Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dimana
seseorang memiliki kadar gula darah yang tinggi, baik karena produksi insulin
yang tidak adekuat atau karena sel yang dimiliki tubuh tidak merespon insulin
seperti pada seharusnya atau keduanya (Diabetes Care, 2014). Baik DM tipe 1
maupun tipe 2, merupakan faktor resiko utama pada penyakit jantung koroner
(PJK), penyakit vaskular perifer, dan stroke. Data dari studi global menunjukan
bahwa jumlah penderita DM pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang, dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Pada tahun 2006,
terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di Asia Tenggara.
Seiring berjalannya waktu pemahaman tentang aterosklerosis meningkat,
begitu juga dengan orang orang yang berpotensi memiliki penyakit
aterosklerosis.

Hal ini terjadi karena peningkatan obesitias, diabetes, dan

hipertensi yang bersamaan dengan penurunan aktivitas olahraga dan keinginan


untuk memakan makanan cepat saji.
Hiperkolesterolemia merupakan kondisi yang sangat erat hubungannya
dengan aterosklerosis. Salah satu jenis partikel yang mempunyai peranan utama
dalam aterosklerosis adalah Low Density Lipoprotein (LDL). LDL ini sendiri
berfungsi untuk membawa kolesterol ke berbagai tempat termasuk arteri. Salah
satu sindroma metabolik yang memiliki hubungan positif dengan oksidasi LDL
adalah hipertensi.

Meningkatnya kadar LDL pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 dapat


meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi. Penderita diabetik hipertensi
lebih sering menderita penyakit kardiovaskular dibanding diabetik normotensi.
Penderita diabetik hipertensi memiliki mortalitas yang lebih tinggi sekitar 2-3 kali
dibandingkan dengan penderita diabetik normotensi (Yuliani,2014). Seseorang
yang memiliki faktor-faktor risiko seperti merokok, diabetes dan hipertensi juga
dapat meningkatkan risiko dirinya mengalami ateroskelrosis.
Hasil penelitian Cooper menyebutkan bahwa laki laki memiliki
kecenderungan yang lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner
dibandingkan perempuan. Pada perempuan kadar LDL meningkat lebih cepat
tetapi diimbangi dengan peningkatan kadar High Density Lipoprotein (HDL),
sedangkan pada pria peningkatan kadar LDL cenderung meningkat dengan kadar
HDL yang konstan.
Oleh karena uraian di atas, peneliti merasa perlu melakukan penelitian
untuk mengetahui perbandingan kadar LDL pada pasien DM tipe 2 yang disertai
dengan atau tanpa hipertensi.

1.2. Rumusan masalah


Apakah terdapat perbedaan kadar kolesterol LDL pada DM tipe 2 dengan
hipertensi dibandingkan dengan DM tipe 2 non hipertensi?

1.3. Tujuan penelitian


Untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol LDL pada DM tipe 2
dengan hipertensi dibandingkan dengan DM tipe 2 non hipertensi.

1.4. Manfaat Penelitian


Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat :
a. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
pencegahan

dislipidemia

pada

penatalaksanaan

Diabetes

Mellitus

mengingat mortalitas tertinggi pada PJK adalah pasien dengan Diabetes


Mellitus.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan
pentingnya pemeriksaan laboratorium selain pemeriksaan kadar gula
dalam darah, seperti pemeriksaan kadar kolesterol pada Diabetes Mellitus.

Anda mungkin juga menyukai