tetap dengan akun control aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan
di buku besar. Saldo akun control aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang
bersangkutan di buku besar tersebut kemudian dicocokkan dengan jumlah saldo akun
pembantu aktiva tetap ke dalam arsip bukti kas keluar yang belum ddibayar untuk
memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi klien yang bersangkutan dengan
aktiva tetap dapat dipercaya ketelitiannya.
10. 10. 10 2.6.2 Prosedur analitik Ratio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor
dalam pengujian analitik terhadap aktiva tetap: Ratio formula Tingkat perputaran
aktiva tetap Ratio laba bersih dengan aktiva tetap Ratio aktiva tetap dengan modal
saham Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap 2.6.3 Pengujian
terhadap transaksi rinci 1. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang
mendukung transaksi pemerolehan aktiva tetap tersebut. Pemeriksaan dokumen yang
mendukung tambahan aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit memberikan
bukti tentang: a. Asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang
menambah aktiva tetap b. Asersi kelengkapan unsur yang membentuk kos aktiva tetap
c. Asersi hak kepemilikan klien atas tambahan aktiva tetap d. Asersi penilaian aktiva
tetap. 2. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi
tersebut. Pemeriksaan terhadap dokumen yang mendukung transaksi berkurangnya
aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit memberikan bukti tentang:
11. 11. 11 a. Asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi berkurangnya aktiva
tetap b. Asersi kelengkapan unsur yang mengurangi kos aktiva tetap c. Asersi hak
kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dikurangi d. Asersi penilaian aktiva tetap. 3.
Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap 4. Lakukan review terhadap akun
biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap 2.6.4 Pengujian terhadap saldo akun
rinci 1. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit 2.
Periksa dokumen kontrak dan dokumen hak kepemilikan klien atas aktiva tetap.
Pembuktian hak pemilikan atas aktiva tetap klien dilakukan oleh auditor dengan: a.
Memeriksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian pemakaian
aktiva tetap b. Memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran sewa c.
Memeriksa polis asuransi aktiva tetap d. Meminta informasi mengenai aktiva tetap
yang dijaminkan dalam penarikan utang e. Melakukan inspeksi terhadap perjanjian
persewaan. 3. Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi dan deplesi aktiva
tetap 4. Lakukan rekonsiliasi aktiva tetap tertentu kedalam buku pembantu aktiva
tetap 5. Hitung kembali jumlah rupiah yang dicatat didalam akun-akun yang terkait
dalam transaksi
12. 12. 12 2.6.5 Verifikasi dan pengungkapan 1. Periksa klasifikasi aktiva tetap di dalam
neraca. Aktiva tetap harus disajikan didalam neraca dalam kelompok aktiva tidak
lancar pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasian atau deplesi. Auditor
melakukan pemeriksaan terhadap klasifikasi aktiva tetap didalam neraca berdasarkan
prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap di neraca. 2. Periksa
pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap. Menurut prinsip akuntansi
berterima umum dalam dalam penyajian aktiva tetap di neraca, klien berkewajiban
mencantumkan pengungkapan yang memadai mengenai metode depresiasi atau
deplesi yang dipakainya, aktiva tetap yang dijaminkan atau yang digadaikan dalam
penarikan utang, dan aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih
digunakan dalam kegiatan perusahaan.
13. 13. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Aktiva tetap memiliki karateristik yang
berbeda dengan karakteristik aktiva lancar, yang berdampak terhadap pengujian
subtantif terhadap aktiva tetap. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap
relatif sedikit, maka jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif
terhadap aktiva tetaprelatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang
digunakan untuk pngujian substantif terhadap aktiva lancar. Karena transaksi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi-laba,
maka auditor tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas
transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun. Pengujian
substantif terhadap aktiva tetap dititikberatkan pada verifikasi mutasi aktiva tetap
yang terjadi dalam tahun yang diaudit. Verifikasi saldo aktiva tetap pada tanggal
neraca tidak mendapat perhatian auditor, karena aktiva tetap disajikan pada kosnya,
bukan nilainya pada tanggal neraca seperti halnya dengan aktiva lancar. Pengujian
subtantif terhadap aktiva tetap di tujukan untuk memperoleh keyakinan tentang
keandalan catatan akuntansi bersangkutan dengan aktiva tetap, membuktikan
keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap
yang dicantumkan di neraca, membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca, dan membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan
aktiva tetap di neraca. 3.2 Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk; a.
Menggunakan referensi buku ataupun jurnal-jurnal yang lebih banyak tentang
pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap.