi penyebab utama pencemaran
udara terutama karbondioaksida (CO2) yang membentuk lapisan gas rumah kaca
di atmosfer sehingga suhu bumi makin panas. Sedangkan batu bara cadangan
Indonesia mencapai 39 miliar ton, tetapi dengan pemakaian 75-150 juta ton per
tahun diperkirakan hanya cukup untuk kebutuhan 100 tahun. Jika tidak segera
ditemukan energi alternatif, Indonesia terancam krisis energi yang parah.
Pasalnya, laju pertumbuhan konsumsi energi listrik di Indonesia mencapai 14
persen per tahun yang tergolong sangat tinggi. Laju konsumsi energi listrik dunia
hanya sebesar 3,65 persen per tahun.

"Karena itu, energi terbarukan yang

merupakan energi yang tidak akan habis dan lebih ramah lingkungan seperti
energi biomasa menjadi sangat penting untuk dikembangkan agar krisis energi dan
kerusakan lingkungan akibat pencemaran bisa dihindari.

Di Indonesia, penggunaan PLTD berbahan baku sekam bukan sekadar


wacana. Djuwarno mengaku Indonesia Power telah membuat 10 unit peralatan
gasifikasi yang mampu membakar sekam menjadi gas sebagai sumber energi bagi
PLTD berdaya masing-masing 100 kilowatt. "Satu unit akan diujicobakan di
Hauergeulis, Indramayu, Jawa Barat (Jabar), karena daerah tersebut merupakan
lumbung padi di Jabar," katanya.
Menurut Djuwarno, PLTD 100 kilowatt tersebut jika dioperasikan
menggunakan solar murni maka per kilowatt jam (kwh) membutuhkan 0,30 liter
solar. Jika dioperasikan menggunakan sekam padi, PLTD tersebut hanya
membutuhkan 0,06 liter solar per kwh. "Solar masih dibutuhkan tetapi bisa
dihemat sampai 80 persen," paparnya. Djuwarno menyatakan penggunaan PLTD
Sekam sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia, khususnya pabrik
penggilingan padi. Pasalnya, pabrik penggilingan padi selalu menghasilkan sekam
yang selama ini dibuang begitu saja. Selain itu, perusahaan penggilingan padi juga
harus mengeluarkan biaya untuk membuang sekam. "Dengan unit gasifikasi yang
kita buat, sekam bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi," katanya seraya
menyatakan harga satu unit gasifikasi Rp425 juta.
Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah yang dihasilkan, unit
gasifikasi dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk menyaring tar,
fenol, dan debu. Lebih lanjut, Djuwarno mengatakan, sebetulnya bukan hanya
sekam yang bisa dijadikan sumber listrik untuk PLTD. Sampah pun bisa
digunakan. Menurutnya, di masa mendatang Indonesia Power akan membuat
PLTD berbahan baku sampah yang akan dibangun di Jakarta. Penggunaan sampah
sebagai bahan baku tersebut memiliki manfaat ganda karena selain mengurangi
sampah yang kini menjadi masalah terutama di kota-kota besar, juga bisa
dimanfaatkan sebagai sumber listrik. "Jika proyek tersebut berhasil, permasalahan
sampah bisa berkurang dan Indonesia juga tidak terlalu bergantung lagi pada
bahan bakar fosil," tutur Djuwarno.
Terminologi pembangkit listrik berbahan bakar minyak pada umumnya
diidentikkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Walau pada
kenyataannya bahan bakar minyak juga terkadang digunakan pada PLTG.

Prinsipkerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang


berbahan bakar High Speed Diesel Oil (HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan
siklus diesel. Mulanya udara dikompresi ke dalam piston, yang kemudian
diinjeksi dengan bahan bakar kedalam tempat yang sama. Kemudian pada tekanan
tertentu campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya. Proses
pembakaran seperti ini pada kenyataannya terkadang tidak menghasilkan
pembakaran yang sempurna. Hal
inilah
yang
menyebabkan efisiensi pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50 %. Namun
apabila dibandingkan dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada kapasitas
daya yang besar masih memiliki efisiensi yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan
rasio kompresi pada mesin diesel jauh lebih besar daripada mesin bensin.
Keuntungan utama penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar minyak
atau sering disebut dengan PLTD adalah dapat beroperasi sepanjang waktu selama
masih tersediannya bahan bakar. Kehandalan pembangkit ini tinggi karena dalam
operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA. Mengingat waktu
start-nya yang cepat namun ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan
bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat
dari tahun ke tahun, PLTD disarankan hanya dipakai untuk melayani konsumen
pada saat beban puncak.
Investasi awal pembangunan PLTD yang relatif murah, kebutuhan energi
di daerah-daerah terisolasi yang mendesak dan kebutuhan energi daerah-daerah
yang belum terlalu besar, pemerintah Indonesia berinisiatif membangun PLTD
yang berfungsi sebagai base-supply untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerahdaerah ini, untuk mengurangi biaya transmisi dan rugi-rugi jaringan dalam
menyalurkan energi listrik dari kota terdekat.
Dengan digunakannya bahan bakar konvensional maka adanya kemungkinan
pembangkit ini akan sulit dioperasikan di masa depan karena persediaan minyak
bumi dunia yang semakin menipis. Harga minyak yang terus meningkat menjadi

pertimbangan utama dalam menggunakan pembangkit ini. Harga minyak yang


mahal diakibatkan karena pasar minyak dunia yang tidak stabil dan ongkos
transportasi untuk membawa minyak tersebut ke daerah yang dituju. Padahal di
sisi beban, PLN dipaksa menjual dengan harga murah. Inilah yang menyebabkan
PLN rugi besar.
Pembangkit

Listrik

Tenaga

Diesel

(PLTD)

biasanya

digunakan

untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama di daerahdaerahyang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan bisa juga digunakan
untuk memasok kebutuhan listrik di suatu pabrik atau industri.PLTD cocok untuk
lokasi

dimana

pengeluaran

bahan

bakar

rendah, persediaan air terbatas, minyak sangat murah dibandingkan dengan batuba
ra dansemua beban besarnya adalah seperti yang dapat ditagani oleh mesin
pembangkitdalam kapasitas kecil, serta dapat berfungsi dalam waktu yang
singkat.Kegunaan utama PLTD adalah penyedia daya listrik yang dapat
berfungsiuntuk :

Pusat pembangkitan
Cadangan (Stand by plant)
Beban puncak
Cadangan untuk keadaan darurat (emergency)

2.3 Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Perhatikan gambar Dibawah ini :

Gambar 1.1 ( Bagian bagian pembangkit listrik tenaga Diesel )


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan baker.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Pengabut.
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.

10. Trafo.
11. Saluran transmisi.
2.4 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke
dalam tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih
dahulu. Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily
tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar
dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar
dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar
adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke
convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

Gambar 1.2 ( Tangki penyimpanan bahan bakar )


2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih
dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu
mencapai 600C.

10

Gambar 1.3 ( kompresor udara )

3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang


bakar (combustion chamber).

Gambar 1.4 ( combustion chamber )

4. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

11

Gambar 1.5 ( proes injeksi kedalam ruang bakar )

5. Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya


berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan
yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan
pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur
dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan
menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

Gambar 1.6
6. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil

12

pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan
dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat
bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah
menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak
rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah
kompresi.

Gambar 1.7 ( torak / piston )


7. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl).

13

Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan


bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang
berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang
dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak
listrik.
8. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan
trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip
kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik
dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan
arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolakbalik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi
induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan
menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula,
maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung
kumparan terdapat beda tegangan.

Gambar 1.8 ( transformator )


9. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di
sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

14

Daya Yang Dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)


PLN membakukan kapasitas SPD sebagai berikut :
- Kelas 1 :

SPD berkapasitas 50

Kw

- Kelas 2 :

SPD berkapasitas 100 Kw

- Kelas 3 :

SPD berkapasitas 250 Kw

- Kelas 4 :

SPD berkapasitas 500 Kw

- Kelas 5 :

SPD berkapasitas 750 Kw

- Kelas 6 :

SPD berkapasitas 1000 Kw

- Kelas 7 :

SPD berkapasitas 2500 Kw

- Kelas 8 :

SPD berkapasitas 4000 Kw

- Kelas 9 :

SPD berkapasitas 6000 Kw

- Kelas 10 :

SPD berkapasitas 8000 Kw

- Kelas 11 :

SPD berkapasitas 12000 Kw

PLTD bakal

PLTD kecil

PLTD sedang

PLTD besar

15

2.5 Kelebihan dan Kekurangan PLTD


Kelebihan PLTD :
Investasi awal relatif lebih rendah.
Efisien pada setiap tingkat beban.
Membutuhkan operator yang sedikit.
Bahan bakar lebih mudah diperoleh.

