Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ROTASI KLINIK
Yang dilaksanakan di
Oleh :
PUTRI AKTE SUSANTI, S.KH
140130100111008
A.
LATAR BELAKANG
Tulang adalah jaringan ikat yang berperan penting untuk penyokong,
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk media pembelajaran kasus
bedah, memperbaiki kondisi kucing serta diharapkan dapat melatih calon dokter
C.
TINJAUAN KASUS
Anamnesa
Klien datang ke Rumah Sakit Hewan Jakarta membawa seekor kucing lokal
berjenis kelamin jantan berumur 2 thn bernama NN yang baru ditemukan di
jalanan dalam kondisi kaki kanan depan fraktur terbuka
Gambar 1. Kucing NN
Signalment
Nama hewan
Jenis hewan
Ras/Breed
Warna bulu
Jenis kelamin
Berat badan
Diagnosa
: NN
: Kucing
: Lokal
: Kuning
: Jantan
: 3,1 kg
: Fracture os carpal metacarpal
: Dubius
METODOLOGI OPERASI
Alat yang digunakan dalam operasi adalah satu set peralatan bedah minor
yang terdiri dari towel clamp, scalpel, blade, gunting tumpul lurus, gunting
tumpul bengkok, pinset anatomis, pinset sirurgis, tang arteri anatomis lurus, tang
arteri anatomis bengkok, tang arteri sirurgis bengkok, tang arteri sirurgis lurus, 2
set perlengkapan bedah untuk operator dan asisten operator yang terdiri dari
penutup kepala, masker, baju bedah, sarung tangan), jarum bulat dan segitiga
benang otot (catgut chromic) 2/0 dan dermalone (nilon) 3/0, lap, tampon, alat
pencukur rambut, silet, kain penutup/duk, stetoskop, termometer, perban, plester,
spuit, iv cateter, selang infus, meja operasi, vaporizer dan lampu operasi.
Gambar 2. vaporizer
Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol 70%, Povidon iodine, Zoletyl (5-7,5
mg/kg) IV, isofluran, penisilin, alkohol 70%, asering
Metode kerja
1.
Persiapan obat-obatan
Obat obatan yang perlu dipersiapkan antara lain alkohol 70%, Povidone
Tim bedah
Tim bedah terdiri dari operator sebagai pelasna operasi, asisten 2 yang
Persiapan hewan
Sebelum operasi dimulai, hewan yang akan di operasi wajib untuk
rambut, kulit dan mukosa. Fossum et al. (2002) menyatakan bahwa hewan yang
akan dioperasi harus dipuasakan terlebih dahulu 10-12 jam sebelum operasi agar
efek samping akibat obat bius dapat diminimalisir.
Pembiusan kucing NN diawali dengan pre-medikasi yaitu zoletyl 5-7,5
mg/kg IV dilanjutkan anaesthesi umum dengan isofluran. Kemudian Kucing NN
dibaringkan dengan posisi left lateral dan dilakukan pencukuran rambut pada
bagian yang akan dioperasi yaitu di sekitar scapula dan os humerus. Daerah
tersebut harus bersih dari kotoran dan rambut. Daerah yang akan dioperasi
terlebih dahulu didisinfeksi dengan alkohol 70% dan Povidon iodium
6.
