Anda di halaman 1dari 45

UU Nomor 32 Tahun 2009

tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

DASAR HUKUM PERLINDUNGAN DAN


PENGELOLAAN LH
UUD 1945

Pasal 28H Ayat (1)


Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan
Pasal 33 Ayat (4)
Perekonomian nasional diselengggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional

ebagai Pembaharuan UU 23 Tahun 1997


entang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Masyarakat semakin sadar akan pentingnya lingkungan hid

Issu lingkungan di dunia internasional terus berkembang

Keterbatasan kewenangan kelembagaan LH, termasuk PPNS

Kasus LH sulit dilakukan penegakan hukum

Amdal hanya sekedar dokumen kajian

dll

UU Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup

11 Bab 52 Pasal

17 Bab 127 Pasal

Lingkungan hidup adl kesatuan ruang dg


semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, tmsk mns & perilakunya,
yg mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan & kesejahteraan mns
serta makhluk hidup lain

Lingkungan hidup adalah kesatuan


ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain

Pencemaran LH adalah
1.Masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan / atau
komponen lain ke dalam lingkungan
hidup
2.Oleh kegiatan manusia
3.Sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu
4.Yang menyebabkan LH tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya

Pencemaran LH adalah
1.Masuk atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi dan / atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup
2.Oleh kegiatan manusia
3.Sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan

Secara umum di dalam UU 32 Tahun 2009 terdapat


penguatan
terhadap
prinsip-prinsip
pengelolaan
lingkungan hidup yang baik (good environmental
governance):
a. keutuhan unsur-unsur manajemen;
b. kejelasan kewenangan antara pusat dan daerah;
c. penguatan pada upaya pencegahan dan pemulihan fungsi lingkungan
hidup;
d. pendayagunaan perizinan sebagai instrumen pengendalian;
e. didayagunakannya pendekatan ekosistem dan kerjasama antar daerah
f. adanya kepastian dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan
lingkungan global;
g. memperkuat demokrasi lingkungan melalui akses atas informasi, akses
pada partisipasi, dan akses keadilan;
i. memperjelas pengaturan penegakan hukum perdata, administrasi dan
pidana;
j. mendorong terbentuknya kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup
yang lebih efektif dan responsif;
k. memperkuat kewenangan pejabat pengawas lingkungan dan penyidik
pegawai negeri sipil lingkungan.
5

Isi UU 32 Tahun 2009

1. RPPLH Inventarisasi SDA (Penetapan Daya Dukun


Daya Tampung, serta Cadangan SDA), ek
2. KLHS wajib dalam penyusunan :
- RTRW, RPJP, RPJM
- KRP yang berpotensi menimbulkan dam
atau resiko LH
3. Amdal
- Menjadi persyaratan ijin lingkungan
- Penyusun wajib memiliki sertifikat
- Komisi memiliki lisensi
- Pemerintah membantu golongan ekonomi lemah
4. Perijinan
- Persyaratan ijin usaha
- Apabila ijin lingkungan dicabut maka ijin usaha di
6

5. Instrumen ekonomi lingkungan


- Dana jaminan pemulihan lingkungan
- Dana penanggulangan pencemaran/kerusa
dan pemulihan
- Dana amanah/bantuan untuk konservasi
6. Peraturan perundangan wajib memperhatika
perlindungan fungsi LH dan prinsip PPLH
7. Anggaran berbasis lingkungan (pemerintah
menyediakan DAK yang memadai)
8. Analisis resiko lingkungan wajib dilakukan ol
usaha yang berpotensi menimbulkan dampa
terhadap LH, ekosistem, kesehatan & kesela
9. Audit LH wajib terhadap usaha yang beresik
tinggi terhadap LH dan usaha yg tidak taat
7

