G08 Fya
G08 Fya
FITRI YASMIN
FITRI YASMIN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Program Studi Meteorologi
RINGKASAN
FITRI YASMIN. Perbandingan Penakar Hujan di Berbagai Ketinggian Posisi Pemasangan dan
Ukuran Diameter Mulut Penampang. Dibimbing oleh BREGAS BUDIANTO.
Saat ini di berbagai wilayah di dunia dalam mengukur curah hujan digunakan alat yang
menggunakan standar internasional (WMO) dimana ukuran diameter dan posisi pemasangan
ditentukan oleh WMO. Sedangkan dengan menggunakan alat-alat yang memakai standar WMO
memerlukan biaya yang mahal. Di Indonesia data curah hujan sangat diperlukan dalam segala
bidang. Bila menggunakan alat-alat tersebut kita tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan data
curah hujan dikarenakan biaya yang mahal, sedangkan bila digunakan alat-alat sederhana kita
dapat menggunakan dimana saja dengan syarat curah hujan yang terukur tidak terganggu. Oleh
karena itu, tujuan penelitian ini adalah membuat alat-alat sederhana dalam mengukur curah hujan
dan mendapatkan data yang akurat dengan membandingkan beberapa penakar hujan dengan
ukuran diameter mulut penakar dan ketinggian posisi pemasangan dari permukaan. Dalam
penelitian ini menggunakan beberapa percobaan yaitu empat ukuran diameter yang berbeda
sebagai kontrolnya yaitu tipe Obs dengan ukuran diameter 11.3 cm dan posisi pemasangan pada
ketinggian 1.2 m dan percobaan kedua dengan tiga ketinggian posisi pemasangan sebagai
kontrolnya tipe Obs. Dimana tipe Obs merupakan penakar hujan yang sering digunakan oleh
berbagai negara yang merupakan standar internasional.
Judul
Nama
: FITRI YASMIN
NRP
: G24104023
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 10 Juni 1986 sebagai anak pertama dari dua
bersaudara dai pasangan Bpk. Djamaludin dan Ibu Diana Kusumastuti.
Tahun 1998 penulis lulus dari SDN Bumi Bekasi Baru III, tahun 2001 penulis lulus dari
SLTPN 16 Bekasi, pada tahun 2004 penulis lulus dari SMAN 2 Bekasi. Pada tahun yang sama
penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB)
pada program studi Meteorologi, Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada masa menjalani kuliah di Departemen Geofisika dan Meteorologi penulis aktif
sebagai pengurus di organisasi Himpunan Profesi Mahasiswa (HIMAGRETO). Awal tahun 2008
penulis mulai aktif di unit Workshop Instrumentasi Meteorologi. Penulis melaksanakan praktik
lapang di Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pusat Jakarta.pada bulan Juli Agustus 2007.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah dan nilmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Curah Hujan di Berbagai
Ketinggian Posisi Pemasangan dan Ukuran Diameter Mulut Penakar Hujan.
Tulisan ini selesai tidak lepas dari dukungan banyak pihak yang ikut memegang peranan
yang cukup besar, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan kepada :
1.
Bapak Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
2. Ibu Rini Hidayati sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberi
dukungan dan nasehat.
3. Kedua orang tua dan adikku yang saya cintai dan sayangi beserta keluarga besar
yang telah memberi semangat baik moril maupun materi.
4. Staff dan crew workshop instrumentasi Pak Khaerun, Kak Hesti (Alfa), Kak
Wiranto, Kak Rohmat dan Kak Yuni yang telah memberikan semangat dan juga
ide-ide.
5. Ranger sebagai tim selama berjuang di Markas Workshop Insmet Oki (Yellow),
Fahdil (Red), Bayu (Monster), Wenny (Black), Tia (Pink) dan juga sahabatku
Titi yang telah memberi semangat dan hari-hari yang penuh warna.
6. Teman-teman angkatan 41 dan semua civitas GFM.
7. Keluarga besar saung ivon Mbak Yuyun, Uni Reren, Mbak Muti, Mbak Dewi,
Mbak Ruri, Umah, Dewi, Susi, Triya, Eka yang telah memberi semangat dan
ide-ide.
