Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
COOLING TOWER
D-9
Disusun Oleh :
Asdi Erlinawati
121120074
Widyasari Galuh P
121120080
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SEMINAR
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
COOLING TOWER
D-9
Disusun Oleh :
Asdi Erlinawati
121120074
Widyasari Galuh P
121120080
Arya Irmansyah
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur pada Allah SWT karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum
Dasar Teknik Kimia yang berjudul Cooling Tower dengan tepat.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini kami susun untuk memenuhi
syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Kimia dalam kurikulum
pendidikan pada Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Kimia UPN
VETERAN Yogyakarta.
Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Gogot Haryono, MT selaku Kepala Laboratorium Praktikum Dasar
Teknik Kimia UPN VETERAN Yogyakarta.
2. Arya Irmansyah selaku Asisten Pembimbing.
3. Segenap staf Laboratorium Praktikum Dasar Teknik Kimia UPN
VETERAN Yogyakarta.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini, penyusun juga berharap laporan ini dapat bermanfaat
bagi diri pribadi dan mahasiswa Teknik Kimia UPN VETERAN Yogyakarta.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vi
DAFTAR LAMBANG........................................................................................ vii
INTISARI............................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
I.1
I.2
Tujuan Percobaan........................................................................... 2
I.3
Tinjauan Pustaka............................................................................. 2
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Variasi laju alir masuk menara pada suhu air masuk konstan............... 9
Tabel 2. Variasi suhu air masuk menara pada laju aliran air masuk menara....... 11
Tabel 3. Variasi laju alir masuk menara pada suhu air masuk konstan............... 15
Tabel 4. Variasi suhu air masuk menara pada laju aliran air masuk menara
konstan................................................................................................... 16
Tabel 5. Hubungan antara Q, M, L, dan L/Ga..................................................... 17
Tabel 6. Hubungan suhu dengan entalpi pada L=2 ft3 / menit............................ 20
Tabel 7. Hubungan suhu dengan entalpi pada L=3 ft3 / menit............................ 21
Tabel 8. Hubungan suhu dengan entalpi pada L=4 ft3 / menit............................ 22
Tabel 9. Hubungan suhu dengan entalpi pada L=5 ft3 / menit............................ 23
Tabel 10. Hubungan suhu dengan entalpi pada L=6 ft3 / menit.......................... 24
Tabel 11. Harga m dan n...................................................................................... 25
Tabel 12. Persentase Kesalahan Variasi Suhu Air Masuk (T1) Pada Laju Air
Masuk (L) Konstan............................................................................. 26
Tabel 13. Data L dan (L/Ga)................................................................................ 29
Tabel 14. Hubungan antara Entalpi dan Suhu pada T=69 F............................... 31
Tabel 15. Hubungan antara Entalpi dan Suhu pada T=64 F............................... 32
Tabel 16. Hubungan antara Entalpi dan Suhu pada T=59 F............................... 33
Tabel 17. Hubungan antara Entalpi dan Suhu pada T=54 F............................... 34
Tabel 18. Hubungan antara Entalpi dan Suhu pada T=49 F............................... 35
Tabel 19. Harga m dan n...................................................................................... 36
Tabel 20. Persentase Kesalahan Variasi Suhu Air Masuk Menara ( T1 ) pada
Laju Aliran Air Masuk Menara........................................................... 37
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMBANG
Ak
Ap
C`
Dk
Dp
G`
Ga
H1
H2
Ka
Lo
Lv
Ntu
tw
Vs
X1
X2
= Berat udara kering per ft3 udara (lb udara kering/ft3 udara)
vii
INTISARI
Menara pendingin (cooling tower) merupakan alat yang digunakan untuk
mendinginkan kembali air pendingin yang telah digunakan dalam proses
pendinginan, sehingga air pendingin yang telah digunakan tersebut dapat dipakai
pada proses pendinginan selanjutnya.
Pendinginan dilakukan dengan cara mengalirkan air dari atas menara
dengan kecepatan aliran dan suhu tertentu, kemudian dikontakan dengan udara
yang dialirkan dari bawah menara dengan kecepatan tertentu pula. Percobaan
dilakukan dengan memvariasi kecepatan aliran air masuk menara pada suhu air
masuk yang konstan dan variasi suhu air masuk pada aliran air masuk konstan.
