Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
I. KONSEP DASAR PUSKESMAS
I.1 Definisi Puskesmas
Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah suatu unit pelaksana
fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu.
Menurut pedoman kerja Puskesmas tahun 1991/1992 didefinisikan sebagai
berikut: Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada
masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok.
Dari definisi tersebut, maka Puskesmas secara umum mengandung pengertian
sebagai berikut:
a) Puskesmas sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan berfungsi dalam
pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat serta penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam
bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
b) Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional merupakan unit yang bekerja
secara profesional dalam melakukan upaya pelayanan kesehatan dasar dengan
menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya.

c) Puskesmas mengkoordinasikan semua bentuk pelayanan kesehatan yang


dilaksanakan oleh unit-unit usaha dan masyarakat, termasuk swasta.
d) Dalam meningkatkan peran serta masyarakat, upaya kesehatan melalui
Puskesmas menggunakan pendekatan pengembangan dan pembinaan PKMD.

I.2 Tugas Puskesmas


Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private
goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmas melakukan
kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha
pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Jenis pelayan kesehatan
disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib
yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan
puskesmas.
Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah (Basic Six):
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Upaya promosi kesehatan


Upaya kesehatan lingkungan
Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
Upaya perbaikan gizi masyarakat
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Upaya pengobatan

I.3 Wilayah Kerja Puskesmas


Bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas antara lain:
a. Faktor kepadatan penduduk,
b. Luas daerah,
c. Keadaan geografik, dan
d. Keadaan infrastruktur lainnya
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II sehingga
pembagian wilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh bupati dengan mendengar saran
teknis dari Kepala kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kodya yang telah
disetujui oleh Kepala Kanwil Kesehatan Propinsi.
Khusus untuk kota besar, wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan
sedangkan Puskesmas di ibukota Kecamatan merupakan Puskesmas Rujukan yang
berfungsi sebagai pusat rujukan Puskesmas Kelurahan yang juga mempunyai fungsi
koordinasi.
Pelayanan upaya kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan
kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada semua
golongan

umur

dan

meliputi pelayanan

promotif,

preventif,

kuratif,

dan

rehabilitatif melalui berbagai jenis kegiatan pokok Puskesmas.


Puskesmas dalam mencapai cakupan pelayanan yang merata maka ia
ditunjang oleh Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, BKIA, rumah Bersalin,
Poliklinik-poliklinik, dokter praktik swasta serta kegiatan kader kesehatan yang
secara teknis berada di bawah pengawasan dan pengaturan puskesmas.

I.4 Fungsi, Peran dan Kedudukan Puskesmas


I.4.1 Fungsi Puskesmas

Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut
diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, berencana,
terarah dan terpadu. Puskesmas merupakan sarana unit fungsional kesehatan terdepan
yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakkan pogram
promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular (P2M).
Menurut rangkuman dari berbagai sumber informasi, ada 3 (tiga) fungsi utama yang
diemban Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar (PKD) kepada
seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya, yakni sebagai berikut:

1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan


Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya

2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat:

Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan


masyarakat :

Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan

masyarakat untuk hidup sehat


Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk

pembiayaan
Ikut Menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program

kesehatan
Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat


Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan

dalam rangka menolong dirinya sendiri.


Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (kontinyu) mencakup :

Pelayanan kesehatan perorangan


Pelayanan kesehatan masyarakat.

Melihat fungsi puskesmas yang sangat strategis sebagai penggerak


pembangunan kesehatan terdepan di tengah masyarakat, maka diperlukan kebijakan
umum seperti dukungan dana, anggaran, sarana dan tenaga yang berkompeten, dari
para penentu kebijakan berwenang yang dapat memberdayakan

pelayanan

Puskesmas secara maksimal.

I.4.2 Peran Puskesmas


Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran
yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki
kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan
daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana
kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat.
Rangkaian manajerial di atas bermanfaat dalam penentuan skala prioritas daerah
dan sebagai bahan kesesuaian dalam menentukan RAPBD yang berorientasi
kepada kepentingan masyarakat. Adapun ke depan, Puskesmas juga dituntut
berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan
pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.
I.4.3 Kedudukan Puskesmas
.1. Kedudukan dalam bidang administrasi:
Puskesmas sebagai perangkat Pemerintah Daerah TK II bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II baik teknis maupun
administratif.
2. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan:
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai SKN maka Puskesmas
berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.
I.5 Visi, Misi dan Tujuan Puskesmas

I.5.1 Visi Puskesmas


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
2010. Adapun kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat
yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memilki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Adapun indikator kecamatan sehat yang ingin dicapai merangkum 4
indikator utama, yaitu :
1. Lingkungan yang sehat
2. Perilaku yang sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan yang tinggi.
I.5.2 Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah seperti
berikut :
1.

