Anda di halaman 1dari 9

DEFINISI

Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/L darah, Bila konsentrasi yang tinggi
ini terus berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantung akan
berhenti berdenyut. (Apotik online dan media informasi obat)
Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih atau sama
dengan 5,5 mEq/L terjadi karena peningkatan masukan kalium, penurunan
ekskresi urine terhadap kalium, atau gerakan kalium keluar dari selsel.Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali
dan ditangani untuk menghindari disritmia dan henti jantung yang fatal.
Hyperkalemia adalah suatu kondisi di mana terlalu banyak kalium dalam darah.
Sebagian besar kalium dalam tubuh (98%) ditemukan dalam sel dan organ.
Hanya jumlah kecil beredar dalam aliran darah. Kalium membantu selsel saraf
dan otot, termasuk fungsi, jantung. Ginjal biasanya mempertahankan tingkat
kalium dalam darah, namun jika Anda memiliki penyakit ginjal penyebab
paling umum dari hiperkalemia kadar kalium dapat membangun. Obat atau diet
juga dapat mempengaruhi jumlah kalium dalam darah. Hiperkalemia dapat
mengancam kehidupan dan harus segera diobati.

ETIOLOGI

a. Pengambilandarah vena yang buruk lisisseldarah ion K keluarsel


b. Ekskresitidakmemadai:
1. GGA dan GGK Gagal ginjal komplit maupun sebagian
2. Insufisiensi adrenal
3. Hipoaldosteronisme
4. Penyakit Addison
c. Obat-obatan : terapi inhibitor ACE atau spironolakton pada pasien manula.

PATOFISIOLOGI
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium
dengan baik. Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah
penggunaan obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal,
seperti triamterene, spironolactone dan ACE inhibitor. Hiperkalemia
juga

dapat

disebabkan

adrenal tidak

dapat

pembuangan

kalium

olehpenyakit

menghasilkan
oleh

ginjal

Addison,

hormon
dalam

dimana kelenjar

yang

merangsang

jumlah

cukup.

Penyakit Addison dan penderita AIDS yang mengalami kelainan


kelenjar adrenal semakin sering menyebabkan hiperkalemia.
Gagal ginjal komplit maupun sebagian, bisa menyebabkan hiperkalemia
berat.
Karena itu orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk biasanya harus
menghindari makanan yang kaya akan kalium. Hiperkalemia dapat juga

dapat terjadi akibat sejumlah besar kalium secara tiba-tiba dilepaskan


dari cadangannnya di dalam sel. Hal ini bisa terjadi bila:
1. sejumlah besar jaringan otot hancur (seperti yang terjadi pada
cedera tergilas) terjadi luka bakar hebat
2. overdosis kokain.
Banyaknya kalium yang masuk ke dalam aliran darah bisa melampaui
kemampuan ginjal untuk membuang kalium dan menyebabkan
hiperkalemia yang bisa berakibat fatal.(http://info.medicastro.com)
MANIFESTASI KLINIS
a. Neuromuskular

Kelemahan otot yang tidak begitu terlihat biasanya


merupakan tanda awal .

Kelemahan otot yang berjalan naik dan berkembang


kearah paralisis flaksid pada tungkai bawah, dan akhirnya
pada badan dan lengan ( berat )

Parestesia pada wajah, lidah, kaki, dan tangan


b. Saluran cerna

Mual, kolik usus, diare


c. Ginjal

Oliguria yang berlanjut menjadi anuria


d. Kardiovaskular

Disritmia jantung, bradikardia, blok jantung komplit,


fibrilasi ventrikel atau henti jantung.

Perubahan EKG (selalu terjadi jika K+ serum= 7-8


mEq/L)
PATHWAY
KOMPLIKASI
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

a. Komplikasi akut
1. Komplikasi metabolik

Ketoasidosis diabetic

Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik


Hipoglikemia
Asidosis lactate
2. Infeksi berat
b. Komplikasi kronik
1. Komplikasi vaskuler

Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer

Mikrovaskuler : retinopati, nefropati


2. Komplikasi neuropati Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik
gastroporesis, diare diabetik, buli buli neurogenik, impotensi, gangguan
refleks kardiovaskuler.

DATA PENUNJANG

a. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi.


Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan
elektrolit dan obat jantung.
b. Foto dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung
sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup
c. Skan

pencitraan

miokardia :

dapat

menunjukkan

aea

iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi


normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
d. Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan
yang menyebabkan disritmia.
e. Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan
magnesium dapat mnenyebabkan disritmia.
f. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya
obat jalanan atau dugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin.
g. GDA/nadi

oksimetri :

Hipoksemia

menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.

ASKEP

1. Aktivitas : kelelahan umum

dapat

2. Sirkulasi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi


mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak
teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit warna dan
kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat; edema;
haluaran urin menruun bila curah jantung menurun berat.
3. Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut,
menolak,marah, gelisah, menangis.
4. Makanan/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran
terhadap makanan, mual muntah, peryubahan berat badan,
perubahan kelembaban kulit
5. Neurosensori : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi,
bingung, letargi, perubahan pupil.
6. Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat, dapat
hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
7. Pernafasan : penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk,
perubahan

kecepatan/kedalaman

pernafasan;

bunyi

nafas

tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan


komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema
paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
8. Keamanan : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi,
eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus
otot/kekuatan

DIAGNOSA

a. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan

gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas

miokardia.
Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adanya
denyut jantung ekstra, penurunan nadi.
Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi
jaringan.
Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi; bradikardi;
disritmia atrial; disritmia ventrikel; blok jantung
Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas
selama fase akut.
Pantau pemeriksaan laboratorium, contoh elektrolit
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
Berikan obat sesuai indikasi : kalium, antidisritmi

Masukkan/pertahankan masukan IV

b. Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi


pengobatan berhubungan dengan kurang
informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan
terapi.

Identifikasi efek merugikan/komplikasiaritmia khusus contoh


kelemahan, perubahan mental, vertigo.
Anjurkan/catat pendidikan tentang obat.
Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan
berlebihan
Kaji ulang kebutuhan diet contoh kalium dan kafein
Memberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk
dibawa pulang

Anda mungkin juga menyukai