LANDASAN TEORI
10
mengenai kegiatan sosialisasi agar prinsip prinsip GCG dapat diterapkan oleh
masyarakat.
Berdasarkan jurnal Peran Mitra Strategis dan Agen Perubahan Dalam
Manajemen Talenta dan Kinerja Manajer, oleh Ida Ketut Kusumawijaya
(Jurnal Siasat Bisnis, Vol.15, No.1, Januari 2011: 125 143)
Peran agen perubahan adalah merancang dan mengelola kapasitas perubahan
dan perubahan budaya. Ada lima hal menantang organisasi dalam perubahan
yaitu globalisasi, profitabilitas, teknologi, model intelektual, dan berubah,
berubah dan terus berubah. Organisasi dituntut untuk membangun kapabilitas
dengan mengelola core assets dan core activities dalam menghadapi kelima hal
tersebut.
Jurnal Peran Mitra Strategis dan Agen Perubahan Dalam Manajemen
Talenta dan Kinerja Manajer lebih membahas mengenai tugas agen perubahan
dalam talenta dan kinerja manajer, sedangkan dalam penelitian ini, penulis lebih
membahas peran agen perubahan dalam penerapan GCG.
11
12
13
14
karir
mahasiswa
longitudinal
untuk
lebih
mengembangkan
2.2.1. Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa inggris communication yang
memiliki arti pembicaraan, pertukaran pikiran, hubungan, pemberitahuan,
dan percakapan (Hardjana, 2003: 10).
Para ahli memiliki pendapat tersendiri mengenai komunikasi.
Menurut Griffin & Moorhead (2010: 278) komunikasi merupakan proses
sosial mengenai pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih dan
berbagi makna.
15
dari berbagai
pengertian
tersebut,
dapat disimpulkan
bahwa
A. Tujuan Komunikasi
Menurut West and Turner (2007: 24) Setiap individu memiliki tujuan
dalam berkomunikasi. Tujuan komunikasi terbagi menjadi 3, yaitu
untuk :
a. Menyebarkan Informasi
b. Mempengaruhi untuk merubah perilaku komunikan
c. Mengingatkan audiens untuk melakukan perilaku yang diinginkan
secara berulang ulang
Tujuan komunikasi dalam event ini adalah menyebarkan informasi
mengenai informasi Good Corporate Governance kepada peserta
Training yang merupakan karyawan Pertamina agar mereka dapat
memahami mengenai pelaksanaan Good Corporate Governance di
Pertamina. Kegiatan ini juga bertujuan untuk merubah perilaku peserta
Training agar menerapkan prinsip prinsip Good Corporate Governance
16
dalam kehidupan kerja dan sehari hari. Selain kedua tujuan komunikasi
yang telah disebutkan tadi, event ini juga bertujuan untuk mengingatkan
peserta Training agar penerapan prinsip prinsip Good Corporate
Governance secara terus menerus setelah Training Good Corporate
Governance berakhir.
Komunikasi bisa terjadi pada individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Menurut
Morissan (2013: 15) hal tersebut termasuk kedalam jenis komunikasi
yang terbagi menjadi beberapa jenis , yaitu :
a. Komunikasi Intrapersonal
b. Komunikasi Interpersonal
c. Komunikasi Kelompok
d. Komunikasi Organisasi
Dalam kesempatan ini, penulis akan lebih mendalami mengenai teori
komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi.
kelompok
terjadi
karena
adanya
lain.
Komunikasi
kelompok
merupakan
proses
17
kelompok
memiliki
beberapa
fungsi,
diantaranya:
1.Fungsi hubungan sosial, pada fungsi ini melihat suatu
kelompok dapat menjaga dan mempererat hubungan
sosial diantara sesama anggota. Dalam Training
GCG Champion, antar peserta harus bisa bekerja
sama
sehingga
mempererat
dituntut
hubungan
untuk
sosial
menjaga
diantara
dan
sesama
anggota.