Operasi
E. Penjahitan muskulus
F. Penjahitan kulit
Post Operasi
Selama post operasi dilakukan monitoring terhadap kondisi fisiologis hewan
yang meliputi suhu tubuh, frekuensi nafas, frekuensi jantung, nafsu makan dan
HASIL
Pemeriksaan Radiografi
Pemeriksaan radiografi dilakukan sebelum operasi untuk mengetahui
kondisi abnormalitas pada pertulangan karpal, metakarpal, tarsal dan meneguhkan
diagnosa yang didapat saat pemeriksaan fisik. Pengambilan gambar dilakukan
secara left lateral recumbency
Gambar 2. Fraktur terbuka pada kucing NN (Kiri) dan hasil rontgen X-Ray carpal
metacarpal dextra kucing NN (Kanan)
mengakibatkan penumpukan massa cairan yang berisi protein serum dan leukosit
sehingga jaringan disekitar mengalami inflamasi. Selain itu nampak susunan
tulang yang mengalami fraktur kompleks sudah tidak dapat diidentifikasi dengan
jelas patahannya sehingga dapat diindikasikan bahwa infeksi sudah berlangsung
sangat lama sehingga daerah patahan sudah dipenuhi massa cairan dan jaringan
nekrosis. Fraktur dan infeksi yang berlangsung lama tanpa penanganan juga dapat
menyebabkan osteomyelitis yaitu inflamasi yang terjadi pada tulang dan sumsum
tulang. Diferensial diagnosa adalah hewan mengalami tumor tulang karena pada
hasil X-Ray nampak struktur tulang yang tidak jelas dan kemungkinan mengalami
kehancuran karena sel tumor yang berkembang pada tulang. Hewan yang
memiliki resiko kanker tulang akan mengalami perlemahan tulang, sehingga
ketika mengalami cedera traumatic akan menyebabkan tulang mudah patah dan
rapuh. Namun untuk peneguhan diagnosa perlu dilakukan uji lanjutan seperti
pembuatan preparat histopatologi jaringan. Berdasarkan pertimbangan bahwa
tulang sudah tidak dapat dilakukan tindakan reposisi dan jaringan sekitar telah
mengalami nekrosis sehingga diputuskan untuk melakukan amputasi.
Amputasi yang dilakukan pada kasus ini ialah pemotongan pada os
humerus. Amputasi ini pada akhirnya membuang sebagian os humerus dan secara
keseluruhan membuang os radius ulna, os carpal, dan os metacarpal.
Pertimbangan paling utama ialah agar nekrosis tidak meluas ke jaringan
sekitarnya, pergesekan dengan lantai/tanah dan dalam jangka panjang luka
tersebut akan semakin parah dan menimbulkan abses. Alasan lainnya adalah
kondisi kaki yang mengalami kelainan akan menyulitkan tubuh dalam bergerak,
melompat, dan menyeimbangkan diri. Sementara itu, untuk memperbaiki dan
mengembalikan kondisi sudah sangat sulit dilakukan
Alasan mengapa amputasi dilakukan pada os humerus dan bukan pada os
carpal-metacarpal yang mengalami abnormalitas ialah karena apabila dilakukan
pada persendian carpal-metacarpal maupun radius-humerus maka dikhawatirkan
persembuhan luka jahitan post operasi akan sulit sembuh karena reflex berjalan
kucing masih ada dan luka jahitan tersebut akan terseret-seret saat berjalan bahkan
F.
KESIMPULAN
Tindakan operasi yang dilakukan untuk menangani kasus fraktur os carpal-
metacarpal dextra adalah melalui amputasi pada sepertiga os humerus. Hal ini
dilakukan karena sebagian tulang mengalami fragmentasi dan fraktur terjadi sejak
lama sehingga terjadi infeksi dan jaringan nekrosis
DAFTAR PUSTAKA
Chatterjee R. 2012. Amputation Overview. http://www.webmd.com/a-to-zguides/definition-amputation [1 September 2015]
Fossum TW et al. 2002. Small animal surgery. Edisi ke-2. USA: Mosby.
Gardiner
A,
Harari
J.
2012.
Amputation:
thoracic
limb.
http://www.vetstream.com/felis/Content/Technique/teq00661.asp [20
Agustus 2015]
Jacqueline R, Davidson, Daniel DJ. 2005. Surgical and medical nursing. Di
dalam : McCurnin DM and Bassert JM, editor. Clinical Textbook for
Veterinary Technicians. Edisi Ke-6. USA: Elsevier Saunders.
Kalfas, I. H. 2001. Principle of bone healing. Neurosurg Foc. 10:7-10
Samuelson, D. A. 2007. Text Book of Veterinary Histology. China : Elsevier. Page
109-126