Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sandijayaningsih
dan Misi Pembunuhan JP Coen
Dibawakan oleh :
R. Rahmat Romadon
Nurazizah
Rachmi Yamini
MK Preservasi Pengetahuan
Situs Makam
Nyimas Utari Sandijayaningsih
Objek penelitian Oral History
Biografi Narasumber
Hasnan Habib (50 tahun), lahir di Yogyakarta pada tahun 1965.
Saat ini beliau tinggal di Kp. Banjaran Pucung, Tapos, Depok. Cerita
mengenai kepahlawanan pasukan telik sandi Mataram didapatnya
melalui tokoh-tokoh sesepuh lokal setempat, antara lain : Kong
Minggu (alm), Kong Suin (alm), dan Kong Tahib (80 th). Tim kami
berhasil menemui Kong Tahib dan diperlihatkan benda pusaka
berupa keris peninggalan Mataram dari leluhurnya sebagai bukti
otentik beliau adalah keturunan pasukan telik sandi Mataram.
Cerita mengenai Nyimas Utari didapatkan beliau melalui kitab
catatan harian prajurit telik sandi Mataram warisan leluhur dari
Kong Minggu (alm) yang bertuliskan aksara Jawa. Sayang, saat
Kong Minggu wafat, kitab beserta seluruh benda pusaka
leluhurnya ikut dikuburkan bersama jenazahnya. Beruntung, kisah
ini telah dituturkan kepada beliau dan hingga kini masih terus
ditelusur dan mencoba untuk diangkat agar dapat meluruskan
sejarah serta mewariskan dan melestarikan kisah kepahlawanan
yang berharga ini kepada para generasi mendatang.
Silsilah Keluarga
Nyimas Utari Sandijayaningsih
Penyerbuan ke Batavia I
(Koloduto I) 1628
Pada tahun 1627, Bagus Wanabaya bersama
Penyerbuan ke Batavia II
(Koloduto II) 1629
Sebelum persiapan penyerbuan yang lebih besar
Penyerbuan ke Batavia II
(Koloduto II) 1629 (2)
Sepulangnya dari Turki, Bagus Wanabaya singgah
Penyerbuan ke Batavia II
(Koloduto II) 1629 (3)
Koloduto II selain melibatkan gelar perang juga
Penyerbuan ke Batavia II
(Koloduto II) 1629 (4)
Sayangnya pada
Kronologi Peristiwa
Pembunuhan JP Coen
Batavia, Juni - September 1629
Staadhuis Plein
(Kantor Gubernur Jenderal)
Oud Hollandisch Kerk
(Gereja Belanda)
Kastil Batavia
Benteng Batavia
Terbunuhnya JP Coen
(20 September 1629)
Setelah dalam kondisi mabuk dalam pesta di kastilnya, JP
Coen tidak menyadari bahwa dirinya telah diracun dengan
arsenik. JP Coen diantar oleh Nyimas Utari ke dalam
kamarnya. Di dalam kamar, JP Coen berniat memperkosa
Nyimas Utari. Perlawanan pun terjadi dan selang beberapa
waktu efek racun mulai bekerja. JP Coen seketika lumpuh.
Tanpa disadarinya, Wali Mahmudin telah berada dalam
kamar dan seketika itu pula memenggal kepala JP Coen
dengan pedang Kyai Kopek.
Setelah berhasil meloloskan diri dari dalam Kastil,
potongan kepala diserahkan kepada Tumenggung Surotani
untuk diteruskan melalui Sumedang s.d Purwokerto lalu
dipersembahkan pada Sultan Agung sebagai tanda bukti
keberhasilan misi. Potongan kepala tsb diawetkan dan
disimpan oleh pihak Keraton. Kelak setelah Sultan wafat,
potongan kepala itu ikut dikuburkan di bawah tangga
makam Sultan Agung.
Daftar Pustaka
Sumber Gambar/Foto