Anda di halaman 1dari 21

+

Kegawatdaruratan
Sistem Kardiovaskuler
Anna Andany Lestari
1420221105

+
BLS for respiratory arrest
The main focus of the BLS Primary Survey is on early CPR and
early defibrillation, if needed
Assessment

Action

Is the patient breathing?

Look for the rise and fall of the


patient's chest.

Does the patient have a pulse?

The healthcare provider can take


5-10 seconds to check for a pulse

AED

When the AED arrives, place it on


the patient and follow the prompts

Is the patient breathing NORMALLY? (small gasping breaths


are not considered normal.

If no Pulse BEGIN COMPRESSIONS at a rate of at least


100/min (minimal 10 sec pemeriksaan)

If not sure if a pulse is present, BEGIN COMPRESSIONS AT AT


LEAST 100/min

If pulse is present and breathing absent, begin ventilation at


a rate of 8-10/min using mouth to mouth or bag valve mask.

The last step, defibrillation, is part of the primary survey, but


is not required for respiratory arrest, as the patient has a
pulse for this case. Therefore the AED will advise the user "no
shock advised, continue CPR if necessary."

+
BRADIKARDIA
Denyut jantung yang kurang dari 60 kali/menit
Akan menimbulkan gejala dan tanda jika denyut jantung <50
kali/menit

Gejala :
Sesak nafas
Nyeri dada
Pusing, kesadaran
menurun
Lemah, pingsan
(sinkop)

Tanda yang dapat


terjadi meliputi :
Hipotensi atau syok
Edema paru
Akral dingin
Penurunan
produksi urine

Penyebab:
Av block derajat 2
tipe II
Av block derajat
total/derajat 3
Hipovolemia
Hipoksia
Hipokalemia
Hipoglikemia
hipotermia

+
TAKIKARDIA
Denyut jantung >100 kali/menit.
Takiaritmia yang ekstrim (>150 kali/menit) dapat menimbulkan
gejala klinis yang disebabkan oleh menurunnya curah jantung
dan meningkatnya kebutuhan oksigen miokardium

Kompleks QRS sempit ( QRS


<0,12 sec) (SVT)
Sinus tachycardia
Atrial fibrilation
Atrial flutter
Re entry nodus AV
Multifocal atrial tachycardia
(MAT)

Kompleks QRS lebar (QRS


>0,12 sec)
Ventricular tachycardia
(VT)
Ventricular fibrilation (VF)
WPW syndrome

+
1
2
4
3

+
SINDROM KORONER AKUT
Sekumpulan keluhan dan tanda klinis yang sesuai dengan iskemia
miokard akut.
Angina pectoris tidak
stabil

Infark miokard dengan


non-ST elevasi

Infark miokard dengan ST


elevasi

Kematian jantung
mendadak

+Hipotensi, Syok, dan Edema Paru Akut


Hipotensi (sistole dibawah 100 mmHg) menentukan tanda
penurunan perfusi jaringan kegagalan perfusi jaringan

Syok adalah kumpulan gejala akibat perfusi seluler tidak mencukupi


dan asupan O2 tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik yang
dapat disebabkan oleh beberapa hal dengan gambaran klinis yang
bervariasi
Edema paru akut adalah timbunan cairan di pembuluh darah dan
parenkim paru yang pada sebagian besar kasus disebabkan oleh
gagal jantung akut

SYOK
SYOK KARDIOGENIK
Syok primer disbabkan
gangguan kinerja jantung :

a)Kemampuan sel miokard


untuk memompa dengan cara
memanjang pada diastole dan
memendek pada saat sistole
b)Volume darah dan tekanan
yang dialami ventrikel pada
fase akhir pengisian (preload)
c)Tahanan yang harus dilawan
ventrikel untuk pengosongan
(afterload)
d)Frekuensi kontraksi

SYOK HIPOVOLEMIK
Penyebab paling sering syok
Akibat kekurangan cairan absolut

SYOK DISTRIBUTIF
Total cairan tubuh tidak
berkurang, tapi volume
intravaskular relatif tidak
seimbang dengan kapasitas
vaskular
OBSTRUKSI ALIRAN
Ex emboli paru, tamponade,
stenosis katup

+
Tanda & gejala syok

Peningkatan tahanan vaskuler perifer : kulit pucat dingin,


oliguria

Tonus saraf aderenergik meningkat menyebabkan takikardi


untuk meningkatkan curah jantung, keringat banyak, cemas,
mual, muntah, diare.

Hipoperfusi organ vital berupa iskemia miokardium ditandai


nyeri dada, sesak nafas, insufisiensi serebral ditandai perubahan
status mental.

Syok kardiogenik hipoperfusi, tekanan darah sistole


<90mmHg, tekanan arteri rata rata turun lebih dari 30 mmHg,
produksi urin <0,5ml/kgBB/jam, nadi >100 kali/menit, kongesti
organ, low output syndrome dan syok

+
Tanda & gejala Edema Paru
Akut

Sesak terutama saat aktifitas

Batuk dengan riak berbuih kemerahan

Sesak bila berbaring disertai kardiomegali

Iktus bergeserke lateral

Bradi-takiaritmia

Gallop

Ronki basah basal bilateral paru

Wheezing

Ro : batwing appearance

+
THE CARDIOVASCULAR TRIAD
RATE PROBLEM

PUMP PROBLEM

VOLUME-VASCULAR
RESISTANCE
PROBLEM

Bradikardi
Sinus bradikardia
2nd AV-block
3rd AV-block
Pacemaker failure

Primary
Myocard infarc
Cardiomyopathy
Myocarditis
Chordae rupture
Acute papillary
muscle dysfunction
Acute aortic
insufficiency

Volume loss
Hemorrhage
G.I loss
Renal loss
Insensible loss
Adrenal insufficiency
(aldosterone)

Takikardia
Atrial flutter
Atrial fibrillation
PSVT
Ventricular
Tachycardia

Secondary
Drug induced
Cardiac tamponade
Pulmonary embolus
Myxoma
Superior vena cava
syndrome

Vascular Resistance
(vasodilatedredistribution)
CNS injury
Spinal injury
Sepsis

Penutup
Awali semua kasus
meliputi 4 triad

1. A-B-C (airway breathing circulation)


2. O2 , iv line, monitor (O-I-M)
3. Nadi / pernafasan / tekanan darah
4. Adakah masalah irama/ pompa /
volume

Pengobatan
hipotensi tidak
hanya dipandang
melalui TD

1. Keadaan umum
2. Gangguan kesadaran
3. Perfusi perifer pada ujung
esktremitas
4. Pengisian kapiler
5. Gejala syok
6. Produksi urine

TRIAD
CARDIOVASCULA
R

1. Irama
2. Pompa
3. Volume resistensi pembuluh
darah

Mengenal
masalah irama
dan putuskan
sikap terhadap

1. Bradikardia
2. Takikardia

Pompa

1. Primer
2. Sekunder

Volume

1. Absolut
2. Relatif

3 perencanaan tatalaksana :
Coba koreksi irama sebelum beralih ke pompa dan volume
Jika paru bersih dan tidak trampak masalah pompa, berikan cairan
sebelum memberi obat inotropik dan vasopresor
Putuskan inotropik untuk masalah pompa dan vasopresor untuk sistem
vaskular

Anda mungkin juga menyukai