Irene .K

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

26 Juli 2008

Royal Academy of Music, London


Jangan tegang, jangan gugup, jangan sampai kaku
Jangan tegang, jangan gugup, jangan sampai kaku
Jangan tegang, jangan gugup, jangan sa
Irene Katherine! Irene langsung menoleh kearah wanita yang memanggilnya tadi.
Oh, shit gumamnya pelan.
Irene bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan gugup mendatangi wanita
tersebut
Lewat sini wanita itu mengarahkan tangannya kesebuah pintu slide otomatis
sambil tersenyum ramah.
Good luck, dear bisik wanita itu sambil menepuk pundak Irene pelan
Terima kasih, er
Alice ucap wanita tersebut dengan ramah
Terima kasih, Alice! Irene membalas senyumannya lalu bergegas berjalan kearah
pintu slide otomatis tersebut.
Ia menghembuskan nafas panjang, Jika aku berekspektasi terlalu tinggi, maka aku
harus siap jatuh terlalu dalam karna ekspektasiku sendiri. Fokuskan pikiranmu ke
pertanyaannya, Irene
Pintu slide terbuka dan Irene memasuki ruangan tersebut sambil berusaha untuk
menenangkan diri.
Ruangan itu cukup besar dengan dinding bercat putih serta kaca besar disebelah
kirinya dan meja juri ada disebelah kanannya.
Didepan meja juri terdapat sebuah digital piano Roland RD 800 yang terlihat seperti
malaikat pencabut nyawa dimata Irene, karna, jika ia tak sengaja menekan tuts
yang tidak seharusnya ada didalam lagu tersebut, maka sirna sudah impiannya
untuk masuk ke sekolah musik paling bergengsi di Inggris.
Royal Academy of Music adalah sekolah musik terbaik kedua didunia. Para siswanya
kerap tampil di berbagai festival dan ajang-ajang popular seperti Kings Place dan
Wigmore Hall.
Dan jangan tanya tentang lulusan dari sekolah ini, Dennis Brain, Myra Hess, dan
David Russell, adalah lulusan dari sekolah ini.Banyak calon siswa yang ingin
mendaftar di sekolah ini namun, tes serta audisinya pun tidak mudah, penyeleksian
yang ketat dan saingan yang berkelas dunia menjadi hambatan bagi Irene sendiri.
Irene sebenarnya sedikit tidak percaya diri ketika melihat para calon siswa yang
ternyata lebih berbakat dan lebih percaya diri daripada dirinya.
Juri itu terdiri dari 3 orang dengan masing-masing nametag didada mereka,
disebelah kiri ada seorang lelaki berkacamata yang bernama Frank yang berumur
50an, ditengahnya yaitu Julie, seorang wanita yang sepertinya umurnya sedikit
lebih tua dari Frank, dan disebelah kanannya adalah Aaron seorang lelaki yang jauh
lebih muda dari mereka yaitu sekitar 30an.
Irene langsung tersenyum dan membalas sapaan mereka ketika mereka melihatnya
dan menyapanya

Irene Katherine?ucap Frank sambil melihat kertas formulir dan melihat kearah
Irene.
Yes, I am
Beritahu kami tentang latar belakangmu, young lady Ucap Mrs Julie.
Aku berasal dari Kanada, lebih tepatnya di Vancouver, aku memulai pendidikanku
di McKinney Elementary School, setelah itu ke Burnett Secondary School,dan pada
kelas 10 aku pindah dan berencana untuk melanjutkan pendidikan dibidang music
disini. Jelas Irene panjang lebar.
Apa alasanmu ingin melanjutkan pendidikan disini? tanya Aaron.
Karena aku ingin menjadi pianis terkenal sesuai harapan ibuku
Hanya itu saja? tanya Frank.
Kurasa, iya Irene mulai terlihat gugup.
Alasan yang terlalu umum cibir Julie, lagu apa yang akan kau mainkan?
Aku akan memainkan lagu Piano Sonata No. 29 dari Beethoven
Apa tadi kau bilang? Aaron terkejut.
Jangan bercanda nonaFrank seakan tidak percaya, mana mungkin seorang gadis
yang masih berumur belia bisa memainkan lagu tersebut? Lagu itu masuknya ke
level para pianis professional yang sudah berumur puluhan tahun.
Kami akan melihat langsung bagaimana caramu memainkannya
Maksudmu?tanya Irene.
Frank akan berdiri disebelah kirimu, Aaron akan berdiri dibelakangmu, dan aku
akan berdiri disebelah kananmu. Lagu ini bukanlah sembarang lagu, kami harus
melihat apakah kamu memang benar-benar lancar memainkannya ataukah
tidak.balas Julie
Baik, aku mengerti ucap Irene.
Irene melemaskan jari-jarinya, dengan tarikan napas panjang ia mulai menekan tuts
piano.
Suara dentingan piano yang merdu dan suasana sunyi membuat Irene lebih
menghayati lagu yang diciptakan Beethoven tersebut.

Anda mungkin juga menyukai