Anda di halaman 1dari 19

Dr. Dian Budianti Amalina, M.Ked.KJ, Sp.

KJ

I. PENDAHULUAN
Gangguan mood mencakup sekelompok
besar gangguan kejiwaan dimana mood
yang patologis, gangguan vegetatif dan
psikomotor mendominasi gambaran klinis
Pasien dengan mood depresi mengalami
kehilangan energi dan minat, perasaan
bersalah, sulit konsentrasi, hilang nafsu
makan dan pikiran tentang kematian atau
bunuh diri.
Laporan Kasus Akhir

II. TINJAUAN PUSTAKA


SEJARAH
Hippocrates (460-357 sebelum SM)
menjelaskan melankoli ("empedu
hitam") sebagai keadaan
"keengganan terhadap makanan,
patah semangat, sulit tidur, mudah
tersinggung, dan gelisah."

Laporan Kasus Akhir

Kraepelin menggambarkan depresi


(melankolia involusional) terlihat
sebagai suatu bentuk gangguan mood
yang dimulai pada masa dewasa akhir.

Laporan Kasus Akhir

DEFINISI
Menurut PPDGJ-III :
Depresi suatu suasana perasaan (mood)
yang mempunyai gejala utama mood yang
depresif, kehilangan minat dan
kegembiraan serta berkurangnya energi
yang menuju meningkatnya keadaan
mudah lelah dan berkurangnya aktifitas,
serta beberapa gejala tambahan lainnya,
seperti :
Laporan Kasus Akhir

konsentrasi dan perhatian yang berkurang,


harga diri dan kepercayaan diri berkurang,
gagasan tentang perasaan bersalah dan
tidak berguna,
pandangan masa depan yang suram dan
pesimistik,
gagasan atau perbuatan yang
membahayakan diri atau bunuh diri,
tidur yang terganggu dan nafsu makan
berkurang.
Lamanya seluruh episode berlangsung
minimal sekitar 2 minggu
Laporan Kasus Akhir

EPIDEMIOLOGI
Insidensi tahunan dari depresi berat
adalah 1,59 persen (wanita 1,89
persen ; pria 1,10 persen).
Prevalensi gangguan depresif 2 kali
lebih besar pada perempuan daripada
laki-laki.
Usia rata-rata onset gangguan depresif
adalah sekitar 40 tahun, dengan 50
persen dari semua pasien depresif
mempunyai onset antara 20 dan 50
tahun.
Laporan Kasus Akhir

Gangguan depresif berat paling sering


timbul pada orang-orang tanpa
hubungan interpersonal, telah bercerai
atau berpisah.
Depresi lebih umum dijumpai pada
daerah pedesaan daripada di daerah
perkotaan
Tidak ada hubungan yang ditemukan
antara status sosioekonomi dan
gangguan depresi berat.

Laporan Kasus Akhir

ETIOLOGI
1. Faktor Biologis
Amin Biogenik
Norepinefrin, serotonin dan dopamin
Gangguan neurotransmiter lainnya
asetilkolin dan GABA
Perubahan regulasi hormonal
- Aksis HPA
- Aktivitas Aksis Tiroid
- Hormon Pertumbuhan
- Prolaktin
Laporan Kasus Akhir

Perubahan neurofisiologi tidur


Gangguan immunologi
Perubahan struktural dan fungsional otak
2. Faktor Genetik.
3. Faktor Psikososial.
Peristiwa kehidupan dan stres
lingkungan.
Faktor kepribadian.
Faktor psikodinamik pada depresi

Laporan Kasus Akhir

10

Formulasi depresi yang lain :


Teori Kognitif.
Teori Pembelajaran Ketidakberdayaan.
GAMBARAN KLINIS
Tanda utama dari episode depresif berat
adalah mood depresi atau hilang minat
atau kesenangan yang menonjol selama
sedikitnya 2 minggu dan menyebabkan
distres atau hambatan yang bermakna
dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan area
fungsi penting lainnya.
Laporan Kasus Akhir

11

Gejala tambahan :
A. Mood depresi
B. Anhedonia
C. Perubahan nafsu makan
D. Perubahan pola tidur
E. Perubahan pada aktifitas tubuh
F. Kehilangan tenaga
G. Perasaan tak berharga dan rasa
bersalah yang berlebihan dan tak wajar
H. Perasaan bimbang dan kurang
konsentrasi
I. Ide bunuh diri
Laporan Kasus Akhir

12

Episode depresif ringan (F32.0)


Episode depresif sedang (F32.1)
Episode depresif berat tanpa gejala
psikotik (F32.2)
Episode depresif berat dengan gejala
psikotik

Laporan Kasus Akhir

13

Episode depresif berat dengan


gejala psikotik
Pedoman diagnostik:
- Memenuhi kriteria episode depresif berat
- Disertai waham, halusinasi atau stupor
depresif.
- Waham meliputi ide tentang dosa,
kemiskinan atau malpetaka yang
mengancam dan pasien merasa
bertanggungjawab atas hal itu.
Laporan Kasus Akhir

14

Halusinasi auditorik berupa suara


menghina atau menuduh
Halusinasi olfaktorik berupa bau kotoran
atau daging busuk

Laporan Kasus Akhir

15

DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan Mood yang disebabkan oleh
kondisi medis umum
2. Gangguan mood yang diakibatkan oleh
zat
3. Kondisi neurologis

Laporan Kasus Akhir

16

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS


Lima puluh persen sembuh, 30 persen sembuh
sebagian, 25 persen memiliki perjalanan yang
kronis.
Episode yang ringan, tidak ada gejala psikotik,
lama waktu rawatan rumah sakit yang singkat,,
tidak adanya komorbiditas gangguan psikiatrik
lainnya dan gangguan kepribadian, dan usia
onset awal yang lebih tua merupakan
indikator prognosis yang baik

Laporan Kasus Akhir

17

PENATALAKSANAAN
1. Terapi psikososial
- Terapi kognitif
- Terapi interpersonal
- Terapi perilaku
- Terapi berorientasi psikoanalitik
- Terapi keluarga
2. Farmakoterapi : SSRI, Bupropion, SNRI,
Tricyclic.
3. ECT
Laporan Kasus Akhir

18

Laporan Kasus Akhir

19

Anda mungkin juga menyukai