8. Sahabatku WYPI Club
9. Untuk seseorang yang ada di hatiku yang selalu memberi semangat dan doa.
10. Semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi.
Penulis juga menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun. Penulis berharap
semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi pembaca. Penulis
mengajak semua pihak untuk selalu memberikan pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
III. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 6
3.2. Bahan dan Alat ................................................................................................ 6
3.3. Metode Penelitian ............................................................................................ 6
3.3.1 Persiapan Perancangan dan Pembuatan Penakar Hujan ......................... 6
3.3.2 Pengamatan Curah Hujan ........................................................................ 6
3.3.3 Pengolahan Data ..................................................................................... 6
V. KESIMPULAN ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... ........ 18
LAMPIRAN .................................................................................................. .............. 20
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Lokasi Fakultas MIPA IPB Darmaga .................................................................. 7
2. Lokasi Penempatan Alat Penakar Hujan ... ............................................................... 7
3. Ilustrasi Jatuhnya Hujan ...................................................................................... 7
4. Penakar hujan dengan diameter 7.8 cm dan 10.3 cm ........................................... 8
5. Penakar hujan dengan diameter 24 cm dan 19 cm ............................................... 8
6. Berbagai Ukuran Diameter Pada Mulut Penakar (a) 7.8, (b)11.3, (c) 19, (d) 24 ... 8
7. Penakar hujan di permukaan dengan diameter 11.3 cm dan 14 cm .................... 9
8. Penakar hujan pada ketinggian 1.2 m dengan diameter 24 cm, 14 cm, 11.3 cm . 9
9. Penakar hujan pada ketinggian 5 m dengan diameter 24 cm, 14 cm, 11.3 cm .... 9
10. Beberapa Ketinggian Posisi Pemasangan Dalam Penempatan Penakar Hujan ... 10
11. Kurva CH dengan Perbedaan Ukuran Diameter.................................................... 11
12. Total CH di Berbagai Ukuran Diameter dengan Tipe Obs ................................... 12
13. Perbandingan Hujan Harian Tipe Obs dengan Berbagai Ukuran Diameter .......... 12
14. Kurva CH dengan Berbagai Ketinggian ............................................................... 13
15. Total CH di Berbagai Ketinggian Posisi Pemasangan Alat ................................. 13
16. Perbandingan di Berbagai Posisi Pemasangan dengan Tipe Obs ......................... 14
17. Kriteria Hujan ...................................................................................................... 15
18. Keragaman Hujan di Wilayah Bogor .................................................................. 16
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kriteria Hujan Standar Internasional (WMO) ..................................................... 1
2. Tinggi Penakar Hujan .. ...................................................................................... 2
3. Tipe-tipe Penakar Hujan ..................................................................................... 5
4. Rangkuman F-hitung Pada Perlakuan Ukuran Diameter ...................................... 16
5. Rangkuman F-hitung Pada Perlakuan Ketinggian ................................................ 17
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Simpangan Pada Data CH Harian di Berbagai Ukuran Diameter Mulut Penakar .. 20
2. Simpangan Pada Data CH Harian di Berbagai Ketinggian Posisi Pemasangan Penakar
Hujan ........................................................................................................ ......... 22
I. PENDAHULUAN
2.1 Presipitasi
Presipitasi adalah nama umum dari
uap yang mengkondensasi dan jatuh ke
tanah dalam rangkaian proses siklus
hidrologi.
Jumlah
presipitasi
selalu
dinyatakan dengan dalamnya presipitasi
(mm) seperti hujan (Sosrodarsono, 2006).
Ruang dan waktu merupakan dua
dimensi yang lazim menjadi perhatian para
ahli hidrologi dalam mengkaji presipitasi.
Dalam menentukan jumlah rata-rata
presipitasi pada beberapa bagian permukaan
bumi,
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi presipitasi seperti sirkulasi
uap air, arah angin dan kecepatan angin serta
ketinggian tempat adalah penting dalam
mengendalikan keragaman ruang presipitasi
(Eagleson dalam Seyhan, 1977) :
Untuk intensitas hujan, mengacu
pada standar internasional (WMO) adalah
sebagai berikut :
Tabel
1.
