Anda di halaman 1dari 10

ULCUS DM

LIKA PUTRI HANDINI


ANINDITA MUSLIMAH
NURUL VISTA HIDAYATI

Definisi
kelainan pada tungkai bawah yang merupakan

komplikasi kronik yang paling sering pada penderita


diabetes mellitus

Patofisiologi

Distribusi
Distribusi tempat terjadinya kaki diabetik secara

anatomik:

50% ulkus pada ibu jari


30% pada ujung plantar metatarsal
10 15% pada dorsum kaki
5 10% pada pergelangan kaki
Lebih dari 10% adalah ulkus multipel

Klasifikasi
Kaki Diabetik Menurut Wagner kaki diabetik dibagi

menjadi:

Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai


dengan pembentukan kalus claw
Derajat I : ulkus superfisial terbatas pada kulit
Derajat II : ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang
Derajat III : abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis
Derajat IV : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan
atau tanpa selullitis
Derajat V : gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah

Berdasarkan pembagian Wagner, maka tindakan

pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan


sebagai berikut :
1. Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak
ada
2. Derajat I-IV : pengelolaan medik dan tindakan
bedah minor
3. Derajat V : tindakan bedah minor, bila gagal
dilanjutkan dengan tindakan bedah mayor seperti
amputasi diatas lutut atau amputasi bawah lutut.

Penatalaksanaan
Drainase dan debridemen
Drainase adalah tindakan melakukan sayatan seluas jaringan
phelgmon atau abses. Prosedur pembedahan ini sangat penting
khususnya pada infeksi dalam di daerah permukaan plantar kaki,
dimana infeksi menyebar melalui selubung tendon dari otot-otot
flexor yang terletak di kompartemen antara fasia superfisialis dan
arkus kaki. Sehingga jika terjadi iskemia atau jaringan nekrosis pada
daerah ini, perlu dilakukan drainase dengan membuka fasia
plantaris.
Debridement melibatkan eksisi jaringan nekrosis dan debris sampai
jaringan normal muncul, sehingga memungkinkan terjadinya
penyembuhan luka dan menghilangkan sumber patogen. Prinsip dari
debridement ini adalah membuang jaringan yang mati, sambil
menjaga jaringan yang masih layak sebanyak mungkin.

Negative Pressure Wound Therapy (NPWT)


Terapi adjuvant noninvasif yang menggunakan kontrol

tekanan negatif menggunakan Vacum assisted closure


device (VAC) untuk membantu penyembuhan luka
dengan menghilangkan cairan yang dihasilkan dari
luka terbuka melalui sealed dressing dan tube yang
disambungkan dengan kontainer penampung.

NPWT memberikan tekanan subatmosfer secara

intermiten atau terus-terusan dengan tekanan sebesar


50-175 mmHg.9
NPWT paling bagus dilakukan pada ulkus pada stage III
dan IV dengan inadekuat atau jaringan granulasi yang
buruk serta banyak terdapat eksudat.
NPWT bisa digunakan pada luka kronik yang ukurannya
berkurang tidak lebih dari 30% setelah empat minggu
dilakukannya debridement, atau pada luka dengan cairan
eksudat yang banyak, yang tidak bisa ditatalaksana
secara efektif hanya dengan mengganti perban.

Anda mungkin juga menyukai