Disusun oleh:
Sangga Hadi Pratama
14/367126/TK/42362
1. Asam Sulfat
Asam Sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 , merupakan asam mineral yang kuat. Zat
ini larut dalam air pada semua kepekatan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk
dalam kebanyakan reaksi kimia dan proses pembuatan. Ia digunakan secara meluas sebagai bahan
kimia pengilangan. Kegunaan utama termasuk produksi baja, memproses bijih mineral, sintesis
kimia, pemrosesan air limbah dan penapisan minyak.
Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam.
Memang tidak mudah membayangkan bahwa bahan kimia yang sangat aktif, seperti asam sulfat,
juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang amat
penting. Zat ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan garam garam sulfat dan untuk
sulfonasi, tetapi lebih sering dipakai terutama karena merupakan asam anorganik yang agak kuat
dan agak murah. Bahan ini dipakai dalam berbagai industri, tetapi jarang muncul dalam produk
akhir. Asam sulfat dipakai dalam pembuatan pupuk, plat timah, pengolahan minyak, dan dalam
pewarna tekstil.
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, , produksi asam sulfat suatu
negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan asam
sulfat, yaitu:
A. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam
"metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat
dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen.
B. Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil.
C. Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat.
Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas
untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp
menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk
membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit
dengan asam sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
D. Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam
sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah
sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon.
Asam Sulfat dapat diperoleh melalui proses kamar timbal timbal. Proses kamar timbal
menggunakan bahan baku dalam proses ini sama seperti pada proses kontak yaitu gas SO2.
Katalis yang digunakan pada proses ini ialah gas NO dan NO2. Gas SO2, NO, NO2, dan uap air
dialirkan ke dalam ruang yang bagian dalamnya dilapisi Pb (timbal) kemudian diubah menjadi
HNO3. Sedangkan asam nitrat akan dialirkan kembali ke menara glover dan seterusnya. Asam
sulfat yang terbentuk akan dialirkan ke bak penampungan.
Asam Sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 , merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut
dalam air pada semua kepekatan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam
kebanyakan reaksi kimia dan proses pembuatan. Ia digunakan secara meluas sebagai bahan kimia
pengilangan. Kegunaan utama termasuk produksi baja, memproses bijih mineral, sintesis kimia,
pemrosesan
air
limbah
dan
penapisan
minyak.
Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam. Memang
tidak mudah membayangkan bahwa bahan kimia yang sangat aktif, seperti asam sulfat, juga
merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang amat
penting. Zat ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan garam garam sulfat dan untuk
sulfonasi, tetapi lebih sering dipakai terutama karena merupakan asam anorganik yang agak kuat
dan agak murah. Bahan ini dipakai dalam berbagai industri, tetapi jarang muncul dalam produk
akhir. Asam sulfat dipakai dalam pembuatan pupuk, plat timah, pengolahan minyak, dan juga
dalam
pewarna
tekstil.
Ada empat tahap dalam produksi asam sulfat dengan proses kontak. Yang pertama melibatkan
produksi sulfur dioksida, seringkali dengan pembakaran tinggi oksigen. Pada langkah kedua, lebih
banyak oksigen ditambahkan bersama dengan vanadium oksida, yang bertindak sebagai katalis
untuk membuat sulfur trioksida pada langkah berikutnya. Hal ini menciptakan senyawa yang
dikenal sebagai oleum yang dapat dicampur dengan air untuk membuat asam sulfat di langkah
terakhir. Proses berikutnya adalah melarutkan belerang trioksida yang ada dengan sulfit sehingga
menghasilkan asam pirosulfat. Langkah terakhir adalah mereaksikan asam pirosulfat dengan air
untuk membentuk asam sulfat pekat.
Perusahaan dapat menggunakan proses ini untuk menghasilkan volume yang sangat besar akan
asam sulfat. Para engineer secara ketat mengontrol kondisi untuk menjaga bahan kimia semurni
mungkin. Kontaminasi dapat mempengaruhi proses kontak atau membuat masalah dengan bahan
kimia setelah produk selesai dibuat. Untuk tujuan kontrol kualitas, perusahaan dapat secara
periodik mengambil sampel dari batch asam sulfat dan mengujinya untuk mengetahui apakah
produk yang dihasilkan bebas dari kontaminan dan siap untuk digunakan ataukah perlu diolah lagi.