Kriteria
Hujan
Standar
Internasional (WMO)
Kriteria Hujan
Sangat Ringan
Ringan
Sedang / Normal
Lebat
Sangat Lebat
< 0.1 mm
0.1 5.0 mm
5.0 10 mm
10 20 mm
> 20 mm
< 5.0 mm
5.0 20 mm
20 50 mm
50 100 mm
> 100 mm
Sumber : WMO
2.2 Persyaratan Penakar Hujan
Tujuan utama setiap metode
pengukuran presipitasi adalah untuk
mendapatkan contoh yang benar-benar
mewakili curah hujan di seluruh kawasan
tempat
pengukuran
WMO
(World
Meteorological Office) 1970. Karena itu di
dalam memasang suatu penakar presipitasi
haruslah dijamin bahwa :
1. Percikan tetesan hujan ke dalam dan ke
luar penampungan harus dicegah
2. Kehilangan air dari reservoir oleh
penguapan haruslah seminimal mungkin
Persyaratan
dalam
menempatkan
penakar hujan adalah sangat penting untuk
pengukuran yang benar-benar mewakili.
Beberapa persyaratan disajikan di bawah ini:
1.
1.
b.
1)
2)
3)
4)
Resolusi
Bahan
Sensor
0.1 mm
Thermoplastic
components
Reed
switch
Model
2500
HydroLynx,
Amerika
314 cm2
0.25 mm,
0.5 mm,
atau 0.1
mm
Anodized and
Powder-coated
aluminum
Reed
switch
Tipping
Bucket
GEOCIS
(Geophysica
l Consulting
and
Instrument
Services),
Indonesia
200 cm2
0.2 mm1 mm
Aluminium
Proximity
ECRN50
(PLVE
M5-50)
ICT
International
, Australia
100 cm2
1 mm
High-impact
ABS
Construction
Singlespoon
tipping
bucket
ECRN50
(PLVE
M5100)
(PLVE
M50100)
TB5
ICT
International
, Australia
158.3 cm2
0.25 mm
High-impact
ABS
Construction
Doublespoon
tipping
bucket
ICT
International
, Australia
154 cm2
0.2 mm,
0.5 mm,
atau 0.1
mm
Powder coated
aluminium
enclosure, ABS
base
Dual Reed
Switch
Gambar
Rain O
Matic
DWC
International
sales,
Denmark
200 cm2
0.2 mm,
0.25 mm,
atau 0.5
mm
Aluminium
magnet
TB3
(PLV2)
ICT
International
, Australia
154 cm2
0.2 mm,
0.5 mm,
atau 0.1
mm
Powder coated
aluminium
enclosure,
diecast
aluminium
base
Dual Reed
Switch
Model
6506A
Unidata Pty
323.5 cm2
0.2 mm
Painted funnel,
polished
stainless steel,
cast alloy base
Sealed
reed
switch,
debounce
CCT fitted
Model
5050P
HydroLynx,
Amerika
200 cm2
1 mm
Hard anodized
aluminum
Sealed
reed
switch
Model
TE525
Texas
Electronics,
Amerika
471 cm2
0.1 mm
Model
HD201
3
Delta Ohm,
Amerika
452 cm2
0.1 mm,
0.2 mm
atau
0.5mm
Metal base
materials
Magnetic
reed
switch
Model
2149
American
Sigma,
Amerika
330 cm2
0.02 mm
Epoxy coated
aluminum and
anodized
aluminum
Reed
switch
Magnetic
reed
switch
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
Kampus IPB Darmaga, Fakultas Matematika
dan IPA, Bogor mulai Februari 2008 hingga
Agustus 2008.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan :
1. Corong dengan ukuran diameter :
a. 25 cm sebanyak 3 buah
b. 20 cm sebanyak 1 buah
c. 14 cm sebanyak 3 buah
d. 12 cm sebnayak 3 buah
e. 8 cm sebanyak 1 buah
2. Penampung curah hujan dengan
kapasitas 1500 ml 10 buah
3. Penampung curah hujan
dengan
kapasitas 600 ml 2 buah
4. Pipa
1.
IV. PEMBAHASAN
Hujan di setiap wilayah selalu sama
jumlah curah hujannya dalam pengukuran.
Dalam
melakukan
pengukuran
dan
pengamatan curah hujan digunakan alat
yang disebut penakar hujan seperti pada
kebanyakkan literatur yang menyatakan
bahwa untuk mengukur curah hujan haruslah
menggunakan alat yang sesuai dengan
ketentuan baku dan curah hujan harus
dilakukan pada daerah yang masih alamiah.
Untuk alat yang sesuai dengan ketentuan
baku seperti berapa diameter penakar hujan
yang sering digunakan di berbagai negara,
diletakkan pada ketinggian berapa agar
curah hujan yang diukur dan diamati tidak
terganggu.