Menggerakkan

pembangunan

berwawasan

kesehatan di wilayah kerjanya.


2.

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga


dan masyarakat di wilayah kerjanya.

3.

Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan


dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

4.

Memelihara

dan

meningkatkan

kesehatan

perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. Memelihara dan

meningkatkan

kesehatan

perorangan,

keluarga

dan

masyarakat

beserta

lingkungannya.

I.5.3 Tujuan Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
I.6 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
a. Asas Pertanggungjawaban Wilayah
PUSKESMAS harus bertanggung jawab atas semua masalah kesehatan yang
terjadi wilayah kerjanya, sehingga program kerjanya dilaksanakan secara aktif
yakni memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin dengan masyarakat.
b. Asas Peran Serta Masyarakat
PUSKESMAS harus melaksanakan atas peran serta masyarkat. Artinya,
berupaya melibatkan masyarkat dalam menyelenggarakan program kerja
tersebut.
c. Asas Keterpaduan
Berupaya memadukan kegiatan bukan saja dengan program kesehatan lain
tetapi juga dengan program dari sektor lain.
d. Asas Rujukan

Dalam menjalankan program kerjanya, Puskesmas harus melaksanakan asas


rujukan. Artinya, jika tidak mampu menangani suatu masalah kesehatan harus
merujuknya ke sarana kesehatan yang lebih mampu. Untuk pelayanan
kedokteran jalur rujukannya adalah Rumah Sakit. Sedangkan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat jalur rujukannya adalah kantor kesehatan.

I.7 Kegiatan Puskesmas


A. Merangsang masyarakat termsuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
B. Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan
menggunakan sarana yang ada secara efektif dan efisien.
C. Memberikan bantuan-bantuan yang bersifat bimbingan teknis, materi dan
rujukan medis kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
D. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
E. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program Puskesmas.

1.8 Program Kesehatan Puskesmas


Program kesehatan dasar adalah program minimal yang harus dilaksanakan
oleh tiap puskesmas, yang dikemas dalam basic six yaitu,
a. Promosi Kesehatan (Promkes)
b. Kesehatan Lingkungan (Kesling)
c. Kesehatan Ibu dan Anaktermasuk Keluarga Berencana (KB)
d. Perbaikan Gizi
e. Pemberantasan Penyakit Menular
f. Pengobatan
9

Pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas meliputi dua aspek yaitu pelayanan
kesehatan masyarakat dan juga pelayanan yang bersifat medik atau kuratif. Dewasa
ini, pemerintah telah menetapkan 20 usaha-usaha pokok kegiatan puskesmas yang
meliputi:
1. Kesehatan ibu dan anak,
2. Keluarga Berencana,
3. Usaha kesehatan gizi,
4. Kesehatan lingkungan,
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan lalu lintas,
7. Penyuluhan kes-mas,
8. Peningkatan usaha kesehatan sekolah,
9. Kesehatan olah raga,
10. Perawatan kes-mas,
11. Kesehatan kerja,
12. Kesehatan gigi dan mulut,
13. Kesehatan jiwa,
14. Kesehatan mata,
15. Laboratorium sederhana,
16. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan,
17. Kesehatan usia lanjut,
18. Pembinaan pengobatan tradisional,
19. Kesehatan remaja, dan
20. Dana sehat.

10

II. STRUKTUR ORGANISASI


Pola struktur organisasi Puskesmas terdiri dari :
1.

Kepala Puskesmas mempunyai tugas pokok dan fungsi: memimpin,


mengawasi dan mengkoordinir kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam
jabatan struktural dan jabatan fungsional.