Berdasarkan perhitungan percobaan didapat hubungan antara temperatur
air masuk konstan dengan variasi laju alir masuk menara, sehingga didapat
persamaan NTU = 4,00184E+26 (L/Ga)
-11,823005
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Dalam industri kimia, air pendingin sangat dibutuhkan sebagai
media pengambil panas fluida yang terjadi di dalam suatu heat exchanger,
atau yang lebih spesifik disebut dengan cooler. Pertukaran panas tersebut
menyebabkan air dingin mengalami perubahan temperatur, dimana
temperatur air pendingin tersebut menjadi naik karena panas yang dibawa
oleh suatu fluida diserap oleh air. Air yang mengalami perubahan
temperatur tersebut tidak dapat langsung digunakan kembali sebagai
pendingin dan juga tidak dapat di buang ke sungai maupun ke lingkungan
yang disebabkan oleh temperatur air yang dibuang masih sangat tinggi dan
tidak
memenuhi
syarat
Analisa
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(AMDAL).
Untuk mengatasi itu perlu dilakukan suatu proses pendingin untuk
menurunkan temperatur air tersebut sehingga dapat digunakan kembali
sebagai pendingin. Proses pendinginan air tersebut dapat dilakukan dalam
suatu tower pendingin. Proses pendinginan air tersebut dapat dilakukan
didalam suatu tower pendingin yang disebut cooling tower. Dimana proses
pendinginan dapat terjadi dengan bantuan udara luar serta alat untuk
mempercepat pendinginan tersebut, yang biasa digunakan dalam industri
kimia adalah kipas. Penggunaan teknologi cooling tower dewasa ini
dirasakan sangat penting dalam tiap industri dalam rangka efisiensi dan
konservasi energi. Oleh karena itu, pemahaman tentang prinsip kerja atau
operasi cooling tower sangat diperlukan.
Meskipun biasanya para operator tidak merancang sendiri menara
pendingin, tetapi pengetahuan tentang sistem proses seluk beluk menara
pendingin itu sendiri. Selain itu seorang operator harus menetapkan sendiri
jumlah air yang digunakan untuk mengganti air yang hilang karena
penguapan dalam proses pendinginan. Percobaan ini bertujuan mencari
1
Tujuan Percobaan
1. Mempelajari pelajari karakteristik menara atau kolom yaitu bilangan
satuan transfer unit keseluruhan (Ntu), faktor bahan isian (m) dan
eksponensial (n).
2. Mempelajari pengaruh kenaikan temperatur air masuk menara terhadap
I.3
Tinjauan Pustaka
Menara pendingin adalah suatu menara yang digunakan untuk
mendinginkan air pendingin yang telah menjadi panas pada proses
pendinginan, sehingga air pendingin yang telah dingin itu dapat digunakan
untuk proses pendinginan selanjutnya.
Adapun prinsip umum kerja dalam cooling tower adalah kontak
langsung antara permukaan air dengan udara kering. Apabila air panas
berkontak dengan udara yang lebih dingin maka air akan mengalami
penurunan temperatur (pendinginan). Penurunan temperatur ini disebabkan
oleh penguapan sebagian dari cairannya dan kehilangan panas sensibelnya,
sebaliknya udara akan menjadi panas dan mengalami pelembaban
(Hardjono, 1989).
Dalam menara pendingin, aliran air panas didinginkan dengan
merubah panas laten dan panas sensible uap air dengan aliran udara kering
pada arus yang berlawanan. Air panas dimasukkan dari atas menara dan
dikeluarkan dari bagian dasar menara. Aliran udara mengalir secara
counter current terhadap aliran air. Pada bagian atas menara panas
ditransfer dari air panas ke udara, temperatur air lebih tinggi daripada
lapisan antar muka pada film gas-cair (interface) dan temperatur interface
Neraca energi sekitar sistem untuk harga udara hasil pendinginan adalah :
Q + Lo . Cp . To = G ( H2 H1 ) .......................................................... ( 1 )
Persamaan ini menggunakan temperatur referensi pada oF udara kering,
dengan panas uap masuk dalam lb udara kering (Kern, D.Q., 1989).
