Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A
T
I
S
O
K
VIS
Rheologi
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan
logos. Rheo berarti mengalir dan logos berarti ilmu.
Jadi, rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
aliran zat cair dan deformasi zat padat.
Viskositas
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari
suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas,
semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas
dinyatakan dalam simbol .
Gambar 1. Viskositas
Satuan sistem internasional (SI) untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 = pa.S (pascal
sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas adalah
dyne.Sec/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1 cp =
1/1000 p.
1 poise
= 1 dyne. S/cm2
Dinamik
2.Viskositas
Kinematik
3.Viskositas
Konsep Viskositas
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki
tingkat kekentalan yang berbeda.
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya
air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit
mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu, dan lain-lain.
1. Sistem Newton
Makin besar viskositas suatu cairan,
akan makin besar pula gaya persatuan
luas (shearing stress) yang diperlukan
untuk menghasilkan suatu rate of shear
tertentu. Oleh karena itu, rate of shear
harus berbanding langsung dengan
shearing stress.
Viskositas kinetis
F'
dv
.
A
dr
F
G
Rate of shear
G
dv
= Perbedaan kecepatan
dr
jarak yang sangat kecil.
Shearing stress
F
F=
' Gaya
aliran.
Contoh soal :
Dengan viskometer Ostwald, didapat viskositas aseton 0,313 cp pada 25 0C. Kerapatan aseton (250C)
= 0,788 g/cm3. Berapa viskositas kinematis aseton? Jika diketahui viskositas air (25 0C) = 0,8904 cp.
Berapa viskositas aseton relative terhadap air pada 25 0C?
Penyelesaian:
Diketahui:
aseton = 0,313 cp = 0,313x10-2 poise = 3,13x10-3 poise
T
= 250C
aseton
= 0,788 gr/cm3
air
= 0,8904 cp
Ditanya:
-Viskositas kinetis aseton
-Viskositas relative terhadap air
Jawab:
=
= 0,397x10-2 = 3,97x10-3 stok
= 0,397
= 0,351
a.
Aliran Plastis
U
Contoh soal :
Suatu bahan plastis diketahui mempunyai yield value 5200
dyne cm-2. Pada shearing stress di atas yield value, F ditemukan
meningkat secara linear dengan meningkatnya G. Jika rate of shear
150 dt-1 pada saat F = 8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis
sampel tersebut !
F f
G
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 5200 dyne . cm-2
G = 150 dt-1
F= 8000 dyne. cm-2
Ditanya: U ?
Jawab:
=
= 18,67 dyne .
detik/cm2
b. Aliran Pseudoplastis
Viskositas berkurang dengan meningkatnya rate of
shear (cairan menjadi encer)
c. Aliran dilatan
d. Aliran Thiksotropi
Macam-macam Viskometer
1. Viskometer kapiler
2. Viskometer bola jatuh
Sistem Newton
1. Viskometer kapiler
1
1 t1
2 2 t2
Contoh soal :
Jika waktu yang dibutuhkan aseton untuk mengalir antara
kedua tanda pada viskometer Ostwald adalah 45 detik, untuk
air adalah 100 detik (250C).Diketahui kerapatan aseton 0,788
Penyelesaian:
Diketahui:
t aseton
= 45 detik
t air = 100 detik
T
= 250C = 298 K
aseton
= 0,788 gram.cm-3
air
= 0,997 gram.cm-3
air
= 0,8904 cps
Ditanya: aseton ?
