Kirinyuh 3
Kirinyuh 3
: Plantae
Phylum
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Chromolaena
Spesies
Gulma ini mempunyai ciri khas daun berbentuk segi tiga mempunyai tiga
tulang daun yang nyata terlihat dan bila diremas terasa bau yang sangat
menyengat, percabangan berhadapan, perbungaan majemuk yang dari jauh terlihat
berwarna putih kotor. Gulma ini merupakan gulma yang tangguh karena
batangnya yang keras berkayu dan perakarnnya kuat dan dalam. Selain itu dari
gulma siam menghasilkan biji yang bnyak dan mudah tersebar dengan bantuan
angin karena adnya rambut palpus. Berkembang biak secara biji dan stek batang
(Prawiradiputra, 2006).
Gulma siam memiliki batang yang tegak, berkayu, ditumbuhi rambutrambut halus, bercorak garis-garis membujur yang paralel, tingginya mencapai
100-200 cm, bercabang-cabang dan susunan daun berhadapan (Yakup,2002).
cm,
terbentuk
di
ujung
tunas
atau
dari
ketiak
daun
teratas
: Plantae
Phylum
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Mikania
Species
Helai daun berbentuk hati atau bulat telur segi tiga, pangkalnya bersegi
tumpul, permukaannya tak berambut, ukuran panjang daun 3 8 cm, lebarnya
1,5 6 cm, dan panjang tangkai daun 1 6 cm berambut halus. (Nasution,1986).
Menurut PIER (2009) gulma ini dapat tumbuh pada ketinggian 0 700 m
dpl,tumbuh pada tanah lembab atau agak kering di areal terbuka.
Chrysanthenum indicum
Bunga ini disebut juga bunga emas berasal dari dataran cina. Krisan
masuk ke Indonesia tahun 1800 dan mulai dikomersilkan tahun 1940.
Berkembang biak pada ketinggian 700 1200 m dpl, suhu optimal 20 260C,
harus memiliki kadar CO2 yang ideal untuk memacu fotosintesa berlangsung
(Amirullah, 2008).
Larva terdiri dari enam instar larva yang keluar dari telur langsung
memakan daun-daun gulma M.micrantha sampai menunjukkan gejala yang sangat
berat.
Pada fase larva A. anteas hidup berkelompok, ketika suhu mencapai 29300C imago dapat terbangdengan cepat dan berada di bawah pohon. Fase dewasa
tak dapat berlangsung apabila intensitas cahaya dan temperatur tidak mencukupi.
Proses reproduksi terjadi pada pagi hari dan akan meningkat ketika temperatur
mencapai 30 0C (de Chenon, et al.,2000b).
1
2
3
4
5
6
Panjang (mm)
Durasi (hari)
2,73
4,37
6,32
14,87
19,76
27,73
11,27
21,09
9,36
8,59
10,06
9,00
Sumber : http://www.ehs.cdu.edu.au
Diakses tanggal 26 Januari 2010
Pada M. micrantha instar muda tidak memakan tangkai daun akan tetapi
memakan kedua bagian daun sampai kelapisan epidermis. Larva berwarna hijau
kecoklatan dan memiliki rambut halus pda tubuhnya, panjangnya 22,34 23,63
mm, stadia larva jantan sekitar 52 73 hari sedangkam larva betina sekitar 52
87 hari (de Chenon, et al.,2000a).
Pada fase larva tidak dapat dibedakan antara jantan dan betina tetapi pada
fase imago jelas terdapat perbedaan. Warna imoago jantan agak sedikit lebih
pucat pada sisi bawah sayap dibandingkan pada imago betina yang terang (de
Chenon, et al.,2000b).
Pupa memiliki panjang tubuh 19,56 20,52 mm. masa untuk menjadi
pupa antara 11 11,5 hari. (Kluge, 1990).
warna daun agak kehitaman dan terlihat kering. Daun ini juga tempat telur
berkoloni (Sipayung, et al.,1991).
Setelah memakan daun yang masih muda larva dapat berpindah kelompok
menjadi lebih lama, daun lebih besar disebabkan penyakit bekas gigitan larva
tersebut. Hidup berkelompok 34 koloni dan merusak epidermis dengan memakan
daun, setelah temperatur meningkat larva berhenti memakan daun
bawah
(McFadyen, 2004).