Puyuh adalah nama untuk beberapa genera dalam familia Phasianidae. Burung ini berukuran
menengah. Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka pemakan
biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya. Mereka
bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan
tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Beberapa spesies seperti puyuh jepang
adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang jauh. Beberapa jenis puyuh
diternakkan dalam jumlah besar. Puyuh jepang diternakkan terutama karena telurnya. Puyuh
merupakan salah satu komoditi unggas sebagai penghasil telur dan daging yang mendukung
ketersediaan protein hewani yang murah serta mudah didapat (Permentan, 2008).
Puyuh merupakan ternak berdarah panas. Woodard et al. (1973) menyatakan bahwa rataan
suhu tubuh puyuh betina dewasa adalah antara 41,8-42,4oC. Suhu lingkungan yang optimal
untuk puyuh fully feathered adalah 24oC dan untuk anak puyuh (day old quail) adalah 35oC.
Kelembapan lingkungan yang optimal untuk puyuh adalah antara 30%-80%.
Secara ilmiah puyuh dikenal dengan nama Coturnix-coturnix japonica berbeda dengan nama
yang umumnya digunakan yaitu Coturnix coturnix . C. japonica pada awalnya disebut burung
jepang liar yang ditemukan pada abad ke-delapan di Jepang. Burung puyuh tipe liar memiliki
bulu dengan warna dominan coklat cinnamon dan gelap. Akan tetapi, puyuh betina dewasa
memiliki bulu dengan warna yang pucat dengan bintik bintik gelap. Berbeda dengan puyuh
betina, puyuh jantan dewasa memiliki warna bulu yang gelap dan seragam pada bagian dada
dan pipi (Vali, 2008).
Menurut Vali (2008), menyatakan bahwa manfaat umum dari puyuh C. japonica yaitu:
1. Sebagai unggas penghasil telur dan daging dengan cita rasa yang unik.
2. Biaya pemeliharaan murah yang diasosiasikan dengan ukuran tubuh yang kecil (80
300 gram).
3. Memiliki selang generasi yang pendek (3-4 generasi per tahun) sehingga
memungkinkan memiliki generasi yang lebih banyak dalam setahun.
4. Tahan (resisten) terhadap wabah dan penyakit unggas.
5. Memiliki produksi telur yang tinggi
6. Dapat digunakan sebagai hewan percobaan.
7. Merupakan unggas dengan ukuran tubuh terkecil yang diternakkan untuk
menghasilkan telur dan daging.
BAB III
PEMBAHASAN
PENGERTIAN BURUNG PUYUH
Puyuh adalah nama untuk beberapa genera dalam familia Phasianidae. Burung ini berukuran
menengah. Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka pemakan
biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya. Mereka
bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan
tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Beberapa spesies seperti puyuh jepang
adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang jauh. Beberapa jenis puyuh
diternakkan dalam jumlah besar. Puyuh jepang diternakkan terutama karena telurnya. Puyuh
merupakan salah satu komoditi unggas sebagai penghasil telur dan daging yang mendukung
ketersediaan protein hewani yang murah serta mudah didapat (Permentan, 2008).
Di Indonesia puyuh mulai dikenal dan diternakan pada tahun 1979. Jenis yang diternakan
adalah puyuh Jepang, Coturnix Coturnix Japonica yang pertumbuhan dan pembiakannya
cepat. Sosoknya lebih kecil, cuma separuh tubuh dari Coturnix Coturnix Japonica.
Pergerakkannya sangat lincah sehingga sulit ditangkap, puyuh asli Indonesia itu bulunya
cantik, cokelat bertotol-totol hitam, berkombinasi dengan paruh dan kaki yang kuning.
Taksonomi Puyuh
Kingdom
:
Animalia
Filum
:
Chordata
Subfilum
:
Vertebrata
Kelas
:
Aves
Ordo
:
Galliformes
Family
:
Phasianidae
Sub family
:
Perdicinae
Genus
:
Coturnix
Spesies
:
Coturnix coturnix (Lineaus 17), Coturnix japonica, Coturnix
coromondelica, Coturnix chinensis
Puyuh yang umum dikembangkan di Indonesia adalah jenis dari puyuh jepang (Caturnik
Caturnik Japonica). Sesuai dengan pendapat Vali (2008) yang menyatakan bahwa selain
memiliki perporman yang bagus, puyuh ini juga memiliki daya adaptasi yang baik. Manfaat
umum dari puyuh C. Japonica yaitu:
1. Sebagai unggas penghasil telur dan daging dengan cita rasa yang unik.
2. Biaya pemeliharaan murah yang diasosiasikan dengan ukuran tubuh yang kecil (80
300 gram).
