VIRUS
Disusun Oleh :
Amar MaRuf
Annisa Nirvana
Ni Made Ayu Candra W
BAB 1
PENDAHULUAN
Hampir semua di antara kita pernah menderita flu. Flu atau influenza merupakan salah
satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain influenza, berbagai penyakit yang mematikan
juga disebabkan oleh virus. Contohnya adalah AIDS dan flu burung. Hal tersebut mendorong
manusia untuk terus bekerja keras mempelajari virus guna menemukan obat untuk mengatasi
penyakit yang disebabkannya.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menjadi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau
fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan
HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV). Ukurannya sekitar 25-300 mikron. Ukuran virus disebut juga ukuran renik.
Oleh sebab itu, virus tidak bisa dilihat dengan mata atau mikroskop biasa, tapi harus
menggunakan mikroskop elektron.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui asal mul penemuan virus, ciri-ciri virus serta klasifikasi virus.
2. Untuk menambah wawasan mengenai peranan virus dalam kehidupan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adanya daun tembakau yang tidak normal. Daun tersebut berwarna hijau kekuningkuningan, yang ternyata setelah diamati, terdapat cairan atau lender. Daun yang
mengalami hal demikian menderita penyakit mosaik. Penyakit ini disebabkan oleh
mikroorganisme yang kita sebut virus. Penyakit mosaik ini menyebabkan
pertumbuhan tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belangbelang.
Gambar 2.1.1 Adolf Meyer
Menurut Meyer, penyakit mosaik pada daun tembakau tersebut dapat menular.
Hal ini dibuktikan dengan menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang telah
tertulari penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang masih normal (segar). Setelah
diamati ternyata daun yang semula normal tersebut menjadi berwarna hijau
kekuning-kuningan
(berbintik-bintik
kuning).
Setelah
dilakukan
penelitian,
penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang kecil sekali dan hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron.
Cotagium
yang
berpotensi
membawa penyakit.
virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau).
2.3 Ciri Ciri Virus
Ciri-ciri virus meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungi, cara hidup
serta cara reproduksinya.
a. Ukuran virus
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm. Virus yang berukuran 25 nm
dijumpai pada virus penyebab polio. Sedangkan virus yang berukuran 100 nm
misalnya Bakteriofag atau virus T (Bacteriophage atau phage), yaitu virus yang
berukuran lebih kurang 300 nm contohnya adalah TMV ( Tobacco Mosaic
Virus).
b.
Bentuk tubuh
Bentuk
contohnya adalah virus influenza (Influenza virus) dan HIV penyebab AIDS.
Virus juga ada yang berbentuk oval, seperti virus rabies (Rabiez virus). Bentuk
batang dijumpai pada TMV , bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus
penyebab kekerdilan pada batang padi), dan bentuk seperti huruf T dijumpai
pada Bakteriofag. Sedangkan bentuk polihedral contohnya adalah pada
Adenovirus (penyebab penyakit demam).
Di dalam tubuh virus (isi tubuh virus) terdapat materi genetik sederhana
yang terdiri dari senyawa asam nukleat yang berupa ADN atau ARN. Bentuk
ADN dan ARN tergantung pada spesifikasi virus. Setiap jenis virus hanya
memiliki 1 macam molekul materi genetik, yaitu ADN saja atau ARN saja.
Materi genetik tersebut dapat berupa rantai ganda yang berpilin atau rantai
tunggal, dengan bentuk memanjang, lurus, atau melingkar.
d. Cara Hidup
Virus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada didalam
sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup dapat terserang virus,
misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri.
Virus yang menginfeksi bakteri disebut sebagai bakteriofag atau disingkat fag.
Virus yang menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit pada manusia,
misalnya cacar, polio, hepatitis, mata belek, influenza, demam berdarah, diare, ebola,
dan AIDS. AIDS disebabkan oleh HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Virus yang menginfeksi hewan misalnya yang menyebabkan penyakit sampar pada
ayam, anjing gila (rabies), dan penyakit kuku pada ternak. Virus yang menyerang
tumbuhan misalnya penyebab penyakit mosaik pada tembakau, kanker pada jeruk,
dan busuk pada sayuran.
Virus yang menyerang tanaman biasanya ditularkan pada serangga. Serangga
yang mengisap atau memakan tanaman yang terkena virus dapat menularkannya ke
tanaman lain. Virus yang menyerang manusia dapat ditularkan baik secara kontak
langsung maupun tak langsung dengan penderita. Polio dan hepatitis dapat
ditularkan melalui air sumur yang tercemar, piring makan, sendok makan, dll. Cacar,
mata belek dan polio dapat ditularkan melalui kontak langsung. Demam berdarah
ditularkan oleh nyamuk aedes agypti. HIV ditularkan melalui darah, cairan sekresi
vagina, semen (ejakulasi), air susu, hubungan kelamin, jarum suntik, dan transfusi
darah. Selain itu juga dapat ditularkan melalui plasenta ibu hamil ke janinnya.
