Bermacam Macam Jalan
Bermacam Macam Jalan
Bermacam macam jalan menuju Roma begitu orang bijak menggambarkan semangat
pantang menyerah untuk mencapai sebuah tujuan, hal senada juga di gambarkan dalam syair
Arab Sungguh-sungguh aku akan menganggap mudah kesulitan itu hingga diperoleh apa yang
kuinginkan dan kuharapkan, memang tidak mudah menggaapi suatu kesuksesan kalau tidak di
tempuh dengan kerja keras, begitu pula dengan sosok Pemuda Muara Danau bernama Adrik
Sekunder.
Tahun 80an hidup tidak menentu karena tidak punya pekerjaan tetap dan hanya
mengandalkan dari upah dari pekerja suruhan dan mencari makan di huta dan sungai. Pada tahu
90an beliau mengikuti nasihat kakaknya untuk merantau ke Lahat bersama sang istri. Beliau
belum memikirkan mau bekerja apa di Lahat. Namun beliau berangkapan tinggal di tempat yang
setidaknya lebih maju dari tempat asalnya akan lebih baik.
Berawal dari sang istri yang memulai bisnis berjualan buah semangka di pasar Belando,
berjualan buah Semangka di Pasar yang tempatnya lumayan strategis karena tempatnya yang
ramai serta menjadi tempat yang sering dilalui. Beliau dibantu oleh kakaknya yang bekerja di
pemda lahat untuk dicarikan tempat berdagang yang strategis karena beliau belum mengetahui
letak strategis di kota lahat.
Buah semangka yang membutuhkan ruang penyimpanan cukup luas karena harus
menyetok dalam jumlah banyak dikarenakan sering kali kehabisan stok dan kalau sudah habis
maka sulit mendapatkan Buah semnagka dari salah satu saudagar disana, oleh karena itu
memindahkan Buah Semangka ke tempat penyimpanan cukup menyita waktu dan tenaga apalagi
semangka itu jumlahnya ratusan sementara setiap pagi harus menggelar dagangan dan beranjak
sore harus memindahkan ketempat penyimpanan kerumah sewaan yang berjarak ratusan meter
dari pasar.
Saat beberapa tahun tinggal di lahat rumah beliau kebakaran terkena sambaran api dari
kebakaran rumah tetangganya. Namun masih beruntung masih banyak barang berharga serta
dokumen penting yang masih bias diselamatkan. Beliaupun mencari tempat sewaan dan dibantu
oleh kakaknya. Dan didapatlah tempat sewaan di dekat pasar.
Melihat, memperhatikan dan menghitung untung rugi dengan harus bolak balik dari
rumah kepasar belum lagi menggelar dagangan maka kedua suami istri Darti dan Adrik merasa
ada hikmah dibalik cobaan kebakaran rumahnya dengan menetap di bedeng Gunung Gajah yang
letaknya tak jauh dari pasar Pasar.
Menetap di dekat pasar membuat beban yang selama setahun ditanggungnya pun mulai
berkurang walaupun hidup dipasar serba terbatas namun bisa tersenyum lega karena keuntungan
yang didapat jauh lebih banyak ketimbang sebelumnya dengan menyewa tempat untuk
menyimpan semangka, dan uang untuk membayar buruh yang membantunya memindahkan
Buah Semangka ketempat penyimpanan dan untuk menyewa tempat tidak dikeluarkan lagi dan
uang tersebut otomatis menjadi peringan beban.
Setelah cukup matang menggeluti dunia Buah maka sedikit demi sedikit memberanikan
diri untuk menambah beberapa macam Variasi dagangan diantaranya menambah beberapa
macam jenis Buah dan berjualan Bensin eceran. Dari situlah kehidupan terus menerus membaik
dan menunjukan peningkatan dalam jumlah materi, dari memiliki sepeda Motor Butut sekarang
sudah mempunyai tiga Sepeda motor baru yang dibeli satu persatu juga bisa membeli tanah serta
menabung untuk membangun rumah dan mempunyai Deposito atau uang simpanan di Bank.
Lambat laun menjual buah semangka pun sedikit demi sedikit dikurangi dan beralih
menjual bermacam buah dari luar daerah semacam Jeruk, Apel, Salak, Anggur dan banyak lagi
yang lain taklupa juga buah semangka itu tadi kalu sudah datang musimnya, dan kalau musim
rambutan datang, maka warung buahnya pun penuh dengan Buah yang didominasi bulu tersebut.
Dihari hari hari besar keagamaan baik itu Dua Hari Raya Ied dan Maulid omsetnya
tembus puluhan juta Rupiah,
perhari,sedangkan di hari-hari besar tersebut maka akan berlipat menjadi 10 sampai belasan juta
Rupiah.
Walaupun sudah pernah mengalami kegagalan diawal-awal memulai usaha Berjualan
Buah Semangka namun tak menyurutkan keyakinannya akan keberhasilan dihari esok asalkan
tidak menyerah pada keadaan dan kuncinya harus Istikomah, dan itulah yang sebagian besar
orang Sukses dibelahan dunia telah memperaktekkan dan pedagang Buah yang hanya tamat
SMP membuktikannya.
Dari penggalan kisah Adrik Sekunder yang diceritakan kepada Saya hingga sayapun
menceritakannya lagi kepada Khalayak, itu dikarenakan ada pesan Moral yang terkandung dari
ceritanya tersebut yaitu walaupun hanya mengenyam pendidikan SMP namun dia tidak lantas
menyerah pada keadaan seperti melakukan hal-hal tercela, berbeda dengan kebanyakan para
oknum pajabat di negeri Entah berantah yang mempunyai Tingkat Pendidikan tinggi akan tetapi
menghalakan cara cara yang tidak terpuji seperti Korupsi untuk mengumpulkan Pundi-pundi
harta untuk hidup mewahnya.
kesuksesan. Dari sisi pengalaman inilah mental para pengusaha akan terbentuk dan
kuat.