2.Fungsi pendidikan, untuk melihat sebuah kelompok
secara formal maupun informal bekerja untuk
mencapai dan saling bertukar pengetahuan. Fungsi
pendidikan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu jumlah
informasi
yang
disampaikan,
jumlah
anggota
GCG
Champion
ini,
komunikator
18
untuk
menjadi
role
modeldan
Versus
Penurut
(2) Bersahabat
Versus
Tidak Bersahabat
(3) Instrumental
Versus
Emosional
tetapi
campuran.
Dalam
teori
Sibernetika
19
menciptakan
keluaran
(output)
atau
efek
yang
2.2.1.2.
Komunikasi Organisasi
20
2. Komunikasi ekstern
Komunikasi
ekstern
merupakan
komunikasi
yang
21
Good
Corporate
Governance
merupakan
materi
yang
a. Transparancy
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan
dan kererbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan.
b. Accountability
Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban Organ
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
22
c. Responsibility
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang undangan dan prinsip prinsip korporasi yang sehat.
d. Independency
Keadaan ketika perusahaan dikelola secara professional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang sesuai dengan peraturan perundang undangan dan prinsip
prinsip korporasi yang sehat.
e. Fairness
Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak hak pemangku
kepentingan (stakeholder) yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang undangan.
a. Awareness Building
Awareness building merupakan langkah pertama dalam
membangun kesadaran mengenai pentingnya GCG dan
komitmen bersama dalam penerapannya.
b. GCG Assessment
23
penyusunan
manual
atau
pedoman
2. Tahap Implementasi
Dalam tahap implementasi, terdapat tiga langkah utama untuk
mengimplementasikan GCG, yaitu:
a. Sosialisasi, yaitu pengenalan kepada seluruh perusahaan
berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG
khususnya mengenai pedoman penerapan GCG.
b. Implementasi, merupakan kegiatan yang dilakukan sejalan
dengan pedoman GCG, berdasarkan roadmap yang telah
disusun. Implementasi ini harus bersigat top down
approach yang melibatkan dewan komisaris dan jajaran
direksi perusahaan. Selain itu, implementasi juga mencakup
24
3. Tahap Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir. Tahap evaluasi ini
dilakukan secara teratur dari waktu ke waktu untuk mengukur
sejauh mana efektifitas penerapan GCG telah dilakukan.
25
berfungsi
mengembangkan,
memelihara,
serta
pihak
terkait
dalam
menciptakan
pengertian
internal.
Tingginya
tingkat persaingan
perusahaan,
26
27
kebijakan,
struktur
serta
proses
dalam
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
28
1. Research
Merupakan penelitian untuk mengurangi resiko kegagalan dalam
pelaksanaan event. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk
menentukan keinginan, kebutuhan, serta ekspektasi khalayak
sasaran, sehingga diharapkan mereka tertarik pada event yang akan
diadakan.
29
2. Design
Event tidak luput dari kreativitas dan pelaksanaan, hal tersebut
berkaitan dengan design event. Dalam membuat design event,
dibutuhkan
kemampuan
dalm
menciptakan
suara,
cahaya,
3. Planning
Planning event dilakukan bersamaan dengan membuat design dan
setelah research. Planning dan designing memerlukan waktu yang
cukup panjang dibandingkan tahapan kegiatan lain. Banyaknya
pertimbangan yang dilakukan, membuat pada tahap perencanaan
ini
seringkali
mengalami
perubahan,
pengurangan,
atau
4. Coordinating
Coordinating
merupakan
tahap
yang
penting
pula
dalam
30
5. Evaluation
Tahap
ini
menjadi tahapan
terakhir
dalam
proses
event
B. Tujuan Event
Tujuan event menurut Tom Duncan (seperti dikutip Pudjiastuti,
2010: xxv) adalah :
a. Mempengaruhi khalayak sasaran.
b. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya
hidup dan/atau individu tertentu.
c. Menjangkau target sasaran yang lebih luas.
