sebagai
pada
perairan
baik
buruknya
kondisi
salah
satu
bahan
baku
dalam
aktivitas
industri.
Sedikitnya
tujuh
Chevron
yang
bergerak
dibidang
industri
yang
Sarana
Sawitindo,
Salar
banyaknya
yang
absorbtion Spechtrofotometer).
aktivitas
PT.
industri
kehidupan
efeknya
mudah
lingkungan
sulit
dapat
organisme tersebut
organisme,
terakumulasi
terurai
maupun
dalam
(dihilangkan),
(Sutamihardja, 1982
ini
untuk
PEMBAHASAN
Dumai dipengaruhi dua musim yaitu
musim kering/kemarau dari bulan Maret
Agustus dan musim hujan dari September Februari dengan curah hujan 75-150 mm/bulan
kadar
endapan
karena
mengikuti arus.
logam
logam
timbal
berat
Pb
berat
dalam
yang
dalam
sedimen
ada
sedimen
di
air
tidak
Tabel 1. Kadar Rata-Rata Logam Berat Pb Dalam Air Laut, Sedimen Dan Lokan (Geloina
coaxans) Di Perairan Dumai Pada Setiap Stasiun.
Stasiun
Air Laut
1,7
1,9
1,8
I. Ds. Purnama
II. Kws. Industri
III. Ds. Puak Mundam
Rata-rata
Baku Mutu
1,8
64,2
20,3
0,008*
10 70**
2***
Surat
Keputusan
Pengawasan
Obat
Direktorat
dan
Jenderal
Makanan,
berat
timbal
tersebut
tentunya
sudah
sebagai
bisa
dikatakan
mengkonsumsinya
bagi
manusia
Lokan.
Hal
kadar
logam
berat
kadmium
besar.
(Geloina
Dari
warga
aktivitas
pengumpulan
hasil
wawancara
Lokan
dengan
dapat
pada Lokan
konsumsi dari
global.
Ini
sebagai
Patra
Dock,
karena
kadmium
(Cd)
lapisan
proteksi
atau
dekorasi
Tabel 2. Kadar Rata-Rata Logam Berat Cd dalam Air Laut, Sedimen dan Lokan (Geloina
coaxans) Di Perairan Dumai Pada Setiap Stasiun.
Stasiun
I. Ds. Purnama
II. Kaw. Industri
III. Ds. Puak mundam
Rata-rata
Baku Mutu
Sedimen
3,3
3,6
0,4
4,5
0,8
0,45
3,3
1,2
0,001*
1 2**
1***
Surat
Kesehatan
ditetapkan.
Keputusan
Republik
telah ditetapkan.
Tembaga
(Cu)
Direktorat
Indonesia
Jenderal
Nomor
dibutuhkan
sebagai
menyebabkan
tuberculosis.(http://72.14.235.104/search?q=ca
che:twLXoZWi_uEJ:tumoutou.net/702_07134/
marganof.pdf+keracunan+tembaga&hl=id&gl=
id&ct=clnk&cd=1).
penyakit
Tabel 3. Kadar Rata-rata logam Berat Cu Dalam Air laut, Sedimen dan
coaxans) di perairan Dumai pada Setiap Stasiun
Stasiun
I. Ds. Purnama
II. Kaw. Industri
III. Ds. Puak Mundam
Rata-rata
Baku Mutu
Air laut
0,3
0,5
0,5
0,4
0.008*
anemia
dan
Lokan (Geloina
industri.
Penelitian
terdahulu
Tabel 4. Kadar rata-rata logam berat Zn dalam air laut, Sedimen dan Lokan (Geloina coaxans) di perairan
Dumai pada Setiap stasiun.
Stasiun
I. Ds. Purnama
II. Kaw. Industri
III.Ds. Puak Mundam
Rata-rata
Baku Mutu
Air Laut
0,2
0,6
0,6
0,5
0,05*
126,4
100***
(Zn)
akan
menyebabkan
gangguan
pertumbuhan
terhadap infeksi.
dengan
berbagai
banyak
dalam
tubuh
lokan
masih
telah
istilah
macam
membantu
pengkaratan
kondisi
menjelaskan
merupakan
lingkungan.
mengenai
pencemaran
udara,
suhu,
produksinya dan
KOnsentrasi (ppm )
1.7
1.9
1.8
1.5
1
0.5
0.3
0.5
0.4
0.3
0.6 0.6
0.5 0.5
0.2
0
Pb
Cd
Ds. Purnama
Loga m Be ra t
Cu
Kws. Industri
Zn
Puak Mundam
Gambar 1. Histogram Logam Berat Pb, Cd, Cu dan Zn Dalam Air laut Disetiap Stasiun
(Pb), kadmium
berasal
menimbulkan
Konsentrasi (PP M )
dari
tanah
longsor,
erosi
pendangkalan,
120
dan
karena
102.6
100
80
68.4
60.563.7
58.463.5
60
40
20
Cd
Cu
0
Pb
Zn
Loga m Be ra t
Ds. Purnama
Kws. Industri
Puak Mundam
Gambar 2. Histogram Logam Berat Pb, Cd, Cu dan Zn Dalam Sedimen Disetiap Stasiun
diperkirakan
karena
ketersediaan
pengaruh
terhadap
proses
Konsentrasi (ppm )
202.6
200
150
103.7
100
50
72.9
8.5
33.3
19.1
Pb
Cd
Ds. Purnama
1.3
25.6
12.7
Cu
Loga m Be ra t
Kws. Industri
Zn
Puak Mundam
Gambar 3. Histogram Logam Berat Pb, Cd, Cu dan Zn Dalam Lokan (Geloina coaxans) Disetiap Stasiun
Suhu ( C)
30,0
30,2
30,1
30,1
Alami
I. Desa Purnama
II. Kawasan Industri
III. Puak Mundam
Rata-rata
Baku Mutu*)
Parameter
pH
8,0
7,8
8,2
8
6-9
Salinitas ()
30.1
30,4
30,5
30,3
Alami
KESIMPULAN
3,3
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
(Cd/Kadmium),
(Cu/Tembaga)
dan
2,7
126,4
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi
Mahluk Hidup UI-Press. Indonesia. 140
Hal.
Martaningtyas, D. 2004. Bahaya Cemaran
Logam Berat Rubrik Cakrawala.
http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0704/29/cakrawala/ind
ex.htm. (15/01/07, 4.42 PM)
Dojlido, R.J and G.A. Beast.1993. Chemistry Of
Water
And Water Polution. Ellis
Harwood Ltd.
Effendi, H. 2000. Telaahan Kualitas Air Bagi
Pengelolaan
Sumberdaya
dan
Lingkungan
Perairan.
Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 259 hal.
Fajri, N., 2004.Bahan Buku Kuliah Toksikologi
Lingkungan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Universitas Riau. 31
Halaman (tidak diterbitkan).
Hutagalung, H.P.1991. Pencemaran Laut oleh
Logam Berat. Hal 45 59. Dalam D. H.
KUNARSO dan Ruyitno (eds). Status
Pencemaran Laut di Indonesia dan
Tekhnik Pemantauannya. PPPO LIPI.
Jakarta.
Romimohtarto,
K.
2000.
Pengantar
Pencemaran Laut. Hal 1-13. Kursus
Pemantauan
Pencemaran
Lau.
Kerjasama UNESCO/UNDP. PPPO
LIPI dan UNRI. 7-16 hal. Januari
1993. Puslit Universitas Riau.
Pekanbaru. 13 hal (tidak diterbitkan).
10