1. Stratifikasi Posyandu
Indikator
Frekuensi
pertemuan
(x/tahun)
Kehadiran kader
pada pelaksanaan
(orang)
Cakupan pelayanan
kesehatan
Kegiatan
penunjang
Pendanaan
kegiatan yang
berasal dari
masyarakat
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
<8
8-9
10
10
<3
>3
>3
>3
< 50 %
50-60 %
> 60 %
> 60 %
< 50 %
> 50 %
cakupannya.
c. Posyandu Purnama (warna hijau)
Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali
per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program
utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program
d.
tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.
Posyandu Mandiri (warna biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5
program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau
lebih dari 50% KK.
2. Intervensi Posyandu
Pratama
Pelatihan kader ulang, dimana ada kader yang harus ditambah dan dilatih lagi.
Madya
Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi
Purnama
Mandiri
Pembinaan dana sehat, yaitu diarahkan agar dana sehat tersebut menggunakan prinsip
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
3. Kegiatan posyandu meliputi panca krida posyandu dan sapta krida posyandu:
Lima kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu) meliputi :
a)
b)
c)
d)
e)
f) Sanitasi dasar
g) Penyediaan obat esensial
Pada saat ini dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang telah diselenggarakan
antara lain:
a) Bina Keluarga Balita (BKB)
b) Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)
c) Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB),
misalnya: ISPA, demam berdarah, gizi buruk, polio, campak, difteri, pertusis, tetanus
d)
e)
f)
g)
neonatorum.
Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PLP)
Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekaraangan, melalui
5. Sasaran PMT :
a. PMT bagi balita gizi kurang
Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di Posyandu dengan urutan
prioritas dan kriteria sebagai berikut :
Balita yang dalam pemulihan pasca perawatan gizi buruk di TFC/Pusat
Pemulihan Gizi/ Puskesmas Perawatan atau RS
Balita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali berturut-turut (2 T)
Balita kurus
Balita Bawah Garis Merah (BGM)
b. PMT bagi bumil KEK
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah ibu hamil yang berisiko
KEK dengan pita LiLA< 23,5 cm.
c. PMT bagi Lansia
Sasaran
terhambat.
Faktor zat gizi lainnya
Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan
hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T3
maupun T4 terikat oleh protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3
dalam keadaan bebas.
2.
3.
4.
5.
Inflamasi local dengan banyak sekali eksudat faring, eksudat yang lekat di
mukosa berwarna kelabu atau gelap dan edema jaringan lunak. Pada anak fase
ini dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas.
Gejala klinis penyakit Pertusis
Masa tunas 7-14 hari. Penyakit ini dibagi dalam 3 stadium :
- Stadium kataralis
Lamanya 1-2 minggu. Pada permulaan hanya batuk-batuk ringan, terutama
pada malam hari. Batuk-batuk ini makin lama makin bertambah berat dan
terjadi siang dan malam. Gejala lainnya adalah pilek,serak,dan anoreksia.
Stadium ini menyerupai influenza.
- Stadium spasmodic
Lamanya 2-4minggu. Pada akhir minggu batuk makin bertambah berat dan
terjadi paroksisimal batuk-batuk khas. Penderita tampak berkeringat,
pembuluh darah di muka dan leher melebar. Batuk sedemikian hebat hingga
penderita tampakgelisah, muka merah, sianotik. Serangan batuk panjang, tidak
ada inspirium diantaranya dan diakhiri dengan whoop (tarikan nafas panjang
dan dalam berbunyi melengking). Sering disertai muntah dan banyak sputum
kental
- Stadium konvalensi
Lamanya kira-kira 2 minggu sampai sembuh. Pada minggu keempat jumpalh
dan beratnya batuk berkurang, juga muntah berkurang, nafsu makan pun
timbul kembali. Ronkhi difus pada stadium spasmodic mulai menghilang.
Infeksi semacam common cold dapat menimbulkan serangan batuk.
BOD (Biochemical oxygen demand) adalah jumlah O2 yang dibutuhkan oleh bakteri
untuk mengoksidasi bahan organic yang terdapat di dalam air secara sempurna
menggunakan zat oksidator dalam waktu dan suhu tertentu biasanya 5 hari, pada suhu
200 C.
COD (Chemical oxygen demand) adalah
Screening adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui
suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan
antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak
menderita.
DBD
a. Penanggulangan fokus adalah
b. Stratifikasi endemisitas DBD :
Desa Rawan I (Endemis) adalah desa yang dalam 3 tahun terakhir