10. Kewenangan 27 macam (Lembaga LH bukan han

menetapkan dan melakukan koordinasi tapi lembag


dengan portofolio menetapkan, melaksanakan dan
mengawasi kebijakan PPLH
11. Mengakui kearifan lokal
12. PPLH Fungsional menghentikan pelanggaran
13. PPNS menahan dan menangkap serta menyampaik
serta menyampaikan hasil penyidikan ke JPU
14. Penegakan hukum pidana memperhatikan asas ult
remidium (pidana sebagai upaya terakhir setelah
administrasi tidak berhasil) khusus pada pelangga
mutu air limbah, emisi dan gangguan

PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LH

PEREN
CANA
AN

PE
MAN
FAATAN

PE
NGEN
DALIAN

PE
MELIHA
RAAN

PENGA
WASAN

GAKUM

RPPLH

KLHS

AMDAL

UKL/UPL

IZIN LINGKUNGAN

IZIN USAHA

10

bagi usaha/kegiatan
yang Berdampak penting

AMDAL

wajib

Penyusun mempunyai
Sertifikat kompetensi

Komisi mempunyai
lisensi
Dasar pemberian
Izin lingkungan

11

bagi usaha/kegiatan
yang tidak wajib amdal

UKL/UPL

wajib

Usaha dan/atau kegiatan


yang tidak wajib UKL-UPL
wajib membuat surat
pernyataan kesanggupan
pengelolaan & pemantauan l
ingkungan hidup

Dasar pemberian
Izin lingkungan

12

IZIN LINGKUNGAN (pasal 36 sd 41)


Komisi berlisensi

RPPLH
Usaha /
kegiatan

SKKLH /
Rekomendasi
UKL/UPL

AMDAL
/UKL/UPL

KLHS

batal
Cacat hukum, kekeliruan
penyalahgunaan,
ketidakbenaran, pemalsuan data,
dokumen/informasi
Penerbitannya tidak memenuhi
syarat dalam keputusan komisi

persyaratan
Izin
lingkungan

Izin Usaha
Izin lh
dicabut
izin usaha
batal

Tidak melaksanakan kewajiban


dalam AMDAL/UKL-UPL

Keputusan
TUN
pengumuman

Izin lh
kegiatan
berubah
izin usaha
diperbaharu
i
13

PP No. 27 Tahun 2012 ttg Izin


Lingkungan
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33
(AMDAL), Pasal 41 (Izin Lingkungan), dan
Pasal 56 (Dalcem) UUPPLH.
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan
kepada setiap orang yang melakukan Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau
UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau
Kegiatan.
14

Tahap Perolehan Izin


Lingkungan
AMDAL kajian mengenai dampak penting
suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan Usaha
dan/atau Kegiatan
Tahapan:
a.Penyusunan AMDAL atau UKL-UPL
b.Penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL
c.Permohonan dan penerbitan izin lingkungan
15

Beberapa catatan baru ttg


penyusunan AMDAL
Wajib sesuai dgn tata ruang NO: kembalikan
Tata cara penyusunan menunggu Permen
Pendekatan studi dlm penyusunan AMDAL
tunggal, terpadu, kawasan.
Keikutsertaan masy dlm penyusunan AMDAL:
a. Yg terkena dampak
b. Pemerhati LH
c. Yg terpengaruh atas segala keputusan AMDAL
PNS dilarang menyusun AMDAL terkecuali
instansi LH (daerah & pusat) menjadi pemrakarsa
16

Beberapa catatan
... (2)
Pengecualian tdk AMDAL:
a. AMDAL Kawasan
b. Lokasi keg di RDTR & RTRKS
c. Dlm tanggap darurat bencana
Permohonan izin lingkungan diajukan bersamaan
dengan permohonan penilaian ANDAL&RKL-RPL atau
penilaian UKL-UPL
Setelah permohonan diajukan, wajib diumumkan
paling lama 5 hari kerja (AMDAL) dan 2 hari kerja
(UKL-UPL)
Izin lingkungan diterbitkan bersamaan dengan
penerbitan keputusan kelayakan LH atau rekomendasi
UKL-UPL
17