2. Unit Tata Usaha bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam


pengelolaan data dan informasi, perencanaan dan penilaian, keuangan, umum dan
kepegawaian.
3. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas ( Unit I-VII)
1. Unit I.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan Kesejahteraan
Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan Perbaikan Gizi.
2. Unit II.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan pencegahan
dan pemberantasan penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan
dan laboratorium.
3. Unit III.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi
dan Mulut, Kesehatan tenaga Kerja dan Lansia (lanjut usia).
4. Unit IV.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Perawatan
Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah dan Olah Raga, Kesehatan Jiwa,
Kesehatan Mata dan kesehatan khusus lainnya.
5. Unit V.
11

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan di bidang


pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat.
6. Unit VI.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan pengobatan
Rawat Jalan dan Rawat Inap ( Puskesmas Perawatan).
7. Unit VII.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan pengelolaan Farmasi.

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Secara Umum


III.

JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS


a.

Unit Puskesmas Pembantu, Puskesmas Pembantu yang lebih sering


dikenal sebagai Pustu atau Pusban, adalah unit pelayanan kesehatan
sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil.

b.

Unit Puskesmas Keliling, Puskesmas Keliling merupakan unit


pelayanan kesehatan Keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor
roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi serta sejumlah tenaga dari Puskesmas. Puskesmas Keliling

12

berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatankegiatan


Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan. Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah


terpencil atau daerah yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan
Puskesmas atau Puskesmas Pembantu dengan frekuensi 4 kali dalam
seminggu, atau disesuaikan dengan kondisi geografis tiap Puskesmas.

Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Luar Biasa ( KLB ).

Dapat dipergunakan sebagai alat transport penderita dalam rangka


rujukan bagi kasus darurat.

Melakukan

penyuluhan

kesehatan

dengan

menggunakan

alat

audiovisual.

13

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS KELILING ABELI
Puskesmas Abeli merupakan salah satu puskesmas yang merupakan tempat
bertugas pada minggu kedua sampai keenam kepaniteraan klinik di bagian Ilmu
Kedokteran Komunitas. Kepaniteraan klinik di Puskesmas Abeli berlangsung selama
5 minggu, yakni tanggal 10 Agustus hingga 12 September 2015. Pelaksanaan
kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 WITA kecuali hari Jumat 08.0011.30 WITA dengan 6 hari kerja (dinas).
Adapun kegiatan puskesmas keliling yang diikuti selama menjalani masa
kepaniteraan klinik di Puskesmas Abeli dilakukan di setiap posyandu dan Pasar
Lapulu serta di Pasar Tobimeita setiap minggu, yakni senin dan kamis di pasar
Tobimeita dan hari minggu di pasar Lapulu yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Abeli. Adapun selama masa kepaniteraan klinik di Puskesmas tersebut, para dokter
muda mendapat banyak bantuan, bahan diskusi dan pembelajaran, serta pembagian
tugas yang jelas oleh Kepala Puskesmas dan dokter yang bertugas di Puskesmas
Abeli.
Berikut ini adalah jadwal puskesmas keliling yang bersamaan dengan
kegiatan posyandu
No

Nama Posyandu

.
1.

Melati 1

Tempat Pelaksanaan
Rumah Warga di Kelurahan Abeli

Waktu Pelaksanaan
Kamis, 6 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

2.

Cempaka

Rumah Warga di Kelurahan Lapulu

Wita
Kamis, 6 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
14

3.

Sejahtera

Rumah Warga di Kelurahan Lapulu

Wita
Sabtu, 8 Agustus 015
Jam : 09.00-11.30

4.
4.

Mujur Jaya
Transmina

Kantor Kelurahan Talia

Wita
Sabtu, 8 Agustus 015

Kantor KKP Samudra

Jam : 09.00-11.30
Senin, 10 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

5.

Matahari

Rumah Warga di Kelurahan Talia

Wita
Selasa, 11 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

6.

Nenas

Wita
Rumah Warga Kelurahan Benua Rabu, 12 Agustus
Nirae

015
Jam : 09.00-11.30

7.

Teratai

Rumah Warga

Wita
di Kelurahan Kamis, 13 Agustus

Anggalomelai

015
Jam : 09.00-11.30

8.

Melati 2

Rumah Warga di Kelurahan Poasia

Wita
Jumat, 14 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

9.

Bersama

Rumah Warga di Kelurahan Abeli

Wita
Sabtu, 15 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

10.