Metode dalam pengukuran curah
hujan dapat digunakan dengan metode yang
paling sederhana bahkan yang paling tua
sekalipun. Misal dengan hanya memakai
corong atau botol susu. Teknik ini masih
dapat menghasilkan data curah hujan secara
statistik dengan data harian maupun
bulanan. Teknik sederhana ini juga harus
presisi dan akurat serta keahlian dari
pengamat agar mendapatkan data yang
diinginkan (Graham, 1988).
Penakar Hujan
(a)
(b)
(a)
(b)
Berikut adalah ilustrasi gambar berbagai diameter pada mulut penakar hujan
.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 6. Berbagai Ukuran Diameter Pada Mulut Penakar (a) 7.8 cm, (b) 11.3 cm, (c) 19 cm dan
(d) 24 cm
Gambar ilustrasi tentang berbagai
diameter
tersebut
digunakan
untuk
membandingkan ukuran diameter suatu
penakar yang dibuat. Jika dilihat dari ukuran
semakin kecil ukuran suatu diameter mulut
penakar berarti semakin kecil juga jumlah
curah hujan yang tertampung, hal itu
dikarenakan daerah tangkapan hujan untuk
penakar tersebut kecil. Sebaliknya semakin
besar diameter mulut penakar jumlah curah
hujan yang tertampung maka semakin besar
pula jumlah curah hujan yang tertampung
ini, di karenakan daerah tangkapan hujan di
sekitar area mulut penakar tersebut besar.
Pengamatan
selanjutnya
uji
ketinggian untuk penakar hujan. Seperti
yang telah dikatakan diatas bahwa
ketinggian
sangat
mempengaruhi
penangkapan curah hujan pada alat penakar
hujan karena semakin tinggi letak penakar
maka makin besar juga kemungkinan
terjadinya turbulensi angin disekitar funnel.
Pengujian ketinggian ini dilakukan di tiga
ketinggian yaitu di 40 cm, 120 cm atau 1.2
m
yang
merupakan
standar
tipe
observatorium (Handoko, 1995), dan pada
ketinggian 500 cm atau 5 m dari permukaan.
(b)
(a)
(c)
(b)
(a)
5m
(a)
(c)
Dari Gambar 7, 8, dan 9 diatas
yang merupakan perbedaan ketinggian
dalam penempatan penakar hujan akan
dibuat gambar ilustrasi seperti pada gambar
di bawah ini.
500 cm
120 cm
(a)
(b)
40 cm
(c)
Gambar 10. Berbagai Ketinggian Posisi Pemasangan Dalam Penempatan Penakar Hujan
Ilustrasi pada Gambar 10 sama
halnya dengan ilustrasi pada berbagai
ukuran diameter penakar hujan yaitu guna
untuk membandingkan data curah hujan
pada setiap perbedaan ketinggian dalam
penempatan penakar hujan.
Di Indonesia standar untuk
penempatan suatu penakar hujan pada
ketinggian 120 cm atau 1.2 m dari
permukaan. Dalam gambar ilustrasi tersebut
dibuat penakar hujan pada ketinggian 5 m,
1.2 m dan di permukaan, hal ini dilakukan
untuk mengetahui bahwa semakin tinggi
penempatan penakar hujan tidak akan
mempengaruhi pengukuran curah hujan.
Menurut para ahli dari beberapa
negara semakin tinggi penempatan penakar
hujan akan dipengaruhi oleh angin sehingga
hujan yang akan tertampung akan terganggu,
sedangkan bila semakin tinggi penempatan
penakar hujan kemungkinan gangguangangguan yang akan mempengaruhinya akan
semakin
kecil
pula.
Karena
pada
penempatan penakar sesuai standar yakni 1.2
m, hal ini dilakukan bila penakar diletakkan
di permukaan agar terhindar dari percikan
10
140
120
CH (mm)
100
27 Feb 20 08
80
60
40
20
0
0
10
15
20
25
30
Diameter (cm)
Gambar 11. Kurva CH dengan Perbedaan Ukuran Diameter
Gambar 11 diatas merupakan grafik
variasi tangkapan hujan dengan perbedaan
mulut diameter penakar. Dari grafik tersebut
dapat di tarik garis trendline yang
menunjukkan bahwa data tersebut berupa
garis lurus yang membuktikan data tidak
berbeda. Tetapi seperti yang telah dikatakan
bahwa itu saja belum cukup untuk
membuktikan bahwa ukuran suatu diameter
penampang tidak mempengaruhi tangkapan
curah hujan. Untuk percobaan ini data yang
diambil
dilakukan
dengan
ulangan
berdasarkan banyaknya hari, jadi banyak
hari merupakan ulangan bagi beberapa
perlakuan perbedaan diameter penampang
ini.