Kekurangan PLTD :
Kapasitas mesin diesel terbatas.
Pemeliharaan harus lebih diperhatikan.
Menimbulkan suara bising.
Membutuhkan waktu pemanasan yang lebih lama pada saat
start dalam kondisi dingin.
Menimbulkan polusi yang lebih tinggi.
Biaya operasional lebih tinggi.

2.6 Masalah Utama dalam Pembangkitan Tenaga Listrik


Proses pembangkitan tenaga listrik dalam prinsipnya merupakan konversi
energi primer menjadi energi mekanik penggerak generator yang selanjutnya
energi mekanik ini dikonversi oleh generator menjadi tenaga listrik. Proses
demikian menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Penyediaan energi primer.
Energi primer untuk pusat listrik termal adalah bahan bakar. Penyediaan bahan
bakar meliputi : pengadaan, transfortasi dan penyimpangan, terutama yang
memerlukan perhatian terhadap resiko kebakaran.

16

2. Penyediaan air pendingin


Masalah penyediaan air pendingin timbul pada pusat termal seperti PLTU dan
PLTD. PLTU dan PLTD dengan daya terpasang di atas 25 MW banyak yang
dibangun di daerah pantai karena membutuhkan air pendingin dengan jumlah
yang besar sehingga pusat listrik ini dapat menggunakan air laut sebagai
pendingin. Untuk unit-unit PLTD yang kecil, di bawah 3 MW, pendinginnya
dapat menggunakan udara dengan menggunakan radiator

3. Masalah limbah
PLTU batubara menghasilkan limbah berupa abu batu bara dengan asap yang
mengandung gas SO2, CO2 dan NOx. Semua PLTU mempunyai limbah bahan
kimia dari air ketel (blow down). PLTD dan PLTG mempunyai limbah berupa
minyak pelumas. PLTA tidak menghasilkan limbah, malah limbah dari
masyarakat yang masuk kesungai penggerak PLTA sering menimbulkan
gangguan pada PLTA.

4. Masalah kebisingan Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk :


- Mempertahankan efisiensi
- Mempertahankan keandalan
- Mempertahankan umur ekonomis

5. Bagian-bagian peralatan yang memerlukan pemeliharaan terutama adalah:


- Bagian-bagian yang bergeser: seperti : bantalan, cincin pengisap (piston
ring) dan engsel-engsel.

17

- Bagian-bagian yang mempertemukan zat-zat dengan suhu yang berbeda


seperti : penukar panas (heat exchanger) dan ketel uap
- Kontak-kontak listrik dalam sakelar serta klem-klem penyambung listrik.

6. Gangguan dan kerusakan


Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan Pemutusan Tenaga
(PMT) membuka (trip) diluar kehendak operator sehingga terjadi
pemutusan pasokan tenaga listrik. Gangguan esungguhnya adalah
peristiwa hubung singkat yang penyebabnya kebanyakan petir, dan
tanaman. Gangguan dapat juga disebabkan karena kerusakan alat,
sebaliknya gangguan ( misalnya yang disebabkan petir) yang terjadi
berkali-kali akhirnya mengakibatkan alat ( misalnya transformator )
menjadi rusak.

7. Pengembangan pembangkit
Pada umumnya, pusat lstrik yang berdiri sendiri maupun yang ada
dalam sistem interkoneksi memerlukan pengembangan. Hal ini disebabkan
karena beban yang dihadapi terus bertambah sedangkan di pihak lain pihak
unit pembangkit yang ada menjadi semakin tua dan perlu dikeluarkan dari
operasi.