Tebing Tinggi

Rumah

Warga

di

Wita
Kelurahan Sabtu, 15 Agustus

15

Tobimeita

015
Jam : 09.00-11.30

11.

Jambu

Wita
Kantor Lurah di Kelurahan Benua Selasa, 18 Agustus
Nirae

015
Jam : 09.00-11.30

12.

Mutiara

Rumah Warga di Kelurahan Puday

Wita
Selasa, 18 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

13

Sinar Jaya

Kantor

Lurah

di

Wita
Kelurahan Rabu, 19 Agustus

Tobimeita

015
Jam : 09.00-11.30

14.

Anggrek

Rumah Warga Kelurahan Poasia

Wita`
Rabu, 19 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

15.

Flamboyan

Kantor Lurah di Kelurahan Puday

Wita
Kamis, 20 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

16.

Dahlia

Rumah

Warga

Anggalomelai

di

Wita
Kelurahan Jumat, 21 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30

Wita
Puskesmas keliling yang dilakukan Puskesmas Abeli terdiri atas pengobatan
gratis. Kegiatan Puskesmas keliling berlangsung dimulainya kegiatan posyandu bagi
puskesmas keliling yang ikut di posyandu. Puskesmas keliling di Pasar Lapulu

16

berlangsung setiap hari minggu dan di pasar Tobimeita berlangsung setiap hari kamis.
Puskesmas keliling ini dimulai pukul 08.00 hingga 11.30 WITA. Dokter penanggung
jawab yang bertugas di Puskesmas keliling adalah kepala puskesmas sendiri yaitu dr.
Fatma, dibantu oleh perawat yang telah diberi wewenang untuk mengatur jalannya
kegiatan puskesmas keliling di Puskesmas Abeli.
Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Keliling anamnesis, pemeriksaan fisis,
diagnosa, peresepan dan pemberian obat. Masa kepaniteraan klinik di Puskesmas
merupakan bahan pembelajaran yang sangat penting, dimana para dokter muda dapat
mengetahui penyakit yang paling sering diderita oleh warga yang berdomisili di
daerah sekitar puskesmas. Selain itu, para dokter muda juga dapat mengaplikasikan
ilmu dan skill yang diperoleh selama ini. Yang tak kalah penting, masa kepaniteraan
klinik di puskesmas merupakan proses pembelajaran tentang bagaimana cara
berkomunikasi dengan pasien, menganamnesis serta menggali informasi tentang
penyakit, sehingga pada akhir kepaniteraan klinik di puskesmas, para dokter muda
dapat memiliki skill berkomunikasi yang efektif dengan pasien dari berbagai
golongan dan latar belakang, sehingga pada akhirnya clinical sense lebih terasah.
Pasien yang berobat ke poliklinik umum terdiri dari berbagai usia, tetapi yang paling
sering adalah anak- anak dan orang tua. Jumlah pasien yang datang di Puskesmas
keliling rata-rata 15 orang setiap turun lapangan dengan kasus terbanyak adalah
batuk.
Adapun penyakit terbanyak berdasarkan diagnosa dan keluhan utama pada
puskesmas keliling adalah penyakit saluran pernapasan yaitu Ispa.
Jenis obat-obatan yang diberikan di puskesmas selama stase 5 minggu di
puskesmas, yaitu:

Antibiotik : Cefadroxil, Cotrimoxazole, Tetracyclin, Kloramfenikol. Adapula


antibiotik dalam bentuk salap, yaitu oxytetracyclin zalf (salap mata), dan
bacitracin zalf (salap kulit).

17

Obat batuk : GG, DMP

Anti helminth (obat cacing) : Pyranthel pamoat dan Mebendazole.

Antituberkulosis : Rifampicin, INH, Pirazinamide.

Anti fungi

Analgetik-antipiretik, AINS : Antalgin, Ibuprofen, Asam mefenamat,

: Griseofulvin, Salep miconazol

paracetamol.

Anti asma : Salbutamol, Aminofilin.

Antihistamin : CTM.

Antihipertensi : Captopril, Amlodipin,

Kortikosteroid : Dexametason, Prednison, Hidrokortison.

Vitamin dan mineral : Vitamin C, B comp, B1, B6, B12, vitamin K, SF,
Calsium (Kalk)

Lain-lain : Antasida, Luminal, Efedrin, Metoklopramide, Diazepam,


Acyclovir, Allopurinol, Glibenklamid, Bedak Salicyl dan Oralit.