TIMELINE
AMDAL
Kerangka Acuan 30 hari
~ dalam hal terlewati, draft KA dapat dipakai
pemrakarsa utk menyusun Andal & RKL-RPL.
Andal & RKL-RPL 75 hari
~ Hasil berupa rekomendasi kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan oleh Komisi
Penilai.
Menteri, Gubernur, atau Bupati menerbitkan
putusan kelayakan/ketidaklayakan lingkungan
10 hari stlh rekomendasi keluar.
18

Beberapa catatan
... (3)
Ada Izin Lingkungan, ada juga izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
Kewajiban pemegang izin lingkungan:
a. Menaati persyaratan dan kewajiban yg termuat
b. Menyampaikan laporan secara berkala tiap 6 bln
c. Menyediakan dana penjaminan utk pemulihan fungsi
LH

Pelanggaran terhadap kewajiban ini akan


mendapat sanksi administrasi
Berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan (23-022012)
19

PERATURAN BERBASIS
LINGKUNGAN
(pasal 44)
WAJIB
MEMPERHATIKAN

SETIAP
PENYUSUNAN
PER UU PADA
TINGKAT
NASIONAL DAN
DAERAH

PERLINDUNGAN FUNGSI LH
PRINSIP PERLINDUNGAN
DAN
PENGELOLAAN LH

20

ANGGARAN BERBASIS LINGKUNGAN


HIDUP
(pasal 45)
PEMERINTAH
DAN DPR
PEMERINTAH
DAERAH DAN
DPRD

WAJIB
MENGALOKAS
IKAN
ANGGARAN
YG MEMADAI

KEGIATAN PPLH
PROGRAM
PEMBANGUNAN
YG
BERWAWASAN
LINGKUNGAN

WAJIB
MENGALOKAS
IKAN
ANGGARAN
DAK yg
MEMADAI

DAERAH YG
MEMILIKI
KINERJA PPLH
YG BAIK

21

LINGKUNGAN
YANG
BAIK
DANDAN
SEHAT
LINGKUNGANHIDUP
HIDUP
YANG
BAIK
SEHAT
SEBAGAI
DARI
HAK
ASASI
MANUSIA
SEBAGAIBAGIAN
BAGIAN
DARI
HAK
ASASI
MANUSIA
MENDAPAT
LINGKUNGAN
HIDUP,
MENDAPATPENDIDIKAN
PENDIDIKAN
LINGKUNGAN
AKSES
AKSES PARTISIPASI
HIDUP,INFORMASI,
AKSES INFORMASI,
AKSES DAN AKSES
KEADILAN
DALAM
HAK ATASDALAM
PARTISIPASI
DANMEMENUHI
AKSES KEADILAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT

SETIAP
ORANG
BERHA
K
(Psl 65)

MEMENUHI HAK ATAS LINGKUNGAN HIDUP


YANG BAIK DAN SEHAT

MENGAJUKAN
USUL
DAN/ATAU
KEBERATAN
MENGAJUKAN
USUL
DAN/ATAU
KEBERATAN
TERHADAP
USAHA
DAN/ATAU
KEGIATAN
TERHADAPRENCANA
RENCANA
USAHA
DAN/ATAU
YANG
DIPERKIRAKAN
DAPAT MENIMBULKAN
KEGIATAN
YANG DIPERKIRAKAN
DAPAT
DAMPAK
TERHADAP
LINGKUNGAN
MENIMBULKAN
DAMPAK
TERHADAP
LINGKUNGAN
BERPERAN
PERLINDUNGAN
DAN DAN
BERPERANDALAM
DALAM
PERLINDUNGAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP
SESUAI
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP
SESUAI
DENGAN
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DENGAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN
MELAKUKAN
AKIBAT
DUGAAN
MELAKUKANPENGADUAN
PENGADUAN
AKIBAT
DUGAAN
PENCEMARAN
DAN
ATAU
PERUSAKAN
PENCEMARAN
DAN
ATAU
PERUSAKAN
LINGKUNGAN
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
22

Anti SLAPP: Anti Strategic Law Suit Against Public


Participation
(pasal 66)

Setiap orang yang


memperjuangkan
hak atas
lingkungan hidup
yang baik dan
sehat tidak dapat
dituntut secara
pidana maupun
digugat perdata

