Anda di halaman 1dari 13

Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas
Indonesia
Student Log Book
NABILLA PUTERI TRISIRA
1406528522
IKGD 5

Nama Mahasiswa
Nama Fasilitator
Tanggal / Jam Diskusi

Diskusi Kelompok I Skenario


: Nabilla Puteri Trisira
: Dr. drg. Tut Wuri Andajani, M. Biomed
: 9 Pebruari 2015 / 09.00-09.55 WIB

Pada DK1 yang diharapkan :


1. Identifikasi Istilah yang belum diketahui :
Lekuk
Alur
Tonjolan
Gigi tetap
Gigi sulung
Material
Struktur
Komposisi
Radiologi
Prinsip pemeriksaan

2. Rumusan Masalah
Sebutkan istilah-istilah pada gigi tetap!
Sebutkan istilah-istilah pada gigi sulung!
Sebutkan dan jelaskan material yang digunakan di kedokteran gigi
Bagaimana prinsip-prinsip pemeriksaan radiografis?

3. Analisis Masalah

4. Menyusun Pokok Bahasan berdasarkan Prior Knowledge


Dalam kedokteran gigi, perlu mempelajari berbagai istilah anatomi, morfologi, erupsi
gigi, dan material yang akan digunakan, serta prinsip-prinsip pemeriksaan radiografis

5. Menyusun topik dan sasaran belajar scenario


1. Mengetahui Dental Anatomi yang meliputi :
a. Istilah dalam dental anatomi (gigi sulung dan gigi tetap)
b. Morfologi gigi tetap dan gigi sulung
c. Anatomi dan morfologi pulpa gigi
d. Urutan erupsi gigi tetap dan gigi sulung
2. Mengetahui klasifikasi dari material kedokteran gigi :
a. Komposisi dan struktur material preventif
b. Komposisi dan struktur material restorasi
c. Komposisi dan struktur material rehabilitasi
d. Komposisi dan struktur material penunjang
3. Menjelaskan prinsip dasar pemeriksaan radiografik dan kaidah interpretasi
radiografik yang benar

MANDIR
MANDIRI
BELAKANG
:
1.LATAR
SUMBER
PEMBELAJARAN
: JURNAL

JUDUL

PENULIS

VOL/EDISI :
TUJUAN PENELITIAN :
METODE :

KESIMPULAN :

DISKUSI:

2. SUMBER PEMBELAJARAN : NARASUMBER

DAFTAR PERTANYAAN :

HASIL DISKUSI :

Hal baru yang perlu penelusuran lanjut :

Nama dan tanda tangan Narasumber:

Tanggal Diskusi :

3. SUMBER PEMBELAJARAN : TEXT BOOK


JUDUL

PENULIS

CATATAN:

Kesimpulan :

4. SUMBER PEMBELAJARAN : LABORATORIUM, HASIL SURVEY

Laboratorium
Catatan:

Hasil Survey
Catatan:

5. SUMBER PEMBELAJARAN : INTERNET


Website

: repository.unhas.ac.id

Judul

: Anatomi dan Fisiologi Pulpa Gigi Sulung dan Gigi Permanen

Catatan

Pulpa gigi merupakan struktur jaringan lunak hidup yang terletak dalam
kamar pulpa dan saluran akar gigi sulung dan gigi permanen. Pulpa gigi berasal
dari jaringan mesenkim dan mempunyai banyak fungsi. Fungsi permulaan dari
pulpa gigi ialah untuk meletakkan dentin yang membentuk struktur dasar gigi,
menentukan morfologinya secara umum, dan memberikan kekuatan dan
kekerasan mekanis. Sistem sensori yang kompleks dari pulpa gigi ialah
mengontrol peredaran darah dan sensasi rasa sakit.
Anatomi Gigi Sulung dan Permanen Muda

Gambar 1. Anatomi Gigi


Sumber: http://www.@StudioDentaire2011/585St-Charles#230,Vaudreul Dorion.QC,J7V8P9,450-510-1717,CE.html

Gigi-gigi sulung berbeda morfologinya dengan gigi permanen penggantinya, baik


ukuran maupun bentuknya. Mahkota gigi sulung lebih cembung dan lebih pendek,
serta jauh lebih kecil di bagian cementoenamel junction (CEJ) dibandingkan gigi
permanen. Molar sulung mempunyai akar kecil dan runcing, yang datar di mesiodistal
dan saluran akar seperti pita.
Dentin dan enamel gigi sulung lebih tipis sedangkan kandungan mineral pada
gigi sulung dan permanen hampir sama. Enamel gigi sulung hanya setengah tebal
email gigi permanen. Warna gigi sulung lebih terang. Tanduk pulpa bagian mesial
mendekati oklusal, lebih tinggi dari pada gigi permanen. Ruang pulpa lebih besar
dan tanduk pulpanya lebih dekat dengan permukaan luar gigi dibandingkan gigi
permanen. Ruang pulpa gigi molar bawah lebih besar daripada gigi molar atas pada
gigi sulung.
Pulpa gigi sulung menua sama seperti pulpa gigi permanen, dengan demikian
saluran akar molar sulung pada usia tiga tahun terlihat sangat luas pada gambaran
radiografik, sementara pada usia delapan tahun pada anak yang sama terlihat sangat
kecil atau hilang. Selain itu, pulpa gigi sulung mampu mengadakan
perubahan fisiologi dan patologi seperti gigi permanen misalnya pembentukan dentin
sekunder, batu pulpa, resorbsi interna, dan kalsifikasi.
Akar gigi sulung lebih panjang dan lebih tipis dalam arah mesiodistal dari
pada gigi permanen penggantinya. Akar gigi molar sulung menyebar untuk
memungkinkan perkembangan premolar di bawahnya. Retensi akar molar sulung
setelah resorbsi fisiologi atau pencabutan biasanya disebabkan oleh akar sempit dan
bengkok. Akar gigi-gigi anterior pada gigi sulung lebih sempit pada bagian
mesiodistal dibandingkan gigi permanen. Akar gigi-gigi posterior pada gigi sulung
lebih ramping. Pulpa gigi molar sulung mengikuti alur yang pipih, berbelit dan
bercabang. Daerah kontak diantara gigi-gigi molar sulung lebih luas, lebih rata dan
terletak lebih jauh ke arah gingiva dari pada kontak antara molar permanen.