Garis-garis pada grafik diatas
bukan merupakan grafik garis tapi garisgaris itu menunjukan trendline untuk setiap
perlakuan dan ulangan percobaan yang
dilakukan.
Semakin
garis
trendline
menyerupai garis lurus atau mendatar, hal
ini menunjukan bahwa data yang di
dapatkan hampir sama. Setelah dilakukan
11
80
y = 0.9949x
R 2 = 0.9835
y = 1.0038x
R 2 = 0.9899
70
60
50
y = 1.0365x
R 2 = 0.9913
40
30
y = 1.0122x
R 2 = 0.9942
20
10
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Gambar 13. Perbandingan Hujan Harian Tipe Obs dengan Berbagai Ukuran Diameter
Dari keseluruhan data harian curah
hujan bila dibandingkan dengan Tipe Obs
yang diamati hasil grafik menunjukkan ratarata slope mencapai angka 1 dengan rata-rata
nilai korelasi sebesar 99%. Dengan hasil
12
80
70
CH (mm)
60
50
40
30
20
10
0
0
100
200
300
400
500
600
Ketinggian (cm)
C H (m m )
250
200
150
100
50
0
Di Permukaan
120
500
Kontrol
K eting g ia n (cm)
13
80
y = 0.9837x
R 2 = 0.9896
y = 0.9823x
R 2 = 0.9917
D i P erm u kaan
60
y = 0.9821x
R 2 = 0.992
40
20
0
0
20
40
60
80
(a)
80
y = 0.9879x
R 2 = 0.9955
y = 0.9625x
R 2 = 0.977
P ada 1.2 m
60
y= x
R2 = 1
40
20
0
0
20
40
60
80
kontrol
(b)
80
y = 0.9936x
R 2 = 0.9562
y = 0.9771x
R 2 = 0.992
P ad a 5 m
60
y = 0.9233x
R 2 = 0.9569
40
20
0
0
20
40
60
80
K ontrol
(c)
Gambar 16. Perbandingan di Berbagai Ketinggian Posisi Pemasangan dengan Kontrol (Tipe Obs).
(a) di 40 cm, (b) pada 120 cm, (c) pada 500 cm
14
(c)
300
C H (m m)
250
200
150
100
50
0
7.8
10.3
19
24
Dia me te r (c m)
(d)
140
120
100
C H (m m)
80
60
40
20
0
7.8
10.3
19
24
Dia me te r (c m)
(e)
Gambar 17. Kriteria Hujan (a) sangat ringan,
(b) ringan, (c) normal, (d) lebat, (e) sangat
lebat
Keseluruhan data curah hujan
harian pada berbagai ukuran diameter mulut
penakar dapat dikriteriakan menjadi hujan
sangat ringan dengan intensitas < 5 mm/hari,
hujan ringan dengan intensitas 5 20
mm/hari, hujan sedang dengan intensitas 20
50 mm/hari, hujan lebat dengan intensitas
50 100 mm/hari dan hujan sangat lebat
dengan intensitas > 100 mm/hari. Setelah
dikriteriakan kemudian masing-masing CH
tersebut ditotal berdasarkan kriteria, maka di
dapatkan hasil seperti pada gambar 17.
(a)
450
400
350
C H (m m )
300
250
200
150
100
50
0
7.8
10.3
19
Dia m ete r (c m )
(b)
24
15
Pada
Bulan
F-hitung
Feb-08
9.7*
Mar-08
10.6*
Apr-08
29.7*
May-08
14.3*
Jun-08
18.6*
Keterangan : * = nyata pada taraf uji 5%
Tabel 4 yaitu rangkuman F-hitung
untuk perlakuan diameter yang di gunakan
untuk menguji hipotesis. Dengan F-tabel
F0.05(3,60) = 2.76 untuk data curah hujan
pada bulan Februari hingga April,
sedangkan untuk bulan Mei dan Juni
masing-masing
F-tabel
nya
adalah
F0.05(3,44) = 2.84 dan F0.05(3,36) = 2.69.