Ketentuan ini
dimaksudkan untuk
melindungi korban dan
atau pelapor yang
menempuh cara hukum
akibat pencemaran atau
perusakan lingkungan
hidup
Perlindungan ini
dimaksudkan untuk
mencegah tindakan
pembalasan dari terlapor
melalui pemidanaan atau
gugatan perdata dengan
tetap memperhatikan
kemandirian peradilan
23

PENGAWASAN
(pasal 71 pasal
75)

Wewenang

Menteri
Gubernur
Bupati/Walikota
(sesuai
kewenangannya)

Melakukan Pengawasan thd


kegiatan &/atau usaha :
- Peraturan PUU dibidang PPLH
- Izin Lingkungan

Menetapkan PPLH yang


merupakan pejabat
fungsional

dapat
mendelegasikan
kewenangannya
pada
pejabat/instansi
teknis di bidang
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
24

PENGUATAN
PENGAWASAN :
PENGAWASAN LAPIS
KEDUA
(2nd line inspection)
psl 73
Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungannya diterbitkan
oleh pemerintah daerah jika Pemerintah
menganggap terjadi pelanggaran yang serius di
bidang perlindungan dan pengelolaan LH

Kewenangan PPLH untuk menghentikan


pelanggaran tertentu di lapangan
(pasal 74 ayat (1) huruf j)
25

PE
JA
JA
BAT
BAT
PE
NGA
NGA
WAS

Meminta Keterangan
Membuat Catatan
Membuat Salinan Dokumen
Memasuki tempat tertentu
Memotret
Membuat rekaman audio vis
Mengambil sampel
Memeriksa peralatan
Memeriksa instalasi/Alat
Transportasi
Pemantauan
Menghentikan pelanggaran
tertentu

kewenangan

26

PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN

ADMINISTRASI
(Pasal 76 sd
83)

FUNGSI

PERDATA
PIDANA
(pasal 93 sd 120) (pasal 83 sd 93)

FUNGSI

Pencegahan danEfek Jera dan


penanggulanganEfek Derita

FUNGSI
Ganti Rugi dan
Pemulihan
Lingkungan

27

SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 76 s.d Pasal 83

tujukan Kepada Perbuatan Pelanggaran

gar Perbuatan Pelanggaran Dihentikan


Bersifat REPARATOIR atau Pemulihan
Keadaan Semula

jatuhkan Oleh PengadilanTata Usaha Negara


U.N)

Mengakhiri
Mengakhiri Perbuatan
Perbuatan
Yang
Yang
dilarang
dilarang
Bagi
Bagi Warga
Warga
Masyarakat/
Masyarakat/ Badan
Badan
Usaha
Usaha Yang
Yang Terkena
Terkena
Dapat
Dapat Banding
Banding Ke
Ke
Pengadilan
Pengadilan
Administrasi
Administrasi
(Peradilan
(Peradilan TUN)
TUN)

28

SANKSI
ADMINISTRASI
(pasal 76 sd pasal 83)

1.
2.
3.
4.

Teguran
Paksaan Pemerintah
Pembekuan izin
Pencabutan izin

ole
h

1. Menteri
2. Gubernur
3. Bupati/walikot
a
Sesuai
kewenangann
ya

Pembekuan izin ,
pencabutan izin ,
denda
keterlambatan
,dijatuhkan
apabila paksaan
pemerintah tidak
dilaksanakan

Second Line Enforcement


Menteri dapat menerapkan sanksi adm, jika Pem.
menganggap Pemda scr sengaja tdk menerapkan
sanksi adm thd pelanggaran yang serius

29

Paksaan
Pemerintah
(pasal 80)

1. PENGHENTIAN
SEMENTARA KEGIATAN
PRODUKSI
2. PEMINDAHAN SRANA
PRODUKSI
3. PENUTUPAN SALURAN
PEMBUANGAN AIR
LIMBAH ATAU EMISI
4. PEMBONGKARAN
5. PENYITAAN
6. PENGHENTIAN
SEMENTARA SELURUH
KEGIATAN
7. TINDAKAN LAIN
UNTUK
MENGHENTIKAN