Lewis
dalam
sistem
campuran
udara
dan
air
................................................................... ( 9 )
Di mana Cp air diasumsikan = 1 Btu/lboF
Media Pendingin
Di dalam suatu proses pendinginan air panas hasil proses
diperlukan media pendingin yang sangat efektif dan efisien. Di dalam
menara pendingin, untuk proses pendinginan biasanya menggunakan
media pendingin yang dapat mendinginkan zat panas yang ingin kita
dinginkan, biasanya mempunyai nilai panas laten dan sensibel yang besar,
agar zat panas tersebut cepat dingin atau berubah fasanya dengan
temperatur yang lebih kecil sehingga memudahkan proses.
Media pendingin yang biasa digunakan adalah:
1. Udara
2. Air :
a. Air laut
b. air
3. Refrigerant :
a. Dowtherm
b. Freon
c. NH3
d. Propanol
e. Brine
Media pendingin yang biasanya digunakan dalam industri adalah udara,
hal ini disebabkan :
1. Murah dan mudah didapat
2. Bebas dari bahan korosi
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1
Bahan-bahan
1. Air, yang dialirkan dari kran
2. Udara, yang berasal dari blower
II.2
Alat
Keterangan gambar :
1. Tangki air panas
7. T dry
2. Pompa
8. T wet
3. Keranpengaturrotameter
9. T air keluarmenara
4. Rotameter
5. Menarakolomisian
11. Kompor
12.Blower
II.3
Cara Kerja
1. Memeriksa rangkaian alat.
2. Mengamati dan mencatat suhu yang terbaca pada termometer bola
basah (Twm) dan termometer bola kering (Tdm).
3. Mengisi tangki air panas dengan air dan menyalakan heater sampai
dicapai temperatur yang ditentukan kemudian heater dimatikan.
4. Menyalakan pompa dan blower secara bersamaan.
5. Mengatur skala rotameteryang telah ditentukan sampai keadaan
rotameter stabil.
6. Memastikan temperatur air pada tangki air panas tetap, bila terjadi
penurunan suhu kemudian heater dinyalakan.
7. Setelah semua keadaan konstan dan berada pada kondisi yang
ditentukan kemudian mencatat:
a.
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
cm3/detik
360
Diameter kolom
39,17 cm
52
cm
1,7
cm
31
35
III.1
Suhu Air
Suhu Air
Air (L)
Masuk
Keluar
CFM
( C)
( C)
56
No.
Udara Keluar
Tw ( C)
Td ( C)
36
33
36
56
38
33
36
56
39
33
36
56
41
33
36
56
42
33
36
NTU
y = 0,157e-3E-04x
R = 0,9779
NTU
Expon. (NTU)
0,0
2000,0
4000,0
6000,0
8000,0
L/Ga
10
Suhu Air
Suhu Air
Air (L)
Masuk
Keluar
CFM
( C)
( C)
2,5
69
2,5
No.
B
e
Udara Keluar
Tw ( C)
Td ( C)
33
36
64
38
33
36
2,5
59
40
33
37
2,5
54
41
34
37
2,5
49
41
34
37
Dari hasil data percobaan pada variasi suhu air masuk menara, maka
diperoleh grafik hubungan antara T1 dan Ntu :
0,14
0,12
y = 9E-05e0,1049x
R = 0,9963
0,1
NTU
III.2
0,08
0,06
NTU
0,04
Expon. (NTU)
0,02
0
0
20
40
T masuk
60
80
(oC)
11
Tetapi pada data keempat dan kelima suhu air keluar menara
temperaturnya tidak berubah, hal itu disebabkan karena air panas pada
tangki tersebut memiliki suhu yang tidak merata secara keseluruhan
sehingga menimbulkan perubahan transfer panas yang tidak merata.
12
BAB IV
KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan, maka diperoleh persamaan karakteristik menara
untuk laju aliran air masuk menara pendingin pada temperatur air masuk
konstan adalah Ntu =
4,00184E+26 (L/Ga)
-11,823005
dengan persentase
6,127275469
dengan persentase
13
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., 1978, Unit Operation, Fourteenth Printing, John Wiley and
Sons, New York.
Hardjono, 1989, Operasi Teknik Kimia II, Teknik Kimia UGM, Yogyakarta.
Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, Mc Graw Hill Book Company, Inc.,
Japan.
Perry, R.H., 1984, Chemical Engineers Handbook, 6th edition, Mc Graw Hill
Book Company, Inc., New York .
Treybal, R.E., 1984, Mass Transfer Operation, 2nd edition, Mc Graw Hill
Book Company, Inc., New York.