Gigi sulung

Gigi permanen

Gambar 2. Perbandingan anatomi gigi sulung dan permanen


Sumber: http://www.pdi705_slide_restorasi_gigi_anak1_1-pdf.

1. Insisivus Rahang Bawah


Dari 20 gigi sulung, yang pertama erupsi adalah gigi insisivus sentral rahang
bawah, biasanya pada usia enam sampai delapan bulan. Insisivus lateral secara
keseluruhan lebih panjang namun lebih kecil daripada insisivus sentral. Saluran
pulpa mengikuti bentuk topografinya.
2. Insisivus Rahang Atas
Gigi insisivus sentral dan lateral sulung rahang atas erupsi pada umur 10
bulan. Insisivus sentral rahang atas memiliki dimensi mesiodistal yang besar dari
ketinggian mahkota. Sama dengan insisivus bawah, insisivus sentral rahang atas juga
memiliki permukaan labial yang datar. Cingulum lingualis terlihat jelas. Akarnya
berbentuk kerucut dengan panjang sekitar dua kali lebih tinggi mahkota. Gigi
insisivus sentral memiliki dua atau tiga proyeksi kecil tanduk pulpa, dimana tanduk
pulpa mesial yang paling menonjol. Gigi insisivus sulung umumnya lebih kerucut,
baik mahkota maupun akarnya, dan ruang pulpanya juga lebih kecil.
3. Molar Pertama Rahang Atas

Gigi-gigi molar sulung biasanya erupsi pada usia 16 bulan. Molar pertama
sulung terlihat seperti gigi premolar. Cuspnya ada tiga, masing-masing pada bagian
mesiobukal, distobukal, dan satu pada permukaan lingual atau palatal. Akarnya juga
ada tiga, masing-masing satu di bawah setiap ujung cusp. Ciri khas dari semua gigi
molar sulung tersebut adalah pencabangan dari akar dimulai di cementoenamel
junction (CEJ). Sedangkan pada molar permanen tidak jelas. Garis servikal bagian
bukal sangat menonjol. Tanduk pulpa sesuai dengan masing-masing cusp, dan tanduk
pulpa mesiobukal yang paling menonjol.
4. Molar Pertama Rahang Bawah
Gigi molar sulung rahang bawah mempunyai empat cusp, dua pada bagian
bukal dan dua pada bagian lingual. Cusp mesiolingual dan mesiobukal hampir bersatu
sehingga permukaannya agak sempit. Enamel ridge sangat menonjol, dan membagi
permukaan oklusal. Akar molar sulung bawah memiliki empat tanduk pulpa dan dua
akar, yaitu pada aspek mesial dan distal.
5. Kaninus Sulung
Gigi kaninus biasanya erupsi pada umur 20 bulan. Kaninus atas lebih panjang
dan tajam. Marginal ridge pada gigi kaninus sulung kurang menonjol, tetapi
singulumnya lebih menonjol. Akarnya ramping, dengan panjang hampir tiga kali
panjang mahkota. Ruang pulpanya seperti gigi insisivus, mengikuti kontur umum
gigi. Gigi kaninus sulung rahang bawah lebih sempit dan panjang, jauh lebih kecil
daripada kaninus atas. Marjinal ridge bagian distal jauh lebih rendah dari bagian
mesial. Panjang akar kaninus bawah dua kali panjang mahkota. Ruang pulpa
mengikuti bentuk gigi secara umum.

6. Molar Kedua Sulung Rahang Atas

Gigi molar kedua sulung merupakan gigi yang terakhir erupsi, yaitu pada
usia 28 bulan. Molar kedua sulung rahang atas menyerupai molar pertama
permanen rahang atas dari penampilannya, tetapi lebih kecil. Ada empat cusp, dua
di bagian bukal dan dua di bagian lingual. Seringkali ada cusp kelima, yang
disebut cusp Carabelli. Gigi ini berbentuk belah ketupat dan mempunyai tiga
akar. Ridge oblique menghubungkan cusp distolingual dengan cusp mesiolingual.
Terdapat lima atau bahkan empat tanduk pulpa. Tanduk pulpa mesiobukal
paling besar dan paling dekat dengan DEJ.
7. Molar Kedua Sulung Rahang Bawah
Molar kedua sulung rahang bawah juga hampir sama dengan gigi molar
pertama permanen rahang bawah, tapi ukurannya lebih kecil. Ada lima cusp, tiga
di permukaan bukal dan dua dibagian lingual. Akar gigi molar kedua sulung
rahang bawah ada dua yaitu, akar mesial dan distal yang keduanya sangat sempit
tapi luas dibagian bukolingual. Ada lima tanduk pulpa yang sesuai dengan lima
cusp.
Morfologi gigi sulung menyebabkan resiko karies yang besar. Hal ini
disebabkan karena enamelnya lebih tipis, sehingga karies gigi lebih aktif pada gigi
sulung, secara proporsional dentinnya sangat tipis sehingga karies berkembang ke
jaringan pulpa lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai