Anda di halaman 1dari 37

ROADMAP SUPPLY SIDE

PENGUATAN SARANA, PRASARANA DAN ALAT


KESEHATAN (SPA) DALAM MENDUKUNG
INDIKATOR RENSTRA 2015-2019

DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


BANDUNG, 24 PEBRUARI 2016

PROGRAM INDONESIA
SEHAT

RENSTRA
2015-2019

Pilar 1.
Paradigma
Sehat

Program
Promotif
preventif
sebagai
landasan
pembangunan
kesehatan
Pemberdayaan
masyarakat
Keterlibatan
lintas sektor

Pilar 2.
Penguatan
Yankes

Program
Peningkatan
Akses terutama
pd FKTP
Optimalisasi
Sistem Rujukan
Penerapan
Peningkatan
Mutu
pendekatan
Penerapan
continuum of
pendekatan
Intervensi
care
continuum
of
berbasis
care
Intervensi
resiko
berbasis resiko
kesehatan
kesehatan
(healthrisk)
risk)
(health

KELUARG
A SEHAT

Pilar 3.
JKN
Program

Benefit
Sistem
pembiayaan:
asuransi
azas gotong
royong
Kendali Mutu
& Kendali
Biaya
Sasaran: PBI
Tanda
& Non PBI

kepesertaan
KIS
D
D
TP
TP
K
K

PERMENKES NO.64 TAHUN 2015


TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENKES

RENCANA
PROGRAM/KEGIATAN
YANKES (1)
1. Meningkatkan Akses
a. Penguatan fasilitas pelayanan primer
b. Mewujudkan Penguatan Sistem
Rujukan (mengembangkan sistem
regionalisasi rujukan)
c. Mewujudkan Inovasi Pelayanan
(flying health care, telemedicine, RS
Pratama)
d. Mewujudkan Kemitraan yang berdaya
guna tinggi (melalui program sister
hospital, kemitraan dengan pihak
swasta, KSO Alat Medis)

PENGUATAN AKSES
REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN

ERA JKN

PERMENKES 56/2014
KEPMENKES 390/2014
KEPMENKES 391/2014

RS RUJUKAN
JCI /PARIPURNA

NASIONAL (14)

KLAS A & DIK

RS RUJUKAN PARIPURNA
PROVINSI (20)
RS RUJUKAN
KLAS B & DIK
REGIONAL 1

RS RUJUKAN RS RUJUKAN
REGIONAL 2 REGIONAL 3

SISTEM SISTER HOSPITAL


RSUD
RSUD
KLAS C& D KAB/KOTA
KAB/KOTA

RSUD
RSUD
KAB/KOTA
KAB/KOTA
64 KAB/KOTA di 9 PROVINSI

RS RUJUKAN
REGIONAL 4

S
U
P
P
L
Y

UTAMA
RS DIK
RSUD
RSUD
KAB/KOTA
KAB/KOTA

S
I
D
E

RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
KAB/KOTA
KAB/KOTA
KAB/KOTA KAB/KOTAMADYA/DASAR

RS PRATAMA/PUSKESMAS/KLINIK/P.MANDIRI

RS Rujukan Nasional dan RS Rujukan


Provinsi
RS
Rujuk
an

Nasio
nal

Provi
nsi

RS
Kelas
A

12

RS
Kelas
B

14

RS **Kepmenkes
**Kepmenkes
-4
HK.02.02/MENKES/39
HK.02.02/MENKES/39
Kelas
0/2014
0/2014 dan
dan
C

HK.02.02/MENKES/39
HK.02.02/MENKES/39
Jumla 1/2014
14
20
1/2014
RS Rujukan
Regional

RS RUJUKAN
REGIONAL
(= 110 RS)
RS KELAS A

RS

RS KELAS B

48 RS

RS KELAS C

52 RS

RS KELAS D

RS

RENCANA
PROGRAM/KEGIATAN
(2)
2. Meningkatkan Kualitas
a.

Pemenuhan sarana prasarana dan alkes sesuai standar


Puskesmas : mengikuti Permenkes 75/2014
Rumah sakit : mengikuti Permenkes 56/2014

b. Penguatan sistem manajemen kinerja fasyankes (melalui


pemantauan penilaian indikator kinerja fasyankes)
c. Penguatan peran RS vertikal dalam pembinaan ke RS

Regional
d. Akreditasi Puskesmas
e. Akreditasi Rumah Sakit

SASARAN PEMBINAAN
PELAYANAN KESEHATAN
Indikator Program

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kecamatan yang


1 memiliki minimal 1 puskesmas
yang terakreditasi

350

700

1,400 2,800 5,600

Jumlah Kab/Kota yang memiliki


2 minimal 1 RSUD yang
terakreditasi

94

190

287

384

481

Sumber : Renstra Kemenkes, 2015-2019

10

ROADMAP AKREDITASI PUSKESMAS


TAHUN 2015 -2019

5600 Kecamatan
minimal 1
Puskesmas
terakreditasi

93
Kecamatan
yang
memiliki
minimal 1
Puskesmas
terakredita
si

201
5

2800 Kecamatan
minimal 1
Puskesmas
terakreditasi
1400
Kecamatan
minimal 1
Puskesmas
terakreditasi
700 Kecamatan
minimal 1
Puskesmas
terakreditasi
350 Kecamatan
minimal 1
Puskesmas
terakreditasi

Sumber : Perpres 2/2015 ttg RPJMN


2015-2019

ROADMAP AKREDITASI
RUMAH SAKIT
TAHUN 2015 -2019
481 Kabupaten
Kota memiliki 1
RSUD
terakreditasi

272 RS
telah
Terakredit
asi
Nasional
58 RSUD
Terakredit
asi dari
50
Kab/Kota
(53,19%)

201
5

384 Kabupaten
Kota memiliki 1
RSUD
terakreditasi
287 Kabupaten
Kota memiliki 1
RSUD
terakreditasi
190 Kabupaten
Kota memiliki 1
RSUD
terakreditasi
94 Kabupaten
Kota memiliki
1 RSUD
terakreditasi

Sumber : Perpres 2/2015 ttg RPJMN


2015-2019

PETA STRATEGIS
PELAYANAN SARANA PRASARANA DAN PERALATAN KESEHATAN

OUTCOME
OUTCOME

3. TERWUJUDNYA PEMERATAAN
PEMENUHAN SARANA,
PRASARANA DAN PERALATAN
KESEHATAN

4. OPTIMALISASI
PEMANFAATAN
ANGGARAN
PEMENUHAN
FASYANKES

7. OPTIMALISASI SISTEM
PELAYANAN RUJUKAN,
PEMELIHARAAN, PENGUJIAN
& KALIBRASI SPA

8. ADVOKASI PEMBANGUNAN DAERAH BERWAWASAN KESEHATAN

9. TERWUJUDNYA SISTEM
KOLABORASI PENDIDIKAN
NAKES SPA

10. TERWUJUDNYA
SISTEM MUTU SPA

11. TERWUJUDNYA SISTEM


PERENCANAAN PROGRAM &
ANGGARAN SPA YANG
TERINTEGRASI

12. TERBANGUNNYA INFORMASI BERBASIS


DATA & PENGALAMAN
(Knowledge management)

SUMBER DAYA
SUMBER DAYA
KESEHATAN
KESEHATAN

13. TERSEDIANYA
SDM SPA YANG
KOMPETEN DAN
BERBUDAYA KINERJA

14. TERSEDIANYA
REGULASI SPA
FASYANKES

15.
TERSEDIANYA
SISTEM
INFORMASI SPA

16. TERSEDIANYA
FASILITAS SPA
SESUAI STANDAR

17. TERSEDIANYA DANA BIDANG KESEHATAN YANG


PROPORSIONAL UNTUK UKM DAN UKP*)

PROSES
PROSES
STRATEGIS
STRATEGIS
YG HARUS
YG HARUS
DILAKUKAN
DILAKUKAN

2. TERWUJUDNYA MUTU
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN

KEUANGA
N

DAMPAK
DAMPAK

1. TERWUJUDNYA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


PRIMER, RUJUKAN & LAINNYA YANG SESUAI STANDAR
(TERAKREDITASI)

13

MENUHAN &
& PENGELOLAAN
PENGELOLAAN SARANA,
SARANA, PRASARANA
PRASARANA &
& PERALATAN
PERALATAN KESEHA
KESEH
MENUHAN
SUAI STANDAR
STANDAR DALAM
DALAM MENDUKUNG
MENDUKUNG AKREDITASI
AKREDITASI FASYANKES
FASYANKES
SUAI

RUJUKAN

LAINNYA

PRASARAN
A

Tata udara
Kelistrikan
Gas medis
CSSD
dsb..