14
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1. Variasi Laju Air Masuk Menara (L) Pada Temperatur Air Masuk (T1)
Konstan
a. Mengitung harga (L/Ga)
1. Menghitung harga Ga
Twm = 31 0C
= 87,8 0F
= 360 cm3/detik
= 0,7628 ft3/menit
Dk
= 39,17 cm
= 1,2851 ft
87,8 0F
86 0F
( 88 87,8 ) 0F
= 0,1
15
1
1
=
= 0,069258 lb udara kering/ ft3 udara
vs 14,4386
Ak = . . Dk2
= . 3,14 . (1,2851)2
= 1,296413 ft2
Ga = G .
= 0,7628 ft3/menit .
= 0,040751
2. Menghitung harga L
Untuk data no.1
Q = 2 ft3/menit
Dk = 39,17 cm = 1,2851 ft
air pada 56C = 985,219 kg/m3 = 61,50722 lb/ ft3
Ak = .. Dk2
= . 3,14 . ( 1,2851ft )2
= 1,296413 ft2
M = air . Q
= 61,50722 lb/ ft3 . 2 ft3/menit
= 123,0144 lb/menit
L =
M
lb
= 94,8883 2
Ak
ft menit
Sehingga :
L
94,8883
=
= 2328,4961
Ga 0,040751
16
Dengan cara yang sama dihitung L/Ga untuk data no.2 sampai
dengan no.5 didapat hasil :
Tabel 5. Hubungan antara Q, M, L, dan L/Ga
Q
Ga
L/Ga
123,01444
94,8883
184,52166
246,02888
307,5361
369,04332
0,0407509 2328,4961
Ka
NTU =
=
V
(H
dT
'
T1
H)
T =
=
1
, T1 sampai T2 dibagi menjadi 10 interval.
(H'-H)
T1 - T2
10
,
= 3,6 0F
17
88
87,8
86
53,23
=
,
50,66
,
0,257=53,23-X
X=52,973
18
Data 1
Tabel 6. Hubungan suhu dengan entalpi pada L= 2 ft3/menit
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
96,8
3,6
66,2440
52,973
0,07535227
y0
100,4
3,6
72,4680
8435,5589
-0,0001196
y1
104
3,6
79,3100
16818,1448
-5,974E-05
y2
107,6
3,6
86,8920
25200,7307
-3,982E-05
y3
111,2
3,6
95,2440
33583,3166
-2,986E-05
y4
114,8
3,6
104,4780 41965,9025
-2,389E-05
y5
118,4
3,6
114,6760 50348,4884
-1,991E-05
y6
122
3,6
125,9800 58731,0743
-1,706E-05
y7
125,6
3,6
138,6400 67113,6602
-1,493E-05
y8
129,2
3,6
152,6600 75496,2461
-1,327E-05
y9
132,8
3,6
168,5700
-1,195E-05
y10
NTU =
83878,832
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU =0,089298398
19
Data 2
Tabel 7. Hubungan suhu dengan entalpi pada L= 3 ft3/menit
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
100,4
3,24
72,468
52,9730
0,0512952
y0
103,64
3,24
78,6098
11369,4640
-8,857E-05
y1
106,88
3,24
85,3296
22685,9549
-4,425E-05
y2
110,12
3,24
92,6304
34002,4459
-2,949E-05
y3
113,36
3,24
100,6684
45318,9369
-2,211E-05
y4
116,6
3,24
109,449
56635,4278
-1,769E-05
y5
119,84
3,24
119,0536
67951,9188
-1,474E-05
y6
123,08
3,24
129,6628
79268,4098
-1,264E-05
y7
126,32
3,24
141,332
90584,9007
-1,106E-05
y8
129,56
3,24
154,118
101901,3917
-9,828E-06
y9
132,8
3,24
168,42
113217,8827
-8,846E-06
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU =0,054649396
20
Data 3
Tabel 8. Hubungan suhu dengan entalpi pada L= 4 ft3/menit
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
102,2
3,06
75,809
52,9730
0,04379051
y0
105,26
3,06
81,8993
14303,3690
-7,032E-05
y1
108,32
3,06
88,4928
28553,7651
-3,513E-05
y2
111,38
3,06
95,6796
42804,1611
-2,341E-05
y3
114,44
3,06
103,5024
57054,5571
-1,756E-05
y4
117,5
3,06
112,0275
71304,9532
-1,405E-05
y5
120,56
3,06
121,3432
85555,3492
-1,17E-05
y6
123,62
3,06
131,5042
99805,7452
-1,003E-05
y7
126,68