Dengan demikian jika nilai F-hitung lebih
besar F-tabel maka hipotesis nol ditolak dan
berlaku sebaliknya. Karena Ho : p =
pengukuran CH dengan berbagai diameter
akan menimbulkan perbedaan. H1 : p =
16
F-hitung
Pada
Perlakuan
Diameter Ketinggian Interaksi
dua
ketinggian
0.03*
0.02*
20.03*
tiga
ketinggian
0.02*
0.02*
12.67*
Keterangan : * = nyata pada taraf uji 5%
Hasil dari Tabel 5 diatas
merupakan rangkuman F-hitung pada
perlakuan ketinggian yaitu pada dua
ketinggian dan tiga ketinggian. Berdasarkan
hasil F-hitung yang memenuhi syarat nyata
17
Analysis,
http://www.onerain.com/includes/p
df/whitepaper/inconsistenRaingaug
eRecords.pdf, 18 Juli 2008
DELTA T DEVICES Instrumets For
Environmental
and
Industrial
Measurement, CO Operatively
Owned and Managed Raingauge
Type RG1, User Manual RG1
UM 3 Delta T Devices Ltd, 128
Low.Road Burwell Cambridge
CB5OEJ, U.K
Essery, Charles I and David N. Wilcock.
1991. The variation in rainfall catch
from standard UK Meteorological
Office raingauge : a twelve year
case
study,
http://www.cig.ensmp.fr/~iahs/hjj/3
60/hysj_36_01_0023.pdf, 8 Juli
2008
Handoko. 1995. Klimatologi dasar. Penerbit
: PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta
Mori K. 2003. Hidrologi Untuk Pengairan
Ed ke-9. Sosrodarsono S, Takeda
K, editor. Jakarta : PT Pradnya
Paramita. Terjemahan dari :
Manual On Hydrology.
Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi.
Penerbit : ITB. Bandung
Seyhan, Ersin. 1977. DASAR-DASAR
HIDROLOGI. Penerbit : GADJAH
MADA UNIVERSITY PRESS.
Yogyakarta.
Sen-Hsiung Hsu and Yuh-Lin Guo. 2005.
Effect of Wind Speed on The
Measurement
of
Rainfall,
http://www.tari.gov.tw/csam/CEB/
member/publication/2(1)/008.pdf, 8
Juli 2008
Summer, Graham N. 1988. Precipitation
Process and Analysis. Penerbit :
The Bath Press. Britain. 282 p
Walpole, Ronald E. 1988. Pengantar
Statistika Ed ke-3. Ir. Bambang
Sumantri, editor. Jakarta : PT
Gramedia
Pustaka
Utama.
Terjemahan dari : Introduction to
Statistic 3rd edition.
http://www.scientificsales.com/52202Heated-Tipping-BucketPrecipitation-Gauge-p/52202.htm,
22 Februari 2008
http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20080513183204AAwh1tQ,
14 Agustus 2008
http://www.hydrolynx.com/_products/rain_g
auges/model/M2500.htm,
11
Agustus 2008
18
http://geocis.indonetwork.co.id/512613/preci
pitation.htm, 11 Agustus 2008
http://www.ictinternational.com.au/raingaug
es.htm, 11 Agustus 2008
http://www.unidata.com.au/products/environ
mental/6506a/, 11 Agustus 2008
http://www.hydrolynx.com/_products/rain_g
auges/model/M5050P.htm,
11
Agustus 2008
http://www.rstinstruments.com/product_tip_
