Abstrak
Bab ini akan membahas Teori Kode Bicara, yang didasarkan pada
Etnografi Komunikasi, sebagai kerangka teoritis dan metodologis untuk
melakukan kualitatif, penelitian interpretif.
Pendahuluan
Teknologi komunikasi baru seperti Web 2.0 dan Voice-over-Internetprotocol (VoIP) 1 terus meningkat pesat berpotensi untuk pengajaran yang
efektif, pelatihan, dan belajar dalam lingkungan online.
Melalui media tersebut, siswa dan guru dapat bertukar informasi baik
secara sinkron dan dari jarak jauh, dan teknologi komunikasi yang kuat
dapat memfasilitasi pembelajaran dengan identitas budaya yang beragam
yang secara fisik berada di belahan dunia lain.
Bab ini akan membahas kerangka teoritis dan metodologis Speech Codes
Theory (SCT), yang didasarkan pada Etnografi Komunikasi (EC), sebagai
sarana belajar, mengevaluasi, dan memahami komunikasi dalam seting
pendidikan online.
meskipun
berbeda
namun
terkait
dengan
etnografi
tradisional.
deskriptif
mengenai
bagaimana,
dan
pertanyaan
Ethnografi
Penelitian
deskriptif
yang
berbicara-dalam-konteks
akan
Kode bicara membuat "sebuah sistem simbol yang dibangun secara sosial
dan bermakna, tempat, dan aturan, yang berkaitan dengan perilaku
komunikasi" (Philipsen, 1997, hal. 126).
Kode bicara adalah bagian dari budaya yang lebih besar (secara
historis dikirimkan, dibangun secara sosial); mereka memberikan
kode-pengguna dengan nama agar komunikatif atau fenomena sosial
(simbol dan makna); mereka menentukan mengenai apa yang
dikomunikasikan atau fenomena sosial seperti pergi bersama-sama
(tempat); dan mereka menentukan apa yang harus / tidak dilakukan
(aturan) .
Kedua,
kode
bicara
"sistem
sumber
penafsiran"
yang
Dalam
lingkungan
pendidikan
online,
pembiacaraan
dan
SCT dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi peneliti yang
tertarik dengan pertanyaan mengenai penentuan efektivitas
komunikasi online, atau tantangan dan peluang, atau implikasinya.
SCT dapat membantu para peneliti untuk menemukan normanorma apa, aturan, dan bentuk harapan interaksi antara lawan
bicara satu sama lain, dan ini dapat menjadi bantuan besar dalam
mendiagnosis mengapa dan bagaimana komunikasi dalam situasi
tertentu dapat berhasil atau gagal.
Kesimpulan
Hal
ini
mendukung
peneliti
untuk
mengevaluasi
seting