3,06
142,718
114056,1413
-8,779E-06
y8
129,74
3,06
154,847
128306,5373
-7,803E-06
y9
132,8
3,06
168,42
142556,9333
-7,023E-06
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU = 0,044104356
21
Data 4
Tabel 9. Hubungan suhu dengan entalpi pada L= 5 ft3/menit
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
105,8
2,7
83,0090
52,9730
0,03329338
y0
108,5
2,7
88,9050
15770,3216
-6,377E-05
y1
111,2
2,7
95,2440
31487,6701
-3,185E-05
y2
113,9
2,7
102,0535
47205,0187
-2,123E-05
y3
116,6
2,7
109,4490
62922,3673
-1,592E-05
y4
119,3
2,7
117,4120
78639,7158
-1,274E-05
y5
122
2,7
125,9800
94357,0644
-1,061E-05
y6
124,7
2,7
135,5110 110074,4130
-9,096E-06
y7
127,4
2,7
145,4900 125791,7615
-7,959E-06
y8
130,1
2,7
156,6725 141509,1101
-7,075E-06
y9
132,8
2,7
168,4200 157226,4586
-6,367E-06
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU = 0,029514437
22
Data 5
Tabel 10. Hubungan suhu dengan entalpi pada L= 6 ft3/menit
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
107,6
2,52
86,8920
52,9730
0,029482
y0
110,12
2,52
92,6304
17656,4034
-5,694E-05
y1
112,64
2,52
98,8216
35259,8338
-2,844E-05
y2
115,16
2,52
105,4536
52863,2642
-1,895E-05
y3
117,68
2,52
112,5432
70466,6946
-1,421E-05
y4
120,2
2,52
120,1840
88070,1250
-1,137E-05
y5
122,72
2,52
128,4352 105673,5554
-9,475E-06
y6
125,24
2,52
137,3260 123276,9857
-8,121E-06
y7
127,76
2,52
146,8760 140880,4161
-7,106E-06
y8
130,28
2,52
157,1320 158483,8465
-6,316E-06
y9
132,8
2,52
168,4200 176087,2769
-5,684E-06
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU = 0,024390227
NTU = m(L/Ga)n
Log NTU =log m + n log (L/Ga)
23
No
L/Ga
NTU
2328,4961
0,0892984
-1,04915633
2,09480203
-2,4356425 4,388195554
3492,7441
0,0546494
-1,26241464
2,27089329
-3,1502393
4656,9922 0,04410436
-1,35551851
2,39583203
-3,5211912 5,740011106
5821,2402 0,02951444
-1,5299655
2,49274204
-4,1647981 6,213762882
6985,4883 0,02439023
-1,61278416
2,57192329
-4,5132822 6,614789394
-6,80983914
11,8261927
-17,785153 28,11371528
= n.a + b. x
xy
= a x + b x2
(x)
x.y
x^2
5,15695634
-6,809839143 = 5a + 11,8261927b
. 11,8261927
.5
8,39129641 = -0,7097431b
b = -11,823005
a = 26,6022599
Log m = a
m = 10a = 4,00184E+26
24
Ydata - Yhitung
x 100%
Ydata
% Kesalahan =
Tabel 12. Peresen Kesalahan Variasi Laju Alie Air Masuk (L) Pada
Suhu Air Masuk (L) Konstan
No
NTU data
NTU hitung
%kesalahan
0,0687531
0,06999469
1,8059%
0,04099919
0,04241417
3,4512%
0,03390663
0,02972719
12,3263%
0,02134176
0,02256447
5,7292%
0,01758621
0,01801357
2,4300%
25,7427%
% Kesalahan rata-rata =
= 5,1485%
NTU
y = 0,157e-3E-04x
R = 0,9779
NTU
Expon. (NTU)
0,0
2000,0
4000,0
6000,0
8000,0
L/Ga
25
2. Variasi suhu air masuk menara (T1) pada laju aliran air masuk menara (L)
konstan
a. Menghitung harga (L/Ga)
1. Menghitung harga Ga
Twm = 31 0C
= 87,8 0F
= 360 cm3/detik
= 0,7628 ft3/menit
Dk
= 39,17 cm
= 1,2851 ft
87,8 0F
86 0F
( 88 87,8 ) 0F
1
1
=
= 0,069258 lb udara kering/ft3 udara
vs 14,4386
26
Ak = . . Dk2
= . 3,14 . (1,2851)2
= 1,296413 ft2
Ga = G .