ALKES
Kelas I
Kelas II
Kelas III

Keselamatan

MANAJEMEN / PENGELOLAAN

PRIMER

PERSYARATAN STANDAR

F
A
S
Y
A
N
K
E
S

Gedung

A
K
R
E
D
I
T
A
S
PEDOMANI
YANKES

PENILAIAN
TEKNOLOGI

PERENCANAAN Keandalan
PENERIMAAN
PELATIHAN

Persyaratan
Mutu

PEMELIHARAAN
PENGUJIAN &
KALIBRASI

PENGHAPUSAN

Keamanan

Laik Pakai

IZIN OPERASIONAL FASYANKES


PERSYARATAN
REGISTRASI FASYANKES
ZIN PENDIRIAN (RS)
IZIN PERSYARATAN TEKNIS DARI LINTAS SEKOR
PERSYARATAN AKREDITASI FASYANKES

MENDUKUNG YANKES YANG BERKUALITAS

SARANA /
BANGUNAN

Pemenuhan SPA sesuai standar belum


merata
Sistem rujukan yan pengujian & kalibrasi SPA
belum optimal kapasitas pelayanan BPFK
terbatas
Pengendalian Alkes belum optimal (Sistem recall)

ROADMAP PEMENUHAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

KEGIATAN-KEGIATAN:
KEGIATAN-KEGIATAN:

Kondisi Saat ini


Kondisi Saat ini

-Terwujudnya pemerataan
pemenuhan SPA
- Terwujudnya mutu
pelayanan SPA dalam
menunjang akreditasi

A. Regulasi Pelayanan Jangmed dan SPA belum


mencukupi (Ambulance, RS. Pratama,
faskes, dll)
B. Kelengkapan pengisian sistem informasi SPA
(ASPAK) masih rendah
C. SDM kompeten dan distribusi belum optimal

A. Pemetaan regulasi (RPP


Fasyankes, revisi
Permenkes 56, Draft
Permenkes saranaprasarana RS, ASPAK

B. Pengembangan
sistem informasi SPA
yang terintegrasi
(ASPAK) dalam
mendukung sistem
perencanaan
C. Pemetaan distribusi &
kebutuhan SDM bidang SPA
kompeten di fasyankes

D. Pengembangan sistem
rujukan pemeliharaan

Outcome
Outcome

Pemenuhan Regulasi
Pelayanan SPA
dalam mendukung
akreditasi

Penerapan, monev dan pemutakhiran regulasi Sarana


Prasarana dan Alat Kesehatan

Penerapan ASPAK
Uji coba integrasi data
ASPAK SIPERMON, SIKDA &
BMN, Balis (Bapeten)
Perencanaan &
koord. dgn
instansi lintas
prog/sektor

Pemetaan kapasitas
institusi dan SDM SPA
(Dinkes, Institusi
penguji, RS Rujukan)

Implementasi &
peningkatan
cakupan
pemanfaatan
SIM integrasi

Kajian & pengembangan SIM


integrasi dalam menunjang
perencanaan, efektifitas &
efisiensi yan termasuk surveilan
post-market

Strategy peningkatan kompetensi SDM di faskes


Strategy Percepatan pemenuhan tenaga di fasyankes

Pembentukan dan implementasi sistem rujukan


pemeliharaan SPA di daerah (sister Lab & RMC)
15

DIREKTORAT
DIREKTORAT
FASILITAS
FASILITAS PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN

PERMENKES NO.64 TAHUN 2015


TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENKES

SUBBAGIAN
SUBBAGIAN TATA
TATA USAHA
USAHA

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
FASILITAS
FASILITAS PELAYANAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN PRIMER
PRIMER

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT FASILITAS
FASILITAS
PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN
RUJUKAN
RUJUKAN

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT FASILITAS
FASILITAS
PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN
LAINNYA
LAINNYA