bucket.html, 11 Agustus 2008
http://www.americansigma.com/products/rai
nfall.cfm.html, 11 Agustus 2008
http://maps.google.com/maps?11=25,40&z=1&t=h&hl=en, 19 Agustus 2008
19
LAMPIRAN
20
Lampiran 1. Simpangan Pada Data CH Harian di Berbagai Ukuran Diameter Mulut Penakar
Tanggal
7.8
11.3
19
24 rata-rata
simpangan
14/02/2008
22.0
21.6
23.3
21.3
22.1
0.75
15/02/2008
8.4
8.4
7.1
6.9
7.7
0.72
18/02/2008
25.1
23.6
24.7
24.3
0.0
0.54
19/02/2008
25.1
26.4
25.8
25.0
25.6
0.57
20/02/2008
2.2
3.6
2.5
2.2
2.6
0.58
21/02/2008
8.4
8.4
7.8
7.6
8.0
0.35
22/02/2008
18.8
20.4
19.4
18.6
19.3
0.70
25/02/2008
16.3
15.6
14.5
14.2
15.1
0.88
26/02/2008
3.1
3.0
3.0
3.0
3.0
0.06
27/02/2008
44.0
43.2
43.1
36.9
41.8
2.83
28/02/2008
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.00
29/02/2008
7.3
7.2
7.2
7.1
7.2
0.09
03/03/2008
3.1
3.0
3.0
3.0
3.0
0.06
04/03/2008
7.3
7.2
7.2
7.2
7.2
0.05
05/03/2008
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.00
06/03/2008
13.6
14.4
14.3
13.7
14.0
0.35
10/03/2008
24.3
26.7
27.3
26.2
26.2
1.12
11/03/2008
15.7
15.6
15.9
15.7
15.7
0.10
12/03/2008
2.1
2.0
1.9
2.0
2.0
0.06
12/03/2008 (16.30)
87.9
88.9
88.1
87.6
88.1
0.47
13/03/2008
3.1
3.6
3.5
3.3
3.4
0.18
14/03/2008
17.8
18.0
18.5
18.1
18.1
0.26
17/03/2008
120.9
123.7
123.4
121.8
122.4
1.13
17/03/2008 (14.30)
53.4
56.4
54.0
58.4
55.6
2.01
18/03/2008
12.6
12.0
12.0
8.7
11.3
1.54
19/03/2008
46.1
49.2
48.9
46.5
47.7
1.39
19/03/2008 (14.0014.45)
6.3
7.2
7.1
6.0
6.6
0.52
24/03/2008
25.1
26.4
26.1
23.7
25.4
1.04
25/03/2008
10.5
10.8
10.4
9.0
10.2
0.67
26/03/2008
6.3
6.0
6.7
5.9
6.2
0.31
28/3/2008
6.3
6.0
5.1
5.1
5.6
0.53
31/03/2008 (wkt
pengukuran 08.30
WIB)
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.00
31/03/2008 (wkt
pengukuran 15.00
WIB)
13.6
14.4
14.3
13.9
14.1
0.31
01/04/2008
2.5
2.6
2.5
2.4
2.5
0.08
02/04/2008
3.1
3.6
3.5
3.8
3.5
0.23
03/04/2008
2.1
3.0
2.8
2.9
2.7
0.36
07/04/2008
40.8
44.4
45.2
33.6
41.0
4.57
08/04/2008
18.8
20.4
20.1
19.5
19.7
0.61
09/04/2008
8.4
8.4
8.8
8.6
8.6
0.18
10/04/2008
5.2
5.4
5.1
5.1
5.2
0.12
11/04/2008
2.1
2.4
1.9
2.0
2.1
0.18
14/04/2008
30.0
32.0
32.0
30.9
31.2
0.84
15/04/2008
33.5
33.6
33.9
33.2
33.5
0.25
21
16/04/2008
17/04/2008
21/04/2008
22/04/2008
23/04/2008
28/04/2008
30/04/2008
02/05/2008
05/05/2008
07/05/2008
08/05/2008
14/05/2008
15/05/2008
16/05/2008
19/05/2008
21/05/2008
22/05/2008
23/05/2008
26/05/2008
02/06/2008
04/06/2008
09/06/2008
11/06/2008
13/06/2008
14/06/2008
16/06/2008
20/06/2008
23/06/2008
30/06/2008
07/07/2008
16/07/2008
22/07/2008
28/07/2008
14/08/2008
15/08/2008
35.6
44.0
15.4
8.4
16.8
16.8