Dijatuhkan tanpa
didahului teguran
apabila pelanggaran
menimbulkan:
Ancaman yg sangat
serius bagi manusia &
LH
Dampak yg lebih
besar &
lebih luas
Kerugian yg lebih
besar
bagi LH

30

PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN


(pasal 84 pasal 92)
DILUAR
PENGADILAN
MELALUI PENGADILAN
Kedaluars
a ajukan
gugatan:
sejak
diketahuin
ya
penc/keru
sak
(Tdk
berlaku
utk
B3/LB3)

Gugatan Perbuatan melawan


Hukum
Legal Standing LSM telah
melaksanakan kegiatan nyata
2 thn

Secara sukarela
utk mencapai
kesepakatan
Mediasi,
negosiasi,
arbitrase

Legal standing Pem & Pemda


Class actions
Strict liability tanpa
pengecualian

Pemerintah
menfasilitasi
pembentukan
Lembaga
Penyedia Jasa
Penyelesaian
sengketa

31

JENIS TINDAK PIDANA

MATERIIL
Perlu dibuktikan:
1. Lingkungan telah
tercemar/rusak
2. Hubungan sebab
akibat antara
lingkungan yg
tercemar/rusak
dengan kegiatan yg
didakwa
mencemari/merusak

FORMIL
1. Tidak

perlu
dibuktikan
lingkungan telah
tercemar, cukup
dibuktikan
terdakwa telah
melakukan
perbuatan
pelanggaran
32

PENEGAKAN HUKUM PIDANA

ULTIMUM REMIDIUM

PREMIUM REMIDIUM

Tindak pidana lingkungan adalah kejahatan


Sanksi dan denda maksimum dan minimum
kortporasi

Tindak pidana formil (effluent, emisi dan gan


Sanksi administrasi
Pelanggaran dilakukan lsatu kali

Pencemaran dan perusakan LH


Sanksi administrasi tidak dipatuhi
Pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali
Memasukkan B3 yg dilarang
Memasukkan LB3 di NKRI
Memasukkan limbah di NKRI
Membuang limbah
Membuang B3 dan LB3
Melepas rekayasa genetik (sesuai UU dan izi
Melakukan pembukaan lahan dengan memba
Menyusun Amdal tanpa sertifikasi kompeten
Memberikan informasi palsu,menyesatkan
menghilangkan, merusak, dan ket tidak bena
33

Penyid
ik
POLRI

PPN
S
LH

SPDP
BERKAS
PENYIDIKAN

KOORDIN
ASI
Jaksa
Penuntu
t
Umum

Menangkap dan menahan


Kewenangan
lainnya

pemeriksaan
penyitaan
penggeledahan
Menghentikan penyidikan
34

ATAS
ATAS
NAMA
NAMA

1.
a. Badan Hukum
b. Perseroan
1. Tuntutan Pidana
c. Perserikatan
2. Sanksi Pidana
d. Yayasan, atau
3. Tindakan Tata Tertib 2.
e. Organisasi Lain
3.
Dilakukan oleh orang-orang
berdasarkan
1. Hubungan Kerja
2. Hubungan LainBertindak

BH, Perseroan,
Perserikatan,
Yayasan,
Org. Lain
Memberi Perinta
Yang Bertindak
Sebagai Pimpina
Dalam Perb. Ata
2 dan 3

1. Yang Memberi
Dalam
Perintah
Dijatuhkan
Dijatuhkan
Lingkungan
2. Bertindak Sebaga
Pimpinan
BH, dll.

TINDAK PIDANA
Panggilan Untuk Menghadap
KORPORASI
dan Penyerahan Surat Panggilan
Di Tujukan Kepada Pengurus