Virus harus dibiakkan didalam jaringan makhluk hidup. Di laboratorium, virus
dapat dibiakkan didalam embrio telur ayam
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk
reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat
melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup
(organisme).
Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di
dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai
inang atau hospesnya. Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah
bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi
virus disebut replikasi (penggandaan diri tubuh virus). Proses replikasi virus
semenjak menempel pada sel inang sampai terbentuknya virus yang baru
melibatkan siklus litik dan siklus lisogenik.
1)
Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian
tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu
disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menyerang
bakteri E. coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak atau
menselubungi dinding sel bakteri.
2)
Fase injeksi
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah
menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan
sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam sitoplasma
bakteri dan bercampur dengannya.
3)
Fase eklifase
Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus
mengambil alih kendali ADN bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses
penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya ADN virus
mengendalikan sintesis protein kapsid virus.
4)
pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan menggunakan ADN
bakteri sebagai bahan materinya, serta membentuk selubung protein kapsid virus.
Maka terbentuklah beratus-ratus molekul ADN baru virus yang lengkap dengan
selubungnya. Setiap sel bakteri E.coli yang diserang oleh virus T dapat
menghasilkan 200-300 virus T yang baru.
5)
Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk
menyerang sel bakteri E.coli yang baru (yang lain).
Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa terjadi secara lisogenik. Pada
siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang
(membentuk profage) dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada
siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang
membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembangbiak.
Daur lisogenik diawali dengan fase adsorbsi, dan injeksi seperti daur litik.
Setelah itu, virus masuk ke penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase
perakitan, dan akhirnya fase litik.
a. Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian
tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah
itu disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang
menyerang bakteri E. coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi
merusak atau menselubungi dinding sel bakteri.
b. Fase Injeksi
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang
telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T
dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus merusak ke
dalam sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya.
c. Fase Penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri.
Selanjutnya, DNA virus menyisip kedalam DNA bakteri atau melakukan
penggabungan. DNA bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang
tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang
berpilin.
Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri
diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sirkuler
baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri
terkandung materi genetic virus.
d. Fase Pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal
sebagai profag. Oleh karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri,
maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan
replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA bakteri
mengopi diri dengan proses replikasi. Dengan demikian, profag juga ikut
terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan dalam
picornavirus
(penyebab
polio),
orthomyxovirus
(penyebab
b. Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA.
Contoh virus herpes (penyebab herpes), poxvirus (penyebab kanker seperti
leukemia dan limfoma, ada pula yang menyebabkan AIDS), mozaikvirus
(penyebab bercak-bercak pada daun tembakau), dan papovavirus (penyebab kutil
pada manusia/ papiloma).
a. Membuat antitoksin
Melihat kasus lisogenik ini, para pakar berpikir, bagaimana kala sebelumnya
didalam DNA virus digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan, sehingga
sifat menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Sebagai contoh,
kedalam DNA virus dsambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis
antitoksin (pelawan racun). Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke sel bakteri oleh
virus lisogenik. Sel bakteri ini kini memuat gen manusia, yakni gen penghasil
antitoksin. Dengan kata lain bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan
antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru
yang dihasilkan akan mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi
antitoksin. Antitoksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk
melawan penyakit pada manusia. Bakteri yang demikian dipelihara terus menerus.
Tentu saja diusahakan agar DNA virus yang tergabung itu tidak kumat lagi, agar
DNA virus tidak pergi dari dalam sel bakteri. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa virus dapat dititipi gen manusia atau gen organisme lain untuk dimasukkan
kedalam sel bakteri sehingga sel bakteri tersebut membawa sifat gen yang dititipkan
tersebut.
b. Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang
bakteri pathogen. Jika DNA virus lisogenik masuk kedalam DNA bakteri pathogen,
maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyakit difteri dan
bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak
bebahaya jika didalam DNA-nya tersambung oleh profag.
c. Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin. Vaksin adalah
pathogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya
lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika
pathogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal Karena berhasil
memproduksi antibody bagi pathogen tersebut.
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam produksi vaksin, antara lain :
Inaktivasi vaksin dengan menggunakan formalin (vaksin tifoid dan polio).
Menggunakan bagian tertentu dari antigen mikroorganisme penyebab penyakit
untuk memicu respon imun.
Melemahkan
mikroorganisme
hidup
dengan
merekayasa
kondisi
pertumbuhannya.
Vaksin yang dibuat daru racun (toksin) yang sering disebut toksoid.
Menggunakan organisme yang hampir sama dengan virulen tetapi tidak
menimbulkan gejala serius.
d. Berperan dalam bioteknologi
Contoh Baculovirus dapat digunakan sebagai pestisida
biologis untuk
Virus dapat digunakan untuk memproduksi interveron yaitu sejenis senyawa yang
dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel induk.