9.4
18.8
3.1
12.6
18.8
5.2
33.5
1.0
18.8
71.2
5.2
5.2
56.5
50.3
4.2
26.2
12.6
22.0
14.7
5.2
10.5
3.1
39.8
104.7
75.4
14.7
13.6
32.5
16.8
39.6
44.4
16.4
8.4
16.8
17.4
9.6
21.0
3.6
12.0
19.8
4.8
33.6
1.2
19.2
68.4
5.4
5.4
56.4
49.2
4.2
24.6
13.2
21.6
13.8
4.8
10.2
3.6
38.4
104.2
72.0
14.4
14.4
31.2
16.2
Rata-rata
38.5
43.1
16.2
7.8
16.9
17.3
9.4
19.1
3.5
11.1
19.9
5.1
33.7
1.1
19.1
67.9
4.4
5.1
55.6
46.9
3.4
24.0
12.9
21.7
13.4
4.1
9.9
2.8
37.8
105.9
74.1
13.1
13.4
30.5
16.2
38.0
43.1
15.7
7.5
15.9
17.0
9.1
19.2
3.3
11.3
19.6
5.2
33.4
1.3
19.0
70.6
4.6
5.3
56.4
49.8
3.5
24.3
12.4
21.5
13.3
3.5
10.0
3.1
32.1
106.2
74.0
13.0
12.6
28.5
15.5
37.9
43.6
15.9
8.0
16.6
17.1
9.4
19.5
3.4
11.7
19.5
5.1
33.6
1.2
19.0
69.5
4.9
5.3
56.2
49.0
3.8
24.8
12.8
21.7
13.8
4.4
10.1
3.2
37.0
105.2
73.9
13.8
13.5
30.7
16.2
1.47
0.58
0.42
0.38
0.40
0.25
0.19
0.86
0.18
0.58
0.42
0.17
0.12
0.11
0.13
1.39
0.41
0.10
0.38
1.27
0.38
0.85
0.31
0.19
0.54
0.66
0.23
0.28
2.94
0.80
1.19
0.75
0.64
1.42
0.45
0.63
22
Lampiran 2. Simpangan Pada Data CH Harian di Berbagai Ketinggian Posisi Pemasangan Penakar
Hujan
rataTanggal
A
B
C
rata
Simpangan
11.3 14
24 11.3
14
24 11.3
14
24
23/04/08 16.0 16.9 15.9
17.0 16.6 15.0 16.2
0.67
28/04/08 14.5 15.6 17.0
14.0 16.2 15.4 15.4
1.03
07/05/08 10.0 13.6 11.1
11.0 12.3 10.8 11.5
1.19
08/05/08 18.5 19.5 19.6
32.4 28.3 29.7 24.7
5.62
14/05/08
4.0
4.5
5.2
6.0
6.2
5.1
5.2
0.76
15/05/08 33.4 33.1 33.4
48.9 44.8 33.4 37.8
6.48
16/05/08
1.0
1.3
1.3
1.0
1.3
1.1
1.2
0.14
19/05/08 18.0 17.9 19.0
18.5 29.2 21.5 20.7
4.02
21/05/08 33.4 33.1 33.6
39.9 48.1 33.6 37.0
5.51
22/05/08
5.0
4.9
4.6
7.5
5.5
4.5
5.3
1.01
23/05/08
5.0
4.9
5.1
6.0
5.5
4.9
5.2
0.41
26/05/08 50.9 33.5 33.2
45.4 23.4 14.6 33.5
12.27
02/06/08 49.4 48.7 49.8 48.9 49.1 49.8 49.3 49.4 49.0 49.3
0.34
04/06/08
3.5
3.6
3.5
3.5
3.6
3.0
3.5
3.2
2.9
3.4
0.25
09/06/08 21.0 22.8 24.3 22.0 21.8 11.1 21.0 36.4 10.6 21.2
7.14
11/06/08 12.0 13.0 12.4 11.5 12.0 11.3 11.5 12.0 10.0 11.7
0.80
13/06/08 20.0 21.4 21.5 21.4 21.1 19.5 20.0 17.5 15.4 19.8
1.96
14/06/08 13.0 13.6 13.3 13.5 13.3 12.2 12.0 13.0 9.1
12.5
1.34
16/06/08
3.5
3.6
3.5
3.5
2.9
3.4
4.0
3.6
3.5
3.5
0.26
20/06/08
9.5
9.7
10.0 9.5
9.7
8.8
9.0
9.1
5.5
9.0
1.27
23/06/08
3.0
2.6
3.1
3.0
2.6
2.7
3.0
2.6
2.7
2.8
0.20
30/06/08 34.9 32.5 32.1 37.9 39.0 33.4 34.9 37.0 25.2 34.1
3.87
07/07/08 71.6 72.1 71.3 71.8 69.6 71.1 71.1 69.6 71.1 71.0
0.84
16/07/08 69.1 68.2 68.9 68.8 68.9 69.4 68.8 68.9 68.1 68.8
0.37
22/07/08 12.0 13.6 13.0 19.0 14.0 12.4 12.0 9.7 12.6 13.1
2.35
28/07/08 12.0 13.6 12.6 12.5 13.6 12.2 12.0 13.3 12.6 12.7
0.63
rata-rata
2.34
23