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk, merek
atau perusahaan yang mengadakan event.
e. Mempublikasikan sebuah produk, merek, atau perusahaan yang
nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak.
31
C. Jenis Event
Event menurut Pudjiastuti (2010: 78 79) terbagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya:
1. Talkshow/seminar
32
2. Lomba
Lomba merupakan kegiatan untuk adu kemampuan baik itu
individu atau kelompok.
3. Pesta
Pesta dapat diartikan sebagai kegiatan merayakan sesuatu hal.
4. Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang menyajikan karya seni untuk
dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat
mengapresiasikan karya seni tersebut.
5. Promosi Produk
Kegiatan untuk menawarkan produk yang bertujuan untuk
menarik calon konsumen agar membeli produk tersebut.
6. Training
Training merupakan kegiatan untuk pembelajaran karyawan
sehingga dapat mereka dapat meningkatkan kemampuan dan
keahlian dalam pekerjaan.
7. Konser
Konser dapat diartikan sebagai suatu pertunjukan yang dapat
dilihat secara langsung.
8. Diskusi ilmiah/ protokoler
33
Training Event
Menurut Noe (2005) Training merupakan pelaksanaan kegiatan
pengembangan SDM yang merunjuk kepada pencapaian hasil yang
direncanakan oleh organisasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran
karyawan yang berbasis pada kemampuan dan keahlian dalam
pekerjaan (Fuad & Ahmad, 2009: 74)
Berbeda dengan pendapat Noe, Fuad dan Ahmad (2009: 74)
mendefinisikan training sebagai pengalaman, disiplin, atau panduan
yang dapat menyebabkan seorang karyawan mampu memperoleh
sesuatu yang baru.
Pengertian lain dicetuskan oleh Friedman dan Yarbrough (seperti
dikutip Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI, 2007: 466)
bahwa Training adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk
memenuhi kebutuhan atau tujuan organisasi. dengan melakukan
training, maka dapat diatasi situasi kesenjangan saat itu dengan situasi
yang diinginkan dalam masa yang akan datang.
34
Meningkatkan
pengetahuan
karyawan
atas
3.
4.
5.
35
Champion,
kegiatan
tersebut
bertujuan
untuk
36
2.3.2. Internalisasi
Pengertian secara harafiah, Internalisasi merupakan penghayatan
atau proses terhadap ajaran, doktrin, atau nilai sehingga menyadari
keyakinan akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam
sikap dan perilaku.
Internalisasi merupakan tahap pembatinan kembali hasil hasil
objektivasi dengan mengubah struktur lingkungan lahiriah itu menjadi
struktur lingkungan batiniah, yaitu kesadaran subjektif (Berger, seperti
dikutip F. Budi Hardiman, 2003: 101).
Sedangkan menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi
(Hidayati, 2006: 45) internalisasi merupakan proses penghayatan
mengenai kebiasaan dalam kehidupan bersama sehingga menjadi milik
diri setiap anggota masyarakat.
Penulis menyimpulkan dari beberapa definisi para ahli bahwa
internalisasi adalah proses menghayati hal hal yang disampaikan
sehingga membangun kesadaran penerima dan hal hal yang
disampaikan tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
Internalisasi merupakan salah satu tujuan dari Training GCG Champion
ini agar para peserta training dapat menghayati prinsip prinsip GCG
serta menerapkan prinsip prinsip tersebut ke dalam dunia kerja.
A. Tahapan Internalisasi
Menurut Hidayati (2006, 46 - 47), Internalisasi terbagi menjadi
tiga tahap, diantaranya :
37
38
2.4.
Kerangka Teori
Komunikasi
Komunikasi kelompok
Komunikasi organisasi
Public relations
Tujuan
Ruang lingkup
Fungsi
Event Management
Proses Event
Jenis Event
Event Training
Internalisasi
Tujuan Event
39
PT Pertamina (Persero)
Pubic Relations
Proses Event
Lanjut
Management
Proses Internalisasi
Tindak Lanjut