Tindak Pidana Atas


Nama BH dll.
Pidana Ditambah
1/3

1. Tempat Tinggal
2. Pengurus Melakuka
Pekerjaan yang teta

Jika Tuntutan Dilakukan


Terhadap Badan Hukum dll.
Pengurus Harus Datang
Sendiri ke Pengadilan
35

Ketentuan Pidana

Jenis
Pelanggara
n

Sengaja

Lalai

Pidana

Denda (rupiah)

Minimu
m

Maksimu
m

Minimu
m

Maksimu
m

> BM

3 tahun

10 tahun

3 millir

10 miliar

Orang
Luka

4 tahun

12 tahun

4 miliar

12 miliar

Orang
Mati

5 tahun

15 tahun

5 miliar

15 miliar

> BM

1 tahun

3 tahun

1 miliar

3 miliar

Orang
Luka

2 tahun

6 tahun

2 miliar

6 miliar

Orang
Mati

3 tahun

9 tahun

3 miliar

9 miliar

Akibat

36

37

Ketentuan Pidana untuk Pelanggaran Lainnya

Pelanggaran

Pidana
Minimum Maksimum

Denda (rupiah)
Minimum

Maksimu
m

Melepaskan/menged
arkan produk
rekayasa genetika

1 tahun

3 tahun

1 miliar

3 miliar

Mengelola limbah B3
tanpa izin

1 tahun

3 tahun

1 miliar

3 miliar

Tidak mengelola
limbah B3 yang
dihasilkannya

1 tahun

3 tahun

1 miliar

3 miliar

3 tahun

3 miliar

4 tahun

12 tahun

4 miliar

12 miliar

Dumping
Memasukkan limbah
Memasukkan limbah

5 tahun

15 tahun

5 miliar

15 miliar

38

Pelanggaran

Pidana
Minimum Maksimum

Denda (rupiah)
Minimum

Maksimu
m

Memasukkan B3

5 tahun

15 tahun

5 miliar

15 miliar

Membakar lahan

3 tahun

10 tahun

3 miliar

10 miliar

Melakukan usaha
dan/atau kegiatan
tanpa izin

1 tahun

3 tahun

1 miliar

3 miliar

Menyusun AMDAL
tanpa memiliki
sertifikat kompetensi
penyusun AMDAL

3 tahun

3 miliar

Menerbitkan izin
lingkungan tanpa
dilengkapi AMDAL
atau UKL-UPL

3 tahun

3 miliar

39

Pidana
Pelanggaran

Denda (rupiah)

Minimum

Maksimum

Minimum

Maksimu
m

Menerbitkan izin
usaha tanpa
dilengkapi izin
lingkungan

3 tahun

3 miliar

Dengan sengaja
Tidak melakukan
pengawasan yang
mengakibatkan
pencemaran/kerusak
an yg
mengakibatkan
hilangnya nyawa
manusia

1 tahun

Atau
500 juta

Memberikan
informasi palsu

1 tahun

1 miliar

Tidak melaksanakan
perintah paksaan
pemerintah

1 tahun

1 miliar

Menghalang-halangi

40
40

KETENTUAN
PERALIHAN

PALING LAMA 1 TAHUN

PALING LAMA 2 TAHUN

1. PENYUSUN AMDAL WAJIB


1. USAHA/KEGIATAN YG
MEMILIKI KOMPETENSI.
MEMPUNYAI IZIN
2. AUDITOR LINGKUNGAN
USAHA TANPA AMDAL
WAJIB MEMILIKI SERTIFIKASI
WAJIB MENYELESAIKAN
KOMPETENSI
AUDIT LINGKUNGAN.
3. SEGALA IZIN PLH YG
2. USAHA/KEGIATAN TELAH
DIKELUARKAN O/ MENTERI,
MEMILIKI IZIN USAHA
GUBERNUR, BUPATI/
TANPA UKL/UPL WAJIB
WALIKOTA WAJIB DI
MEMBUAT DOKUMEN
INTEGRASIKAN DLM IZIN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN.
LINGKUNGAN.
4. PERATURAN PELAKSANAAN
DITETAPKAN.
41