8. Perkembangan teknologi pembangkit


Perkembangan teknologi pembangkit umumnya mengarah pada
perbaikan efisiensi dan penemuan teknik konversi energi yang baru dan
penemuan bahan bakar baru. Perkembangan ini meliputi segi perangkat
keras (hardware) seperti komputerisasi dan juga meliputi segi perangkat

18

lunak ( software) seperti pengembangan model-model matematika untuk


optimasi.

2.7 Mutu Tegangan Listrik


Dengan makin pentingnya peranan tenaga listrik dalam keidupan seharihari, khususnya bagi keperluan industri,maka mutu tenaga listrik juga menjadi
tuntutan yang makin besar dari pihak pemakai tenaga listrik.
Mutu tenaga listrik ini meliputi:
a. Kontinuitas penyediaan;apakah tersedia 24 jam sehari sepanjang tahun.
b. Nilai tegangan ; apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan.
c. Nilai frekuensi ; apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan.
d. Kedip tegangan ; apakah besarnya dan lamanya masih dapat diterima
oleh pemakai tenaga listrik.
e. Kandungan harmonisa ; apakah jumkahnya masih dalam batas-batas
yang dapat ditrima oleh pemakai tenaga listrik.
2.8 Transmisi dan Distribusi
Apabila saluran transmisi menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi
ke pusat-pusat beban dalam jumlah besar, maka saluran distribusi berfungsi
membagikan tenaga listrik tersebut kepada pihak pemakai melalui saluran
tegangan rendah.
Generator sinkron di pusat pembangkit biasanya menghasilkan tenaga
listrik dengan tegangan antara 6-20 kV yang kemudian, dengan bantuan
transformator tegangan tersebut dinaikkan menjadi 150-500 kV. Saluran
tegangan Tinggi (STT) menyalurkan tegangan listrik menuju pusat penerima,
disini tegangan siturunkan menjadi tegangan subtransmisi 70 kV. Pada gardu

19

induk (GI), tenaga listrik yang diterima kemudian dilepaskan menuju trafo
distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 20 kV. Melalui trafo
distribusi yang tersebar diberbagai pusat-pusat beban, tegangan distribusi
primer ini diturunkan menjadi tegangan rendah 220/380 V yang akhirnya
diterima pihak pemakai.
2.9 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Berikut ini adalah skema dasar dalam pembangkit listrik tenaga diesel.

Gambar 1.9 ( Skema dasar PLTD )


Secara umum, skema di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Untuk melakukan pembakaran opmtimal pada diesel engine, maka
diperlukan Oksigen dari udara di sekitar. Disinilah peran air filter yang
fungsinya untuk menyaring udara yang masuk ke turbocharger dan
enginer.
b) Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan bakar,
menghasilkan

energi

untuk

memutar

generator

yang

kemudian

menghasilkan listrik yang dihubungkan ke trafo dan gardu listrik.

20

c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem
pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai pada
kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya adalah
sistem heat exchanger dan sistem radiator atau kedua sistem ini
digabungkan.
d) Heat exchanger adalah sistem pendingin minyak pelumas, dimana air
digunakan sebagai sarana pendingin. Proses heat exchanger ini memiliki
konsep yaitu, air pendingin dialirkan terus dari sumber air terdekat seperti
danau, sungai ataupun kolam buatan.Air terus dialirkan secara konstan
melalui pipa-pipa yang kemudian dihubungkan dengan pipa minyak
pelumas. Pada aplikasi tertentu, pipa air pendingin ini akan menyelimuti
pipa minyak pelumas, sehingga terjadi perpindahan suhu tinggi dari
minyak ke suhu rendah (heat exchanging) dari air, yang menyebabkan
suhu minyak menjadi berkurang.Sedangkan air yang memiliki suhu yang
lebih tinggi akan dialirkan kembali menuju sumber air. Berikut seterusnya
sistem ini bekerja.
e) Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi yang sama pada
kendaraan bermotor), minyak pelumas didinginkan dengan menggunakan
kipas radiator. Dimana pada sistem ini mengaplikasikan konsep
perpindahan suhu melalui radiasi, kipas radiator yang terus berputar akan
menghasilkan angin untuk mendinginkan minyak pelumas.

21

Anda mungkin juga menyukai