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin. Sebagai contoh
virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama dengan gen-gen penghasil
insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut dapat berkembangbiak
dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah sebagaimana sekresi pada
membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan unsur-unsur asing
seperti virus (virus melawan virus).
Virus berguna sebagai sebagai model sistem untuk mempelajari peristiwaperistiwa yang mengendalikan informasi genetik, karena virus sebenarnya adalah
potongan-potongan informasi genetik yang berbeda dengan informasi genetik sel.
2) Burik kuning
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata
sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata
berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang antar sel.
3) Kerdil
Tanaman yang terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat
sehingga tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan
wereng hijau berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Untuk mengatasi
virus tungro ini pemerintah telah menggalakan penanaman padi VUTW (varietas
unggul tahan wereng).
b. Penyakit pada hewan
1) Polyoma penyebab tumor
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus
polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan
memproduksi bulu.
sehingga
dapat
menyebabkan
kematian.
Pendarahan
karena
virus
Penyakit ini menyerang semua manusia. Virus influenza berbentuk bola. Asam
nukleatnya terdiri dari 8 bagian RNA yang berbeda didalam kapsid. Kapsid terdiri
dari membran protein dan molekul glikoprotein. Ada lebih dari 200 macam virus
penyebab influenza yang telah diketahui. Bagian yang diserang oleh virus influenza
adalah saluran napas bagian atas, hingga timbul ingus. Orang yang baru saja sembuh
dari influenza dapat terserang lagi. Sebenarnya orang tersebut sudah kebal terhadap
virus influenza yang baru menyerangnya. Influenza disebabkan oleh infeksi virus
Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk ke alat-alat pernafasan. Tanda dan
gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, nyeri otot, biasanya
akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari. Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan
tubuh serta menghindari interaksi dengan penderita.
yang terkontaminasi olehnya. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran
pencernaan dan selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman atau pernafasan
8) Flu burung
Flu Burung disebabkan oleh virus influenza tipe A, dulu hanya menginfeksi
unggas, tetapi belakangan ditemukan juga di kuda, babi, kucing dan manusia. Virus
ini dapat berkembang dan melintas, pindah dari unggas ke manusia, ada banyak
subtipe virus influenza ini karena jenis virus ini mudah sekali bermutasi atau
berubah bentuk, tetapi berubahnya tidak langsung total. Secara kasar, misalnya
sekarang virus ini bertangan dua, besok dapat berubah bertangan dua setengah.
Karena mudah berubah maka seseorang yang hari ini terkena flu dan telah sembuh,
besoknya dia bisa terkena flu lagi.
Cara penularan virus ini melalui pernafasan dan juga dari debu atau udara,
penularan dari unggas terutama dari droplet (lendir yang terutama dari hidung
unggas). Lendir tersebut dapat menginfeksi lewat air, wadah pakan dan kotoran
(faeces). Pada manusia penularannya dapat lewat ingus atau saat bersin, sedangkan
perpindahan virus dari unggas ke manusia melalui udara.
Masa inkubasi setelah terinfeksi virus ini sekitar 3 hari, artinya pada hari ke-3
setelah terinfeksi, penderita akan menunjukkan gejala-gejala penyakit. Meskipun
sekarang ini belum ditemukan bukti perpindahan flu burung dari manusia ke
manusia, sebaiknya orang terdekat di sekitar penderita tidak kontak dulu atau
membatasi kontak dengan penderita. Jika harus kontak, lebih baik menggunakan
masker
Penularan pada manusia dapat disebabkan kontak kulit dengan penderita dan dari
cairan tubuh penderita. Penderita mengalami pendarahan disekujur tubuhnya.
Pada manusia, mula-mula virus tersebut menyerang sel darah putih makrofag
dan jaringan fibroblas. Virus berkembang biak dan menetap di jaringan tersebut.
Selanjutnya virus menyebar menembus organ-organ tubuh dan menyerang lapisan
endotelium serta jaringan ikat di bawahnya. Setelah seminggu, penderita mengalami
pendarahan di dalam tubuhnya, menderita kerusakan ginjal serta hati. Pada saat
seperti ini penderita mengalami demam, sakit kepala yang hebat dan merasa sangat
capek. Berikutnya penderita mengalami penggumpalan darah dan pendarahan, baik
di dalam tubuh maupun di bagian luar tubuhnya, hingga akhirnya tak tertolong lagi.
Tabel 2.6.1 Beberapa virus, penyakit yang ditimbulkan, bagian tubuh yang
diserang serta cara penularannya
No.
1.
Nama
Virus
Virus
Penyakit yang
Ditimbulkan
Cacar
Cacar
Cara Penularannya
Diserang
Saluran pernapasan
Melalui kontak
langsung dengan
menyebar melalui
sumber infeksi,
darah
2.