KETENTUAN PENUTUP

SEMUA PERATURAN PERUU YG MERUPAKAN PERATURAN


PELAKSANAAN UU 23/97 TETAP BERLAKU SEPANJANG TIDA
BERTENTANGAN ATAU BELUM DIGANTI DGN PERATURAN PE
SANAAN UU INI pasal 124

PERATURAN PELAKSANAAN UU INI DITETAPKAN PALING LA


1 (SATU TAHUN) SEJAK UU INI DIBERLAKUKAN pasal 126

PADA SAAT UU INI MULAI BERLAKU, UU 23/97 DICABUT DAN


DINYATAKAN TIDAK BERLAKU LAGI-- pasal 125

42

BERBAGAI KELEMAHAN UNDANGUNDANG NO. 32 TAHUN 2009

Pasal 26 ayat (2) bahwa pelibatan masyarakat harus dilakukan


berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan dan lengkap
serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Dalam pasal ini,
tidak diikuti penjelasan seperti apa dan bagaimana bentuk informasi
secara lengkap tersebut dan upaya hukum apa yang dapat dilakukan bila
hal tersebut tidak dilakukan, begitupula dalam ayat (4) masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan keberatan
terhadap dokumen amdal juga tidak di ikuti penjelasan sehingga dapat
menimbulkan kerancuan dalam hal yang seperti apa masyarakat menolak
dokumen tersebut, sehingga justru mereduksi hak-hak masyarakat dalam
proses awal pembangunan
Pasal 14 UU no. 32 Tahun 2009 tersebut, diperkenalkan instrumen baru
yaitu Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang wajib dilakukan oleh
pemerintah dan pemerintah daerah untuk memastikan terintegrasinya
prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program (pasal 15 ayat 1 UU no. 32
tahun 2009). Namun demikian UUPPLH ini tidak mencantumkan sanksi
apapun bagi pemerintah atau pemerintah daerah yang tidak
melakukannya.
43

Lanjutan : Kelemahan

Pasal 46, berbunyi Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 45, dalam rangka pemulihan kondisi lingkungan hidup yang
kualitasnya telah mengalami pencemaran dan/atau kerusakan pada
saat undang-undang ini ditetapkan, Pemerintah dan pemerintah
daerah wajib mengalokasikan anggaran untuk pemulihan lingkungan
hidup. Ketentuan ini akan sangat merugikan karena pencemarnya
tidak diungkit sama sekali pemulihan justru dibebankan
kepada pemerintah.
Pasal 66 dari UUPPLHSetiap orang yang memperjuangkan hak atas
linkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara
pidana maupun digugat secara perdata. Namun dalam penjelasan
pasal ini berbunyi bahwa ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi
korban dan / atau pelapor yang menempuh cara hukum akibat
pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup dan perlindungan
dimaksudkan untuk mencegah tindakan pembalasan dari terlapor
melalui
pemidanaan
dan/gugatan
perdata
dengan
tetap
memperhatikan kemandirian peradilan. dengan tetap memperhatikan
kemandirian peradilan merupakan kalimat kunci yang dimaksudkan
untuk mematahkan/mementahkan janji dari pasal 66. Artinya masih
44
harus ditentukan dan diuji lagi oleh peradilan.

Lanjutan : Kelemahan

Pasal 108 UUPLH Setiap orang yang melakukan pembakaran lahan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf h, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00
(tiga miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah). Dan dalam penjelasan pasal 69 ayat (1)
huruf h sebagaimana yang dimaksud kearifan lokal dalam pasal 69
ayat (2) yaitu, kearifan lokal yang dimaksud dalam ketentuan ini
adalah melakukan pembakaran lahan dengan luas lahan maksimal 2
hektare per kepala keluarga untuk ditanami tanaman jenis varietas
lokal dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagai pencegah penjalaran
api ke wilayah sekelilingnya. Hal ini memberikan peluang
pembakaran lahan yang bisa mengakibatkan menjalarnya api ke
daerah yang lebih luas apalagi di musim kemarau seperti kebakaran
hutan yang terjadi saat ini.

45

Anda mungkin juga menyukai