SEKSI
SEKSI
SARANA
DAN
SARANA DAN PRASARANA
PRASARANA

SEKSI
SEKSI
SARANA
DAN
SARANA DAN PRASARANA
PRASARANA

SEKSI
SEKSI
SARANA
DAN
SARANA DAN PRASARANA
PRASARANA

SEKSI
SEKSI
PERALATAN
PERALATAN

SEKSI
SEKSI
PERALATAN
PERALATAN

SEKSI
SEKSI
PERALATAN
PERALATAN

KJF
16

TUGAS POKOK & FUNGSI


TU
GA
S

FU
NG
SI

PERMENKES NO.64 TAHUN 2015


TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENKES

Persiapan perumusan kebijakan, kebijakan, penyusunan


norma, standar, prosedur , dan kriteria pemberian
bimbingan teknis dan supervisi
serta pemantauan,
evaluasi , dan pelaporan di bidang fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang undangan.

1. Persiapan perumusan kebijakan di bidang fasilitas pelayanan


kesehatan primer, rujukan & fasyankes lainnya.
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitas
pelayanan kesehatan primer, rujukan, dan fasyankes lainnya.
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur &
kriteria di bidang fasilitas pelayanan kesehatan primer, rujukan
& fasyankes lainnya.
4. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitas
pelayanan kesehatan primer, rujukan & fasyankes lainnya.
5. Pemantauan, evaluasi , dan pelaporan di bidang fasilitas
pelayanan kesehatan primer, rujukan & fasyankes lainnya.
6. Pelaksanaan urusan tata usaha & rumah tangga.
17

TANTANGAN BIDANG FASYANKES

Pemenuhan sarana-prasarana & peralatan kesehatan di fasilitas


pelayanan kesehatan terhadap standar masih rendah.
Rendahnya akses pelayanan pengujian & kalibrasi Peralatan
Kesehatan di fasyankes akibat keterbatasan institusi penguji
(BPFK & institusi penguji swasta).
Kurang matangnya perencanaan pelaksanaan program &
anggaran pemenuhan SPA (bangunan mangkrak, temuan dsb)
Instalasi pemeliharaan sarana-prasarana RS (IPSRS) kurang
terlibat dalam proses perencanaan pemenuhan dan pengelolaan
SPA.
Sebagian besar fasyankes belum memenuhi persyaratan
perizinan dari instansi teknis terkait (Bapeten dalam izin
pesawat x-ray, KLH dalam penilaian Proper, Naker dalam
standar lift dsb, Damkar dsb)
Terbatasnya jenis & spesifikasi alat kesehatan sistem e-katalog
serta rendahnya kemampuan pemenuhannya akibat kuantitas
permintaan melebihi kapasitas supply.
18

KEBIJAKAN
1.

2.

3.

4.

Peningkatan akses, mutu, keamanan, keselamatan


dan laik pakai sarana, prasarana dan alat
kesehatan.
Pengembangan sistem rujukan pemeliharaan
sarana-prasarana dan peralatan kesehatan di
daerah.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk peningkatan manajemen sarana prasarana
dan peralatan kesehatan.
Peningkatan pengelolaan perencanaan program
dan anggaran pemenuhan sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan yang akuntable, efektif dan
efisien.
19

STRATEGI (1)
1.

2.

3.

5.

Menguatkan kebijakan bidang sarana, prasarana


dan peralatan kesehatan.
Membina,
mengawasi,
melaksanakan
peningkatan mutu, keamanan dan keselamatan
sarana prasarana dan peralatan kesehatan.
Meningkatan ketersediaan sarana prasarana
dan peralatan kesehatan dengan prioritas di RS
Rujukan Regional, Provinsi dan Puskesmas DTPK.
Meningkatan
dan
mengembangkan
balai
pengujian dan kalibrasi (BPFK) dan institusi
pengujian lain.
20

STRATEGI (2)
6.

7.

8.

9.

Meningkatkan kapasitas organisasi dan SDM


Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, BBLK serta
BPFK.
Peningkatan kerjasama lintas sektor, lintas program
dan institusi terkait terutama dalam perizinan teknis
(KLH, Bapeten, Batan, Dinas PU, LKPP, Damkar dsb)
Pengembangan sistem manajemen sarana dan
prasarana kesehatan dan alat kesehatan berbasis
elektronik.
Mengawal
implementasi
KPBU
(Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha) sebagai strategi
penyediaan & pengembangan fasilitas kesehatan.
21

PROGRAM UNGGULAN DIT FASYANKES


PROGRAM UNGGULAN

TUJUAN

1 APLIKASI SARANA, PRASARANA

1.

DAN PERALATAN KESEHATAN


(ASPAK)

2.
3.

Tersedianya data SPA di fasyankes seluruh


Indonesia
TERSEDIANYA INFORMASI PEMETAAN SPA
di Fasyankes yang memenuhi standar
Membantu dalam proses penyusunan
perencanaan kebutuhan SPA di Fasyankes

2 SISTER LAB

Peningkatan pelayanan kalibrasi peralatan


kesehatan yang dikoordinasikan dibawah
Dinkes melalui pembentukkan Unit Kalibrasi
atau memberdayakan RS pengampu.

3 REGIONAL MAINTENANCE

Peningkatan Pelayanan pemeliharaan sarana


kesehatan melalui sistem rujukan dengan RS
pengampu di wilyah regionalnya.

CENTER
4 PENGEMBANGAN SISTEM

REGISTRASI FASYANKES
TERPADU
5 PERIZINAN INSTITUSI

PENGUJIAN (Permenkes
54/2015)

Pemetaan dan penomoran (koding) fasilitas


pelayanan kesehatan diintegrasikan dengan
sistem perizinan (pusat & daerah)
Peningkatan akses pelayanan pengujian dan
kalibrasi bagi fasyankes
22

LOKASI SARANA KESEHATAN UPT


VERTIKAL
BPFK

LOKA

A. KONDISI SAAT INI


1. Jakarta
1. Surakarta
2. Surabaya
2. Banjarbaru
3. Makassar

4. Medan

UPFK
1. Papua
2. Palembang

BBLK
1.
2.
3.
4.

Jakarta
Surabaya
Palembang
Makassar

23

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS


PELAYANAN PENGUJIAN DAN
KALIBRASI FASYANKES
NO

KEGIATAN / INDIKATOR

ANGKA
DASAR

TAHUN
2015

2016

2017

2018

2019

INSTITUSI PENGAMANAN FASILITAS*

1) Peningkatan jumlah institusi Balai


Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK)**
2) Peningkatan institusi LOKA menjadi balai

3) Peningkatan institusi UPF (unit pelaksana


fungsional) menjadi LOKA

BALAI BESAR LABORATORIUM


KESEHATAN MENJADI RS

1) Peningkatan jumlah BBLK menjadi RS

Penyusunan Roadmap Pengembangan Yan. Pengujian & Kalibrasi dilaksanakan 2


FK Jakarta akan ditingkatkan peran sebagai rujukan teknis dan manajemen

24

Peran Dit. Fasyankes dalam Fungsi


Diten. Yankes dalam mendukung
Akreditasi Fasyankes
PENYELENGG
ARAAN
YANKES

PEMETAAN/
REGISTRASI
FASYANKES

DIT
FASYAN
KES

DIT PKP
DIT PKR
DIT KESTRAD

MEMPERSIAPKA
N FASYANKES
SIAP
DIAKREDITASI

DIT MAY

PEMENUHA
N
KEBUTUHAN
SARPRAS
FASYANKES

KEPATUHAN FASYANKES TERHADAP


STANDAR INPUT & PROSES

25

E-PLANNING VERSI 6 TA
2017
PERENCANAAN
MENYELURUH
DAN TERINTEGRASI

LANDASAN HUKUM
1.Surat Edaran KPK nomor B-20033/01/08/2013
tentang Perencanaan dan Pemanfaatan
Anggaran Tepat Guna, Tepat Sasaran dan
Akuntabel membuat perencanaan &
pelaksanaan anggaran transparan, dapat
diakses oleh pimpinan unit kerja masing-masing
& pemangku kepentingan lainnya
2.Surat Edaran Sesditjen Pelayanan Kesehatan
nomor HK.03.03/I.1/55/2016 tentang Aplikasi ePlanning dan SIPERMON TA 2017 Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan

LANDASAN HUKUM
3. Permenkes nomor 7 tahun 2014 tentang
Perencanaan dan Penganggaran Bidang
Kesehatan tujuan penggunaan aplikasi
perencanaan elektronik untuk melaksanakan
perencanaan berbasis bukti & memantapkan
tata kelola pemerintahan yang baik

KARAKTERISTIK E-PLANNING TA
2017
1. Perencanaan bersifat menyeluruh,
memfasilitasi usulan kegiatan dengan
berbagai sumber dana (DAK, TP, PHLN,
PNBP)
2. Single Data untuk perencanaan. Isian data
teknis satker telah terintegrasi dengan
Database ASPAK dan RS Online
3. Filter Usulan Satker Rumah Sakit
berdasarkan Kelas RS dan SDM yang
dimiliki (sesuai isian dalam RS Online per
tanggal 28 Januari 2016)

KARAKTERISTIK E-PLANNING TA
2017
4. Jenis Satker:
a.Dekonsentrasi
b.Dinkes Kab/Kota
c.RS Rujukan Nasional/Provinsi/Regional
d.RS Pemerintah lainnya dan RS Swasta,
TNI/POLRI, BUMN, dll
e.UPT Vertikal
f. Kantor Pusat

KARAKTERISTIK E-PLANNING TA
2017
5. Jenis Kegiatan
a.Dinkes Kab/Kota:
.Akreditasi Puskesmas, Alat-alat
Puskesmas, Kalibrasi, RS Pratama
b.Satker Rumah Sakit:
.Akreditasi RS, Alat-alat Unit Rawat Jalan
dll
6. Alat - alat dalam bentuk set dirinci secara
lebih detil

TAHAPAN KEGIATAN E-PLANNING TA


2017

PROSEDUR PENGAJUAN
USULAN
1. Sebelum Kegiatan Raper
Program
1.Scan Data

SATUAN KERJA

Dukung
yang sdh di
ttd dan
stempel
basah (S.
Usulan, TOR
dan RAB)
2.Surat
Pernyataan
Telah
Memenuhi
semua data
dukung
dan
mengisinya

DINKES
PROVINSI

1.Verifikasi
Usulan
Satker
2.Menentukan
Prioritas
Usulan dan
membuat
Rekomenda
si

PROSEDUR PENGAJUAN
USULAN
2. Dalam Kegiatan Raper
Program
1. Mengisi e-

SATUAN KERJA

MONEV,
melaporkan
SIMAK BMN,
dan mengisi
ASPAK
2. Menyerahkan
3 Back up
form isian
(Data Kondisi,
Data
Pemetaan
Anggaran,
Rincian
Usulan
Kegiatan TA
2017

DINKES
PROVINSI

1. Melakukan
Upload
Form Isian
e-Planning
dan data
dukung
lainnya
2. Menyerahk
an bukti
verifikasi
usulan
kepada
satker

Data Kondisi
Satker

DATA KONDISI SATKER


*)Wajib diisi oleh satker RS dan Dinas Kesehatan Kab./Kota

a. Proses Pengisian Data Kondisi dilakukan pada saat


Pelaksanaan Rapat Perencanaan (RAPER) Program
yang dibagi menjadi 4 (empat) Regional.
b. Data Kondisi diambil dari data RS Online dan ASPAK,
satker hanya perlu melengkapi data yang belum ada
isian.
c. Data Kondisi untuk satker RS Data Kondisi Rujukan
d. Data Kondisi untuk satker Dinkes Kab/Kota Data
Kondisi Primer

DATA KONDISI SATKER


Data Kondisi diambil dari data RS Online dan ASPAK.
Untuk melakukan pengisian, satker hanya perlu
melengkapi data yang belum ada isian :
DATA RS Online :
1. Data Tempat Tidur
2. Data Dokter Umum dan Spesialis
3. Data Dokter Gigi
4. Data Jumlah Kunjungan RS
DATA ASPAK :
5. Data Kondisi Fisik Bangunan
6. Data Kondisi Alat Kesehatan
7. Data Kondisi Sarana Prasarana
8. Data Khusus RS

E-PLANNING ONLINE

TERIMA KASIH

39

Anda mungkin juga menyukai