3. Memiliki selang generasi yang pendek (3-4 generasi per tahun) sehingga
memungkinkan memiliki generasi yang lebih banyak dalam setahun.
4. Tahan (resisten) terhadap wabah dan penyakit unggas.
5. Memiliki produksi telur yang tinggi.
6. Dapat digunakan sebagai hewan percobaan.
7. Merupakan unggas dengan ukuran tubuh terkecil yang diternakkan untuk
menghasilkan telur dan daging.
Puyuh unggul antara lain memiliki ciri dan karakter seperti berikut ini:
1. Sehat, lincah, mata bersinar dan tegap
2. Keadaan bulu tertutup sempurna, licin, bulu jarum sedikit
3. Konformasi / keserasian terlihat normal
Sifat dan karakteristik pada ternak umumnya, termasuk burung puyuh antara lain dipengaruhi
oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Hal ini yang menyebabkan adanya perbedaan
variasi warna, bobot tubuh, bentuk paruh, bentuk mata dan bentuk tubuh lainnya pada burung
puyuh. Bentuk tulang pubis burung puyuh harus memiliki jarak kurang lebih 2 (dua) jari
orang dewasa, karena bentuk dari tulang pubis ini kaitannya dengan jumlah produktivitas
ternak itu sendiri. Pembentukan tulang pubis tergantung pada pakan yang dikonsumsi oleh
puyuh. Pakan yang baik untuk pembentukan tualng pubis ini adalah pakan yang mengandung
mineral terutama dalam bentuk phospor.
Jenis-Jenis Puyuh Unggul
Coturnix-Cortunix Japonica
Puyuh jenis ini dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir/ekor/tahun. Kelebihan
lainnya adalah suaranya yang cukup keras dan agak berirama. Hidupnya sering berpindahpindah tempat. Telurnya berwarna coklat tua, biru, putih dengan dengan bintik hitam, cokelat
( Permana, 2005).
Coturnix Chinensis (Blue Brested Quail)
Puyuh ini memiliki tubuh sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm. Biasa ditemukan
dipadang rumput terbuka, sawah yang baru di panen, semak alang-alang dan tanah pertanian
yang belum di tanami. Hidupnya dalam kelompok-kelompok kecil. Hidupnya di areal dataran
rendah. Makanannya berupa biji-bijian kecil dan serangga. Telurnya berwarna kuning tua
mengkilap dan bertotol-totol hitam ( Syariefa, 2011).
Rollulus Roulroul (Puyuh Mahkota)
Badannya bulat dengan panjang mencapai 25 cm. Puyuh ini bentuknya paling indah jika
dibandingkan dengan puyuh lainnya. Sehingga puyuh ini dapat di pelihara sebagai burung
hias. Puyuh ini hidup di hutan-hutan dan hanya terdapat di daerah seperti Kalimantan,
Sumatera, Malaysia dan Thailand. Unggas ini dapat hidup pada ketinggian 1.200 m di atas
permukaan laut (Nugroho, 1986).
Callipepla Squamata (Scaled Quail)
Unggas ini termasuk berukuran besar, panjangnya mencapai 25-35 cm. Bermukim di
Amerika Utara dan Meksiko. Hidupnya di padang rumput, di daerah kering dan semi kering.
Puyuh ini bisa bertelur sebanyak 9-16 butir pada musim bertelur. Pakannya terdiri dari 30 %
serangga, biji-bijian dan beberapa jenis sayur-sayuran ( Ensminger, 1992).
SYARAT DAN TEKNIS
Lokasi Peternakan
1. Lokasi di usahakan jauh dari permukiman penduduk
2. Dekat dengan jalur transportasi
3. Daerah bebas banjir
4. Jauh dari keramaian
5. Bukan daerah endemi
2. Puyuh yang umum dikembangkan di Indonesia adalah jenis dari puyuh jepang
(Caturnik Caturnik Japonica) selain memiliki performan yang bagus, puyuh ini juga
memiliki daya adaptasi yang baik.
Saran
1. Sebelum memulai usaha betenak puyuh seorang peternak harus harus memahami 3
unsur produksi yaitu : manajemen ( pengelolaan usaha ), breeding ( pembibitan ) dan
feeding ( pakan ).
2. Peningkatan usaha peternakan khususnya burung puyuh agar terus dikembangkan,
karena selain meningkatkan pendapatan dapat juga menunjang perkembangbiakan
burung puyuh agar tidak punah.
Sumber Dari: http://dodymisa.blogspot.com/2015/05/makalah-manajemen-usaha-ternakpuyuh.html#ixzz42Kra0L3b