Virus
3.
Influenza
Virus Polio
Influenza
Polio
pernapasan
Selaput otak dan
otak depan
4.
Otak, kelenjar
terkontaminasi
Kontak langsung,
Gondong /
parotid, pankreas,
percikan ludah
Virus RNA
dan jantung
(droplet), muntahan,
Virus
Gondong
6.
Virus
Rabies atau
air kencing
Melalui gigitan dari
Rabies
Penyakit Anjing
penderita
Virus
Gila
Herpes Zoster
Saluran pernapasan
terinfeksi rabies
Melalui saluran
Varisela
atau Penyakit
bagian atas,
pernapasan dengan
Cacar Air
kemudian menyebar
cara airborne
7.
8.
Virus
Demam Berdarah
Dengue
(DBD)
Virus
Ebola
berhenti di dalam
kontak langsung
kulit
Pembuluh darah
Melalui gigitan
nyamuk Aedes
Sel darah
Ebola
Aegypti
Awalnya virus ebola
menyerang sel darah
putih makrofag dan
fibroblast, setelah itu
virus menyebar ke
seluruh jaringan
tubuh dan jaringan
9.
ikat di bawahnya
Virus masuk ke
Herpes
Simplex
kadang-kadang otak
virus sering
Virus
Herpes Simplex
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Beberapa hal mengenai virus antara lain :
1.
Asal mula penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman Adolf Meyer dimana
ia menemukan daun tembakau berwarna hijau kekuning-kuningan dimana terdapat cairan
atau lendir. Penyakit ini disebut penyakit mosaik. Melalui penelitiannya penyebab penyakit
tersebut adalah mikroba yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop
electron. Selanjutnya Dmitri Ivanovsky berhasil menemukan alat penyaring bakteri namun
saat digunakan untuk menyaring mikroba penyebab penyakit mosaik mikroba tersebut
dapat lolos dari saringan sehingga ia menyimpulkan bahwa mikroba tersebut lebih kecil
dari bakteri. Pada tahun 1897, M. Beljerinck ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta
bahwa mikroorganisme tersebut tidak dapat bereproduksi pada medium bakteri.
Selanjutnya Wendell M. Stanlye ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan makhluk hidup
tersebut dan diberi nama TMV (Tobacco Mosaic Virus).
Ciri-ciri virus adalah sebagai berikut :
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi, ada yang bulat, oval, jarum, batang, seperti huruf
T dan juga bentuk polihedral.
Tubuh virus bukan merupakan sel. Struktur tubuh virus T terdiri dari bagian kepala dan
bagian ekor. Dimana pada bagian kepala terbungkus oleh protein yang disebut kapsid
yang dilindungi lipida dan karbohidrat. Di dalam tubuh virus terdapat materi genetik
sederhana yang terdiri dari asam nukleat berupa ADN atau ARN saja.
Virus hanya dapat hidup didalam sel makhluk hidup dan dapat mengkristal di luar sel
makhluk hidup.
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan reproduksinya memerlukan
asam nukleat. Reproduksi virus terjadi dalam siklus litik dan lisogenik.
2.
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi endositas atau jika terbungkus membrane, menyatu dengan plasmalema inang
dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel.
3.
Virus diklasifikasikan berdasarkan kombinasi asam nukleatnya (DNA atau RNA), rantai
asam nukleatnya (tunggal atau ganda) dan cara replikasinya.
4.
5.
Pencegahan terhadap virus dilakukan oleh tubuh dimana sel darah putih dapat memakan
virus dan adanya antibodi yang mampu menyerang virus. Untuk penyembuhannya infeksi
virus diantisipasi dengan penggunaan antibiotic, makan-makanan yang bergizi dan istirahat
yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Adi. 2011. Sejrah Penemuan Virus. http://adiwibawagde.wordpress.com/2011/07/25/sejarahpenemuan-virus. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2015
Anonim. 2011. Penyebaran dan Pencegahan Virus. http://biologi.blogsome.com/2011/09/14/penyebarandan-pencegahan-virus/. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2015
Anonim. 2012. Ciri dan Struktur Tubuh Virus. http://garda-pengetahuan.blogspot.com/2012/10/ciri-danstruktur-tubuh-virus.html. Diakses pada tangal 3 Oktober 2015
Anonim.
2013.
Menelusuri
Sejarah
Penemuan
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/06/menelusuri-sejarah-penemuan-virus.html.
Virus.
Diakses
2009.
Peranan
Virus
Dalam
Kehidupan
Manusia.
2011.
Pengertian
Virus,
Sejarah,
Ciri-Ciri,
Anatomi,
dan
Klasifikasi.
http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/02/22/pengertian-virus-sejarah-ciri-ciri-
anatomi-
Reproduksi