Anda di halaman 1dari 2

Api

Apa yang indah dari api?. Tidak ada. Tapi setidaknya dia memberiku
cahaya diantara sebuah pilihan. Saya suka menyamakan dia seperti api.
Dialah api didalam tubuhku,yang mengantarkan saya hingga detik ini. Dia
adalah satu-satunya inspirasi kenapa saya memilih tinggal di Pesma.
Mungkin malu untuk mengatakanya tapi inilah kenyataan.
Masih ingat banget ketika test pertama kali dipesma pada bulan
puasa dianterin sekeluarga , karna mereka saking senengnya kalau saya
mau tinggal di Pesantren, apapun yang saya inginkan pada waktu itu
semuanya dituruti termasuk menginap di hotel orchid. Tapi di hotel itu
saya tidak bisa menikmati hidup karna harus menghapal beberpa surat
dan tajwid. Saya test di pesma bersama teman saya yang dari SMA tapi
dia sama sekali tidak khawatir kalau tidak masuk pesma karna om nya
adalah dosen di UMS dan dia juga tidak terlalu berminat masuk pesma,
beda sekali dengan saya, saya tidak punya kenalan siapapun disini,jadi
saya harus berusaha dengan diriku sendiri demi lolos test. Ketika hari
pertama test saya bertemu nurul dia adalah teman pertama saya di
pesma ini. Akhirnya saya,nurul dan teman SMAku

lolos masuk pesma,

saya melihat pengumumanya lewat web pesma, karna rumah saya jauh
sekali. Keluargaku sangat senang mendengarnya sampai-sampai mereka
mengadakan syukuran demi saya. Semuanya menangis terharu dan tidak
menyangka saya bisa masuk pesantren. Terutama ibukku. Ibukku juga
menangis ketika meninggalkan aku di Pesma,ibuku nangis dari solo
sampai lamongan tanpa henti. Lalu ayahku pergi ke Amerika. Ibuku
menangis lagi.
Tapi semuanya berlalu dengan sangat cepat. Tujuan pertamaku tinggal di
pesma memang karena dia. si api ku. tapi saya punya banyak teman baik
disini. Ada ema, mega, monica, jupe,kakak tama, triana, dita, mita, diyah,
nurul dll. Seiring berjalanya waktu mereka pindah satu per satu dari
pesma. Inspirasiku, juga jatuh cinta dengan temenku, tapi bukan teman
satu

geng.

perempuan

baik,putih,cantik dan

yang

dia

suka

jauh

melebihi

saya.

dia

jilbabnya lebar, saking baiknya sampai aku tidak

punya kesempatan untuk benci dia. Sekarang tinggal aku dan nurul yang
tersisa di pesma. Saya ingin pindah tapi tidak boleh ibuk. Saya sedih
karna peraturan yang semakin anyak. tapi saya harus bertahan karna api
itu, meskipun api itu sudah membakarku. Tapi api didalam tubuhku lebih
terang dari api disekitarku itulah yang membuat saya bertahan hingga
sekarang.
-Tamat-

Nama

: ochta anindyah islakhul ummah prayitno

Nim

:J410130031

Jurusan

:kesehatan masyarakat

Angkatan

:2013

Anda mungkin juga menyukai