,
2. Menghitung harga L
untuk data no.1
Diketahui :
Q = 2,5 ft3/menit
Dk = 39,17 cm = 1,2851 ft
air pada 69F = 978,339 kg/m3 . 2,2 lbm/kg . (0,3048 m/ft)3
= 61,077703 lbm/ft3
Ak = . . Dk2
= . 3,14 . (1,2851)2
= 1,296413 ft2
M = air . Q
= 61,077703 lbm/ft3 . 2,5 ft3/menit
= 152,694258 lbm/menit
L=
=
,
=2890,294673
27
Dengan cara yang sama dihitung L/Ga untuk data no.2 sampai
dengan no.5 didapat hasil :
Tabel 13. Data L dan (L/Ga)
No
Ga
L/Ga
153,53285
2898,4426
Ka.V
dT
L
( H ' H )
T =
=
1
, T1 sampai T2 dibagi menjadi 10 interval.
(H'-H)
T1 - T2
10
,
= 5,76 0F
28
88
87,8
86
53,23
=
,
50,66
,
0,257=53,23-X
X=52,973
29
Data 1
Tabel 14. Hubungan suhu dengan entalpi pada T = 69 0F
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
98,6
5,76
69,28
52,973
0,061323358
y0
104,36
5,76
80,0498
16701,07031 -6,01648E-05
y1
110,12
5,76
92,6304
33349,16763 -3,00693E-05
y2
115,88
5,76
107,4048
49997,26494 -2,00442E-05
y3
121,64
5,76
124,8208
66645,36226
-1,5033E-05
y4
127,4
5,76
145,49
83293,45957 -1,20268E-05
y5
133,16
5,76
170,094
99941,55688 -1,00229E-05
y6
138,92
5,76
199,598
116589,6542
-8,5918E-06
y7
144,68
5,76
235,292
133237,7515 -7,51866E-06
y8
150,44
5,76
279,062
149885,8488 -6,68419E-06
y9
156,2
5,76
333,17
166533,9461 -6,01682E-06
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9)
3
NTU = 0,11683535
30
Data 2
Tabel 15. Hubungan suhu dengan entalpi pada T = 64 0F
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
100,4
4,68
72,468
52,973
0,051295204
y0
105,08
4,68
81,5294
13617,68437 -7,38762E-05
y1
109,76
4,68
91,7904
27182,39574 -3,69132E-05
y2
114,44
4,68
103,5024
40747,10711 -2,46041E-05
y3
119,12
4,68
116,8648
54311,81848 -1,84519E-05
y4
123,8
4,68
132,118
67876,52985 -1,47614E-05
y5
128,48
4,68
149,744
81441,24122 -1,23014E-05
y6
133,16
4,68
170,094
95005,95259 -1,05445E-05
y7
137,84
4,68
193,56
108570,664
-9,22704E-06
y8
142,52
4,68
221,054
122135,3753 -8,20248E-06
y9
147,2
4,68
253,34
135700,0867 -7,38298E-06
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU= 0,07911738
31
Data 3
Tabel 16. Hubungan suhu dengan entalpi pada T = 59 0F
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
104
3,42
79,31
52,973
0,037969397
y0
107,42
3,42
86,5014
9992,067862
-0,000100953
y1
110,84
3,42
94,3728
19931,16272
-5,04114E-05
y2
114,26
3,42
103,0146
29870,25759
-3,3594E-05
y3
117,68
3,42
112,5432
39809,35245
-2,51909E-05
y4
121,1
3,42
123,082
49748,44731
-2,0151E-05
y5
124,52
3,42
134,698
59687,54217
-1,67918E-05
y6
127,94
3,42
147,569
69626,63704
-1,43928E-05
y7
131,36
3,42
161,884
79565,7319
-1,25938E-05
y8
134,78
3,42
177,861
89504,82676
-1,11948E-05
y9
138,2
3,42
195,53
99443,92162
-1,00757E-05
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU = 0,04238383
32
Data 4
Tabel 17. Hubungan suhu dengan entalpi pada T = 54 0F
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
105,8
2,34
83,009
52,973
0,033293381
y0
108,14
2,34
88,0806
6870,446958
-0,000147441
