KEGAWATAN SISTEM
PENCERNAAN
Perdarahan Saluran Cerna
Trauma Abdomen
Pengertian
Pennyebab
1.
2.
Ulkus peptikum
Gejala
Hematemesis
Melena
Dapat timbul gejala syok
Demam ringan antara38 -39 C
Mungkin ada rasa nyeri
Hiperistaltik
Gejala lain sesuai penyebab
Laboratorik :
Penurunan HB, HT tampak setelah beberapa jam
Leukosistosis dan tombositosis pada 2 5 jam setelah perdarahan
Peninggian kadar ureum darah setelah 24 48 jam akibat
pemecahan protein darah oleh bakteri usus
Penatalaksanaan
1.
2.
Koagulan
lokal
Koagulan Parenteral
3. Pembedahan
Pembedahan darurat dipikirkan bila pengobatan konservatif
dianggap gagal yaitu bila :
Dalam 8 jam pertama, untuk memperbaiki dan
mempertahangkan tekanan darah/sirkulasi diperlukan
tranfusi darah lebih dari 2 liter
Dalam 24 jam berikutnya untuk mempertankan sirkulasi
diperlukan tranfusi darah lebih dari 2 liter
Perdarahan juga belum berhenti setelah 3 X 24 jam sejak
dirawat
Indikasi yang pertama yag paling mutlat, pembedahan tetap
dilakukan walaupun pasien dalam keadaan koma
03/08/16
TRAUMA ABDOMEN
Trauma abdomen dibagi menjadi 2 :
* Trauma tembus
* Trauma tumpul
Tipe cedera berdasarkan organ yg terkena :
Organ padat : hepar, limpa, Ginjal dengan gejala perdarahan.
Organ berongga seperti : usus, saluran empedu,dengan
gejala utama adalah peritonitis.
Usus merupakan organ yang paling sering terkena, sebab usus
mengisi sebagian besar rongga abdomen.
03/08/16
Anatomi
3 Rongga Area Abdomen
1. Rongga peritoneal
2. Rongga retroperitoneal
3. Rongga pelvis
03/08/16
Rongga Peritoneal
03/08/16
Rongga Retroperitoneal
Mengandung:
Aorta
Vena cava
Pankreas
Ginjal
Kelenjar adrenal
Ureter
Duodenum
Kolon
03/08/16
Rongga Pelvis
Terdapat organ :
Rektum
Bladder
Pembuluh iliaka
Genitalia (wanita)
03/08/16
4 Quadrant Abdomen
03/08/16
9 Area Abdomen
03/08/16
Segera: perdarahan
Lanjut:
Peritonitis & sepsis intra
abdomen (terjadi lanjut)
Ruptur diafragma
herniasi lambung/usus ke
dlm torak akan
mengganggu ventilasi
respiratory distress
Kematian
03/08/16
Patofisiologi
03/08/16
4.
5.
03/08/16
Derajat Cedera
Jenis kekuatan:
Kekuatan tumpul (blunt)
Kekuatan tembus (penetrating).
03/08/16
03/08/16
Manifestasi Klinik
Penatalaksanaan
Mengatasi A B C
Mengatasi syok -----> infus RL 1000 cc / jam, karena adanya
perdarahan dalam abdomen/ intraabdomen.
Pemeriksaan colok dubur-->cedera anorektal/ uretra
Bila sudah stabil pasang selang lambung, untuk mencegah terjadinya
aspirasi bila terjadi muntah, adanya perdarahan saluran cerna
Pasang kateter urine untuk mengosongkan kandung kencing dan
menilai urine.
Trauma tembus hemodinamik stabil, dg tanda peritonitis /
hipovolemia dilakukan eksplorasi bedah.
Bila tembus peritonium dilakukan Laparatomi.
Trauma Tumpul
03/08/16
Manifestasi Klinik
03/08/16
Pemeriksaan penujang
Penatalaksanaan
Tindakan A B C
Mengatasi syok -----> infus RL 1000 cc / jam, karena adanya perdarahan
dalam abdomen/ intraabdomen.
Pasang lingkar abdomen
Pasang Kateter urine
Pasang NGT bila distensi abdomen
Tindakan laparatomi ----> mengetahui organ yg mengalami kerusakan.
Bila perdarahan ---> menghentikan perdarahan.
Pada organ berongga, penutupan sederhana sampai dengan reseksi sebagian.
03/08/16
Diafragma
Trauma tumpuldiafragma
dapat cedera pd bagian
posterior kiri
03/08/16
03/08/16
29
Spleen
03/08/16
Liver
03/08/16
03/08/16
Pankreas dan
Duodenum
03/08/16
Colon
03/08/16
Major Vessels
03/08/16
Retroperitoneal Vessel
03/08/16
Assessment
03/08/16
History
03/08/16
Clinical Presentation
03/08/16
Pemeriksaan Fisik
03/08/16
42
Inspeksi (1)
Auskultasi (1)
03/08/16
Palpasi (1)
Pada palpasi ringan dapat terasa nyeri pada kontusi oleh seat
belt.
Palpasi dalam dapat teraba massa di area hematoma
Cedera internal dg perdarahan dan pelepasan isi GI ke peritoneum
berakibat terjadi iritasi peritoneum, dg tanda dan gejala berupa:
Nyeri general abdomen
Involuntary guarding of the abdomen
Rigi dinding abdomen, Rebound tenderness
Nyeri abdomen saat bergerak/batuk
Penurunan bunyi usus/(-)
03/08/16
Palpasi (2)
03/08/16
Perkusi
03/08/16
VS & Pengukuran
Hemodinamik
03/08/16
03/08/16
03/08/16
Collaborative
Management (1)
1. Oksigen
2. Managemen cairan
3. Gastric intubation
4. Farmakoterapi: Antibiotik,Analgesic,Tetanus
profilaksis
5. Nutrisi
6. Pembedahan (laparatomi)
03/08/16
Indikasi Laparatomi
1. Cedera tembus dicurigai mengenai peritoneum
2. Tanda peritoneal (+)(tenderness, involuntary guarding
3. Shock
4. GI hemorage
5. Terdapat udara bebas di rongga peritoneum
6. Eviscerasi
7. Hematuria masif
03/08/16
Diagnosis
03/08/16
Nursing Diagnoses
1. Fluid volume deficit r.t. active loss secondary to physical injury
2. Pain r.t. physical injury scondary to external trauma or surgery
3. Risk for infection r.t.:
03/08/16
03/08/16
Interventions
03/08/16
Intervensi:
1. Monitor BP q15 mnt
2. Monitor HR, ECG
3. Administer fluid rapidly
4. Measure CVP
5. Measure urine output q1-2h
6. Monitor cool extremity, capilarry refill, distal pulse
7. Estimate blood loss
03/08/16
03/08/16
Intervensi:
1.
Evaluasi intensitas nyeri
(gunakan pain scale 0-10)
2.
Kolaborasi pemberian analgetik,
dan monitor efeknya
3.
Lakukan intervensi
nonfarmakologi
03/08/16
Sekian
Wassalam
03/08/16