Jawab :
=
=
= 0,3167 cps
t ( Sb S f ) B
Dimana :
t : waktu (lamanya bola jatuh)
Sb :Gravitasi jenis dari bola
Sf :Gravitasi jenis dari cairan
B :Konstanta bola
Viskometer Stormer
Untuk aliran newton
Kv
Viskometer Couette,
misalnya : visk. Mac Michael Mangkuk yang berputar
Viskometer Searle,
misalnya : visk. Rotovisco, visk. Stormer Rotor yang berputar
w
v
U Kv
w wf
v
Dimana :
Dimana :
Kv: Konstantaalat
W : beratbeban
dalamgram
V : rpm
Yield value
f K f wf
K f Kv x
Dimana :
Rc: jari-jarimangkok
Rb: jari-jari rotor
2
1
x
60 2,303 log ( Rc
Rb
Contohsoal :
a.Suatu sampel gel dianalisis dengan viscometer Stormer yang dimodifikasi. Berat w sebesar 450
gram menghasilkan kecepatan rotor v 350 rpm. Suatu seri kecepatan diperoleh dengan
menggunakan berat pengendali lainnya, diperoleh suatu rheogram aliran plastis. Intersep yield
value wf diperoleh dengan mengekstrapolasi kurva tersebut terhadap sumbu shearing stress di
mana v = 0, wf = 225 gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0. Berapakah vikositas plastis
dan yield value sampel tersebut?
b.Dalam mengkalibrasi mangkuk dan rotor dibunakan kombinasi dari suatu viskometer Stormer,
suatu minyak Newton dengan viskositas 200.0 poise pada 2 0C. Dengan beban 1600 g pada
pengait beban, rotor berputar pada 400 rpm. Hitung konstanta alat Kv?
c.Data berikut dikumpulkan pada waktu alat suatu sampel petrolatum putih dianalisis dalam
viskometer stomer: w = 1800 g; wf = 1420 g; v = 500 rpm dan Kv = 50. Berapakah viskositas
plastis dalam sampel ini?
Penyelesaian:
a. Diketahui:
W
V
= 450 gram
= 350 rpm
Wf
= 225 gram
Kv
= 52
Kf
= 20
= Kf . Wf
= 20 . 225 gram
= 4500 gram
b. Diketahui:
W
V
Ditanya :
Jawab:
Ditanya:
-U
-f
= kv .
=
= Kv
=
52 .
=52.
kv
Jawab:
U
=
= 50
= 200 poise
= 1600 gr
= 400 rpm
Kv ?
c. Diketahui:
Kv
= 50
= 1800 gr
Wf
= 1420 gr
= 500 rpm
Ditanya: U ?
Jawab:
U
= kv .
= 50 .
= 50 .
dimana :
C = konstanta alat
T = puntiran (torque)
V = rpm
T Tf
v
f C f x Tf
Contoh soal:
a.Untuk menentukan viskositas suatu minyak Newton digunakan viscometer Kerucut lempeng
Ferranti-Shirley. Puntiran (torque) T, yang terbaca pada alat tersebut adalah 120 pada 55 rpm.
Konstanta alat C = 1,168, karena digunakan kerucut besar. Hitung viskositas dari minyak
tersebut?
b.Suatu emulsi minyak mineral o/w ternyata menunjukkan aliran plastis ketika dianalisis dalam
viscometer kerucut lempeng. Hitung viscometer plastis dari emulsi tersebut dengan
menggunakan data berikut: puntiran (Torque) T = 110 pada 200 rpm danTf = 25 pada 0 rpm, C
= 1,168.
c.Hitung yield value f untuk emulsi pada bagian (b). Yield value tersebut didapat dengan
menggunakan persamaan f = 0,122 x Tf jika digunakan kerucut besar dalam viscometer
Kerucut lempeng Ferranti-Shirley.
Penyelesaian:
a. Diketahui:
T
V
C
b. Diketahui:
c. Diketahui:
= 120
= 110
= 55
= 200 rpm
Tf
Tf
= 25
= 1,168
= 1,168
Ditanya: ?
Jawab:
= 1,168 . 2,1818
= 2,5483 poise
= 25
Ditanya: f ?
Jawab:
f
= 0,122 x 25 = 3,05
Ditanya: C ?
Jawab:
= 1,168 .
= 0,122 x Tf
C.
= 1,168 .
1.
2.
3.
4.
Cairan
Semi solid
Padatan
Pemprosesan