y1
110,48
2,34
93,5016
13687,92092
-7,35596E-05
y2
112,82
2,34
99,2833
20505,39487
-4,90049E-05
y3
115,16
2,34
105,4536
27322,86883
-3,67412E-05
y4
117,5
2,34
112,0275
34140,34279
-2,93873E-05
y5
119,84
2,34
119,0536
40957,81675
-2,44865E-05
y6
122,18
2,34
126,5938
47775,29071
-2,09869E-05
y7
124,52
2,34
134,698
54592,76467
-1,83628E-05
y8
126,86
2,34
143,411
61410,23862
-1,6322E-05
y9
129,2
2,34
152,66
68227,71258
-1,46897E-05
y10
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU = 0,02506905
33
Data 5
Tabel 18. Hubungan suhu dengan entalpi pada T = 49 0F
T (F)
T (F)
H'
1/(H'-H)
105,8
1,44
83,009
52,973
0,033293381
y0
107,24
D 108,68
1,44
86,1108
4258,160193
-0,00023969
y1
1,44
89,3172
8463,347387
-0,000119417
y2
110,12
1,44
92,6304
12668,53458
-7,95171E-05
y3
111,56
1,44
96,1152
16873,72177
-5,96033E-05
y4
113
1,44
99,745
21078,90897
-4,76663E-05
y5
114,44
1,44
103,5024
25284,09616
-3,97131E-05
y6
115,88
1,44
107,4048
29489,28335
-3,40346E-05
y7
117,32
1,44
111,5118
33694,47055
-2,9777E-05
y8
118,76
1,44
115,7704
37899,65774
-2,64663E-05
y9
120,2
1,44
120,184
42104,84493
-2,38182E-05
y10
a
t
a
NTU =
T
(yo+y10+4(y2+y4+y6+y8)+2(y1+y3+y5+y7+y9))
3
NTU = 0,01508197
NTU = m(L/Ga)n
Log NTU =log m + n log (L/Ga)
34
T masuk
NTU
69
0,116835346
-0,93242575
64
0,07911738
59
4
5
log T masuk
x.y
x^2
1,838849091
-1,71459024
3,381366
-1,1017281
1,806179974
-1,98991923
3,2622861
0,042383829
-1,37279981
1,770852012
-2,43102531
3,1359168
54
0,025069049
-1,60086214
1,73239376
-2,77332358
3,0011881
49
0,015081971
-1,8215419
1,69019608
-3,07876298
2,8567628
-6,82935771
8,838470916
-11,9876213
15,63752
= n.a + b. x
xy
= a x + b x2
(x)
-6,82935771 = 5a + 8,838470916b
. 8,838470916
.5
Log m = a
m = 10a = 6,353E-13
35
% Kesalahan =
Ydata - Yhitung
x 100%
Ydata
Tabel 20. Peresen Kesalahan Variasi Suhu Air Masuk (T1) Pada Laju
Alir Air Masuk (L) Konstan
No
NTU data
NTU hitung
%kesalahan
0,11683535 0,117520648
0,5866%
0,07911738 0,074121039
6,3151%
0,04238383 0,045027449
6,2373%
0,02506905 0,026171767
4,3987%
0,01508197 0,014430329
4,3207%
21,8584%
% Kesalahan rata-rata =
= 4,3717%
y = 9E-05e0,1049x
R = 0,9963
NTU
0,1
0,08
0,06
NTU
0,04
Expon. (NTU)
0,02
0
0
20
40
T masuk
60
80
oC
36
37
38
3. Bagas :
Apakah dalam suatu industri memerlukan menara pendingin?
Jawaban :
Ya sangat memerlukan, karena dalam suatu industri sangat
diperhitungkan efisiensi penggunaan energi, bahan, dan dampak yang
ditimbulkan industri. Dimana Air yang mengalami perubahan temperatur
tersebut tidak dapat langsung digunakan kembali sebagai pendingin dan
juga tidak dapat di buang ke sungai maupun ke lingkungan yang
disebabkan oleh temperatur air yang dibuang masih sangat tinggi dan tidak
memenuhi syarat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Sehingga air pendingin tersebut yg telah berubah temperaturnya harus
didinginkan terlebih dahulu dalam cooling tower agar bisa dimanfaatkan
kembali untuk mendinginkan.
39