Selain itu, di Puskesmas Keliling juga tersedia obat dalam bentuk puyer untuk
bayi dan anak di mana pemberiannya disesuaikan dengan berat badan bayi/anak,
yaitu :
Puyer Flu Anak, mengandung PCT 100 mg, GG 25 mg dan CTM 1 mg.
2. Puyer Flu Bayi, mengandung PCT 50 mg, GG 12,5 mg, Efedrin 1 mg, CTM
1/8 tab dan DMP 1/8 tab.
Cotrimoksazol Ped mengandung Cotrimoksazol 120 mg.
Cefadroxil dapat dibuat dalam dosis 100 mg, 200 mg dan 250 mg.

Pada kegiatan Puskesmas Keliling ini ada beberapa masalah yang dihadapi
yaitu:

18

1. Sarana dan prasarana kurang memadai dimana kurangnya meja, kursi, dan gedung
untuk kegiatan puskesmas keliling itu sendiri sehingga sebagian besar kegiatan
Posyandu dilakukan di rumah warga maupun di pelataran Gedung Kelurahan
setempat serta di kantor pasar Lapulu.
2. Partisipasi masyarakat masih kurang.
3. Masih kurangnya sosialisasi tentang Puskesmas Keliling kepada masyarakat.
4. Banyak obat yang tidak tersedianya obat saat kegiatan puskesmas keliling.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 KESIMPULAN

19

1. Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah suatu unit pelaksana


fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan

tingkat

pertama

yang

menyelenggarakan

kegiatannya

secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang


bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Puskesmas memicu masyarakat
termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri, memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan
menggunakan sarana yang ada secara efektif dan efisien, memberikan bantuanbantuan yang bersifat bimbingan teknis, materi dan rujukan medis kesehatan
kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan, memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat,
dan bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program Puskesmas.
2. Kepaniteraan klinik yang berlangsung selama 5 minggu (10 Agustus- 12
September 2015) di Puskesmas Abeli memberikan pengalaman yang berguna bagi
praktik kedokteran setelah memperoleh gelar dokter. Dimana para dokter muda
dapat mengasah kemampuan dalam menganamnesis, melakukan pemeriksaan
fisik, memberikan terapi, serta memiliki gambaran tentang penyakit- penyakit
yang sering dijumpai di masyarakat, khususnya masyarakat di bawah lingkup
Puskesmas Mangasa, sehingga dapat dipikirkan tindakan preventif dan
promotifnya. Hal tersebut diperoleh dari kegiatan dokter muda bagian IKM/IKK
selama stase di Puskesmas Abeli, yakni pada saat bertugas di Puskesmas keliling.
Dimana ditemukan bahwa penyakit terbanyak di Puskesmas Keliling selama stase
dokter muda bagian IKM/IKK adalah penyakit infeksi saluran pernapasan,
penyakit muskuloskeletal, dan penyakit kulit.

IV.2 SARAN

20

Diharapkan agar fasilitas di puskesmas Keliling Abeli seperti kurangnya


meja, kursi, dan gedung untuk kegiatan puskesmas keliling itu sendiri

dilengkapi demi kelancaran kegiatan puskesmas keliling.


Diharapkan agar petugas kesehatan dapat lebih giat lagi meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan diri sehingga kegiatan

posyandu dan pustu dapat lebih dimanfaatkan oleh masyarakat.


Diharapkan agar Puskesmas Abeli menambah tenaga kesehatan sarjana
kesehatan masyarakat yang bertugas di masyarakat untuk membantu

pengolahan data-data epidemiologi.


Diharapkan agar beberapa kegiatan pokok yang belum terlaksana
direncanakan kembali pelaksanaannya demi terselenggaranya pelayanan
masyarakat yang terdepan dan terdekat ke masyarakat. (antara kegiatan
tersebut ialah: Kesehatan Olahraga, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata,
Pembinaan Pengobatan Tradisional)

LAMPIRAN

21

Gambar 1. Kegiatan Puskesmas Kelililing di Pasar Lapulu

Gambar 2. Kegiatasn Puskesmas Keliling bersama dengan Posyandu

22

Anda mungkin juga menyukai