Asam sulfat yang hendak diproduksi ini bisa saja berbahaya jika penanganannya tidak tepat. Teknisi
perlu waspada selama proses kontak dan asam sulfat harus diproduksi dengan standar safety yang
memadai untuk menghindari cedera. Mereka menggunakan wadah reaktif untuk membatasi risiko
masalah selama pemrosesan dan pengiriman, dan untuk memastikan bahwa bahan kimia tersebut
akan tiba dengan selamat sampai tujuan. Untuk pengiriman yang sangat besar, perusahaan dapat
mengisi truk tangki atau kereta api. Berikut adalah reaksinya
(1) Pembakaran belerang menjadi SO2.
S(s) + O2(g) SO2(g)
2) Gas SO2 dioksidasi dengan katalis NO3 sebagai pembawa oksigen dalam air yang dihasilkan dari
oksidasi NH3 :
SO2(g) + NO3(g) + H2O(l) H2SO4(s) + NO2(g)
NO yang terbentuk bereaksi dengan oksigen membentuk NO2 kembali
2 NO2(g) + O2(g) 2NO3(g)
Dasar-dasar proses kontak tetap konsisten seperti yang dijelaskan di atas, tetapi masing-masing
pabrik dapat merekayasa sedikit prosesnya. Hal ini dimungkinkan untuk menggunakan katalis yang
berbeda, dan ada beberapa cara untuk menghasilkan sulfur dioksida yang pertama. Perusahaan juga
perlu mempertimbangkan isu-isu seperti potensi pencemaran. Tumpahan bahan kimia selama
proses ini dapat mengakibatkan konsekuensi kerusakan lingkungan atau biaya pembersihan, atau
paparan tuntutan hukum dari anggota masyarakat yang terluka oleh bahan kimia. Tindakan seperti
penyaringan air limbah dan kontrol ketat dari fasilitas industri pembuatan asam sulfat dapat
membantu membatasi polusi dan menjaga masyarakat sekitar dari polutan yang berbahaya karena
sifat asam sulfat yang bersifat karsinogenik, korosif, iritan, dan oxidizing seperti pada data Material
Safety Data Sheet (MSDS) berikut:
Jika kita gunakan data produksi tahunan dari PT. Petrokimia Gresik yang memiliki kapasitas
produksi asam sulfat sebesar 570.000 ton per tahun, maka dapat kita buat perhitungan bahan baku,
produk, dan limbahnya dengan salah satu azas di dalam teknik kimia yaitu neraca massa.
Jika diinginkan produk yang demikian, maka dengan mengasumsikan bahwa proses berjalan ideal
sesuai dengan reaksi yang ada dan konversi bahan bakunya cukup baik, maka jumlah belerang
murni sebagai bahan baku utama adalah di atas 570.000 ton per tahunnya.
Di dalam dunia industri sebenarnya, kemurnian asam sulfat yang didapatkan berkisar di angka 98%.
Seperti pabrik asam sulfat yang dimiliki oleh PT. Petrokimia Gresik. Pabrik asam sulfat yang telah
beroperasi sejak tahun 1985 ini memiliki kapasitas produksi hingga 570.000 ton asam sulfat per
tahunnya (sumber : petrokimia-gresik.com). Adapun rancangan pabrik asam sulfat ini dinilai lebih
menguntungkan bagi dunia industri karena diperoleh asam sulfat dengan kemurnian tinggi namun
dengan modal yang tidak setinggi dengan cara proses kamar timbal (load chamber) karena pada
proses kontak tidak diperlukan tekanan yang tinggi. Walaupun sebenarnya penggunaan tekanan
besar akan menguntungkan proses pembentukan SO3 yang mana menjadi tahap terpenting pada
pembuatan asam sulfat, tetapi penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil
yang memadai. Rancangan pabrik kimia asam sulfat dapat dilihat pada gambar berikut (milik PT.
Dunia Kimia Utama)
Sumber Pustaka
-